All Chapters of MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU: Chapter 31 - Chapter 40

118 Chapters

BAB 31

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 31PoV author."Kalau boleh tahu, kenapa ibunya Salwa berubah pikiran? Bukannya kemarin menolak untuk menikahkan Salwa dengan Kakak saya yang pekerjaannya hanya seorang guru SD," ucap Amira yang sengaja menyindir ibunya Salwa."Ya, maaf, setiap orang tua pasti mau yang terbaik untuk anaknya, kalau anaknya menikah dengan orang yang salah dan hidup melarat 'kan, kasihan. Betul apa salah, Bu Ambar?" kata ibunya Salwa dengan senyum malu-malu."Betul sekali," sahut Bu Ambar dengan senyum semringah.Amira merasa tersentil mendengar ucapan ibunya Salwa. Karena dulu dia menikah dengan Aldi tanpa mendengar larangan dari orang tuanya."Ayah, Ibu, sebaiknya tanyakan langsung kepada Salwa, apa dia terpaksa? Sebab, sedari tadi dia hanya diam tanpa bersuara, jangan sampai ada pernikahan yang dipaksakan antara Kakak dan Salwa, ini bukan lagi jaman Siti Nurbaya," ucap Amira sambil terkekeh kecil.Karena Salwa tetap diam setelah satu jam perbincangan han
Read more

BAB 32

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 32"Amira, duduklah, biar Sarah menjadi urusan Kak Zoni. Tamunya sedang ramai, biar Kakak yang memberikan hukuman untuk wanita ini." Amira mengangguk menanggapi ucapan Zoni, lalu kembali naik keatas pelaminan."Atas kejadian ini, saya ingin meminta maaf kepada semua tamu undangan, karena kejadian yang di sengaja oleh wanita itu, sudah membuat kalian merasa terganggu. Baiklah, untuk semuanya, silakan nikmati kembali semua hidangan yang tersedia, semuanya dijamin bersih dan sehat. Terima kasih," ucap Anton. Lalu kembali duduk di samping Amira."Untung bodyguard kamu cepat geraknya, kalau tidak, pasti rencana gila Sarah itu, akan merusak acara kita," papar Amira.Anton pun menggenggam tangan Amira seraya berkata. "Sudahlah, jangan cemberut, senyum dong, kamu sangat cantik kalau senyum.""Ih, sudah pandai merayu rupanya," kekeh Amira."Tuh, 'kan? Cantik banget." Anton mengembangkan senyum, dan memperlihatkan deretan giginya yang putih kepada
Read more

BAB 33

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 33"Amira, coba kamu lihat calon kakak iparmu itu, seperti ada yang salah," ucap Sarah.Aku menoleh melihat Salwa yang tengah duduk di kursi yang letaknya di pojokan. Salwa tampak senang menikmati makanan yang sedang dimakannya, memangnya apa yang salah dengan calon kakak iparku itu?"Coba lihat baik-baik," ulangnya."Kenapa memangnya?" tanyaku acuh dan kembali menikmati makan siang diatas pelamin."Lagian, kamu kenapa di sini? Kamu tugasnya cuci piring sampai acara ini selesai, jangan coba-coba sok baik dan berbuat yang tidak-tidak," sambungku sembari mengalihkan pandangan ke arah lain."Kali ini aku baik beneran, piringnya sudah selesai dicuci, nanti aku cuci lagi kalau sudah numpuk," katanya sambil menarik kursi plastik dan duduk di dekatku."Baik beneran? Ah, rasanya tidak mungkin, manusia model kamu ini baik beneran, pasti baik kalau ada maunya!" sindirku, lalu meletakkan piring bekas makanku di hadapannya."Bawa piring ini, kamu tu
Read more

BAB 34

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 34Aku keluar kamar setelah Mas Anton dan wanita itu keluar dari dalam kamar. Siapa wanita itu? Dengan cepat aku mengganti pakaian dan memakai jilbab, wanita itu sungguh membuatku penasaran."Cantikkan mana, aku atau istrimu itu, Mas?"Langkahku terhenti saat ingin menuruni anak tangga. Aku tidak kenal siapa wanita itu? Tapi, kenapa tanpa rasa sungkan dia menggelayut manja di lengan suamiku?"Jelas lebih cantik menantu Mama, kamu itu jauh sekali dibawahnya," sahut Mama mertua, mereka semua mengobrol dengan sangat hangat seperti sebuah keluarga harmonis pada umumnya."Kalau tidak cantik, Mas Anton mana mau, Ma."Mama? Wanita itu memanggil Mama mertuaku Mama? Siapa dia? Tidak mungkin itu saudaranya Mas Anton, sedangkan Mas Anton adalah anak tunggal."Amira, turunlah!" Dengan suara bariton Papa mertua yang melihatku berdiri diatas, memintaku untuk turun."Wah, kamu benar, Mas. Kakak ipar lebih cantik dariku, sangat cantik malahan," ucap wa
Read more

BAB 35

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 35"Kamu di rumah saja, Anton. Papa bisa pergi ke restoran sendiri," ucap Papa mertua, saat melihat kami sudah turun kebawah."Papa 'kan harus ke kantor juga, jadi biar Anton yang pergi ke restoran. Kalau semua Papa yang kerjakan, Anton mau kerja apa? Padahal, Anton sudah mempunyai tanggung jawab untuk menafkahi istri Anton," sahut Mas Anton sembari duduk disofa."Kamu ini, seperti orang susah saja, walau kamu tidak bekerja, Papa dan Mama sudah menyiapkan semuanya untuk kamu, apa yang kami miliki sekarang, itu adalah milik kamu," tutur Mama mertua."Anton mau kerja dan mendapatkan penghasilan dari kerja sendiri, Ma. Malu kalau harus mendapatkan warisan," kekeh Mas Anton."Anak tidak bersyukur kamu, Mama dan Papa berjuang untuk kamu, biar kamu bisa hidup enak dan tidak dipandang sebelah mata sama orang-orang. Dikasih enak mau susah!" omel Mama membuatku terkekeh melihat Mas Anton."Kamu anak satu-satunya, untuk siapa lagi kalau bukan untu
Read more

BAB 36

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 36"Salwa, dengan siapa kamu ke sini?" tanyaku, sambil menuju ke arah Salwa yang sudah berteduh dibawah pohon mangga di luar rumah mertuaku."Aku naik ojek tadi, tukang ojeknya pergi dulu." Salwa menjawab. Tatapan matanya tampak sekali sedang berada di dalam kegelisahan."Ada apa, Salwa?" tanyaku lagi."Setiap manusia punya kesalahan, 'kan, Amira?" Keningku bertaut heran mendengarnya. Namun aku lekas mengangguk menanggapi."Amira," lirihnya memangil namaku. Salwa tertunduk, seketika bahunya terguncang hebat."Hei, Salwa. Ada apa?" Aku merekuhnya ke dalam pelukan. Ada apa dengan calon kakak iparku ini?"Aku tidak bisa bercerita ke siapa-siapa selain kepadamu, Amira. Sebenernya ... a-aku hamil," ucapnya dengan gagap dan tangis tertahan."Apa yang kamu katakan, Salwa?" Aku melepaskan pelukan, dan melihat wajah Salwa. "Kamu tidak lagi bercanda 'kan, Salwa? Apa aku salah dengar?" ulangku yang tak percaya setelah mendengar ucapannya barusan."
Read more

BAB 37

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 37PoV Author."Saya minta maaf, saya yang memaksa Salwa untuk diam dan menurut, karena saya malu bila anak haram itu lahir tanpa pernikahan, mau diletakkan di mana muka saya ini, kalau Salwa melahirkan anak haram," lirih ibunya Salwa dengan pandangan melihat ke lantai.Iya merasa harapannya untuk menikahkan Salwa dengan Zoni harus pupus begitu saja, karena Salwa memilih untuk membuka rahasianya yang sengaja dia simpan.Salwa pun sudah menjelaskan perihal kehamilannya di depan keluarga Amira, semuanya hanya terdiam setelah mendengarnya, begitu juga dengan Ayah Salwa yang tidak bisa berkata apa-apa lagi.Sebagai pengurus masjid yang selalu mengumandangkan adzan di setiap waktu sholat, ayahnya Salwa merasa sangat malu, atas aib yang sudah dibuat oleh anak tunggalnya itu."Maaf. Bukan anak itu yang haram, yang haram adalah perbuatan ayah dan ibunya, anak itu sama sekali tidak haram, jadi tolong jangan menyebut anak itu haram." Amira menimpa
Read more

BAB 38

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 38"Mbok Ning, tolong buatin jus alpukat untuk Amira. Yang original saja, jangan dikasih apa-apa, karena itu baik untuk program hamil." Bu Raheni meletakkan kantong plastik berisi alpukat di samping Mbok Ning.Mbok Ning yang tengah memotong sayur pun langsung melempar pandangan ke arah Amira, wanita paruh baya itu menjadi tidak suka kepada Amira, setelah melihat video yang ditunjukkan Lisa padanya."Mbok, kenapa memandang menantu saya seperti itu?" tanya Bu Raheni.Mbok Ning gelagapan sambil meraih kantong berisi buah alpukat dan mencucinya. "Mbok!" Suara Bu Raheni naik satu oktaf. Karena geram melihat Mbok Ning tidak kunjung menjawab pertanyaannya.Tasya yang ingin masuk ke dapur langsung bersembunyi dibalik kulkas. Dia menguping pembicaraan Bu Raheni dan asisten rumah tangganya itu."Tidak ada apa-apa, Nyonya. Saya hanya melihat Non Amira saja," jawab Mbok Ning berkilah, dengan suara bergetar karena takut."Jangan coba-coba untuk memu
Read more

BAB 39

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 39Amira dan Anton sudah tiba di depan rumah sakit. Dia langsung turun dari mobil dan segera berjalan cepat menuju ruang ICU."Ibu, apa yang terjadi?" tanya Amira.Dia dibuat takut sekaligus bingung melihat ibunya dan ibunya Salwa sudah menangis di depan ruang ICU. Sedetik kemudian ranjang rumah sakit di dorong keluar dari ruang ICU.Amira menutup mulutnya, melihat penutup wajah Salwa dibuka oleh ibunya."Salwa! Maafkan, Ibu!" teriak ibunya Salwa dan meraung menangis. Berkali-kali dia memukul kepalanya sendiri saat dokter mengatakan bahwa Salwa sudah meninggal dunia.Dengan menangis dan berteriak histeris ibunya Salwa mencium wajah Salwa sambil mengguncang tubuh yang terbujur diatas ranjang rumah sakit, berharap Salwa bisa hidup kembali dan memaafkan perbuatannya."Salwa sudah meninggal," lirih Bu Ambar yang juga tak kuasa menahan tangis."Innalillahiwainnailaihiraji'un," ucap Amira dan Anton bersamaan.Mereka berdua ikut sedih dan tidak
Read more

BAB 40

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 40"Ngapain kamu di kamar ini?" Bu Raheni menatap Tasya penuh selidik."Nyari Mas Anton, Ma." Dengan cepat Tasya mendapatkan jawaban, dan membuat Bu Raheni percaya dan tidak mencurigainya lagi."Keluarlah, Mama dan Mbok Ning mau menghiasai kamar ini, sebentar lagi Mas kamu pasti pulang, tadi dia telpon mau ngelayat dulu.""Siapa yang meninggal, Ma?""Temannya kakak iparmu.""Syukurlah, kirain keluarga kita." "Sudah, sana pergi," ujar Bu Raheni sembari membawa langkah masuk dan meminta Mbok Ning untuk melepaskan sprei dan menggantinya dengan yang baru.Tasya melihat Bu Raheni sejenak, lalu membawa langkah keluar dari kamar Anton. Dia bisa bernapas lega karena apa yang ingin dia lakukan tidak ketahuan.'Duh, gagal deh, hm .... tidak apa-apa, nanti akan aku pikirkan cara yang lain,' gumam Tasya di dalam hati.________"Duh, kepalaku pusing," keluh Amira. Dia merasakan kepalanya sakit, sekaligus merasa tidak enak badan."Kenapa, Sayang?" An
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status