All Chapters of MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU: Chapter 101 - Chapter 110

118 Chapters

BAB 101

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 101"Saya mau memeriksa pasien, silakan menunggu di luar." Perawat itu berkata dengan sopan. Meski dia curiga dengan sikap Bu Tiara, tapi dia tetap menghargainya sebagai keluarga korban. Tanpa banyak tanya, Bu Tiara melangkah tergesa keluar kamar rawat Bu Raheni. 'Untung perawat itu tidak curiga. Huh, syukurlah.' Bu Tiara membatin dengan perasaan lega. 'Aku harus lebih berhati-hati. Aku nggak mau kejadian seperti tadi terulang. Semua bisa runyam kalau perawat itu melaporkan kejadian tadi pada Anton atau Mas Sugi.' Bu Tiara kembali menggumam. Bu Tiara duduk di kursi tunggu sembari mengirimkan pesan pada Sony. Dia membutuhkan bantuan tangan kanannya itu. Namun, berulang kali ditelepon, tak ada jawaban dari seberang. Pesan-pesan yang dikirimkan Bu Tiara pun tak mendapatkan balasan. 'Kemana anak itu. Bisa-bisanya tak membalas pesanku. Nomornya juga tak aktif!' omel Bu Tiara lagi. 'Nanti kucari saja ke rumahnya atau base campnya. Awas sa
Read more

BAB 102

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 102 "Ti-- Tiara. Tiara!" Bu Raheni kembali memanggil adik perempuannya yang telah menghilang di balik pintu. Anton dan Pak Sugi mendekati Bu Raheni. Mereka sama-sama menenangkannya. "Tiara," ucap Bu Tiara lagi sembari memegangi lehernya. "Apa yang sakit, Ma?" tanya Anton kembali mengusap kening mamanya yang berkeringat. Degup jantung Bu Raheni berdebar lebih kencang dibandingkan biasanya. Wanita itu menatap anak dan suaminya bergantian lalu kembali menunjuk keluar kamar. "Mama bicara pelan-pelan. Papa dan Anton akan mendengarkannya." Pak Sugi ikut menimpali lalu mengusap kepala istrinya pelan. Kedua laki-laki itu berdiri dengan sedikit menunduk menatap Bu Raheni. "Tiara." Satu kalimat yang sama kembali keluar dari mulut Bu Raheni dengan tangan yang masih memegangi lehernya. Dia hanya ingin menceritakan pada Anton dan suaminya kalau Tiara nyaris mencekik lehernya."Anton tahu yang mama maksud. Mama tenang ya, jangan takut. Anton ak
Read more

BAB 103

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 103Bu Tiara benar-benar terlelap. Dia tak lagi berontak seperti sebelumnya membuat Tyson tercekat. Dia buru-buru melepaskan cengkeraman di leher perempuan itu. Tubuh Bu Tiara seketika luruh ke lantai. Perlahan, Tyson menepuk-nepuk pipi Bu Tiara beberapa kali. Tyson mendadak gelisah saat melihat istrinya terdiam tak bergerak. Dia buru-buru memeriksa nadi dan degup jantung Bu Tiara. 'Aku tidak boleh membuatnya mati. Kalau dia mati, aku akan kehilangan mesin ATM dan aku pasti akan mendekam di penjara.' Tyson membantin. Dia memberi napas buatan untuk istrinya. Tak selang lama, mata Bu Tiara terbuka perlahan lalu mencoba bernapas seperti biasanya. "Kau mau membunuhku, hah?!" Dengan terbatuk-batuk Bu Tiara kembali nyolot. Wanita itu geram setelah merasakan cekikan Tyson terlalu keras di lehernya. Dia benar-benar emosi karena Tyson nyaris membunuhnya. Bu Tiara menjauh dari Tyson yang jongkok di depannya. Dia takut menghadapi suami yang saa
Read more

BAB 104

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 104 "Cepat bawa ke rumah sakit. Takut terjadi apa-apa kalau lama mendapatkan perawatan." Tetangga Bu Tiara berseru.Seorang tetangga laki-laki yang ada di sana ikut membantu Anton untuk mengangkat Bu Tiara dan membawanya ke mobil, sementara Satpam dan anak buah Anton mengawal Tyson yang sudah lemas itu ke kantor polisi. "Kalian urus dia ke kantor polisi, saya bawa Tante Tiara ke rumah sakit. Kalau ada sesuatu, lekas hubungi saya. Paham?" Pengawal Anton dan satpam itu mengangguk. Mereka membawa Tyson ke mobil Pak Sugi lalu mengantarnya ke kantor polisi. "Ke rumah sakit mana, Bos?" tanya salah seorang pengawal Anton yang kini menjadi supirnya. "Sama seperti mama saja. Biar saya mudah untuk menjenguk keduanya," balas Anton setelah duduk di samping supir. "Siap, Bos." Laki-laki yang memegang kemudi itu pun mulai melajukan mobil Anton perlahan. Di jok belakang, Bu Tiara tak bergerak sama sekali. Dia memejamkan kedua matanya. Meski kebe
Read more

BAB 105

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 105 "Tasya, kamu bisa keluar sebentar. Ada yang menjenguk," ujar seorang penjaga pada Tasya yang masih duduk bersandar di tembok sembari melipat kedua lututnya. Beberapa hari belakangan, Tasya memang sangat sedih karena mamanya tak pernah datang menjenguk. Sejak pertemuan terakhirnya dengan sang mama waktu itu, Tasya sudah memiliki firasat tak mengenakkan.Pasalnya, mamanya bilang akan jarang menjenguk dan membiarkannya menanggung hukuman atas semua yang pernah dia lakukan. "Siapa yang jenguk, Mbak? Apa mama saya?" tanya Tasya dengan suara bergetar. Ada rasa kesal, benci dan rindu yang menggelayut dalam hatinya. "Lihat saja sendiri," ucap penjaga itu sembari membuka pintu sel. Tasya melangkah perlahan menuju ruang tunggu. Dia mengira mamanya yang menjenguk karena selama ini memang hanya dia yang sering datang. Namun, langkahnya terhenti seketika saat melihat Anton sudah duduk di kursi menunggu kedatangannya. "M-mas Anton?" Tasya t
Read more

BAB 106

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 106 Dua bulan sudah berlalu. Bu Raheni mengadakan acara kecil-kecilan untuk mensyukuri kesembuhan dan pertambahan usianya yang ke 51 tahun. Acara itu dihadiri oleh para tetangga, kerabat dan teman bisnisnya. "Sudah banyak yang datang, Ma?" tanya Amira yang keluar dari kamar dengan gamis berwarna abu tuanya. Gamis yang senada dengan hijabnya saat ini. "Beberapa tetangga sudah datang, Amira. Ayo ikut mama ke depan menyambut mereka." Amira mengangguk lalu mengikuti mamanya ke teras rumah. Sebagai pemilik acara, sudah semestinya mereka menyambut tamu yang datang dan mempersilakannya masuk ke rumah. "Lisa, ayo masuk. Ajak suamimu sekalian." Bu Raheni menyambut dengan ramah saat saudara dan keponakannya datang. "Acaranya belum selesai 'kan, Tante? Aku tidak telat 'kan?" tanya Lisa sembari melongok ke dalam rumah yang sudah banyak tamu. Dia merasa terlambat datang ke acara syukuran yang diadakan Bu Raheni itu. "Nggak telat kok, Lisa. Aca
Read more

BAB 107

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 107[Amira, bila kamu tidak sibuk. Besok sore kamu dan keluargamu datang ke rumah aku ya. Aku mau mengadakan syukuran kecil-kecilan rumah baruku di Jakarta. Aku sudah proses cerai dengan Mas Romi dan akan menetap selamanya di Jakarta untuk merawat bapak. Aku tunggu kedatanganmu.]Amira membaca pesan itu agar Anton ikut mendengarkan. Sepasang suami istri itu saling tatap lalu sama-sama menghela napas panjang."Syukurlah kalau memang Alda mau bercerai dengan suaminya itu. Aku yang bukan perempuan saja ikut merasakan sakit hati, karena suaminya menikah lagi dengan alasan ingin punya anak. Suami seperti itu memang nggak pantas dipertahankan. Lagipula, Alda masih muda, masih bisa menghidupi diri sendiri. Jadi, memang lebih baik berpisah daripada terus makan hati." Anton ikut berkomentar setelah mendengar isi pesan Alda yang dibacakan Amira. "Iya, Mas. Aku yakin Mbak Alda bisa mendapatkan pendamping hidup yang terbaik nantinya," balas Amira l
Read more

BAB 108

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 108"Kamu mau ke mana lagi, Bil? Kamu baru saja pulang, masa mau pergi lagi? Emang tidak puas dua hari kamu kelayapan nggak pulang?" tanya Putri pada sahabatnya Nabila."Aku mau jalan-jalan. Pacarku mau membelikanku hadiah. Jadi, aku harus keluar sekarang." Nabila menjawab sambil memutarkan badannya di depan cermin.Nabila bahagia setelah putus dari Tyson karena sekarang dia berhasil menggaet pengusaha fashion yang tampan dan tentu lebih berduit. "Pacar yang mana? Tyson?" tanya Putri lagi."Bukan, kalau itu sudah lama putus. Pria ini lebih kaya tujuh turunan. Dia pemilik pabrik garmen yang terkenal di Jakarta timur. Pokoknya dia pengusaha kaya raya. Kalau aku sebut pabriknya, mungkin kamu akan tahu dan kenal." Nabila tersenyum bangga. Dia merasa lebih berprestasi dalam meluluhkan hati lelaki kaya dibandingkan Putri sahabatnya. "Terkenal? Siapa sih, Bil? Aku jadi penasaran. Apa dia juga sudah punya istri sama seperti kekasihmu sebelumnya
Read more

BAB 109

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 109"Ayo kita pergi." Anak pengusaha itu menarik tangan temannya untuk pergi dan meninggalkan Nabila di mall."Wanita ini pingsan. Dia harus cepat dibawa ke rumah sakit. Kening dan kakinya juga terluka." Seorang perempuan memeriksa tubuh Nabila. Kerumunan di sana pun semakin melebar. "Biar saya yang antar, Pak, Bu. Kasihan kalau kelamaan di sini." Seorang laki-laki berucap pelan."Masnya sendirian?" tanya ibu itu."Nggak kok. Saya sama adik perempuan saya. Itu dia," tunjuk laki-laki itu sembari melambaikan tangan ke arah adiknya. "Kalau begitu biar saya bawa ke mobil." Beberapa orang di sana pun mengantar laki-laki itu ke mobil sembari menggendong Nabila. "Jagain dia di belakang, Dek," ucap laki-laki itu pada adiknya yang duduk di kursi belakang. "Iya, Kak. Aku jagain biar nggak jatuh." Sang kakak pun mengangguk lalu mulai melajukan mobilnya perlahan menjauhi mall. Jalanan di ibukota kali ini tak terlalu macet. Mobil laki-laki itu m
Read more

BAB 110

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 110 "Sayang, kamu kenapa?" Anton menyusul Amira dari belakang.Saat tengah sarapan bersama, tiba-tiba Amira mual dan berjalan cepat ke arah wastafel. Dia teramat mual dan ingin memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya. Keringat dingin mulai muncul di kening. Amira terlihat lemas dan pucat. "Aduh, Mas. Sebelumnya nggak mual-mual, tapi akhir-akhir ini kok mual terus ya? Bukannya morning sickness biasanya saat hamil trimester pertama? Sekarang sudah trimester kedua malah mual nggak karuan." Amira berucap sembari membasuh mulut dan berkumur di wastafel."Tenang, jangan khawatir, Amira. Mama dulu waktu hamil suamimu juga begitu. Awal-awal belum terasa mualnya, masuk usia kandungan tiga atau empat bulan baru mual dan muntah." Bu Raheni menimpal sambil memijit punggung Amira perlahan. "Benarkah, Ma?" tanya Anton antusias.Dia mengusap kening istrinya yang basah oleh keringat. Aroma minyak kayu putih menguar. Bu Raheni memij
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status