Dengan malu-malu Anggi langsung memasuki mobilnya, dia meninggalkan Fakih yang berada di luar. Namun Fakih tak tinggal diam, dia juga ikut masuk ke dalam mobil Anggi.“Kesepakatannya kemarin, kamu kalau serius berubah, saya akan menseriusi kamu, sanggup?” sindir Fakih menagan lengan Anggi yang mau menghidupkan monilnya.Anggi tak jadi melajukan mobilnya gara-gara ucapan Fakih. “Kan udah dijawab, barusan, Ustadz Fakih,” kata Anggi dengan wajah cemberut. Masih terlihat jelas wajah Anggi yang memerah sebab menahan malu. Anggi salting brutal gara-gara sikap Fakih itu.“Ouhh, okelah, awas aja masih macem-macem, tak nikahin langsung nanti!” ancam Fakih lalu mencolek dagu Anggi pelan hingga wajah Anggi menghadap tepat ke Fakih. Namun Fakih malah menoleh ke tempat lain. “Ya sudah sana pulang, hati-hati,” peringat Fakih lalu langsung turun dari mobil Anggi. Anggi pun geregetan dengan sikap Fakih yang terkadang aneh. Sering berubah-ubah. Sebelum melajukan mobilnya, Anggi masih memperbaiki deg
Read more