Home / Romansa / KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU: Chapter 61 - Chapter 70

113 Chapters

61. Tarik Ulur

Sudah seminggu ini Kanaya dibuat pusing tujuh keliling oleh pernyataan sekaligus pertanyaan dari Ferdian. Bagaimana tidak, bisa-bisanya laki-laki itu langsung mengajaknya menikah tanpa aba-aba lebih dulu. Meskipun sudah tahu seperti apa perasaan Ferdian padanya, tetapi saat menghadapi situasi yang sudah diprediksi akan begitu, tetap saja dia kelabakan mencari jawaban."Kamu kenapa, sih? Dari kemaren-kemaren uring-uringan nggak jelas gini," protes Kenzie saat melihat adiknya mondar mandir di depannya yang sedang menonton TV."Aku bingung harus gimana, Kak," sahut Kanaya bersungut-sungut."Bingung kenapa? Pernikahan kamu 'kan minggu depan. Semuanya sudah beres. Apa lagi?" Kenzie menatap adiknya heran.Merasa lelah, Kanaya mendaratkan bokongnya di sofa sebelah Kenzie. "Ini soal Ferdian, loh.""Kenapa dia?""Seminggu kemarin, dia ngelamar aku. Ah, pusing!" Kanaya berteriak seraya menjambak rambut panjangnya."Terus, udah kamu jawab?"Wanita berusia kepala tiga itu menggeleng. "Dia nggak m
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

62. Hanya Iseng Saja

Hentakan kaki terdengar menggema memenuhi ruangan yang baru dimasuki. Seorang pria yang sedang duduk santai di sofa bed merasa terganggu dengan suara itu. Mengalihkan perhatian ke asal suara, dia mendapati empat orang berjalan mendekat."Habis perang dunia kalian?" tanyanya asal melihat dua orang dewasa di antaranya bermuram durja."Naya keterlaluan, Bang!" Leon menjawab, seolah-olah sedang mengadu."Kamu yang nggak ngerti!" sergah Kanaya melotot."Gas, mending kita ke dalam aja. Ini urusan orang dewasa. Kita anak kecil nggak di ajak." Keanu mengajak Bagas menuju kamarnya. Anak remaja itu tak mau masalah keluarganya didengar pihak luar walau sebenarnya dia juga penasaran."Udah berantemnya?" tanya Kenzie menyindir sepasang manusia di depannya itu yang terdiam setelah Keanu dan Bagas berlalu dari ruangan tersebut."Belum, Bang. Aku mau minta penjelasan, kenapa Naya nggak kasih tau aku kalo Ferdian udah ngelamar dia. Katanya Abang juga udah tau, iya?" Merasa diingatkan, Leon mengeluarka
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

63. Singa Jantan

Pagi yang cerah mengawali hari istimewa bagi Kanaya juga Leon. Keduanya akan mengulang ikatan janji suci setelah sebelumnya dibatalkan karena tidak sah.Semua keluarga sudah datang dengan pakaian terbaik mereka. Petugas dari Kantor Urusan Agama pun telah bersiap di tempat yang akan digunakan untuk akad nikah bersama dua saksi, Kenzie sebagai wali dan Leon si calon pengantin laki-laki. Kanaya menunggu di dalam rumah bersama Ayunda dan Sherin.Kanaya akhirnya memberitahu Sherin tentang rencana pernikahannya dengan Leon saat sahabatnya itu datang ke rumah dengan satu syarat, rahasiakan dari Ferdian."Ferdian ngamuk-ngamuk di kantor, Nay. Setiap ada yang bikin kesalahan kecil aja pasti kena marah," ungkap Sherin ketika mendatangi Kanaya dua hari yang lalu. "Pasti karena kamu menghilang tanpa kabar lagi."Menghela nafas berat, Kanaya menyandarkan punggung di sandaran sofa. "Mau sekeras apapun Ferdian berusaha mendekati aku, cuma Leon yang ada di sini," tunjuknya ke arah dada sebelah kiri.
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

64. Ancaman Ferdian

Sherin meringis ketika Kenzie membersihkan luka di tangannya menggunakan alkohol. Beruntung tidak ada pecahan kaca yang menancap, hanya luka gores saja. Namun, tetap saja akan terasa perih jika terkena cairan antiseptik tersebut."Udah, jangan nangis! Gitu aja cengeng." Kenzie terus mengoceh sembari mengoleskan obat di tangan Sherin yang terluka."Siapa yang nangis? Kamu buta?" hardik Sherin mendesis. Sepasang anak manusia tersebut terus saja adu mulut dari pertama bertemu.Kenzie berdecak sebal. Kalau bukan karena adiknya, tidak mau dia melakukan hal yang menurutnya tidak penting tersebut. Sherin bisa mengobati lukanya sendiri tanpa harus dibantu olehnya."Kak, obati luka di tangan Sherin," pinta Kanaya. Dia sampai turun dari pelaminan saat melihat sang sahabat jatuh tersungkur."Kenapa harus Kakak? Di sini banyak orang yang nganggur. Kakak mau makan," tolak Kenzie beralasan."Aku liat sendiri, Kakak sengaja menyenggol Sherin dari belakang. Jadi, Kakak harus bertanggung jawab mengoba
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

65. Mesum

Sherin bak penjahat yang tertangkap dan sedang diinterogasi oleh pihak berwajib di hadapan Ferdian. Kepala tertunduk dengan jari jemari saling bertaut. Keringat dingin membasahi tangan dan pelipisnya."Tidak kusangka selama ini aku memelihara pengkhianat. Kau memang ular!" sentak Ferdian kencang tepat di belakang kepala Sherin.Tubuh Sherin sampai tersentak, telinganya berdengung akibat kencangnya suara Ferdian yang seolah sengaja didekatkan ke kupingnya. Sherin bungkam seribu bahasa. Percuma membantah juga, apalagi dengan kondisi Ferdian yang sedang emosi seperti saat ini."Kenapa kamu sembunyikan pernikahan Naya dari aku, Rin? Kenapa kamu nggak kasih tau aku tentang rencana pernikahannya?""Jawab, Sherin!" hardik Ferdian ketika Sherin tak kunjung membuka mulut setelah beberapa menit berlalu."Naya yang nyuruh," jawab Sherin pada akhirnya. Mau tak mau dia harus menjawabnya. Kalau tidak, pertanyaan itu akan terus diulang."Apa alasannya? Nggak mungkin kamu kayak orang bego nurutin apa
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

66. Mesum Lagi

Beberapa jam sebelumnya di tempat berbeda.Baik Leon juga Kanaya baru saja membuka mata saat cahaya sinar matahari mengintip melalui celah tirai jendela yang belum dibuka. Senyum tersungging dari wajah keduanya kala tatapan mereka bertemu."Selamat pagi, Sayang," ucap Leon membelai pipi mulus Kanaya."Pagi," sambut Kanaya tanpa melepaskan senyumnya.Leon beringsut menarik Kanaya dalam pelukannya. "Masih sakit nggak?" bisiknya.Bulu kuduk Kanaya merinding kala hembusan nafas hangat leon menyapu tengkuknya. Pipinya sontak memanas membayangkan pergulatan mereka semalam. Suaminya itu bagaikan singa lapar yang sudah menemukan mangsa. Sedikitpun wanitanya itu tidak dibiarkan beristirahat walau sekejap."Sedikit," jawab Kanaya merasakan perih di area sensitifnya. Meskipun itu bukan yang pertama kali baginya, tetapi hal itu terjadi saat dirinya sedang tidak sadar. Dan sejak saat itu hingga belasan tahun kemudian mereka tidak pernah bertemu lagi."Maaf soalnya aku udah nggak bisa menahan lagi,
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

67. Virus

Kenzie menghela nafas lega bisa sampai di rumah dengan selamat. Sepanjang perjalanan tadi berkali-kali dia hampir celaka karena banyak melamun. Jeritan klakson dari pengemudi lain membuatnya kembali konsentrasi ke jalan raya."Mau mati lo?""Jangan ngelamun, woy!""Kalo mau mati, mati aja sendiri. Jangan ajak-ajak orang!"Begitulah umpatan dari para pengemudi yang hampir bertabrakan dengan Kenzie."Kenapa aku jadi mikirin dia terus, sih?" gumam Kenzie sambil berjalan memasuki rumahnya gontai.Setelah kejadian Sherin jatuh dalam pangkuan Kenzie, kedua insan itu tampak kikuk. Masing-masing dari keduanya tidak ada yang bersuara. Hanya Sherin yang sesekali mencuri pandang pada Kenzie jika pria itu berdehem.Bukan apa-apa, itu karena wajah Sherin jatuh tepat di area vital Kenzie. Jika ada yang melihat sekilas, mungkin menganggap mereka berdua sedang berbuat mesum. Beruntung saat itu pengunjung cafe hanya ada beberapa dan jauh posisinya dari tempat Sherin."Kamu masih lama di sini?" tanya K
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

68. Desakan Kanaya

"Sherin! Sherin, keluar kau!"Sherin yang baru saja akan memasuki kamar mengurungkan niatnya ketika mendengar gedoran di pintu depan rumahnya yang diiringi dengan teriakan. Dengan wajah gusar dan hati diliputi pertanyaan, dia melangkah menuju ruang tamu."Ferdian," gumam Sherin cukup terkejut setelah membuka pintu melihat ada sepupunya. Rupanya dia pelakunya, pikir Sherin."Ada apa? Datang ke rumah orang nggak ada sopan-sopannya." Sherin melipat tangan di atas perut seraya membalas tatapan tajam dari Ferdian."Jangan berlagak bodoh. Kamu 'kan yang sudah memasukkan virus ke data base perusahaan? Cepat kirim anti virusnya!" tuduh Ferdian tanpa basa-basi.Sherin mengerutkan kening. "Virus? Data base perusahaan? Maksudmu apa? Aku nggak ngerti."Ferdian mengibaskan tangan. "Halah, pura-pura nggak tau lagi! Karena perbuatanmu, sekarang semua pekerjaan tertunda karena nggak bisa mengakses pusat data. Kalau kamu sakit hati karena waktu itu aku pecat, jangan jadikan perusahaan sebagai sasaran.
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

69. Siasat Kenzie

Suara derap langkah kaki saling bersahutan di lobi kecil sebuah perusahaan. Sherin melangkah penuh percaya diri di tengah banyaknya orang yang belum dikenal. Tidak mau tersesat di tempat baru, dia menghampiri meja resepsionis."Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu Ibu?" Seorang wanita muda menyambut Sherin dengan ramah dari balik meja resepsionis."Saya mau ketemu Bapak Kenzie. Beliau sudah datang?" Sherin langsung mengatakan maksud tujuannya."Kalau boleh tahu, dengan Ibu siapa?""Sherin.""Baik, Bu Sherin. Ibu sudah ditunggu Bapak di ruangannya. Dari sini Ibu naik tangga menuju lantai tiga, kemudian belok kanan, lalu berjalan kurang lebih tiga meter Ibu sudah sampai di depan ruangan Bapak," jelas petugas resepsionis tersebut.Sherin mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Selanjutnya, dia menyusuri jalan sesuai petunjuk dari resepsionis tadi.Tiba di lantai yang dituju, Sherin tampak terengah-engah. Dia diam sejenak untuk menormalkan pernafasannya yang sedikit sesak. "Hah, gila!
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

70. Tegang

Gonjang-ganjing di kantor Ferdian sudah tidak bisa dihindari. Semua karyawan benar-benar tidak bisa bekerja secara optimal karena permasalahan di data yang tidak bisa diambil dari pusat data mereka. Sebagai pimpinan perusahaan, Ferdian dibuat pusing tujuh keliling."Ferdian, ini sebenarnya ada apa? Papa dapat laporan katanya pusat data kita tidak bisa diakses sudah beberapa hari." Daniel mendatangi kantor Ferdian dengan wajah panik.Ferdian yang sedang mengotak-atik laptop mendongak melihat papanya sudah ada di depannya sambil berkacak pinggang. Menyandarkan punggung seraya menghela nafas berat, Ferdian memijat pelipisnya. Laki-laki itu kemudian beralih pindah duduk di sofa diikuti sang papa."Ada yang menyusupkan virus ke sistem kita. Sampai hari ini tim IT belum bisa melumpuhkan virus itu. Malahan sekarang lebih parah, kita tidak menyalakan komputer yang terhubung ke sistem," ungkap Ferdian mendesah.Daniel menatap penuh selidik anaknya. "Ada orang yang kamu curigai? Karena nggak mu
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status