Lima orang dewasa duduk dengan wajah serius di sebuah ruang tamu yang cukup luas. Namun, karena banyaknya orang yang duduk di sana jadi terasa sempit, apalagi bagi Sherin.Keringat dingin membasahi tangan, punggung, pelipis bahkan mungkin sekujur tubuh Sherin. Ruangan itu tiba-tiba terasa panas ketika pandangan semua orang tertuju pada dirinya seorang."Kalau kamu belum siap, nggak apa-apa. Hanya saja, mau sampai kapan kamu sendiri terus? Nggak selamanya Mama bisa menemani kamu, apalagi dengan kondisi Mama yang sakit-sakitan begini. Sudah waktunya kamu bahagia, Nak," ucap Dona seraya meraih jemari Sherin yang saling bertaut dari pangkuannya."Tapi, Ma—""Tante Dona masih bisa ikut tinggal sama kamu, Rin, kalau kamu khawatir mamamu sendirian di sini. Iya nggak, Kak?" sela Kanaya memotong ucapan Sherin sambil melirik kakaknya yang tampak menganggukkan kepala."Iya, Rin. Mumpung Abang lagi sadar kamu terima aja. Jarang-jarang loh dia begini," timpal Leon yang mendapat pelototan dari Kenz
Last Updated : 2024-03-10 Read more