Suara tangisan Zee menggema pada setiap sudut ruangan, gadis kecil itu terus memeluk leher Nea yang tanpa mau melepaskan walaupun Indri, Omar, Rea, dan juga Galen mencoba membujuk gadis kecil itu. “Zee, ayo main ke taman.” Rea tersenyum hangat pada gadis kecil itu ambil mengulurkan kedua tangannya hendak menggendong Zee. Usaha Rea dibalas penolakan oleh Zee. Kini Galen maju beberapa langkah, ia sedikit menunduk untuk menyamakan tingginya dengan Zee. “Kamu sudah besar, kan? Kenapa masih digendong sama mama? Sini sama om, kasian mamanya capek.” Galen sempat menggoyahkan pendirian Zee untuk sesaat namun kemudian gadis kecil itu malah menenggelamkan wajahnya di leher Nea. Nea mengelus lembut rambut anak sambungnya itu. “Ma, biarin aja Nea bawa, kasian dia nanti nangis di tinggal.”Indri menggeleng, ia dan pendiriannya berusaha keras membujuk Zee agar mau bersama mereka dan membiarkan Nea serta Aciel pergi ke hotel berdua saja. “Zee, sama nenek aja, ya? Mama mau pergi sama papa. Tenang
Baca selengkapnya