Home / Rumah Tangga / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Chapter 141 - Chapter 150

265 Chapters

141. Biang Rusuh!

Anna menatap wajah Dominic yang tampak damai dalam keadaan terlelap. Besok pagi pria itu akan kembali ke Maryland untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ya, rindu, sudah pasti. Anna mengusap rahang Dominic yang sedikit kasar karena bulu-bulu halus yang mulai tumbuh. Dia kembali teringat dengan permintaan Dominic tadi. "Mari kita daftarkan pernikahan ke dinas sesegera mungkin. Setelah itu aku akan mengurus pestanya. Kau ingin pesta di mana, Sayang?"Entahlah! Terkadang Anna bingung dengan hatinya sendiri. Ada dalam beberapa kesempatan dia ingin segera menikah dengan Dominic, tapi di waktu yang bersamaan pula dia takut mengecewakan Dominic. "Belum tidur?" Dominic membuka mata saat merasakan tangan Anna yang menyentuh wajahnya dengan halus. Pandangan mereka saling bertemu. Dominic mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan Anna belum tidur juga. Sampai dia melihat adanya kekhawatiran di mata berwarna biru milik kekasihnya. "Sedang memikirkan apa?" Dominic semakin mendekat. Dia memeluk
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

142. Mau Aku Kembali Ke New York?

Charles hanya bisa menghela napas panjang setelah dia mendapatkan telepon dari istrinya tadi. Dia bahkan sampai terburu-buru datang ke pusat perbelanjaan karena Jennifer menelponnya sembari menangis, dan berpikir jika sudah terjadi sesuatu. Ternyata Charles salah! Kini wanita itu hanya bisa menunduk setelah semua rekaman CCTV berputar, dan menunjukkan kalau memang Jennifer yang salah, dan menyerang Anna lebih dulu. Akan tetapi, meskipun seperti itu Jennifer sama sekali tidak merasa bersalah. "Kalau Anda ingin melanjutkan kasus ini kami akan membantunya, Nona, tapi saran kami sebaiknya masalah ini berhenti sampai di sini saja," ucap manager supermarket yang tampak mengintimidasi Anna. Dia tahu siapa Jennifer, dan meskipun wanita itu salah, tidak mungkin dia memarahi menantu dari keluarga Williams. Anna tertawa kecil saat melihat bagaimana respons manager itu. Ah, ternyata menjadi orang kaya itu memang bebas melakukan apa pun! Termasuk berbuat kesalahan. Siapa yang salah di sin
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

143. Pelaku Sebenarnya

"Anna.""I-ini ... aku tidak sengaja tersandung tadi, dan jatuh membentur pinggiran meja," jawab Anna beralasan. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, bukan? "Kau yakin?" tanya Dominic sembari memerhatikan gelagat Anna yang tampak sedikit gelisah. "I-iya, Dom." Anna merasa semakin tidak nyaman karena Dominic terus saja memerhatikan dirinya. Dia membuang muka yang membuat Dominic semakin curiga. "Bukan karena ayahmu?" tanya Dominic tanpa pikir panjang. Dominic punya alasan kenapa bisa bertanya seperti itu. Dia tahu seperti apa Frank memperlakukan Anna. Mendengar pertanyaan Dominic, Anna langsung menatap pria itu dengan sedikit terkejut, lalu dia menggeleng. "Tentu saja bukan. Aku belum ada bertemu dengannya lagi selama beberapa hari ini.""Lalu lebam di pipimu itu karena apa?" cecar Dominic lagi. Dia tahu Anna sedang berbohong. "Aku tersandung tadi, Dom.""Kau sedang berbohong, Anna."Anna tampak meneguk ludahnya dengan susah payah. "A-aku tidak berbohong.""Kau ingin aku
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

144. Sang Pemilik yang Sebenarnya

Charles memijit kepalanya yang terasa sakit karena ulah Jennifer. Bagaimana bisa wanita itu berbuat kasar pada Anna kemarin? Padahal selama ini Charles tidak pernah melihat Jennifer berbuat kasar seperti itu. "Kalau sampai Dominic tahu masalah ini, aku tidak akan ikut campur." Akhirnya Charles buka suara setelah cukup lama diam. "Loh, kau itu suamiku, Sayang. Seharusnya kau membelaku kalau sampai Dominic tahu mengenai masalah ini. Lagi pula Dominic tidak akan tahu jika gadis rendahan itu tidak mengadu.""Dia punya nama, Jennifer." Charles sangat tidak suka mendengar Jennifer mencela orang lain seperti itu. Kemana gadis lemah lembut yang dulu dia kenal? Jennifer mendengkus tidak suka mendengar pembelaan Charles. "Kau membelanya? Apa jangan-jangan, kau juga suka dengan gadis rendahan itu, ya?""Namanya Anna, Jennifer!" tukas Charles dengan tegas, memperingatkan istrinya sekali lagi. "Dan sekali lagi, jangan bicara yang aneh-aneh. Aku tidak menyukai dia, seperti apa yang ada dalam p
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

145. Berkunjung Untuk Pertama Kalinya

Dominic tersenyum simpul saat melihat Anna tidur meringkuk di atas sofa. Sehabis dari rumah keluarga Williams tadi, Dominic tidak langsung pulang ke apartemennya. Dia pergi ke kantor untuk beberapa pekerjaan mendadak, dan bertemu dengan Harry setelahnya. Jadi, Dominic baru kembali ketika hampir tengah malam, dan Anna juga tidak tahu jika dia pulang dari Maryland hari ini. "Dia pasti sering tertidur di sini," ujar Dominic. Pria itu masuk ke kamar, dan kembali dengan membawa selimut tebal. Dominic langsung menyelimuti tubuh mungil Anna. Berniat membiarkan Anna tidur di sofa karena takut mengganggu. Namun, saat Dominic berdiri untuk pergi, Anna menggeliat. Dia terbangun saat merasakan sesuatu yang hangat, menyelimuti tubuhnya. Mata gadis itu tampak mengerjap, dan dia melihat Dominic dengan samar. "Dominic," panggil Anna lirih. Mata berwarna biru milik gadis itu terbuka dengan sempurna. "Kau bangun, Sayang? Sepertinya aku mengganggu tidurmu.""Apa aku sedang bermimpi?" tanya Anna
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

146. Asisten Dominic

Anna membelalakkan mata, dengan wajah takjub saat taksi yang ditumpanginya berhenti di depan gedung berlantai tiga puluh, bertuliskan Williams Group. Ah, jadi, Dominic memang sekaya ini? Pantas saja semua gerak-gerik pria itu selalu menjadi sorotan publik. Anna membuka tasnya dan berniat untuk menghubungi Dominic saja dan akan memintanya untuk turun ke bawah. "Loh, di mana handphone-ku?" tanya Anna dengan wajah bingung. Oh, sial! Anna menepuk kepalanya sendiri karena sikap teledornya. Dia baru ingat, ponselnya tertinggal di apartemen! Sekarang, Anna tidak punya pilihan lain. Dia harus masuk sendiri dan memberikan berkas itu pada Dominic. Lagi pula dia sudah bersedia untuk membantu Dominic tadi. Jadi, Anna akan memberanikan diri untuk langsung masuk saja sekarang. "Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya seorang resepsionis yang berjaga di lobi kantor. Dia menatap Anna dengan senyum ramah. "Aku—saya ingin bertemu dengan Tuan Dominic."Wanita yang bertanya pada An
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

147. Wanita yang Mengelilingi Dominic

Dominic menoleh saat mendengar suara ketukan pintu dari luar. Pria itu merasa khawatir karena sejak tadi Anna sama sekali tidak menjawab panggilan darinya. "Masuk!"Adam mendorong pintu dengan pelan. Melihat Adam yang masuk, Dominic tampak menghembuskan napasnya kuat-kuat. Dia pikir Anna yang datang. Jadi, Dominic mengabaikan Adam begitu saja. "Dom—“"Bisa kau jemput Anna? Seharusnya dia sudah sampai—“ Dominic menghentikan perkataannya saat mendengar suara seseorang yang datang dari belakang Adam. "Anna!" seru Dominic bersemangat. Dia langsung berjalan menghampiri gadis tersebut. "Oh, Sayang. Aku pikir kau tersesat. Kenapa tidak menjawab panggilanku?""Handphone-ku ketinggalan." Anna tersenyum dengan lebar, seolah sedang menyembunyikan rasa kesal karena perbuatan karyawan Dominic tadi. "Oh, astaga. Lalu bagaimana kau tau ruanganku?""Tadi, di bawah, Nona Anna—“"Kami bertemu di bawah tadi." Anna langsung memotong apa yang akan Adam katakan. Gadis itu menatap Adam dan seolah-olah
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

148. Pria itu Milikku!

Dominic menghampiri Anna yang sedang menatap ke arahnya dengan mengerucutkan bibir. "Aku mau pulang." Anna berdiri setelah Dominic tiba. Meski di depan Kelly tadi dia berusaha untuk tetap terlihat tenang, tetapi tetap saja, saat dia melihat Dominic tiba-tiba saja hatinya merasa dongkol. Apa Dominic sama sekali tidak bisa merasa jika sekretarisnya itu sangat genit? "Loh, bukannya kita mau makan siang bersama? Aku sudah meminta Adam untuk memesan makanan, Sayang.""Aku tidak berselera untuk makan," jawab Anna dengan ketus. Membayangkan bagaimana niat Kelly yang ingin tidur dengan Dominic saja, sudah membuat selera makannya hilang. "Tapi ini sudah waktunya makan siang. Aku juga tadi sudah bilang pada mama jika kau tidak bisa ikut dengannya. Jadi, jangan mengatakan alasan bahwa kau tidak lapar."Anna menghentakkan kakinya dengan kesal. Dia ingin pulang sekarang juga. Anna tidak mau melihat tingkah Kelly yang membuat perutnya mual. Melihat sikap Anna yang mendadak berubah, Dominic y
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

149. Siapa Wanita Itu?

"Apa yang kau lihat? Kau tidak punya tata krama ya hingga tidak bisa mengetuk pintu lebih dulu?" Dominic mendengkus kesal saat melihat sekretarisnya tiba-tiba datang. Terlebih lagi, saat dia mengingat bagaimana Anna marah beberapa detik yang lalu karena Kelly. Entah apa yang dikatakan wanita itu, Dominic akan mencari tahu sendiri. "Maaf, Mr. Williams." Kelly menundukkan wajahnya. Dia tidak berani menatap Dominic yang tampak sangat marah sekarang. Namun, meski seperti itu, Kelly merasa lebih dongkol saat melihat apa yang baru saja Dominic dan Anna lakukan. Pantas saja Anna sangat besar kepala tadi. Ternyata mereka punya hubungan khusus. "Kalau begitu sebaiknya kau keluar saja dan beritahu Adam jika ada pekerjaan. Aku akan keluar siang ini.""Baik." Kelly buru-buru keluar dan tak lupa menutup pintu. Sementara itu, Anna tersenyum jahil saat melihat kekesalan Dominic. Ya, dia tahu bagaimana pria itu tidak bisa diganggu. "Tadi kau bilang kau mau keluar. Mau ke mana?" tanya Anna yang
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

150. Kalian Pernah Berkencan?

"Kau adalah gadis pertama yang Dominic bawa langsung kemari." Kimberly berbicara dengan sedikit berbisik, dengan tangannya yang sibuk mengukur setiap bagian tubuh Anna. "Gadis yang dibawa langsung? Apa itu artinya ada beberapa gadis yang pernah datang kemari?""Benar! Ternyata kau selain cantik, kau sangat pintar juga." Kimberly terkekeh. Dia suka dengan kepribadian Anna, meskipun gadis itu masih terlihat menutup diri. "Aku kenal Dominic sudah sejak lama. Biasanya gadis-gadis yang dia kencani dulu pasti selalu datang kemari untuk menghabiskan uang pria tersebut, tapi Dominic tidak pernah ikut. Mereka hanya datang sendiri, dan setelah itu aku hanya mengirimkan tagihan pada Dominic.""Ah, begitu. Ternyata dia memang loyal.""Ya, tapi hari ini aku benar-benar terkejut saat dia mengirim pesan dan bilang akan datang bersama seorang gadis. Akhirnya, dia terlihat serius dalam sebuah hubungan."Anna berusaha untuk tersenyum hangat mendengar setiap cerita yang Kimberly ceritakan, meski di dal
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status