Home / Rumah Tangga / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Chapter 131 - Chapter 140

265 Chapters

131. Pesona Pria Empat Puluh Tahun

Dominic masih merasa enggan meninggalkan Anna sendirian di New York. Jika saja tidak ada masalah dalam pembangunan hotel di Maryland, mungkin dia bisa saja meminta Adam yang mengurusnya sendiri di sana. Akan tetapi, masalahnya kali ini benar-benar serius yang mengharuskan Dominic turun tangan. "Yakin tidak mau ikut?""Iya, Dominic. Ini sudah pertanyaan ke dua puluh kali dalam dua jam sebelum kau berangkat," celetuk Anna yang sengaja menghitung setiap ajakan yang pria itu lontarkan setiap beberapa menit. "Oke-oke, baiklah. Aku menyerah kali ini."Anna hanya tersenyum lebar menanggapi kepasrahan Dominic. " Cepat selesaikan saja pekerjaannya, ya. Aku bisa menunggu di sini untuk beberapa hari.""Akan aku usahakan. Sebelum pesta peringatan hari jadi pernikahan orang tuaku, aku pasti sudah pulang."Anna mengangguk, lalu menoleh saat mendengar suara deru mesin mobil yang berhenti di hadapan mereka. Dominic dan Anna sengaja menunggu Adam di area parkir apartemen. "Adam sudah datang," kat
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

132. Beri Ayahmu Uang, Anna!

Matahari pagi itu bersinar dengan terang, seolah sedang tersenyum. Sama seperti Anna yang sedang memandang dirinya sendiri di depan cermin. Seperti biasa, gadis itu sudah siap dengan penampilannya yang memakai jeans panjang dan blouse berlengan panjang. Anna memang tidak punya pakaian berlengan pendek. Dia sengaja memakai pakaian panjang untuk menutupi bekas luka di tangannya. "Sudah beres. Aku tinggal mengirim pesan saja pada Dominic."Anna meraih ponselnya dan mengetikkan pesan yang tertuju untuk Dominic. [Hari ini aku ke toko kue. Jangan melarangku, ya karena aku benar-benar bosan hanya menonton saja di apartemen.] Tidak lupa Anna menambahkan emoticon di ujung pesannya. Ya, sudah satu minggu sejak Dominic berangkat ke Maryland, dan dalam waktu satu minggu itu juga Anna hanya menghabiskan hari-harinya di apartemen saja. Dia menonton banyak film dan tutorial memasak, lalu mempraktikkannya dan memakannya sendiri. Sampai pada akhirnya, Anna merasa jenuh juga. Ting![Ya, ingat ja
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

133. Membujuk Elena

Emma memberikan sebotol air pada Anna yang tampak kesulitan bernapas. Setelah Frank pergi tadi dengan banyak uang milik Anna, gadis itu segera berjalan ke lantai atas, dan Emma sama sekali tidak menyangka jika dia akan menemukan Anna dalam kondisi mengenaskan. Gadis itu duduk dengan tatapan kosong. "Bisa tinggalkan aku sendiri, Emma?" tanya Anna dengan suara yang nyaris tidak terdengar. Meski ragu, Emma akhirnya setuju dan meninggalkan Anna seorang diri. Tidak lupa dia juga akan segera melaporkan kejadian tadi pada Adam. Siapa pun yang melihat kejadian tadi, pasti akan merasa geram dengan tingkah Frank yang semena-mena. Brak! Setelah mendengar suara pintu yang tertutup, kedua kaki Anna yang sejak tadi berusaha menopang tubuhnya, kini perlahan luruh. Gadis itu duduk dengan menyandarkan tubuhnya ke tepian meja. Suara napasnya juga terdengar tidak teratur. Sikap kasar Frank tadi benar-benar membuat Anna takut. Namun, dia juga tidak bisa berbuat apa pun jika sudah berhadapan deng
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

134. Masakan Seorang Ibu

Anna berjalan dengan langkah gontai saat dia mendengar suara bel yang berbunyi beberapa kali. Setelah pertemuannya dengan Frank siang tadi, Anna langsung kembali ke apartemen. Bahkan dia belum sempat memasak meski perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Selalu seperti ini setiap kali dia berjumpa dengan Frank. Energi di tubuhnya seolah-olah tersedot habis. Meski merasa sedikit malas, Anna tetap ingin tahu siapa yang bertamu malam-malam seperti ini. Namun, saat membuka pintu, Anna sedikit terkejut ketika melihat siapa tamunya yang datang. Bahkan gadis itu sedikit merasa gelisah saat melihat Elena yang berdiri di hadapannya sekarang. "Tante," panggil Anna masih dengan wajah terkejutnya. Jujur saja dia masih belum menyangka akan kembali bertemu Elena dalam waktu dekat, setelah tahu jika wanita paru baya itu adalah ibunya Dominic. "Tidak mau menyuruhku masuk?" Elena bertanya saat melihat Anna hanya diam saja, tanpa berniat membuka pintu. "Ah, iya, maafkan saya. Silakan masuk, Tan.
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

135. Aku Tidak Pernah Minta Dilahirkan

"Sini biar aku saja yang mencuci piring kotornya." Anna menggulung lengan kaus panjang yang dikenakan, dan meminta Elena untuk segera menepi. Dia merasa tidak enak jika harus melihat Elena bersih-bersih lagi. Wanita itu sudah memasakannya tadi. Elena menuruti keinginan Anna, dan membiarkan gadis itu mencuci piring dalam keadaan hening. Melihat bekas luka sayatan di sepanjang tangan Anna, dia kembali teringat dengan ucapan Dominic tadi. Gadis itu sering mencoba bunuh diri! "Anna.""Ya, Tante," sahut Anna dengan menoleh. "Kau butuh sesuatu?""Tidak." Elena kembali terdiam. "Kau tidak ingin tahu apa alasan aku biar berada di sini?" tanya Elena tiba-tiba. Entahlah! Dia hanya ingin tahu apakah Anna sudah tahu jika dia ibunya Dominic atau bukan. Anna menutup kran air dan berbalik lalu menatap Elena dengan penuh tanda tanya. "Bukankah tadi Tante bilang—“"Aku belum mengatakan apa alasanku ada di sini, kan? Tadi aku hanya bilang jika aku tahu tempat tinggalmu dari Emma saja."Sekarang
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

136. Masakan Calon Mama Mertua

Pagi ini Anna masih meringkuk di dalam selimut tebal miliknya. Malam tadi perutnya sangat kenyang, hingga dia bisa tidur dengan nyenyak, tanpa mimpi buruk seperti biasanya setelah bertemu dengan sang ayah. Namun, saat mendengar suara ponsel yang berbunyi beberapa kali, Anna jadi memaksakan diri untuk membuka mata. "Siapa yang mengganggu tidurku?"Saat melihat nama Dominic, gadis itu langsung duduk dan membuka matanya lebar-lebar. Apalagi saat melihat Dominic melakukan panggilan video, Anna bergegas merapikan rambut dan sedikit berkaca untuk melihat bagaimana penampilannya. Lalu saat menyadari tingkah konyolnya, Anna menjadi tertawa kecil. Kenapa dia harus melakukan hal seperti ini? Padahal Dominic sudah sering melihatnya saat baru bangun tidur. Tanpa menunggu lama lagi, Anna segera menjawab panggilan Dominic."Halo, Sayang. Kenapa lama sekali mengangkat panggilan dariku?" tanya Dominic saat melihat wajah Anna di layar ponsel. "Aku baru bangun, Dom.""Baru bangun? Sepertinya tid
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

137. Berbaikan

Elena tersenyum tipis saat Anna melambaikan tangannya. Dia baru saja mengantarkan gadis itu ke toko kue, dan sekarang dia harus pulang ke rumah karena sejak semalam Elena belum pulang sama sekali. Sesampainya di rumah, Hamilton sudah menyambut Elena di depan pintu dengan gurat khawatir yang bisa dilihat dengan jelas. "Apa ada masalah? Kenapa tidak pulang semalam?" Hamilton langsung memberondong istrinya dengan banyak pertanyaan. "Tidak ada. Aku menginap di apartemen Dominic malam tadi. Aku juga sudah kirim pesan padamu, kan?""Ya ... hanya saja aku pikir ada masalah serius yang terjadi, Ma. Sampai-sampai kau menginap di sana. Apalagi katamu kau tidak ingin bertemu dengan gadis itu, bukan?""Apa aku pernah bilang seperti itu?" Elena berbalik dan menatap suaminya dengan kening berkerut, seperti sedang berpikir keras. Kapan dia pernah bilang tidak mau bertemu dengan Anna? Menyadari tatapan sang istri yang sedikit berbeda, Hamilton langsung menggeleng dengan tertawa kecil. "Sepertiny
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

138. Dominic Genit!

Dominic langsung menyemburkan tawanya saat mendengar perkataan Mr. Rodriguez. Namun, itu hanya sebentar, setelah merasa puas, Dominic langsung memasang wajah datar. "Apa ada yang lucu, Mr. Williams?" tanya Rodriguez. Dia merasa sedikit tersinggung. "Tidak ada. Aku minta maaf, Mr. Rodriguez, tapi aku sudah—“"Mungkin ada baiknya kalian bertemu dulu. Kebetulan putriku ada di sini." Mr. Rodriguez langsung menyela perkataan Dominic begitu saja. Setelah itu dia segera meminta sekretaris pribadinya untuk memanggil sang putri. Sembari menunggu, Dominic hanya bisa tertawa kecil. Apa pria tua ini tidak melihat berita tentang dirinya kemarin? Atau dia sedang bersikap sama sekali tidak peduli? "Nah, dia putriku. Kemari, Sayang." Mr. Rodriguez langsung tersenyum lebar saat melihat putrinya masuk. Wanita yang mengenakan gaun merah tua itu tersenyum lebar saat melihat Dominic. Gaun ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, membuat pria mana pun terpesona, tetapi sayangnya tidak dengan Dominic.
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

139. Hukuman Untuk Pria Genit

Dominic berkali-kali mencoba menghubungi Anna, setelah gadis itu memutuskan panggilan mereka begitu saja tadi. "Sepertinya dia benar-benar marah," lirih Dominic dengan sedikit perasaan menyesal. Jika sudah seperti ini, dia harus berbuat apa? Andai saja pekerjaan Dominic tidak ada lagi, pria itu pasti akan bertekad untuk kembali ke New York malam ini juga. "Ah, sepertinya aku harus membujuk Mama lagi untuk menemui Anna."***Anna terkejut saat mendengar suara bel apartemen yang berbunyi di pagi hari. Siapa yang bertamu di jam seperti ini?Dengan cepat, Anna segera melangkahkan kakinya untuk mengetahui siapa tamunya. Setelah melihat siapa yang datang dari layar, gadis itu cepat-cepat membuka pintu. "Tante.""Pagi, Sayang," sapa Elena dengan senyum hangat. "Aku boleh masuk?""Eh, iya. Silakan masuk, Tan." Anna berusaha tersenyum, meskipun masih sedikit terkejut karena kedatangan Elena yang tiba-tiba.Setelah itu, dia segera membuka pintu dengan lebar, mempersilahkan Elena untuk sege
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

140. Segera Menikah?

Anna tersentak kaget saat dia merasakan ada sepasang tangan besar melingkar di perutnya. Plak! Sontak Anna memukul tangan besar itu dan berbalik. Mata biru gadis itu langsung membelalak saat dia tahu siapa yang datang, dan berani memeluknya. "Dominic!""Kejutan." Dominic merengkuh pinggang Anna lalu mengecup kening gadisnya sebentar. "K-kau benar-benar pulang?" tanya Anna tidak percaya. Dia pikir pagi tadi Dominic hanya bicara omong kosong saja. Anna langsung melihat ke arah jam, dan tidak sadar jika sudah menghabiskan waktu empat jam di dapur. Pantas saja Dominic sudah sampai sekarang. "Hem. Memangnya wajahku tadi tidak terlihat serius?""Bukan seperti itu. Maksudnya, bagaimana dengan pekerjaanmu di sana?"Dominic melepaskan tangannya yang berada di pinggang ramping Anna. Lantas dia tampak seperti berpikir keras, sebelum menjawab pertanyaan gadis itu. "Aku meminta Adam untuk mengurusnya."Dominic kembali mengingat bagaimana kesalnya Adam tadi, saat dia bilang jika dia ingin ke
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status