Home / Rumah Tangga / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Chapter 151 - Chapter 160

265 Chapters

151. Ternyata Dia Masa Lalu

Harry menatap Dominic yang sedang duduk dengan muka gelisah. Sejak pria itu mengajaknya untuk bertemu, Dominic hanya diam saja. Sama sekali tidak bicara sepatah kata pun. "Kau ada masalah?" tanya Harry pada akhirnya. "Eh, tidak. Ini, aku hampir lupa." Dominic mengeluarkan undangan yang dia bawa, dan memberikannya pada Harry. "Apa ini? Kau akan menikah?""Bukan. Itu undangan pesta dari ibuku. Dia bilang kau bisa datang bersama Emily."Harry menatap undangan berwarna merah tua yang baru saja dia terima. Melihat Harry yang hanya diam saja setelah Dia menyinggung tentang Emily, Dominic merasa sangat penasaran. "Kalian benar-benar putus?""Apa aku terlihat bercanda?" tanya Harry kembali. Terdengar helaan napas panjang dari pria itu. Tidak hanya itu, Harry juga menjadi lupa dengan pertanyaannya pada Dominic tadi. "Tapi kalian sudah bersama dalam waktu lama. Tidak hanya itu, kalian juga sudah bertunangan. Apa kau tidak bisa menunggu dia sebentar lagi?"Ya, Dominic tahu inti permasalah
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

152. Mantan?

"Sayang, hari ini gaun dan setelan jasnya sudah jadi, tapi sepertinya aku tidak bisa mengambilnya. Aku ada pertemuan dengan klien di luar nanti." Dominic memberitahu Anna dengan mulut yang sedang mengunyah roti lapis. Gadis itu sedang duduk dengan tenang, sama seperti sikapnya selama beberapa hari ini, yang tidak banyak bicara. "Biar aku saja yang mengambilnya. Aku mau ke toko kue juga.""Apa tidak merepotkanmu nantinya?"Anna mendongakkan kepalanya dengan mulut yang penuh. Kemudian dia menggeleng pelan. "Kenapa harus merepotkan? Kau takut aku berbicara dengan Kimberly lagi?"Pertanyaan itu terasa seperti batu besar yang menghantam dada Dominic sekarang. Sejak beberapa hari ini, masalah mereka tidak pernah berhenti. Anna selalu saja membahas tentang Kimberly, padahal Dominic sudah mengatakan semuanya dengan jujur, kecuali tentang Kimberly yang pernah menyukainya dulu. Dominic tidak mau menambah masalah. "Tidak, Sayang. Kau bisa bebas jika mau mengobrol dengan Kim nanti.""Kim. Pa
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

153. Obsesi Kimberly

"Ah, ternyata begitu." Anna mengendikkan bahunya acuh tak acuh mendengar jawaban Kimberly. "Kalian pernah berkencan rupanya.""Iya, ternyata Dominic tidak mau mengatakan semuanya dengan jujur, ya. Kami bersama cukup lama waktu itu."Melihat ekspresi datar di wajah Anna, Kimberly menjadi bingung. Bukan hal seperti ini yang dia mau. Seharusnya Anna marah saat mendengar fakta yang baru saja Kimberly sampaikan. "Kami juga saling mencintai waktu itu. Aku jadi yang pertama bagi Dominic, begitu juga sebaliknya. Kau mengerti maksudku 'kan, Anna?" Kimberly mendekatkan wajahnya dan berbisik, "Dia yang membuatku tidak virgin lagi."Anna menaikkan sudut alisnya dengan tatapan sinis. Dibandingkan rasa cemburu, sekarang Anna lebih kehilangan minat untuk berbicara lebih jauh lagi dengan Kimberly. Mengapa wanita itu mengatakan semuanya? Oh, menyebalkan! "Kau sudah menikah?" tanya Anna yang seolah tidak peduli dengan perkataan Kimberly barusan. Mendapatkan pertanyaan tidak terduga dari Anna, Kimb
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

154. Harus Percaya Pada Siapa?

Austin tiba di kantor Dominic setelah mengantar Anna ke toko kue milik gadis itu. "Kau lama sekali?" keluh Dominic saat melihat Austin masuk. Pria itu melirik jam tangannya. "Ini sudah waktunya makan siang. Mau makan di luar atau aku pesankan saja pada Adam?" Dominic kembali bertanya. Melihat wajah lelah sang sahabat, Dominic tahu pria itu pasti belum memakan apa pun. "Pesankan saja pada Adam. Aku lelah, setelah sampai di bandara tadi, aku pulang sebentar lalu langsung ke sini.""Oke. Kau menyetir sendiri ke sini?""Iya. Aku tidak butuh sopir seperti dirimu."Dominic mencebikkan bibirnya dengan sebal. "Terserah padamu saja."Austin menyandarkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan mata. Sebenarnya dia lelah dan mengantuk, tetapi saat Dominic memintanya untuk datang, tentu saja Austin tidak bisa menolak. "Dominic," panggil Austin dengan mata yang masih terpejam. Dominic hanya menyahut dengan dehaman saja. "Kau pernah berkencan dengan wanita bernama Kimberly?"Dominic langsung terkejut
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

155. Merasa Kecewa

Meskipun merasa kesal dengan sikap Dominic, Anna tetap melakukan tugasnya malam ini dengan baik. Gadis itu memanggang kentang dan daging sapi untuk makan malam mereka, dan berusaha mengabaikan Dominic yang sejak tadi berdiri di sampingnya—ingin membantu pekerjaan Anna. Yang membuat Anna kesal sampai sekarang adalah kenapa Dominic baru ingin menjelaskan segalanya, setelah dia mendapatkan cerita yang tidak enak dari Kimberly? "Anna," panggil Dominic lembut. Dia tahu telah berbuat kesalahan. "Aku benar-benar minta maaf. Apa yang dikatakan Kimberly itu sama sekali tidak benar. Aku tidak pernah berhubungan dengannya apalagi sampai tidur bersama."Anna meletakkan spatula yang sedang dia pegang, lalu menoleh ke arah Dominic dengan helaan napas panjang. "Sayang—“"Aku tidak mempermasalahkan tentang kau mau berhubungan dengan siapa, atau tidur dengan siapa pun di masa lalu, Dom. Yang terpenting kau tidak melakukannya di masa kini dan di belakangku.""Lalu kalau seperti itu, kenapa kau mend
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

156. Kesombongan Seorang Dominic

Pagi itu, Anna merasa kehilangan saat melihat Dominic tidak ada di sampingnya. Padahal malam tadi pria itu tidur dan memeluknya dengan erat. Takut terjadi sesuatu dengan Dominic, Anna bergegas turun dari tempat tidur dan keluar. Sayangnya, di luar dia juga tidak mendapatkan apa pun. Anna sudah memeriksa semua ruangan yang ada di apartemen, dan Dominic juga tidak ada. Melihat jam yang masih pagi, Anna yakin Dominic tidak mungkin sudah pergi bekerja. "Apa aku telepon saja?" tanya Anna pada dirinya sendiri. Dia bergegas kembali ke kamar dan mengambil ponselnya. Dalam satu panggilan, Dominic tidak menjawab panggilannya. Anna sampai kebingungan, hingga dia mendengar suara deringan ponsel Dominic yang ada di atas sofa. "Dia tidak membawa ponselnya?" Anna mulai merasa khawatir. Sebenarnya ke mana Dominic pergi? Tiba-tiba saja dia merasa takut. Seharusnya Anna tidak bersikap berlebihan malam tadi sampai tidak memberikan Dominic kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Anna terduduk denga
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

157. Me Time di Rumah

Pagi ini Anna sudah dibuat repot dengan kedatangan beberapa orang yang tiba-tiba saja. Ah, sebenarnya mereka tidak datang tiba-tiba karena Dominic yang sudah memintanya lebih dulu kemarin, tetapi tetap saja, Anna merasa jika beberapa orang itu datang tanpa pemberitahuan apa pun. Sebab Dominic tidak ada memberitahu apa pun pada dirinya. "Dominic, apa semua ini?" bisik Anna dengan mata melotot ke arah Dominic. Di hadapan mereka sekarang ada lebih dari empat orang wanita yang mengaku sebagai tenaga profesional. "Nanti malam kita akan datang ke pesta peringatan hari jadi pernikahan kedua orang tuaku. Jadi, mereka akan membantumu.""Membantu?" Anna menaikkan salah satu alisnya, kebingungan. "Aku tau kita akan datang ke pesta orang tuamu malam nanti, tapi aku tidak mengerti apa yang bisa mereka bantu di sini?""Saya penata busana profesional, Nona. Mr. Williams memanggil saya untuk membantu Anda nanti.""Apa, penata busana?" Lagi-lagi Anna dibuat terkejut. Tidak berhenti sampai di sit
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

158. Ke mana Dominic?

Dominic menggenggam tangan Anna dengan lembut kala dia merasakan kegugupan dari gadis itu. Merasa mendapatkan perhatian dari Dominic, Anna menoleh dan tersenyum hangat, seolah memberitahu Dominic bahwa dia baik-baik saja. Namun, sayangnya Dominic tidak bisa dibohongi, dia tahu bahwa Anna sedang resah sekarang, setelah melihat kamera wartawan yang mengarah ke mobil mereka. Keluarga Williams adalah keluarga konglomerat yang memang tidak bisa jauh dari pemberitaan media. Di pesta peringatan hari jadi pernikahan Tuan dan Nyonya Williams, semua orang mendapatkan undangan agar bisa merasakan pesta tersebut, tak terkecuali para wartawan yang sekarang berebut menyorot kamera ke arah mobil Dominic yang baru sampai. "Aku ... bagaimana ini, Dom? Aku takut membuatmu malu di sana nanti.""Tidak, Sayang. Sekarang tarik napasmu dan buang secara perlahan," ucap Dominic menenangkan kekasihnya. Dia paham karena ini adalah hal pertama dalam hidup Anna tersorot dengan banyak orang, dan menjadi pusa
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

159. Lamaran Di Tengah Pesta

Beberapa menit sebelum pesta dimulai. Ddrrtttt! Dominic sedikit menjauhkan diri dari beberapa kolega yang sedang mengajaknya mengobrol. Dia segera melihat ponselnya yang baru saja bergetar. Ada pesan dari Adam. [Dom, rencana kita gagal. Orang yang sudah kau pesan tidak bisa datang karena terjadi kecelakaan.]"Oh, sialan!" umpat Dominic. Pria itu melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Waktunya hanya tersisa sekitar sepuluh menit lagi sebelum acara inti dimulai. Sekarang rencana yang sudah dia rancang sejak jauh hari harus gagal begitu saja. Dominic memijit kepalanya yang tiba-tiba saja berdenyut nyeri. Tak lama setelah itu, dia segera berjalan keluar dari ballroom hotel tempat pesta mewah itu berlangsung, seraya menghubungi Adam. "Jadi, bagaimana? Kau bisa dapatkan penggantinya?" tanya Dominic langsung pada Adam. "Kau gila, ya? Di mana aku bisa dapatkan pengganti orang itu? Apalagi waktunya sudah mendesak seperti ini."Dominic mendesah kasar mendengar ucapan Adam. Dia tida
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

160. Menikah Pekan Depan Saja!

Pagi itu Kota New York kembali gempar dengan berita tentang putra sulung Keluarga Williams yang melamar seorang gadis, ketika pesta peringatan hari jadi pernikahan Tuan dan Nyonya Williams malam tadi. Setelah banyak rumor miring yang selalu memojokkan Anna, kini semuanya terbantahkan dengan tindakan Dominic di pesta tadi malam. Semua orang yang hadir di pesta itu, bisa melihat bagaimana Dominic begitu mencintai gadisnya. Mereka juga bisa melihat betapa besar cinta yang Dominic miliki untuk gadis yang mereka anggap sangat beruntung itu. Anna sama sekali tidak menyangka jika hubungan mereka akan melangkah secepat ini. Melihat Dominic melamarnya di depan kedua orang tua dan banyak orang, Anna sungguh percaya dengan keseriusan pria itu. "Anna."Anna tersentak dan lamunannya buyar seketika itu juga. Dia menoleh ke arah luar dan menatap rumah mewah yang ada di depan mereka sekarang. "Kita sudah sampai, Sayang. Kau melamun?" tanya Dominic keheranan. "Ah, tidak," sahut Anna sedikit gugu
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status