Semua Bab 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Bab 171 - Bab 180

265 Bab

171. Berkebun

Dominic membuka pintu, dan melihat televisi yang masih menyala di ruang tamu. Sedangkan Anna sudah tertidur dengan lelap di sofa. Waktu menunjukkan jika sudah tengah malam, gadis itu pasti menunggunya sejak tadi. Dominic menarik sudut bibirnya sedikit saat melihat ice cream yang sudah dia beli untuk Anna. Daripada membangunkan kekasihnya, Dominic memilih untuk menyimpan ice cream tersebut di dalam kulkas saja. Baru setelah itu, Dominic mengangkat tubuh Anna untuk pindah ke dalam kamar. "Kau sudah pulang, Dom?" tanya Anna dengan suara serak. Mata gadis itu mengerjap karena Dominic mengangkat tubuhnya, yang membuat dia sempat kaget tadi. "Hm, baru saja. Kenapa terbangun?""Ice cream-ku mana?" tanya Anna dengan mata membuka lebar. Dia tidak menjawab pertanyaan yang Dominic katakan tadi. "Ice cream?"Anna menganggukkan kepala dengan menengadahkan tangan di depan wajah Dominic. Wajahnya sekarang mirip seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu. "Kau lupa membelikannya?""Tidak, S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-28
Baca selengkapnya

172. Kenapa Bau Sekali?

Hari mulai sore, dan Dominic belum kembali dari kebun belakang rumah. Anna terlihat bingung harus melakukan apa lagi saat dia sudah selesai membantu Elena membuat makanan penutup. "Mau istirahat, Sayang?" tanya Elena pada Anna. Wajah gadis itu juga terlihat cukup lelah. "Eh, tidak perlu, Tan.""Dominic mungkin akan kembali sebentar lagi. Papanya lagi senang berkebun, dan biasanya baru kembali menjelang petang. Bagaimana kalau menunggu Dominic dengan istirahat saja?" tawar Elena lagi. Saat Anna hendak menjawab Elena, Jennifer tiba-tiba datang dan menyapa Elena dengan wajah riang, sebelum akhirnya dia cemberut karena melihat kehadiran Anna. "Dari mana saja seharian?" Elena bertanya dengan wajah sinis. Padahal pagi tadi dia sudah meminta Jennifer untuk tinggal dan membantunya mempersiapkan acara makan malam, tetapi wanita itu tetap saja pergi entah ke mana. Melihat Elena mulai marah, Jennifer mengeluarkan jurus andalannya. Dia punya berbagai macam cara untuk menghadapi Elena di sit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-29
Baca selengkapnya

173. Janji Untuk di Langgar?

"Apa?" Dominic yang tidak percaya langsung mencium tubuhnya sendiri, dan dia tidak merasakan kalau tubuhnya bau menyengat seperti yang baru saja Anna keluhkan. "Kau berbohong padaku, ya?""Tidak aku serius. Sana cepat mandi!"Saat Anna hendak berdiri untuk meninggalkan Dominic, pria itu segera menangkap pergelangan tangannya, dan menarik Anna hingga jatuh kembali ke atas ranjang. "Dominic, apa yang kau lakukan?"Dominic tidak menjawab. Pria itu hanya memeluk Anna dengan kuat, dengan sesekali mengendus leher Anna yang jenjang. "Geli tau, lepaskan!""Coba cium, apa aku masih bau?"Anna menggeleng dengan tertawa keras karena tidak bisa menahan rasa gelinya lagi. Dia ... berbohong tadi karena tidak mau suasana berubah jadi sedih hanya karena kisah masa lalunya. "Dominic, lepaskan aku! Jangan mencium leherku seperti itu," keluh Anna dengan tertawa kecil. Posisi mereka sekarang sudah berubah, dengan Dominic yang berada di atas tubuh Anna, dan tidak menghentikan bibirnya yang terus menci
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-29
Baca selengkapnya

174. Masih Dengan Rasa yang Sama

Daniella membuka pintu dengan sedikit kesal ketika mendengar suara bel yang tidak berhenti. Namun, wajahnya langsung terkejut saat melihat Austin berdiri di depan pintu sekarang. "Sedang apa kau di sini?"Austin mendongakkan kepalanya, dan sehabis melihat wajah pria itu, Daniella baru sadar jika Austin sedang mabuk. Wajahnya memerah, serta aroma alkohol mulai tercium. "A-aku—“ Austin berdiam diri tanpa melanjutkan kata-katanya. Dia juga bingung kenapa bisa berada di sini, lebih tepatnya mengapa tadi Austin menujukkan alamat apartemen tempat Daniella tinggal, bukannya pulang ke rumah orang tuanya. "Kau mabuk, Austin? Kau ke sini bersama siapa?""A-aku diantar sopir yang aku sewa." Austin duduk di depan pintu karena kepalanya mulai terasa pusing. "Sialan! Aku benar-benar mabuk," gumam pria itu yang masih bisa Daniella dengar. "Kalau begitu cepat hubungi sopir sewa yang tadi membawamu kemari. Lagi pula kenapa kau datang ke sini, sih? Tengah malam lagi," ketus Daniella dengan rasa ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-29
Baca selengkapnya

175. Hampir Saja

"Dominic," panggil Anna ketika melihat pria itu muncul dari dalam kamar mandi, dan sudah mengenakan piama tidurnya. "Apa, Sayang? Kau butuh sesuatu?""Tidak. Baru saja Daniella menelpon dan mengatakan jika Austin berada di apartemen sekarang dalam keadaan mabuk parah. Dia memintamu untuk menjemputnya." "Austin ada di apartemen yang temanmu tempati?" tanya Dominic dengan salah satu alis yang terangkat. Dia tampak bertanya-tanya. Anna mengangguk. Sebelumnya Daniella menghubungi dirinya, dan mengatakan hal yang sama seperti yang dia sampaikan pada Dominic tadi. "Tapi kenapa dia ke sana?""Aku tidak tahu. Daniella bilang ponsel Austin mati. Jadi, dia tidak bisa menghubungi siapa pun, makanya dia meminta bantuanku untuk menyampaikan padamu."Dominic menghembuskan napasnya dengan kasar. Sekarang Dia benar-benar merasa bingung. Kenapa Austin bisa datang ke sana? "Dominic!" panggil Anna sekali lagi saat melihat Dominic termenung. "Kau harus menjemputnya, Daniella mungkin saja merasa sung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-30
Baca selengkapnya

176. Kau Pernah Menyukai Austin Juga?

Austin memijit kepalanya yang terasa sakit. Mata pria itu juga seketika langsung terbelalak saat melihat cahaya matahari yang sudah terang. Berusaha mengingat apa yang terjadi semalam, Austin justru tampak seperti orang linglung saat melihat kondisi di sekitarnya. Ini bukan apartemennya atau rumah orang tuanya. Ini seperti ... tempat Dominic tinggal! Oh, astaga. Apa yang sudah terjadi, hingga Austin bisa berada di sini? "Bagaimana bisa aku ada di apartemen Dominic?" gumam Austin dengan mata melebar. Dia terus berusaha mengingat kejadian semalam. Perlahan Austin mulai ingat, saat dia mabuk kemudian memanggil sopir sewaan, setelah itu .... "Aku ke apartemen Daniella? Oh, shitt!" Pria itu menepuk kepalanya sendiri. Kenapa dia datang ke tempat gadis itu tinggal? Lalu sekarang bagaimana dia bisa ada di sini? Austin kembali memukul kepalanya sendiri. Dia pasti sudah melakukan sesuatu yang mungkin saja akan memancing masalah.Kalau tidak, tidak mungkin Daniella melibatkan Dominic. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-30
Baca selengkapnya

177. Suka Pisang?

Anna bangkit dari sofa saat mendengar suara bel yang berbunyi. Dominic tidak mungkin pulang secepat ini. Jadi, siapa yang datang mengunjungi dirinya? "Tante.""Sudah kuduga, kau pasti ada di sini." Elena segera masuk tanpa menunggu Anna mempersilahkan lebih dulu. Tentu saja Anna tidak keberatan. Dia justru terlihat senang saat Elena datang, itu artinya, dia tidak akan merasa kesepian sembari menunggu Dominic pulang. "Dominic ke kantor?" Elena bertanya setelah tidak melihat keberadaan Dominic di mana pun. "Iya. Dia bilang pekerjaannya sedikit padat."Elena berdecak sebal mendengar jawaban Anna. Dominic itu sangat keras kepala, padahal dia sudah meminta anak itu untuk diam menjelang hari pernikahan mereka. "Kapan dia libur? Hari pernikahan kalian semakin dekat, dan kalian butuh banyak waktu untuk beristirahat agar tidak sakit nanti."Anna hanya mengangguk saja. Dia lebih memilih diam daripada harus berdebat dengan Elena. Anna tidak bisa berbuat apa pun karena Dominic sendiri yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-30
Baca selengkapnya

178. Konsultasi Mengenai Cucu?

"Sialan!" maki Dominic setelah mendapatkan pertanyaan tak terduga dari Adam. "Kenapa kau begitu terkejut?""Anna bukan gadis seperti itu. Tutup mulutmu!" Dominic mengusap wajahnya yang terlihat gugup. Adam mengangguk, tetapi bukan berarti dia bisa langsung diam begitu saja. Rasa penasarannya kembali lagi saat melihat kegugupan di wajah Dominic. "Aku percaya jika Nona Anna bukan gadis yang seperti itu. Dia gadis yang baik, tapi aku tidak percaya padamu. Mana mungkin kau belum pernah mengajaknya bercinta selama berkencan?"Mata Dominic melotot tajam. Adam memang benar-benar menyebalkan! "Sudah cepat sana keluar!" perintah Dominic. Dia harus segera mengusir Adam dari sini. "Tapi dilihat dari semangatmu, sepertinya kalian belum pernah melakukan hubungan badan." Adam menyunggingkan senyum miring ke arah Dominic. "Ck, aku akui Nona Anna hebat karena bisa membuatmu bertahan selama beberapa bulan ini, tapi sepertinya kali ini kau kalah, Dom! Pesonamu yang biasa digunakan untuk menaklukka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-31
Baca selengkapnya

179. Jangan Ditunda Lagi

Dominic tersenyum hangat saat melihat Anna berjalan keluar dari dalam klinik kecantikan. Dia berhasil membujuk ibunya dengan berbagai alasan. Tidak hanya sendiri, Anna keluar bersama dengan Elena juga yang tampak masam. Bagaimana tidak? Gara-gara Dominic dia tidak jadi perawatan dengan Anna. "Lain kali kalau kau mengganggu aku lagi, aku tidak akan melepaskanmu, Dom!" tukas Elena dengan wajah kesal. "Iya, Ma. Lagian Mama kenapa datang mendadak menjemput Anna, sih?" Dominic bertanya dengan mengedipkan sebelah matanya pada Anna, sebagai isyarat, bahwa dia sudah berhasil mengelabui Elena. "Ah, terserah Mama, dong! Sudahlah kalian langsung pergi saja sana, daripada terlambat."Dominic menyengir kuda dan langsung membuka pintu mobilnya. "Ayo, Sayang. Kita sudah ditunggu."Anna bertanya melalui sorot matanya. Jujur saja dia tidak tahu alasan apa yang Dominic pakai untuk mengelabui ibunya sendiri. Dominic tidak menjawab. Dia hanya membuka pintu dengan senyum lebar, lalu mempersilahkan An
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-31
Baca selengkapnya

180. Gadis dan Pria yang Galak

Dominic mematung mendengar kata-kata Anna. Lebih tepatnya dia tidak percaya jika gadis itu bisa mengatakan hal mengenai anak, secepat ini. "Dominic!" panggil Anna dengan suara yang terdengar manja di telinga pria itu. "Bagaimana? Apa konsultasi seperti itu memang ada?""Aku akan meminta Adam mencari tahu nanti," jawab Dominic setelah melihat keyakinan di mata Anna. Senyum di wajah Anna langsung menghilang saat melihat Dominic diam tanpa ekspresi. "Kau tidak senang, Dom?""Tidak senang?" tanya Dominic kebingungan. "Hm, kau terlihat tidak senang saat aku bilang ingin segera punya anak nanti. Wajahmu datar tanpa ekspresi apa pun."Dominic menggeleng kuat. "Aku hanya kaget saja tadi, Sayang." Kini mata Dominic berbinar bahagia. Dia benar-benar merasa senang sekarang. "Setelah aku mendapatkan informasi, kita akan langsung berkonsultasi.""Terima kasih." Anna hanya tersenyum saja karena dia sedang menahan diri untuk tidak mencium Dominic. Kalau ada yang melihat, mereka mau bilang apa ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
27
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status