Home / Rumah Tangga / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Chapter 181 - Chapter 190

265 Chapters

181. SAH

Anna menatap dirinya sendiri di depan cermin dengan dada berdebar. Tangan gadis itu juga terasa dingin. Ini adalah hari yang selama ini dia nantikan. Menjadi seorang pengantin wanita dari Dominic Leonardo Williams. "Kau kelihatan sangat cantik, An," bisik Daniella dengan tersenyum lebar. Dia merengkuh pundak Anna yang kelihatan gugup. Tidak hanya Daniella, ada Emily dan juga Emma di dalam kamar ini. Mereka bertiga datang untuk mendampingi Anna ke altar pernikahan. "Daniella benar. Kau sangat cantik, Anna." Emily berseri, meskipun di dalam hatinya dia merasa iri dengan Anna. Seharusnya dia bisa jadi pengantin juga seperti Anna, tetapi nasib berkata lain. Meskipun begitu, Emily tetap tersenyum bahagia. "Aku sangat gugup sekarang." Anna mengulurkan tangannya, dan diraih oleh Daniella. Tangan gadis itu benar-benar terasa dingin. "Atur pernapasanmu, An. Sebentar lagi kau akan menyandang gelar Nyonya Williams. Selamat untukmu." Daniella mencium pipi Anna. Dia ikut terharu melihat A
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

182. Malam Pertama?

Dominic dan Anna berdiri dengan senyum yang tidak lepas dari tadi. Mereka mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir malam ini. Ada dari kalangan pejabat, pengusaha, serta aktor-aktor ternama. Nama Dominic memang begitu tersohor. Banyak orang yang menyambut baik berita ini, meskipun tak sedikit dari mereka harus menelan kekecewaan karena artinya setelah ini, mereka tidak bisa lagi melakukan perjodohan pada pengusaha ternama itu. "Dominic, kakiku sakit sekali." Anna mulai mengeluh karena sejak dua jam yang lalu mereka belum ada duduk sama sekali. "Sebentar. Biar aku lihat ada apa dengan kakimu, Sayang." Dominic segera berjongkok di depan Anna. Dia menyingkap gaun gadis itu, dan melihat tumit Anna yang lecet. "Kita istirahat saja. Mau ke kamar?" tawar Dominic saat melihat Anna kembali meringis kesakitan. Di saat yang bersamaan Elena datang saat melihat Dominic sedang memeriksa kaki Anna tadi. "Ada apa, Dom?""Kaki Anna lecet. Dia terlalu lama berdiri sejak tadi.
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

183. Gangguan

Dominic mendengkus kesal ketika melihat nama Austin di layar ponselnya. Sebenarnya, apa yang ada di dalam pikiran Austin hingga berani-beraninya menelpon Dominic di situasi yang penting ini. "Halo, ada apa?" tanya Dominic ketus. Dia langsung berbicara tanpa basa-basi lagi. "Kami ada di bar, di bawah. Mari rayakan pesta pelepasan masa lajangmu."Dominic menoleh ke arah Anna yang sudah duduk di atas ranjang. Gadis itu memandangnya dengan senyum kecil. Oh, mana mungkin Dominic bisa melepaskan Anna malam ini. "Besok saja! Aku sudah sangat lelah sekarang," jawab Dominic beralasan. "Lelah?" Austin langsung tertawa mendengar ucapan Dominic. "Oh, ayolah, Dom! Apa kami perlu datang ke kamarmu saja dengan membawa wine. Harry yang mentraktir kali ini."Mata Dominic langsung melotot saat mendengar Austin akan kemari. Dia tahu Austin akan nekat melakukan itu jika Dominic benar-benar tidak datang. "Baiklah. Aku datang sekarang.""Oke, kami akan menunggu. Jangan terlalu lama, lima menit kau tida
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

184. Tunggu Dulu

Dominic membuka pintu kamarnya dan masuk dengan berjalan perlahan. Pria itu menghela napas panjang saat melihat keadaan kamar mereka sudah gelap. Anna pasti sudah tertidur dengan nyenyak sekarang. Pelan-pelan Dominic menutup pintu dan berjalan menghampiri Anna yang sudah terlihat tenang. Pria itu melepaskan kemeja, memperlihatkan tubuhnya yang atletis. Lantas, segera merebahkan diri di atas ranjang, menyusul Anna. Gara-gara ulah Austin, Harry, dan Adam tadi, Dominic baru bisa kembali ke kamarnya pada jam empat dini hari. Ketiga pria itu benar-benar membuat Dominic tidak bisa kabur. Beruntung mereka bertiga mabuk parah tadi, hingga pada akhirnya Dominic bisa segera pergi dari bar, dan meminta beberapa orang untuk membawa ketiga pria tadi ke kamarnya masing-masing. Dominic tersenyum senang saat melihat wajah Anna yang tampak tenang. Dia masih merasa semua ini seperti mimpi. Dia dan Anna sekarang sudah resmi menyandang gelar suami istri? "Sayang," panggil Dominic dengan sedikit
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

185. Tamu Tidak Diundang

Anna langsung berlari ke kamar mandi tanpa menjawab pertanyaan Dominic lebih dulu. Sementara Dominic hanya bisa menghela napas panjang melihat istrinya yang pergi begitu saja. Sekarang apa lagi? Beberapa menit setelah menunggu Anna berada di dalam kamar mandi, Dominic langsung menyunggingkan senyum ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Gadis itu keluar dengan menggigit bibirnya, saat melihat Dominic yang tampak senang. "Kemari!" pinta Dominic yang melihat Anna hanya diam saja di ambang pintu. Anna terlihat bingung, dan sedikit merasa bersalah saat melihat tatapan Dominic yang penuh harap. "Sayang, ada apa lagi? Jangan memintaku untuk menundanya lagi kali ini!" Dominic langsung duduk dan menatap istrinya dengan hasrat yang masih belum padam. "Aku sudah lama bersabar sesuai dengan perjanjian kita. Jadi, hari ini jangan melarang lagi. Aku butuh pelepasan karena kepalaku sudah benar-benar sakit," kata Dominic apa adanya. Dia masih pria normal yang butuh seks untuk memenuhi ke
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

186. Kau Cemburu Pada Anna?

Daniella langsung berusaha menutup pintu kembali, saat melihat Austin yang datang dan sedang berdiri sembari menatap ke arahnya. Pria itu mau apa lagi? "Tunggu sebentar!" Austin menahan pintu dengan satu tangan. "Aku tidak akan membuat masalah lagi kali ini," ujar Austin. Dia ingat ketika terakhir kali berkunjung dalam keadaan mabuk ke apartemen tempat Daniella tinggal. "Lalu kau mau apa?" bentak Daniella. Dia benar-benar tidak mau melihat Austin lagi. "Aku akan kembali ke Vermont hari ini. Kau mau ikut? Kita bisa pulang bersama," tawar Austin. Anggap saja tawaran ini sebagai penebus rasa bersalahnya pada Daniella. "Kau pulang saja sendiri. Aku tidak akan kembali lagi ke Vermont," jawab Daniella dengan cepat, tanpa berpikir lagi."Apa maksudmu?" tanya Austin yang tidak mengerti. "Kau tidak mengerti maksudku?" Daniella terlihat jengah. Gadis itu bahkan membiarkan pintu terbuka begitu saja. "Aku bilang aku tidak akan kembali ke Vermont. Tidak akan kembali ke Sky Crystal! Maksudnya
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

187. Hadiah Dari Mama Mertua

Plak! Daniella menampar pipi Austin hingga menghasilkan bunyi yang cukup keras. Tatapan mata gadis tersebut terlihat begitu marah karena sikap Austin yang seolah merendahkan dirinya. "Kau benar-benar brengsek, Austin!" teriak Daniella dengan air mata tertahan. Daniella juga mengusap bibirnya yang berdarah dengan kasar, seolah ingin menghilangkan jejak ciuman Austin tadi. Gadis itu juga terlihat berusaha membenarkan pakaiannya yang sudah robek karena ulah Austin. Sementara itu, Austin hanya diam mematung. Tamparan Daniella tadi berhasil menyadarkan dirinya atas perbuatan buruk yang baru saja dia lakukan. Dia hampir kehilangan kendali atas dirinya sendiri tadi, dan hampir saja memperkosa Daniella. "Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi, Austin," ungkap Daniella. Dia segera berjalan untuk meninggalkan Austin. Namun, Austin lebih dulu mencekal tangan Daniella yang ingin beranjak pergi. Hati pria itu mendadak merasa bersalah melihat air mata yang perlahan turun dari mata Daniella.
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

188. Taman Bunga

Dominic menaikkan jaket Anna saat melihat gadis itu menggigil kedinginan. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dari malam tadi, akhirnya mereka sampai di bandara internasional Schiphol Airport, Amsterdam, Belanda, saat matahari hampir terbit. "Kau lelah, Sayang?" tanya Dominic dengan lembut. Anna sedikit mengangguk. Dibandingkan lelah, dia lebih merasa mengantuk sekarang karena waktu tidurnya terasa tidak efektif. "Kita istirahat dulu kalau begitu nanti." Dominic menarik koper miliknya dan Anna. Setelah melihat taksi yang menjemput mereka tiba, keduanya langsung naik dan meninggalkan kawasan bandara. Elena sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Mulai dari tiket pesawat, hotel, dan transportasi untuk putra dan menantunya selama berada di Eropa. "Cepat beritahu mama kalau kita sudah sampai, Dom.""Nanti saja."Dominic masih ingat betapa paniknya mereka malam tadi, ketika melihat tiket yang Elena pesan untuk mereka berdua. Sebenarnya, Dominic berencana untuk membata
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

189. Tidak Bisa Melepaskan

Anna meletakkan handuk yang baru saja dia pakai untuk menutupi rambutnya, ke atas kursi, saat melihat ponselnya berdering dan menampilkan nama Daniella . Dengan cepat, dia meraih benda pipih itu dan langsung menjawab panggilan dari Daniella. Sudah satu minggu sejak dia berada di Amsterdam, dan Daniella baru menghubunginya kali ini. "Halo, Daniella.""Anna, bagaimana kabarmu? Aku dengar kau sedang pergi berbulan madu." Suara Daniella terdengar begitu senang. "Aku baik-baik saja. Ya, ibu mertuaku yang langsung mengatur perjalanan liburan kami. Kau baik-baik saja?"Daniella terdengar menghembuskan napasnya dengan kasar. Dia segera mengalihkan panggilan ke panggilan video, dan Anna langsung menjawabnya. "Kau baik-baik saja, Daniella?" tanya Anna saat melihat wajah temannya yang tampak murung. Daniella menganggukkan kepalanya pelan. Setelah kejadian seminggu lalu, saat Austin hampir saja memaksanya, Daniella merasa tidak baik-baik saja. Dia sama sekali tidak menyangka jika Austin ber
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

190. Belum Selesai?

Dominic berjalan masuk dengan pakaian yang masih basah karena keringat. Dia baru saja selesai berolahraga di bawah, dan melihat Anna sedang duduk, berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. "Siapa?" tanya Dominic dengan suara pelan. "Austin," bisik Anna setelah menjauhkan ponselnya. "Austin? Untuk apa dia menelponmu?"Anna hanya mengendikkan bahu. Dia juga merasa bingung kenapa Austin tiba-tiba menghubunginya dan membicarakan tentang Daniella. Dominic langsung mengambil ponsel milik istrinya, dan ikut mendengarkan semua pembicaraan mereka. Awalnya Dominic ingin tahu, dan mulai berpikir andai saja Austin berani menggoda Anna, pria itu tidak akan bisa diam. Namun, Dominic tampak menaikkan sudut alisnya setelah mendengar pembicaraan mereka justru mengenai Daniella. Jadi, Austin hanya ingin Daniella tidak bekerja dengan Anna? "Sekarang katakan saja padanya kalau kau tidak bisa menerima dia bekerja." Austin kembali berbicara setelah Anna dan Dominic kompak untuk tetap diam beber
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status