Bab 48.Perutku sudah semakin besar, banyak baju yang sesak sudah tidak muat lagi. Rasanya sudah tidak nyaman lagi dipakai, aku harus segera menambah koleksi, lebih-lebih baju untuk bekerja.Ingin minta tolong Mas Irfan supaya mengantarkanku ke Mal, tapi kelihatannya dia masih sibuk dengan bengkelnya. Aku tidak tega mengganggunya, tapi gak pa-palah aku akan mencobanya."Mas, masih ramai ya bengkelnya?" tanyaku ketika sarapan sebelum berangkat kerja."Iya, Yang. Mas belum bisa jemput pulangnya, sementara ini naik taksi online dulu, ya."Aku mengangguk, bengkel Mas Irfan tidak pernah sepi, ada saja yang memasukkan mobil untuk diservise. Mungkin semua ini rezeki anak ini, bisikku sambil mengelus perutku yang di dalamnya sedang bergerak-gerak."Setelah pulang kerja nanti, pingin ke Mal, Mas. Bajunya semua sudah sesak," kataku, maksudnya supaya diantar suami.Siapa tahu bisa menyempatkan waktu, kasihan perut istrinya sudah besar dan tidak tega belanja ke Mal sendirian, batinku."Hm, nganu
Read more