Bab 24 POV IRFANAku tertunduk lesu, usahaku sia-sia. Seharusnya tadi malam gawaiku kuisi baterai sampai penuh, supaya aku bisa mengubunginya, setidaknya aku bisa melihat kode boking tiket kereta api yang aku pesankan, dan berapa nomor kursi sekaligus gerbongnya, sebelum gawaiku off.Seandainya aku bisa menemukan gerbongnya, aku pasti mendatangi, bisa ngobrol, walaupun hanya sebentar. Setidaknya bisa melepas rindu selama tujuh hari ke depan.Kupandangi kereta api jurusan Yogja-Surabaya yang membawa penumpang, salah satunya orang yang sangat berarti bagiku, sampai kereta itu menghilang dari pandanganku. Bersamaan dengan itu juga seakan separo jiwaku hilang.Kembali pandanganku menunduk, kedua tanganku kumasukkan saku celana, langkah kaki yang lunglai terpaksa kuayunkan menuju tempat parkir mobil.Tidak biasanya aku lesu seperti ini, bukan karena kurang tidur, atau belum sarapan, juga bukan belum mandi. Tetapi, ada yang hilang di hatiku.Kuhidupkan mesin mobil, kujalankan pelan-pelan me
Baca selengkapnya