"Hidup manusia selalu berputar. Setelah badai, ada pelangi. Lalu kembali cerah, dan bertemu badai lagi. Seterusnya seperti itu hingga mati, tak bernyawa."***Setelah bangun tidur, hati Ava jauh lebih baik. Hari itu ia akan ke kantor polisi untuk memenuhi panggilan atas kasus rencana pembunuhannya. Biru kemarin sengaja datang ke kantor yayasan untuk memberi surat tersebut. Di luar perkiraannya, Biru justru sibuk menenangkan hatinya yang sedang gundah gulana."Kayaknya kamu mesti ganti baju deh," ujar Biru kepada Ava yang tengah menyisir rambutnya, dan kemudian mengikatnya setengah. Ava melirik suaminya dari balik cermin. Memberi kode lewat mata, mengapa ia perlu melakukan hal itu. "Kamu terlalu cantik, Ava. Bagaimana bisa kamu secantik itu hanya untuk datang ke kandang buaya?"Ava menggeleng. Ia berbalik, menghadap suaminya, dan memicing. "Jangan bercanda deh! Polwan sekarang bahkan secantik bidadari. Kamu nih, suka melebih-lebihkan sesuatu, tahu enggak."Biru tertawa. Ava benar, polwa
Read more