Nina tertegun melihat perubahan ekspresi suaminya, ia jadi merasa bingung, apa yang salah?“My king, ada apa?” tanya Nina dengan lembut, “apa ada yang salah dengan pertanyaanku?”Nina mengangkat wajahnya, ia menatap wajah suaminya lekat-lekat, sedangkan Nathan, pandangannya menatap langit-langit kamar, menerawang jauh, ada kesenduan pada sorot mata yang selalu menjadi penyemangat Nina itu.Nathan menghela napas panjang, ia mengalihkan tatapannya pada wajah istrinya yang sedang kebingungan dengan sikapnya. Nathan mencoba tersenyum, lalu menyentuh wajah Nina dengan kedua tangannya.“No, my queen, tidak ada yang salah dengan pertanyaanmu,” jawab Nathan sambil tersenyum, namun tiba-tiba ia menatap Nina dengan penuh kesungguhan.“Sayang, seandainya aku terlebih dahulu dipanggil Tuhan, apakah kamu ...”Belum sempat Nathan melanjutkan kata-katanya, jari Nina sudah memblokir bibirnya, kedua bola mata coklat itu berkaca-kaca. “Jangan katakan itu, Nathany. Membayangkannya saja aku tidak akan sa
Baca selengkapnya