Home / Romansa / Gairah Tersembunyi Bos Killer / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Gairah Tersembunyi Bos Killer: Chapter 91 - Chapter 100

167 Chapters

Bab 91. Aku Ditipu!

"Siapa orang tuamu? Apakah ayahmu juga seorang pebisnis?" tanya kakek Wilson sambil menatap Nina, Nathan segera merangkul istrinya yang terdiam, ia mengusap-usap bahu sang istri dengan lembut. Nathan tahu, masalah itu sangat sensitif bagi Nina. “Ibunya adalah Katherine Thompson,” sahut Nathan “salah satu chef ternama di negeri ini.” Tatapan kakek Wilson berpindah kepada Nathan, “aku sedang bertanya pada istrimu, Tan. Kenapa kamu yang jawab?” “Kek, aku dan istriku adalah satu. Suaraku adalah suara istriku, dan suara istriku adalah suaraku, bukan begitu, sayang?” Nathan menatap istrinya mesra, Nina tersenyum sambil mengangguk. “Tidak apa-apa, my king. Kakek ingin aku yang jawab.” Nina menatap kakek Wilson dengan tenang, ia sudah bisa mengontrol dirinya kembali. “Mom adalah Katherine Thompson dari Michigan, setelah menikah pindah ke New York.” Berkali-kali Nina menghela napas. “Tapi sekarang Mom sudah beristirahat di sisi Tuhan, karena kecelakaan beberapa tahun lalu.” Suara Nina ter
Read more

Bab 92. Mengundurkan Diri

Pagi itu, Nina berangkat ke kantor dengan suasana yang berbeda. Kali ini dia keluar dari kediaman suaminya. Semula Nathan mengajaknya untuk berangkat bersama, namun Nina menolak, karena sebagaimana permintaan sang kakek, pernikahan mereka masih harus dirahasiakan. Setelah menyelesaikan sarapan bersama Nathan, Nina berangkat lebih dulu bersama Emi. Kali ini ada sedikit berbeda dengan penampilan wanita muda itu. Biasanya ia ke kantor hanya mengenakan kemeja dan rok pendek, tapi kali ini ia mengenakan setelan blazer dan rok pendek warna ivory yang merupakan warna favoritnya. Rambut panjangnya disanggul dengan gaya french braid, sangat anggun dan mempesona. Selang beberapa saat setelah Nina pergi, Nathan pun berangkat bersama sang asisten, Bill. Sebenarnya Nathan sangat ingin berangkat bersama dengan istri tercinta, dan mengenalkannya dengan bangga kepada seluruh staf dan karyawan Wils, inilah nyonya Nathan. Namun ia masih harus memendam keinginan itu, demi menuruti perintah sang kakek.
Read more

Bab 93. Cincin Kamu Bagus

Pada jari manis Nina melingkar cincin dengan bermatakan blue saphire oval dikelilingi berlian imut dan cantik. Begitu pula pada jari manis Nathan, melingkar cincin dengan bermatakan blue sphire oval yang nyaris sama dengan yang dikenakan Nina, hanya tidak ada berlian di sekelilingnya. Mengapa bisa sama? apa hanya kebetulan? beberapa bulan lalu saat Nina hadir di ruang itu belum ada cincin itu di jari manisnya begitu juga dengan sang bos. Sebagian dari mereka memang tahu kalau sang bos adalah salah satu kolektor batu mulia, tapi belum pernah melihat sang bos memakai cincin blue saphire, dan jika dilihat dari bentuknya cincin itu seperti wedding ring. Apakah mereka ...? Berbagai pertanyaan muncul di benak masing-masing, namun mereka hanya bisa memendamnya tak ada yang berani menanyakan hal itu. Setelah menyerahkan berkas-berkas, Nina kembali duduk di tempatnya. Kini giliran Nathan yang bicara, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Nina dan timnya yang
Read more

Bab 94. Rencana Sonya

Nina bergegas menuju ruang Nathan, sangat kebetulan sekali Bill datang saat Victoria hendak memaksanya untuk menunjukan cincinnya. ‘Sepertinya mereka sudah mulai curiga dengan cincin ini, ah tapi biarlah, karena besok aku sudah tidak bekerja di sini lagi,’ gumam Nina di dalam hatinya. Sekertaris Nathan berdiri menyambut Nina, wanita itu tersenyum penuh hormat, Nina sendiri heran, apakah ia sudah tahu status Nina? Emi pun muncul di ruang itu, Nina menghela napas begitu melihat Emi. “Oh, Emi, kamu di sini. Hampir saja,” keluh Nina. “Maaf, Bu. Pak Nathan tidak mengizinkan saya bertemu Victoria, karena mereka tahu kalau saya sudah resign sebagai asisten pak Nathan, makanya Bill yang ke sana, setelah ini saya akan ke ruangan ibu untuk membereskan semuanya.” Nina mengangguk, ia bisa mengerti alasan Emi, bukan inginnya ia membiarkan Nina sendirian menghadapi Victoria, tapi situasi saat ini memang tidak memungkinkan. Nina segera melangkah ke ruang Nathan, lelaki itu sedang sibuk memeriksa
Read more

Bab 95. Interogasi

Setelah pengunduran dirinya, Nina tidak lagi datang ke kantor Wils, ia mulai aktif bekerja di kantor Nithany. Aktifitas pasangan muda itu pun berjalan seperti biasa, pagi sarapan bersama lalu berangkat ke kantor masing-masing. Sebenarnya, Nathan sangat ingin makan siang bersama dengan sang istri, namun Nina meminta suaminya untuk bersabar, sambil melihat perkembangan dari rencana sang kakek.Rencana jamuan makan untuk merayakan kesuksesan project yang dipimpin Nina akan dilangsungkan akhir pekan, semua karyawan di kantor Nathan diundang, mereka sangat antusias, setiap hari menjadi perbincangan hangat. Karena jamuan itu akan diadakan di hotel mewah. Kini mereka semua bangga dan mengelu-elukan Nina.“Nggak sabar rasanya, pengen ikut jamuan akhir pekan nanti,” ucap salah seorang karyawan.“Hebat ya, Miss. Nina, awalnya hanya karyawan biasa yang masih baru, dalam waktu singkat kariernya melesat dengan cepat.”“Ya wajarlah, karena beliau memang memiliki kemampuan untuk itu yang kita-kita s
Read more

Bab 96. Mari Buat Kesepakatan

“Apa sebenarnya motivasi kamu menikah dengan Nathan?” tanya kakek Wilson, laki-laki tua itu menatap Nina dengan tajam. “Apa maksud kakek? Apa Anda pikir aku menikahi Nathan karena motif tertentu?” “Mana aku tahu? Makanya aku tanya.” Kakek Wilson menjawab acuh. “Kek, aku dan Nathan saling mencintai, cintalah yang menyatukan kami, tidak ada motif apa pun selain cinta.” “Benarkah? Gadis muda sepertimu mau mempertaruhkan kesenangan masa muda hanya karena cinta?” “Kek, kakek tidak mengenal aku, mengapa Anda berpikir seperti itu, sejak Mom masih ada, sejak aku masih di bangku sekolah, aku tidak suka berhura-hura, aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk belajar. Jadi Kesenangan apa yang aku lewati dengan menikah di usia muda? Bagiku bisa selalu bersama dengan orang yang aku cintai, itulah kesenangan dan kebahagiaanku.” Kakek Wilson terdiam, ia tertegun mendengar kata-kata gadis muda di hadapannya itu. Gadis ini masih muda, namun seperti mempunyai pemahaman yang dalam tentang hidup
Read more

Bab 97. Istri Anda Keguguran

“Aaargh!!” Nina terpekik, sepeda motor itu berhasil menyerempet tubuhnya. Bukan hanya itu, Nina merasakan ada kekuatan yang mendorongnya sehingga tubuh wanita itu terpental ke belakang. Nina tidak bisa lagi mengontrol dirinya, ia merasa tubuhnya seperti melayang. Pada saat yang genting itu, sesosok pria dengan sigap menangkap tubuh Nina, namun karena dorongan dari tubuh Nina yang keras lelaki itu pun jatuh berguling, namun ia berusaha melindungi Nina dengan memeluk tubuh wanita itu dan melindunginya dari benturan. “Are you OK, Miss. Evans?” ucap lelaki itu melihat Nina yang masih memejamkan mata karena ketakutan. Mendengar ada yang memanggil dengan nama belakangnya, Nina tertegun, ia segera membuka matanya namun telinganya tiba-tiba berdengung, ia bisa melihat samar-samar wajah pria itu, tatapan mata lelaki itu sepert tidak asing, namun Nina merasa sangat pusing, wanita itu pun tak sadarkan diri. Saat bersamaan, Nathan yang diberitahukan sebelumnya oleh Emi, tiba di tempat itu, ia s
Read more

Bab 98. Siapa Pelakunya?

“Kakek!” Nathan berteriak, tatapannya penuh amarah, wajahnya memerah. Namun tiba-tiba ia merasakan tubuh istrinya menegang, Nathan tersentak. “Sayang, kamu kenapa?” Nathan memeluk erat Nina dengan kedua tangannya, mata wanita itu terpejam, selanjutnya ia terkulai di pelukan Nathan, tubuhnya melemas. “Sayang, kamu kenapa sayang? Bangun sayang.” Wajah Nathan menegang, seketika pria itu menjadi panik. “Dokter! Tolong istri saya, Dok!” Nathan berteriak panik, dokter dan beberapa perawat segera menangani Nina. Nathan ke luar ruangan dengan pikiran tak menentu, seketika kemarahannya bangkit manakala ia melihat sang kakek di luar. Ia melangkah mendekati laki-laki tua itu, dan bagai kesetanan ia meraih kerah baju kakek Wilson. “Apa yang kau lakukan pada istriku, hah? Apa yang kau katakan pada Ninaku hingga membuatnya seperti itu? Jawab!!” “Tuan muda, sabar tuan muda, kendalikan dirimu.” Pelayan kepercayaan kakek Wilson berusaha melerai Nathan. Sedagkan kakek wilson hanya terdiam, ia tidak
Read more

Bab 99. Melacak Jejak

“Kecuali apa, Ra? Cepat katakan!” desak Mike. “Kecuali masalah kantor,” sahut Laura. “Ada beberapa orang yang tidak menyukai Nina di kantor.” “Beberapa orang?” timpal Nathan ikut mengomentari, ia menatap Laura dengan penasaran. “Benar, Pak. Saya kira Pak Nathan pasti paham. Dia adalah Rival Nina, orang ini selalau sirik sama Nina, dia bahkan sering menyabotase pekerjaan Nina, sehingga Nina sering kena marah bapak. Dia ingin Nina tunduk padanya sebagai karyawan lama, mengerjakan sesuatu atas namanya, tapi Nina tidak mudah ditundukkan, dia tidak pernah takut meskipun dengan seniornya. Sehingga orang itu sangat membenci Nina.” “Hmm, aku paham siapa orang yang kamu maksud,” sahut Nathan. “Sekarang dia sudah dipecat.” “Oh, sangat masuk akal berarti dia dendam pribadi,” timpal Mike. “Lalu, siapa yang lainnya?” Nathan kembali mendesak Laura. Laura menghela napas. “Bu Victoria. Dia juga kelihatan tidak suka sama Nina, seperti cemburu, aku sering menangkap tatapan sinisnya kalau dia meli
Read more

Bab 100. Benang Merah Akan Terungkap

Semenatara itu di sebuah suite room hotel, seorang pria muda duduk santai di atas sofa. Ia baru saja melepas pakaian luarnya, ada sedikit ngilu pada lengannya karena ia berusaha menahan saat terhempas tadi, untungnya pria berkulit putih dan bermata hijau itu selalu mengenakan jaket kulit tebal dan sarung tangan kulit serta celana jeans berkualitas, sehingga kulitnya tidak tergores saat terbentur dengan aspal keras tadi. Sungguh tidak bisa dibayangkan, jika ia tidak berhasil menangkap tubuh wanita muda itu, pasti akan remuk terhempas aspal dan batu trotoar.Tidak berapa lama kemudian pria lainnya masuk, pria yang usianya berada di atas lelaki muda itu datang dengan membawa sebotol minyak gosok. Ia segera menggosokan minyak tersebut ke lengan lelaki muda tadi.“Gimana Tom? apakah sudah dapat informasi yang aku minta?” tanya lelaki muda itu sambil meringis menahan sakit ketika pria tadi memijatnya.“Tenang Aran, aku sudah mendapatkannya. Bagaimana? apa masih sakit?”“Sudah lebih baik, k
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status