Home / Romansa / Gairah Tersembunyi Bos Killer / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Gairah Tersembunyi Bos Killer: Chapter 61 - Chapter 70

167 Chapters

Bab 61. Pembalasan Yang Elegan

Mike masih terkesima, namun ia mencoba mengikuti arah tatapan mata Laura, pria itu pun mulai mengerti. “Apa itu mantan kamu?” Mike balas berbisik, Laura mengangguk. “Hmm, Ok. Aku akan mengajarkanmu bagaimana cara membalas yang elegan.” Sambil berkata Mike merangkul Laura dengan mesra. “Laura sayang, makasih ya sudah mau menemani aku kemari.” Mike berujar, suaranya dibuat mesra dan cukup terdengar ke sekitar termasuk pasangan yang tidak jauh dari mereka. “Memangnya kamu mau cari apa sih?” jawab Laura sambil tersenyum, ia bergelayut manja di lengan Mike. “Aku mau cari set perhiasan edisi terbatas di toko ini,” sahut Mike sambil mengusap rambut Laura. Keduanya pun melangkah melewati dua pasang mata yang terbelalak memperhatikan mereka. “Loh, bukannya itu Laura?” ujar gadis yang berdiri di samping Benny, lelaki itu tak menjawab, namun tatapan matanya tak lepas dari Laura dan Mike. “Baru aja putus sama kamu, sudah ngegaet cowok ganteng. Ternyata dia nggak selugu yang kamu kira, Ben.”
Read more

Bab 62. Hadiah Untuk Sahabat Terkasih

Mike menatap Laura, ia berpikir jika Laura masih belum bisa melupakan mantan yang jelas-jelas sudah mengkhianatinya.“Kenapa Laura? kamu masih menangisi lelaki itu?” Mike mengulangi pertanyaannya.“Dih, sok tahu. Siapa juga yang nagisin dia,” sahut Laura sambil menghapus air matanya.“Terus kenapa kamu menangis?” tanya Mike kembali memperjelas, kali ini ia langsung menatap Laura, “jangan bilang kelilipan ya.”Sontak Laura tertawa sambil memukul bahu Mike, pria itu pun terkekeh. “Aku merasa lega aja, karena akhirnya aku tahu bajingan itu yang sesungguhnya.” Laura berkata sambil menghela napas.“Memang kamu pacaran berapa lama sama pria itu?” tanya Mike santai.“Hampir dua tahun,” sahut Laura.“Dua tahun, tapi kamu nggak mengenali pria macam apa yang kamu pacari itu?” Mike menggeleng-gelengkan kepala, ia merasa aneh dengan gadis ini.“Mungkin karena dia menutupi dirinya dengan topeng kepalsuan, aku kira domba yang jinak tak tahunya srigala yang buas.”“Itu artinya cinta kamu belum mend
Read more

Bab 63. Serangan Mantan

Ternyata Mike menghubungi Bill, ia meminta Bill menyiapkan alat-alat musik di acara besok malam, namun ia meminta asisten Nathan itu untuk tidak memberitahu Nathan dan Nina, karena ini akan menjadi kejutan buat mereka, supaya semakin berkesan. Mike menyebutkan detail-detail dari rencananya. Bill pun setuju, ia segera menghubungi WO yang menangani acara itu untuk menambahkan rencana Mike dalam konsep acara mereka. Setelah berbicara dengan Bill melalui telepon, Mike tersenyum pada Laura. “Kamu bersiap ya, aku akan membantumu mempermudah menyampaikan hadiah buat sahabatmu.” “Sebenarnya aku juga sudah lupa, dulu aku dan Nina buat bareng, kami mencoba berkali-kali, setelah merasa pas kami simpan, baru akan kami mainkan pada saat salah satu diantara kami menikah.” Laura tersenyum manakala mengingat ide konyolnya dengan Nina, dulu Nina sangat yakin dia yang akan duluan membawakan lagu itu, karena sekian lama dia masih menjomblo sedangkan Laura sudah punya pacar. Siapa sangka justru gadis
Read more

Bab 64. Nervous

Laura merasa heran dengan kemunculan Mike yang tiba-tiba dan di saat-saat yang sangat krusial, padahal tadi ia lihat dengan mata kepalanya sendiri mobil Mike sudah pergi, bahkan ia melihat mobil itu sudah menjauh. “Ya, aku memang pergi tapi bukan pulang, melainkan untuk mengecoh bajingan itu.” Mike menjawab sambil tersenyum. “Maksudmu?” tanya Laura heran, “jangan bilang kalau kamu sudah tahu kalau lelaki brengsek itu ada di sini.” “Sorry friend, sayangnya aku memang tahu bajingan itu menunggumu di sini.” “Hah? Bagaimana kamu bisa tahu? apa kamu punya mata bathin atau kekuatan supranatural?” Mike tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Laura, “kamu sering baca cerita fantasy ya.” “Uh, Mike aku serius, bagaimana kamu bisa tahu?” Laura menggerutu sambil cemberut. “Iya-iyaa, tapi jangan cemberut gitu dong, ah. Nanti tambah cantik lho,” seloroh Mike sambil terkekeh. “Kamu ingat gak waktu aku tanya kamu tinggal di sini?” Mike berkata serius, Laura mengangguk. “Saat itu aku menoleh ke
Read more

Bab 65. Janji Suci

“Nathan!” teriak gadis itu, ia setengah berlari lalu memeluk Nathan. Bukan hanya Nina dan tante Sophia yang terkejut, tapi Nathan pun tidak kalah terkejutnya. “Christy?” tanya Nathan kaget, “bagaimana kamu bisa ada di sini?” Sontak Nathan menatap Mike, yang ditatap garuk-garuk kepala. “Sorry Tan, aku nggak bisa sembunyi dari bocah ini,” ujar Mike membela diri. “Sembarangan, aku bukan bocah, aku sudah dewasa,” sahut Christy sambil mendelik pada Mike. “Dewasa, tapi kelakuan kamu itu masih seperti bocah, main lari langsung peluk tanpa permisi, bikin orang kaget aja,” oceh Mike, “lihat tuh kakak ipar dan tante jadi bingung.” Saat itulah Christy menoleh pada Nina, mulut gadis itu pun membulat karena terkejut. “Oh, kamu ... Nina, kan?” “Hai Christy apa kabar? Kita ketemu lagi,” sapa Nina sambil tersenyum manis, sesungguhnya ia masih belum jelas siapa gadis remaja ini, tapi Nina bisa meraba sepertinya ia adalah dari keluarga Nathan. “Loh, kalian sudah saling kenal?” tanya Nathan bingun
Read more

Bab 66. Keributan di Kantor Nathan

“Maaf Nyonya, Anda tidak bisa main masuk begitu saja, sesuai aturan Anda harus menunggu sampai di izinkan masuk.” Petugas security berkeras menahan wanita itu.“Brengsek! aturan apa? aku tidak perlu izin, aturan itu tidak berlaku untukku, memangnya kalian tidak tahu siapa aku, hah?” bentak wanita itu dengan angkuh.“Maaf Nyonya, saya hanya menjalankan tugas. Jadi silahkan kami lihat identitas Anda untuk memastikan.”“Kurang ajar! baru jadi security rendahan saja sudah banyak tingkah, aku bahkan bisa memecat kalian!” hardik perempuan itu sambil berkacak pinggang. “Dengar! Aku adalah Sonya Carter, istri dari Nathan Wilson bos kalian.”Kedua security itu pun saling bertatapan, Sonya menyeringai merasa menang, namun salah satu security berkata yang membuat wanita itu naik pitam.“Maaf Nyonya, kami tidak pernah mendengar jika Pak Nathan mempunyai istri, jadi tolong Anda tunggu sebentar saya akan mengkonfirmasikan ke dalam.”“Lancang! kamu harus diberi pelajaran!” Sonya mengangkat tangannya
Read more

Bab 67. Sesuai Prediksi

Sonya diseret ke luar dengan paksa, ia terus mengeluarkan sumpah serapah, hal itu kembali menarik perhatian para karyawan lain yang menatap Sonya sambil berbisik-bisik. “Lepasin! aku bisa jalan sendiri!” bentak Sonya, namun kedua security itu tidak menghiraukannya, mereka terus memegangi kedua tangan Sonya dan menariknya ke luar. Setelah berada di luar area kantor, barulah kedua security itu melepaskan tangan Sonya. “Brengsek! awas ya! kalian semua akan menyesal!” maki Sonya sambil berteriak, namun kedua security itu tidak menghiraukannya, mereka langsung balik badan kembali ke tempat tugas. Sonya sangat marah, ia menghentakan kakinya lalu menghempaskan tubuhnya masuk ke dalam mobilnya. Wanita itu merasa sangat putus asa, karena hari ini ia harus membayarkan hutangnya pada Nina atau ia akan kehilangan villa nya di NJ. “Nyonya kita akan ke mana?” tanya sopir. “Bar,” jawab Sonya singkat, ia memejamkan mata, memutar otak bagaimana caranya supaya tidak kehilangan villa miliknya. Villa
Read more

Bab 68. Menawarkan Solusi

Nathan menghela napas sebelum akhirnya menerima panggilan itu dan menyapa si penelepon. “Halo, Nathan. Kamu lagi di mana?” terdengar suara seorang lelaki di ujung telepon ketika Nathan menerima panggilan itu. “Kenapa memangnya, Kek? kok pake nanya aku lagi di mana?” jawab Nathan balik bertanya. “Ini anak, nggak sopan sekali ditanya apa jawab apa,” gerutu Tuan Wilson, kakek Nathan. “Hehe sorry, Kek. Lagian nggak biasanya kakek menelponku di jam sibuk begini, ini hari Senin Kek, hari sibuk.” Nathan menjawab diplomatis. “Iya kakek tahu ini waktu sibuk, kalau kamu kapan nggak sibuknya? weekend aja masih sibuk, kan?” “Nah itu kakek tahu,” seloroh Nathan sambil tersenyum, “jadi hal penting apa yang mau kakek sampaikan?” “Hmh, kamu itu Tan, kapan bisa rileks sih? udah seperti robot saja.” terdengar helaan napas berat tuan Wison, jauh di hatinya ia merasa kasihan pada cucunya itu. “Loh, bukankah ini yang kakek inginkan? Kakek kan ingin Nathan membesarkan Wils? Sekarang cucumu ini sedan
Read more

Bab 69. Kamar Pengantin

Di depan pintu itu dihiasi dengan dekorasi mawar, ada juga karangan bunga cantik berisi ucapan selamat atas pernikahan, bersandar cantik di dekat lift. Bukan hanya Nina yang terkejut, Nathan juga heran, ini diluar rancangan dia. Nathan memang merancang kejutan untuk Nina, tapi di dalam lift dan dekorasi di kamarnya. Ia membaca ucapan dan pengirim flower board wedding itu, tertera dari staf dan manajemen appartemen. Nathan pun tersenyum, ternyata keberadaannya menjadi warga di appartemen itu cukup dihargai. Ketika Nathan akan menekan tombol lift, tiba-tiba datang dua orang membawa buket bunga dan lei, yaitu karangan bunga berbentuk lingkaran sebagai ucapan selamat. “Selamat Tuan dan Nyonya Wilson,” ucap seorang pria sambil menjabat tangan Nathan. “Selamat datang Nyonya Wilson, kami mewakili staf manajemen dan juga keamanan appartemen menyambut kedatangan Anda sebagai penghuni baru kami,” ucap seorang wanita seraya mengalungkan Lei ke leher Nina. “Terima kasih, kami menantikan kehadi
Read more

Bab 70. Malam Resepsi

Semua yang hadir saat itu terkejut, ada yang mengira itu ayah Nina atau kerabat lainnya, namun tidak dengan tante Sophia, ia memperhatikan laki-laki itu, seketika matanya berkaca-kaca.“Selamat ya, Sayang. Maafkan Om tadi siang tidak bisa hadir, masih diperjalanan dari Sydney, ini baru tiba Om langsung ke sini.”“Ya ampun, Om. Pasti sangat lelah, setelah menempuh perjalanan jauh.”“Nggak apa-apa, Sayang. Om akan sangat menyesal jika tidak bisa hadir di hari spesialmu ini. Kamu sangat cantik, mirip sekali dengan Katy. Om sampai linglung, sungguh tadi Om kira kamu Katy.”Ada kesenduan pada kata-kata lelaki itu, kerinduannya pada Katherin Thompson ibu kandung Nina nyaris membuatnya lupa diri saat melihat Nina dalam balutan gaun pengantin, persis seperti ibunya dulu. Entah kebetulan atau apa, saat ibu Nina menikah dulu, juga mengenakan gaun pengantin dengan warna yang sama dengan yang dikenakan Nina sekarang.Nina memeluk erat Om Jhon, hatinya bergejolak, ia seolah merasakan kembali kehad
Read more
PREV
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status