Home / Romansa / Gairah Tersembunyi Bos Killer / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Gairah Tersembunyi Bos Killer: Chapter 51 - Chapter 60

167 Chapters

Bab 51. Menyelidik

Emi tertegun, namun kemudian ia mengangguk, “Iya Bu, pernah. Baik saya maupun Bill pernah ke sana mengawal bos, selain itu saya ada keluarga di Keystone jadi sekalian singgah sebentar.” “Apa kamu pernah bertemu langsung dengan keluarga Nathan?” tanya Nina lagi, ia merasa penasaran dan ingin mendapat informasi yang banyak mengenai keluarga Nathan. “Ya tentu, tapi tidak pernah komunikasi, hanya melihat sekilas.” Emi menjelaskan, ia harus berhati-hati, khawatir salah memberi informasi. Tugas seorang pengawal ya hanya mengawal, tidak berhak memberikan penilaian. “Apakah menurut pengamatanmu mereka baik?” selidik Nina lagi. “Wah kalau itu saya tidak bisa menilai, Bu. Karena baik atau buruk itu relatif, dari sudut mana seseorang melihatnya. Dan sebagai pengawal kami tidak berhak untuk menilai sesuatu, karena itu melampaui batasan kami.” Emi menjawab dengan diplomatis, ia khawatir Nina banyak tanya macam-macam yang ia sendiri tidak mempunyai hak untuk menjelaskannya. Untungnya Nina tidak
Read more

Bab 52. Sama-sama Untung

“Kalian kenapa? kompak sekali?” komentar Nina melihat tingkah Nathan dan Mike, gadis itu tidak bisa menahan tawanya. “Sayang, apa dia meminjam uang padamu dengan jaminan villa nya di New Jersey?” Nathan langsung menebak, ia sudah bisa meraba maksud cerita Nina. Nina menghela napas, lalu mengangguk. “Apa kamu tahu mengenai Villa nya itu?” tanya Nina menatap Nathan. “Tahu sedikit,” jawab Nathan. “Kalau tidak salah, itu villa yang diberikan kakeknya, nilainya hampir 2 juta.” “Wah, kakak ipar untung 2 kali lipat nih,” seloroh Mike. Nathan pun menanyakan surat perjanjian dari transaksi itu, Nina segera meminta Emi memberikannya, setelah memeriksa Nathan menyerahkan pada Mike. “Ini cukup valid, jika dalam seminggu ke depan dia tidak membayarkan pinjamannya, kakak ipar berhak menyita barang jaminannya.” Mike mengomentari keabsahan surat hutang piutang antara Sonya dan Nina. “Aku rasa dia tidak akan melepaskan Villa itu,” ujar Nathan. “Bagaimana kamu yakin?” Mike menatap Nathan. “Pert
Read more

Bab 53. Makan Malam yang terganggu

“Mike, siapa yang menelpon?” tanya Nathan mempertegas, ia melihat Mike yang seperti orang linglung. “Sonya,” jawab Mike. “Pasti dia akan bertanya tentang kartunya yang kamu blokir, aku harus bilang apa?” “Bilang aja nggak tahu, segitu kok repot,” sahut Nathan santai. “Iya kamu bisa bilang begitu, kayak nggak tahu aja si nenek sihir itu,” gerutu Mike, “dia pasti bakal ngejar aku sampai dapat yang dia mau.” “Terserah kamu jawab apa aja, lawyer kan biasa mengecoh orang dengan kata-kata, masa kamu nggak bisa ngadepin dia.” Nathan kembali mengingatkan, “sebab kalau kamu hindari dia bakal semakin terus mengejar.” “Iya kalau sekedar pembicaraan gak masalah, kalau dia membuntuti aku supaya bisa ketemu kamu gimana?” Mike berpikir panjang, bagaimana pun ia tahu apa yang bakal dilakukan perempuan itu. “Ya udah kamu angkat saja dulu, yang lain nanti kita diskusikan lagi,” ujar Nathan. Mike menghela napas, baru saja ia akan mengangkat panggilan itu, namun sudah keburu berhenti. Mike bisa bern
Read more

Bab 54. Mobil Baru

“Halo Laura, kamu kenapa, Ra?” tanya Nina bingung, sementara di seberang telepon terdengar isakan Laura sangat sedih. “Nina ... hiks ...hiks,” sahut Laura, ia seakan tak bisa bicara apa-apa. “Iya Ra, ada apa?” tanya Nina lembut, “apa yang terjadi?” Nathan yang melihat wajah Nina dipenuhi kekhawatiran menghentikan makannya, ia memperhtikan kekasihnya yang sedang berbicara dengan sahabatnya. Sedangkan Mike, ia seolah tidak mendengar apa-apa, tak ada hal apa pun yang bisa mengalihkannya dari makanan enak. “Nin, Benny ... hiks ...hiks.” Laura kembali menangis, ia hanya bisa menyebutkan nama lelaki yang Nina tahu sebagai pacarnya. “Kenapa dengan Benny?” potong Nina cepat, namun Laura tidak bisa menjawab, tangisnya semakin memilukan. “Oke-oke, kamu di mana? aku akan ke sana,” ucap Nina pada akhirnya, sepertinya Laura menghadapi masalah yang sangat berat sehingga tidak mungkin untuk cerita via telepon. “Wind Bar,” sahut Laura singkat disela isaknya. “Ok, aku segera ke sana, kamu tunggu
Read more

Bab 55. Kejutan Buat Laura

Laura bertanya dengan penasaran, ia melihat sahabatnya menjadi sangat serius. Nina tak juga menjawab, kedua sahabat itu saling bertatapan. “Apa kamu nggak percaya sama aku, Nina?” tanya Laura, suaranya pun terdengar sangat serius. “Kita bersahabat sudah sangat lama, di ingatanku ini banyak terkubur rahasia-rahasia kita. Meskipun aku ini bawel dan suka nyerocos, tapi lidahku ini selalu punya rem untuk hal-hal yang menjadi rahasia.” Nina menghela napas dalam, “aku percaya sama kamu Ra, itu sebabnya aku mau cerita. Selama ini aku memang belum sempat cerita karena aku benar-benar nggak punya waktu dan benar-benar fokus ingin menyelesaikan project di Wils.” “Yah, projectmu di Wils benar-benar ngebut, seperti lagi ngejar sesuatu. Sebenarnya kalau standart aja baru akan selesai 2 bulan lagi, kamu memang sangat luar biasa Nin.” “Project itu juga berkaitan dengan rahasiaku, Ra.” “Apa? maksudnya bagaimana, Nin?” Laura benar-benar bingung, apa kaitannya project itu dengan rahasia Nina. “Kal
Read more

Bab 56. Akhirnya Ketahuan Juga

Nina tergopoh-gopoh menghampiri Laura, sahabatnya itu terdengar sangat ketakutan. “Ada apa, Ra?”Wajah Laura memucat, ia segera bersembunyi di belakang tubuh Nina. Nina melihat ke arah sosok pria di hadapannya yang juga sama bingungnya dengan Nina.“Ya ampun Nathany, apa yang kamu lakukan sampai Laura ketakutan begini,” tanya Nina bingung, ia memapah Laura untuk duduk di sofa.“Loh, aku cuma menyapa selamat malam, kenapa temanmu ini begitu ketakutan seperti melihat monster,” sahut Nathan sambil mengedikkan bahu, ia pun menghempaskan diri di sofa.“Hahaha, kamu kalau di kantor terlalu angker sih Tan, makanya karyawan-karyawan kamu pada ketakutan kalau liat kamu.” Mike datang dari balkon sambil terkekeh.“Ck, tutup mulut baumu,” timpal Nathan sambil melempar bantal sofa ke arah Mike. Nina bergegas ke dapur mengambil minum lalu memberikannya pada Laura.“Kamu kenapa ketakutan begitu sih, Ra?” tanya Nina sambil menghela napas.“I-iya, aku kaget. Kenapa Pak Nathan ada di sini?” ucap Laura
Read more

Bab 57. Pesta Kecil Melepas Lajang

Nina terdiam, ia memperhatikan Laura yang tiba-tiba bergumam sendiri. “Wanita? siapa yang kamu maksud, Ra?” “Aku juga nggak tahu itu siapa, tapi kalau mendengar ceritamu sepertinya wanita itu istri kontraknya Pak Nathan.” “Maksudmu Sonya?” tanya Nina memastikan, Laura mengangguk. “Sonya datang ke kantor? kapan?” “Aku nggak ingat pastinya kapan, tapi udah lama sekali mungkin 5 atau 6 bulan lalu.” Laura berujar sambil mencoba mengingat-ingat. “Waktu itu sudah hampir jam makan siang ketika perempuan itu datang, gayanya sangat modis, dari pakaian hingga semua aksesoriesnya adalah barang-barang mahal dan berkelas.” Laura pun mulai bercerita, “perempuan itu berjalan dengan sangat agung layaknya seorang nyonya besar, ia dikawal dua orang bodyguard, dan langsung ke ruang pak Nathan. Tapi tidak lama, sepertinya pak Nathan tidak mau menemuinya, karena Miss Emi berusaha menggiringnya.” Laura kembali terdiam, berusaha mengumpulkan ingatan. “Melihat nyonya atau bosnya diperlakukan kurang baik,
Read more

Bab 58. Pertemuan Di Bandara

“Laura ...” Nina kembali memanggil Laura, yang dipanggil menjawab sambil menggeliat malas.“Hmmh, kenapa sih, Nin? Masih pagi, kan?”“Apanya yang masih pagi, coba kamu lihat jam meja yang ada di nakas samping kamu,” ucap Nina sambil menujuk ke salah satu nakas yang ada di sisi sebelah Laura berbaring.“Ooh, Nina. Kamu hidupin alarm di sebelas sini juga ya, pantas suaranya seperti di deket kepalaku.” Laura menggerutu sambil cemberut.“Siapa yang hidupin?” elak Nina, “aku sudah setting off, dan biasanya yang berbunyi cuma yang disebelah sini, tapi kenapa sekarang dua-duanya berdering.”Ada dua nakas cantik di sisi kanan dan kiri tempat tidur Nina, dan masing-masing diletakan jam meja unik. Namun biasanya Nina hanya mensetting alarm yang ada di satu sisi saja.“Hah Nina, beneran bukan kamu yang setting?” tanya Laura bingung. Nina menggeleng, “terus siapa?” desak Laura, Nina hanya mengedikkan bahu.“Ih Nina, aneh sekali. Jangan-jangan ...” Laura mengedarkan matanya ke seluruh kamar, “han
Read more

Bab 59. Mike Butuh Bantuan?

Nina segera membawa sang tante masuk ke mobilnya, namun tante Sophie tertegun melihat mobil mewah Nina. Wanita paruh baya itu mengedarkan pandangan seperti mencari-cari seseorang. “Tante cari siapa?” tanya Nina heran. “Nina, ini mobil Nathan, kan? Nathannya mana?” tanya Tante Sophie masih celingukan, belum sempat Nina menjawab Laura sudah nyerocos. “Tante, ini bukan mobil Nathan, ini mobil Nina hadiah pernikahan dari sang pangeran.” Seketika Tante Sophie tercengang, “benar, Nina?” Nina hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu duduk di belakang kemudi. Sang tante tidak berkata apa-apa lagi, ia pun langsung duduk di samping Nina. “Tante, kita cari resto dulu ya, aku dan Laura sudah lapar, tante sudah makan belum?” tanya Nina sambil fokus pada jalan di hadapannya. “Kalau makan siang sih belum, tapi tadi tante sudah sarapan cukup dan sudah makan snack juga di pesawat, kenapa kalian belum makan?” “Hehe, kita bangun kesiangan, tante.” Laura yang menyahut, sedang Nina hanya senyum-senyu
Read more

Bab 60. Sikap Aneh Laura

Laura masih terdiam ketika suara Mike kembali mengejutkannya. “Halo Laura apa kamu masih di sana? apa kakak ipar ada bersamamu?” “Halo, i-iya, iya benar,” sahut Laura sedikit bingung. “Dengar, dalam waktu 7 menit saya akan tiba di sana untuk menjemput kamu, tolong jangan bilang apa-apa sama Nina ya, kalau ia tanya bilang aja Mike mau menjemput, selebihnya nanti saya yang akan bicara sama Nina, oke?” “Oke,” sahut Laura. Setelah panggilan dengan Mike berakhir Laura masih tertegun, gadis itu tampak bingung. Ia menatap Nina yang juga sedang menatapnya, namun tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. “Itu Mike yang telepon, Ra?” tanya Nina penasaran, Laura hanya mengangguk. “Ah, bagus lah punya pengagum baru,” goda Nina, tapi kenapa kamu bingung begitu?” “Aku heran aja, Nin. Darimana Pak Mike tahu nomorku?” Laura menjawab masih dengan ekspresi bingung, Nina tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu. “Ya pasti dari Nathan, lah.” Nina menjawab dengan santai, “kamu kan karyawan Wils,
Read more
PREV
1
...
45678
...
17
DMCA.com Protection Status