Nina tersenyum sambil menggeleng, ia segera mempersilahkan kedua lelaki itu untuk segera makan. Nina beranjak masuk ke ruang makan, diikuti Nathan dan Mike. Mike terbelalak melihat hidangan yang tersaji di meja, ia memang penggila kuliner, makan adalah hal yang paling menyenangkan baginya, nalurinya akan taste suatu hidangan sangat tajam. Belum pun mencicipi, tapi dia sudah bisa merasakan makanan itu enak atau tidak. “Wow kakak ipar, ini masak sendiri atau pesan di resto?” celetuk Mike , “sembarangan, ya masak sendiri lah,” sahut Nathan. “Hehe, bercanda, Bro.” Mike tergelak. “Sudah-sudah, ayo segera di makan, nanti keburu dingin.” Nina menengahi, ketiganya pun mulai sibuk dan fokus untuk menikmati kelezatan makanan yang di masak Nina. Tak ada kata-kata yang terucap, karena memang sudah lapar, jadi mereka fokus pada makanan di piring masing-masing. Sesekali Nathan menyuapi Nina meskipun Nina merasa malu pada Mike, namun Nathan tidak peduli, karena Mike sudah tahu segalanya tentan
Read more