Home / Romansa / Gairah Tersembunyi Bos Killer / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Gairah Tersembunyi Bos Killer: Chapter 21 - Chapter 30

167 Chapters

Bab 21. Hot Kisses

  Di dalam lemari yang ukurannya sedikit lebih kecil itu, tertata rapi tumpukan pakaian pria, disebelahnya juga tergantung beberapa stel jas. Nina tidak habis pikir, apa Nathan juga akan pindah ke mari? Gadis itu geleng-geleng kepala, namun ia segera masuk ke kamar mandi, berendam air hangat pasti bikin rileks. Setelah selesai ia mengenakan baju santai, lalu menyapukan make-up tipis dan menyemprotkan parfume EA Always red femme yang memang sudah disiapkan, Nina merasa segar dan cocok. Hebat sekali Emi itu, semua pilihannya cocok dengan selera Nina. Nina segera mencari Nathan, rupanya pria itu sedang bersantai di balkon, di atas meja kecil di dekatnya tersedia secangkir kopi hangat. “Kenapa berdiri di situ sayang? Ayo sini,” panggil Nathan tanpa menoleh, Nina tertegun namun ia mendekat dan duduk di samping Nathan. “Kok kamu tahu sih, aku berdiri di situ?” tanya Nina heran. “Parfummu sayang, kesegarannya bisa aku ra
Read more

Bab 22. Cinta Yang Tulus

Nathan tertegun ia menatap gadis di hadapannya itu dengan bingung. Apa ada yang salah? Tadi gadis muda itu begitu menggebu, membangkitkan gairahnya yang terus menggelora.“Sayang, ada apa?” tanya Nathan bingung.Nina tak menjawab, ia hanya menghela napas pelan, perlahan ia melepaskan tangan Nathan yang masih memeluknya. Gadis itu berdiri, lalu berjalan ke tepi pembatas balkon, dari sana ia bisa melihat pemandangan malam pusat kota yang menakjubkan. Gadis cantik itu berdiri mematung, rambut coklatnya yang ikal tebal dan panjang berkibar ditiup angin malam.Nathan mendekati Nina dan berdiri di belakang gadis itu, ia sungguh bingung apa yang sebenarnya terjadi?“Sayang, sebenarnya ada apa? aku jadi bingung …” ucap Nathan lembut. Nina masih terdiam, namun kemudian gadis cantik itu membalikkan badannya menghadap Nathan, lama ia menatap pria tampan itu sebelum akhirnya berkata, “Nathanny, apa kamu sungguh-sungguh mencintaiku?”Nathan yang juga sedang menatap Nina berkata dengan lembut, “s
Read more

Bab 23. Sumpah Nina

Nina tertegun, ia menatap Nathan dengan bingung. Bagitu pun Nathan, ia menjadi bimbang untuk menceritakan tentang dirinya pada Nina, ia sangat takut Nina jadi salah paham lalu menjauhinya. Ia tidak ingin kehilangan Nina. “Nathanny, apa pun itu lebih baik diceritakan saja, jangan ada rahasia apa pun diantara kita,” ucap Nina meyakinan Nathan, ia menjadi semakin penasaran, sebenarnya ada rahasia apa yang disimpan Nathan darinya. “Tapi janji ya, sayang, jangan mengambil kesimpulan sendiri, apa pun yang ada dibenakmu setelah tahu, konfirmasikan kepadaku.” Nathan mengajukan syarat, entah mengapa ia merasa sangat khawatir. Nina mengangguk sambil tersenyum. Nathan memeluk Nina erat, lalu mencium kening gadis itu. Ia menghela napas panjang sebelum menceritakan tentang dirinya. Nathan A. Wilson berasal dari keluarga kaya raya, kakeknya yaitu Anthony Wilson adalah salah satu dari sekian banyak pemilik kerajaan bisnis yang cukup berpengaruh. Ia membangun kerajaan bisnisnya dengan kerja keras
Read more

Bab 24. Rencana Nathan

“Rencana apa, Nathanny?” tanya Nina, ia sangat ingin tahu. Nathan pun mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu di telinga gadis itu. Nina terperanjat mendengar rencana Nathan, ia menatap Nathan dengan bingung.“Itu ide gila Nathanny, apa aku mampu? Kerja saja belum ada setahun, diamping itu pasti butuh modal yang sangat besar, kan?” Nina merasa rencana Nathan terlalu beresiko.“Kamu pasti bisa sayang, aku sudah lihat kemampuan dan potensi tersembunyi yang kamu miliki, disamping itu aku juga nggak akan melepas kamu begitu saja, aku akan berada di samping kamu, kita akan mengurus ini bersama, hanya aku tak akan muncul di permukaan.” Nathan menjelaskan, sedangkan Nina terdiam, ia berusaha mencerna dan memikirkan rencana Nathan.“Nathanny, kalau aku boleh tahu apa alasan dibalik rencanamu ini?” tanya Nina. Nathan menghela napas, ia menjelaskan bahwa hanya dengan menjadikan Nina wanita kuat terutama dalam hal finansial, yang berkuasa dan berpengaruh, maka Nina akan mudah menghadapi So
Read more

Bab 25. Tamu Tak Diundang

Nina segera beranjak menuju pintu, ia membuka penutup door viewer dan melihat ke luar melalui lubang intip di pintu itu. Nina terkejut, ternyata seorang lelaki yang sering ia lihat di kantor Nathan, lelaki yang belum lama ia perbincangkan bersama Nathan. Nina menjadi ragu, bagaimana mungkin Pak Michael bisa sampai ke situ? Apakah memang Nathan yang mengundang? Tapi kenapa Nathan nggak bilang sebelumnya? “Siapa sayang?” tanya Nathan penasaran. “I-itu …” belum sempat Nina menyelesaikan kalimatnya, Nathan sudah melihat ke luar melalui door viewer. “Sial! Ngapain juga tuh anak ke mari? Darimana dia tahu?” umpat Nathan. “Kamu nggak mengundangnya, Nathanny?” tanya Nina heran, Nathan menggelang, ia memang belum bertemu dengan Mike sudah hampir 3 hari ini, bahkan tidak juga via telepon. “Terus bagaimana?” tanya Nina bingung. “Ya sudah, dia sudah di sini masa mau diusir?” jawab Nathan sambil tersenyum, “kamu buatkan minuman yang enak ya sayang, yang segar, sekalian nanti masak, kita maka
Read more

Bab 26. Memantapkan Rencana

Mike terdiam, ia menatap sahabat sekaligus sepupunya itu. Ia tahu Nathan selama ini sudah cukup berdiam, ia sudah banyak mengalah pada arogansi kakek mereka. Bahkan lelaki itu telah berubah menjadi seperti robot, mesin pencetak uang buat menjaga kebesaran keluarga mereka. Nathan telah mengorbankan masa mudanya, memendam segenap gairah dan keinginannya demi menjaga stabilitas kerajaan bisnis keluarga mereka. Nathan adalah superior man di keluarga besar mereka yang Mike sendiri tidak akan mampu menjalaninya. Ia bahkan rela terkungkung oleh kontrak pernikahan palsu dengan wanita licik seperti Sonya. Mike memang tidak bisa mengambil banyak peranan di dalam keluarga mereka, ia lebih asik dengan dirinya sendiri, sekarang ia bertekad ingin membantu saudara sepupunya ini untuk kembali menjadi manusia yang normal. “Apa kamu yakin akan menikahi gadis itu, Nat? kelihatannya dia masih sangat muda?” jawab Mike pada akhirnya. Nathan menghela napas, ia dan Nina memang terpaut hampir 10 tahun, tap
Read more

Bab 27. Senin Semangat

Nina tersenyum sambil menggeleng, ia segera mempersilahkan kedua lelaki itu untuk segera makan. Nina beranjak masuk ke ruang makan, diikuti Nathan dan Mike. Mike terbelalak melihat hidangan yang tersaji di meja, ia memang penggila kuliner, makan adalah hal yang paling menyenangkan baginya, nalurinya akan taste suatu hidangan sangat tajam. Belum pun mencicipi, tapi dia sudah bisa merasakan makanan itu enak atau tidak. “Wow kakak ipar, ini masak sendiri atau pesan di resto?” celetuk Mike , “sembarangan, ya masak sendiri lah,” sahut Nathan. “Hehe, bercanda, Bro.” Mike tergelak. “Sudah-sudah, ayo segera di makan, nanti keburu dingin.” Nina menengahi, ketiganya pun mulai sibuk dan fokus untuk menikmati kelezatan makanan yang di masak Nina. Tak ada kata-kata yang terucap, karena memang sudah lapar, jadi mereka fokus pada makanan di piring masing-masing. Sesekali Nathan menyuapi Nina meskipun Nina merasa malu pada Mike, namun Nathan tidak peduli, karena Mike sudah tahu segalanya tentan
Read more

Bab 28. Booster Cinta

Wajah Nathan menegang, memerah menahan marah, suaranya menggelegar. Emi masuk tergopoh-gopoh. “Siap bos, apa ada yang salah?” tanya Emy, meskipun sudah lama bekerja untuk Nathan, tetap saja ia ngeri jika melihat sang bos marah.“Apa yang kamu siapkan itu? Apa kamu pikir saya anak balita harus minum susu pagi-pagi?” bentak Nathan.“Maaf bos, tapi itu …” Emy belum sempat melanjutkan kata-katanya ketika sebuah suara terdengar mengejutkan Emy dan Nathan.“Susu itu sangat baik untuk kesehatan, diminum di pagi hari saat sarapan akan menghasilkan energy bagi tubuh, memelihara fungsi otak dan menjaga daya tahan tubuh, kafein juga bagus buat booster semangat, tapi minum kopi dalam keadaan perut kosong akan berdampak buruk bagi kesehatan.”Suara itu begitu bersih, dan terdengar sangat menenangkan, suara yang selalu dirindukan Nathan. Entah kapan masuknya, Nina sudah berdiri di samping Emy. “Selamat pagi Pak Nathan,” sapa Nina sambil tersenyum.Nathan membalikan tubuh, seketika wajah tegangnya
Read more

Bab 29. Kekacauan Di Cafe

“Maksudnya gimana bos?” tanya Emi sedikit bingung. Nathan menghela napas, ia menunjukan berkas yang di pegangnya, bahwa diantara nama-nama di daftar itu ada yang ia curigai, karenanya ia meminta Emi masuk ke dalam team Nina untuk memata-matai sekaligus melindungi Nina. Emi mengangguk, memahami tugas yang diberikan kepadanya.“Emi, mulai sekarang kamu harus lebih dekat dengan Nina, supaya dia terbiasa dengan kamu, karena nanti kamu akan bekerja untuk Nina.” Nathan memberitahu tugas Emy yang akan datang.“Bekerja untuk Miss Nina, maksudnya bagaimana bos?”“Kedepannya kamu akan menjadi asisten sekaligus bodyguard Nina, untuk lebih jelasnya aku tunggu kamu dan Bill di appartemenku, nanti malam jam 7,” jelas Nathan.“Sekarang kamu ke ruang Nina, setelah itu carikan aku alat-alat ini,” perintah Nathan seraya menyerahkan sederet daftar. Emy mengambilnya dan mengerutkan kening, namun kemudian ia segera berbalik untuk pergi.“Emy,” panggil Nathan, wanita itu pun berbalik, “carikan barang-bara
Read more

Bab 30. Lelaki Asing Di Kamar Nina

Nina berteriak, ia sangat panik. Bagaimana bisa ada orang asing masuk ke kamar appartemennya? Bukankah ini appartemen mewah? Kenapa tingkat keamanannya begini rendah. Siapa lelaki asing itu?Pikiran Nina sangat kacau, ia tidak bisa lagi berpikir jernih. Sementara itu seorang lelaki asing berdiri menghadap ke jendela, ia membalikkan badan dan tersenyum pada Nina. Lelaki itu berjalan mendekati Nina.Nina terkesima, ia berusaha berpikir keras siapa lelaki asing itu. Kalau dari postur tubuhnya, memang mirip Nathan, tapi wajah dan rambutnya sama sekali bukan Nathan. Wajahnya memang sangat tampan, tapi tone kulitnya terlihat lebih pucat.Jantung Nina berdegup keras ketika pria asing itu makin mendekat, otaknya terus berputar bagaimana cara mengusir keluar tamu tak diundang itu, ketika satu langkah jarak yang tersisa antara Nina dan lelaki penyusup itu, Nina berteriak sekuat tenaga.“Stop!!! Jangan mendekat!!”Secara alami Nina melangkah mundur, namun sial ia terpeleset hingga kehilangan kes
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status