Semua Bab Gairah Tersembunyi Bos Killer: Bab 141 - Bab 150

167 Bab

Bab 140. Sikap Tegas Bob

“Terkait Nathan? Masalah apa, Bob?” Mike bertanya dengan bingung. Bob menghela napas panjang, ia pun kembali mengungkit tentang insiden di acara malam itu, dimana Rebecca dengan kalut menyandera Nina dan menuntut nathan melakukan sesuatu yang menurutnya aneh.Karena terlihat jelas, sepertinya Rebecca sangat mengenal Nathan, ia juga menyebut Sonya. Bob ingin mengklarifikasi hal itu pada Sonya, seperti yang dikatakan Rebecca, namun ia khawatir Sonya akan memanipulasi, Bob tidak mau melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kali, ditipu dan dimanfaakan oleh kakaknya sendiri.Mike menghela napas, semula ia tidak ingin menceritakan hal itu karena terkait masa lalu Nathan, namun ia kembali mempertimbangkan kekhawatiran Bob. Sonya memang sangat licik, dia tidak akan peduli pada hubungan keluarga, baginya yang terpenting adalah kesenangannya sendiri.Akhirnya Mike pun menceritakan semua tentang Rebecca, Sonya dan Nathan. Tentang kontrak pernikahan dengan Sonya yang sudah berakhir, Bob menyela
Baca selengkapnya

Bab 141. Apa Aku Adikmu?

“Apa?” Sonya tertegun. Itu adalah kartu yang diberikan Bob, apa mungkin anak itu juga memblokirnya? Namun belajar dari pengalaman sebelumnya, Sonya tak ingin dipermalukan lagi, maka ia mulai menyimpan uangnya sendiri yang bisa ia gunakan saat fasilitas yang diberikan orang lain diambil darinya. Sonya segera mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan kartu miliknya pada petugas kasier, setelah menyelesaikan pembayaran belanjaannya Sonya memutuskan untuk mencari Bob, ia harus mengklarifikasi anak itu, mengapa kartunya diblokir. Sonya segera menuju kantor Bob, karena ia yakin anak itu masih berada di kantornya. Semenjak sang kakek menitipkan Bob pada Nathan untuk belajar bisnis, maka sikap anak itu tidak jauh berbeda dari sang senior, gila kerja. Sonya tertegun ketika ia tiba di kantor Cart, perusahaan yang didirikan okeh kakeknya. Dulu, ia tidak asing dengan tempat ini, karena ia pernah berkantor di sini sebagai CEO Cart. Sayangnya, kelakuan Sonya yang buruk membuat tuan Carter menarik ke
Baca selengkapnya

Bab 142. Ada yang Mengikuti

“Apa maksudmu, Bob?” Sonya bertanya ditengah keterkejutannya, ia sama sekali tidak menyangka kalau adiknya akan berkata begitu. Bagaimanapun, sejak kecil hubungan keduanya cukup baik, meskipun mereka berbeda ibu. Dibalik sifat buruknya, sesungguhnya Sonya sangat menyayangi adiknya, ia selalu berusaha melindungi dan membela Bob, manakala ibunya menghardik anak tirinya itu. Begitupun dengan Bob, ia sangat menghormati dan menyayangi Sonya, tidak pernah sekalipun Bob membantah Sonya, ia sangat penurut dan bersikap lembut pada kakaknya. Ini adalah pertama kalinya Sonya melihat Bob bersikap seperti itu, itu sebabnya ia seolah tak percaya kalau lelaki yang berdiri itu adalah Bob, adiknya. “Apa kau sudah tidak menganggap aku sebagai kakakmu, hah? Apakah ini juga ajaran si Brengsek Nathan?” “Cukup Sonya!” bentak Bob. “Jangan selalu menyalahkan orang lain, tapi tanya dirimu sendiri, apakah kau masih pantas menjadi seorang kakak?” Sonya tertegun, ia benar-benar tidak mengerti arah pembicara
Baca selengkapnya

Bab 143. Pengawal Baru

“Siapa kalian?!” tanya Emmy dengan suara yang tegas dan tajam, namun dengan volume yang rendah, hal itu agar tidak menimbulkan kepanikan orang-orang di sekitar mereka.“Tenang Nona, simpan senjatamu, kami bukan musuh.” Lelaki itu menjawab, juga dengan suara yang hanya terdengar oleh mereka berdua.“Lalu siapa kalian, dan mengapa mengikuti kami?” Emmy masih dalam posisi dan sikap semula, ia masih menodongkan senjatanya di tubuh lelaki tadi, sebelum ia mendapatkan kepastian, ia tidak akan melepaskannya.“Kami adalah bodyguard yang ditugaskan untuk mengawal Nyonya Nathan.”“Siapa yang menyewa kalian?”“Tuan Nathan wilson sendiri,” jawab lelaki itu.“Shit!”Emmy segera menyimpan senjatanya lalu bergerak cepat dan kembali berada di samping Nina. Lelaki yang tadi ditodong Emmy termangu, wanita yang menjadi asisten Nyonya Nathan itu ternyata bukan asisten biasa, gerakannya sangat cepat, dan tingkat kewaspadaannya sangat tinggi, tapi mengapa tuan Nathan masih menyewa bodyguard lagi? Bukankah
Baca selengkapnya

Bab 144. Persiapan

“Nathany, bukankah itu ...” Nina tertegun, tatapannya tertuju pada seorang wanita yang berada tidak jauh dari mereka. Nathan mengikuti arah tatapan mata istrinya, ia tersenyum.“Biarkan saja, sayang. Mungkin dia sedang menunggu pelanggannya.” “Nathany, apa mungkin Richard juga ada di sini? Bukankah Sonya itu berkaitan dengan Richard?”“Bisa jadi, yang pasti orang itu tidak akan muncul terang-terangan karena dia sekarang adalah buronan polisi.”“Apa mungkin Sonya akan ke Philly juga, Nathany? Karena sepertinya dia akan Take Off juga.”“Itu juga masuk akal, karena keluarganya ada di Philly. Tapi sayang tenang saja, karena kita tidak akan naik pesawat komersial.” Nathan menenangkan Nina yang terlihat sedikit khawatir. “Emmy, lain kali jangan sewa private jet dari bandara ini.”“Siap, bos!” jawab Emmy sigap. Sebelumnya ia selalu menyewa di bandara khusus, namun karena jadwal di sana full jadi ia mengambil sewa di bandara umum itu. Nathan dan rombongannya segera melangkah menuju terminal
Baca selengkapnya

Bab 145. Bertemu Sahabat Lama

“Kecuali satu orang? Maksudnya bagaimana, kek?” tanya Nathan, saat itu Nathan berdiskusi hanya berdua dengan sang kakek, sedangkan Nina sedang bersama dengan Christy dan ibunya, mereka berencana akan masak bareng untuk makan malam, oleh sebab itu Christy dan ibunya langsung membawa Nina pergi berbelanja.Kakek Wilson menghela napas pelan, “Carter sudah menceritakan semuanya, ia sangat sedih dan marah kepada Sonya. Carter sudah kehabisan cara untuk membuat Sonya berubah, oleh karena itu dia memutuskan untuk mencoret nama Sonya dari daftar ahli warisnya, ia juga melarang Sonya menggunakan nama Carter di belakang namanya.”“Hmm, pantas tadi di bandara dia marah-marah seperti orang gila,” timpal Nathan.“Di bandara? Apa kamu dan istrimu bertemu Sonya?”“Yeah, dia marah-marah dan menuduh aku mempengaruhi Bob bersikap kurang ajar pada kakaknya.”“Hmm, kamu sih Tan nggak mau dengar kakekmu ini, coba kalau kamu punya unit private jet sendiri, nggak akan seperti itu, kan? Kasihan istrimu, Nina
Baca selengkapnya

Bab 146. Bertemu Lagi

“Apa? Pesta pernikahan si Nathan? Bagaimana kamu bisa tahu, Jen?” tanya Sonya heran.Terdengar helaan napas Jenny. “Berita itu sudah menyebar dan viral di kota ini, tuan besar Wilson akan merayakan secara besar-besaran pernikahan cucunya, Nathan Wilson. Hampir semua kalangan menengah ke atas diundang, dari mulai pengusaha hingga para selebritis. Bahkan akan diliput statsiun televisi terkemuka secara live.”Sonya tertegun, benarkah begitu? Tapi mengapa ia tidak dengar apa-apa? Mengapa kakeknya atau keluarganya tidak memberitahukannya?“Son, kakekmu adalah sahabat tuan besar Wilson, pastilah tahu akan hal itu. Apa kakekmu tidak memberitahumu?”Sonya menggeleng perlahan, ia merasa ada yang aneh dan nggak beres dengan kakek dan keluarganya.“Mungkin kakekmu sibuk, son. Jadi belum sempat memberitahumu, lagian acaranya masih dua mingguan lagi.” Jenny menghibur dan meyakinkan Sonya, ia seakan bisa merasakan kegelisahan sahabatnya itu.“Apa kamu akan datang, Jen?” tanya Sonya tibaa-tiba.“Yea
Baca selengkapnya

Bab 147. Tamparan Telak

“Sonya, ada yang ingin aku katakan padamu.” Jenny berkata dengan bersungguh-sungguh.“Kenapa Jen? Apa kamu takut sama mereka?” Sonya tersenyum sinis.Jenny menghela napas panjang, “Ini bukan masalah takut atau tidak takut, Son. Masalahnya ini Philly, bukan New York, keluarga Wilson adalah keluarga berpengaruh dan berkuasa di sini, sedapat mungkin kita harus menghindari berurusan dengan mereka.”Sonya tertawa mendengar alasan Jenny, itu sama juga dengan takut. Sonya menegaskan kalau ia sama sekali tidak takut dengan keluarga Wilson, ia mengenal mereka lebih dari Jenny mengenalnya, keluarga Carter juga tidak kalah besarnya dari keluarga Wilson.“Itu salah satu alasan lainnya mengapa kamu harus bisa menjaga sikap, Son. Jaga nama baik kakekmu. Jika kakekmu tahu kamu membuat keributan dengan mereka, apalagi kamu sudah tidak punya ikatan kontrak dengan Nathan, aku bisa menebak, kakekmu pasti akan marah padamu.”Sonya tidak berkomentar atas ucapan Jenny yang terakhir, karena ia datang ke s
Baca selengkapnya

Bab 148. Terbuang Dari Keluarga

“Keputusan? Keputusan apa, Mom?” tanya Sonya terkejut, ada kekhawtiran di dalam hatinya. Nyonya Delilah tak serta merta menjawab, wanita itu bergeming di tempatnya, wajahnya datar seakan tak ada lagi emosi di wajah yang nampak lelah itu.“Mom, ada apa? Jangan bikin aku bingung.” Sonya kembali mendesak. Nyonya Delilah kembali menghela napas berat.“Sonya, mulai sekarang kamu tidak bisa menggunakan nama Carter sebagai nama belakangmu.” Nyonya Delilah bergumam, namun suaranya cukup jelas terdengar di telinga Sonya.“Apa? Apa maksudnya, Mom? Lelucon macam apa ini?”Nyonya Delilah menatap putrinya sambil menggeleng lemah, “tidak, Sonya. Ini bukan lelucon.”“Maksudnya bagaimana, Mom? Aku adalah cucu sah di keluarga Carter, aku anak sah Daddy, putra tuan Carter, mengapa aku tidak bisa mengggunakan nama Carter?”“Benar, Sonya. Kamu memang putri sah ayahmu, tapi kakekmu telah mencoret namamu sebagai ahli warisnya.”“Apa?!” pekik Sonya, apa yang dikatakan ibunya bagaikan petir di siang bolong.
Baca selengkapnya

Bab 149. Semuanya Telah Hancur

“Apa-apaan ini? Apa yang kalian lakukan?” Sonya berteriak sambil meronta, namun kedua pelayan itu mencekalnya dengan kuat.“Maaf Nona, Anda tidak diperkenankan mendekati tuan,” ujar salah satu dari pelayan itu. Sonya tertegun, ia menatap kakeknya seakan tak percaya dengan semua itu.“Kakek ...” ucap Sonya lirih.“Untuk apa kau datang ke mari, pintu rumah ini sudah tertutup untukmu.”Kata-kata tuan Carter diucapkan dengan datar, namun terdengar sangat tajam di telinga Sonya. Seketika air mata tumpah di wajah wanita yang selama ini terlihat keras dan angkuh.“Kakek ... Mengapa kau tega mengatakan itu pada cucu kandungmu sendiri,” ucap Sonya lirih, suaranya terbata-bata disela isak yang mulai merangsek.“Cucu?” ulang tuan Carter, “Aku tidak mempunyai cucu seorang pelacur, keturunanku adalah orang baik-baik dan terhormat.”Seketika Sonya merasakan tubuhnya lemas, perlahan ia berlutut, tubuhnya bergetar.“Maafkan aku, kek. Aku terpaksa melakukannya, kakek tahu kan, biaya hidup di New York
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status