"Baiklah, akan aku pertimbangkan." Arandita berdecak."Kok masih dipertimbangkan sih Mas? Bisa-bisa kamu berubah pikiran nanti."Bastian menatap wajah Arandita lekat sebelum akhirnya mengangguk. "Oke, tapi ini semua demi kamu.""Terima kasih Mas, Aran semakin yakin kalau Mas Bastian orang baik. Aran tambah sayang deh sama Mas Bastian." Arandita mendekap Bastian dengan senyuman manis."Yasudah mandi sana, kecut." Bastian mengendus tubuh Arandita dan pura-pura meringis."Iya deh, oh iya sampai lupa, tehnya diminum Mas.""Siap, makasih Sayang."Arandita mengangguk kemudian bangkit berdiri dan melangkah ke dalam kamar mandi. Bastian berpindah tempat ke sofa bed dengan membawa minumannya. Pria itu duduk lagi sambil menghembuskan nafas panjang. Menatap teh yang masih mengepulkan asap meskipun hampir tak terlihat yang kini ia letakkan di atas meja di hadapannya."Kau benar Aran, aku tidak mungkin membiarkan bisnis keluargaku hancur. Dulu mama susah payah membantu papa untuk mempertahankan
Last Updated : 2024-02-08 Read more