All Chapters of Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Chapter 601 - Chapter 610

953 Chapters

Bab 601

Ketiga anak itu melihat hadiah di tangan mereka, kemudian melihat Irene.Mereka tahu Irene akan menjadi istri dari papa mereka, jadi mereka harus akur. Namun, mereka tidak menyukainya sedikit pun.Akan tetapi, mereka tidak boleh menunjukkan ketidaksukaan mereka padanya."Terima kasih, Tante," ucap ketiga anak itu."Sama-sama." Irene tersenyum. Dia mungkin berpikir terlalu banyak.Mereka hanya anak kecil. Mereka bisa seberapa pintar? Yang penting mereka diberikan hadiah saja.Julia memegang boneka itu sambil berkata dengan sedih, "Kemarin aku juga salah. Seharusnya aku nggak sembarangan melukis.""Papamu sudah bilang dia bisa membelinya lagi. Apa pun yang aku mau, Daniel akan memberikannya padaku. Nggak ada wanita yang bisa membuatnya seperti itu," kata Irene pada mereka dengan sengaja."Kalau begitu, Papa pasti sangat menyukaimu," kata Julia.Senyuman di wajah Irene menjadi makin lembut. "Iya, aku sangat bahagia.""Pantas saja pagi ini Papa nggak mengizinkan Mama menemani kami di sini,
Read more

Bab 602

"Kalau kamu datang hanya untuk melihat anak-anak, apa kamu perlu berbicara dengan Daniel di kamarnya?" tanya Irene dengan raut wajah masam.Yasmin tidak menyangka Irene bisa tahu Yasmin telah pergi ke kamar Daniel.Pasti bukan Daniel yang memberi tahu Irene.Apa itu Tony? Tidak, Tony selalu menutup mulutnya dengan rapat. Dia tahu apa yang harus dikatakan dan tidak dikatakan. Kalau tidak, dia tidak mungkin bisa menjadi pengawas utama Taman Royal."Yasmin, aku nggak marah. Ketika semuanya sudah beres nanti, kamu akan tahu apa konsekuensinya setelah menyinggungku!"Yasmin mengerutkan dahinya. Dia menatap Irene dengan sinis dan bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"Irene tersenyum sinis. Dia tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam mobilnya.Yasmin melihat mobil yang melaju pergi itu. Apa maksud Irene ketika semuanya sudah beres nanti?Namun, dia tahu apa yang akan terjadi kalau dia menyinggung Irene. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang kejam.Akan tetapi, Yasmin tidak bisa tidak
Read more

Bab 603

Joshua tampak sangat senang. "Kecelakaanmu dianggap sebagai cedera akibat kerja dan akan dianggap sebagai cuti berbayar. Aku sangat senang karena kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu sekarang."Yasmin tercengang.Dia mendapatkan cuti berbayar termasuk sangat konyol dan dia dianggap cedera akibat kerja lebih konyol lagi.Akan tetapi, dia tidak menolak.Kenapa dia mau menolak? Itu semua gara-gara Daniel. Anggap saja Daniel memberikannya kompensasi.Ketika Klara mendengar Yasmin pergi bekerja, dia sangat tidak senang.Yasmin pergi ke rumah Klara untuk makan malam bersamanya. Pada akhirnya, dia diceramah selama sejam lebih."Awalnya aku ingin menginap di sini malam ini. Kalau kamu masih nggak mau berhenti, aku pulang saja."Klara masih ingin lanjut, tapi dia terpaksa menahan diri. "Oke, oke. Aku berhenti. Sifatmu ini entah mirip siapa."Yasmin menatapnya."Bukan aku, ya. Sifatku berbeda denganmu. Ayahmu juga lebih baik daripada kamu.""Kalau begitu, seharusnya aku anak yang dikutip." Yasmin d
Read more

Bab 604

Yasmin sangat terkejut sampai bantal di dalam pelukannya jatuh. "Apa katamu?"Klara menekan bahu Yasmin. Dia takut Yasmin akan jatuh dari sofa setelah Yasmin mendengar kalimat selanjutnya. "Coba kamu berpikir. Kalau Daniel menikahimu, kamu bisa tinggal bersama anak-anak untuk selamanya. Kalian akan menjadi keluarga yang sempurna. Benar, 'kan?"Yasmin tidak tahu bagaimana ibunya bisa memiliki ide yang tidak realistis seperti itu. Itu sangat konyol. Bukankah menikah dengan orang mengerikan seperti Daniel sama dengan melompat ke dalam lubang api?"Daniel nggak akan mau.""Makanya, kamu harus menunjukkan kemampuanmu!" Lalu, Klara bertanya, "Kapan terakhir kali Daniel menyentuhmu?"Ekspresi Yasmin langsung terlihat canggung."Sekarang kamu harus memberi tahu Ibu segalanya. Kalau nggak, bagaimana masalah ini diselesaikan? Apa kamu mau mengandalkan dirimu sendiri saja? Kemampuan sendiri itu terbatas," kata Klara dengan cemas."Kemarin ....""Kemarin itu kapan?"Yasmin menjawab, "Dua hari yang
Read more

Bab 605

Yasmin tidak berkata apa-apa.Ya, dia tahu bagaimana dia hidup selama ini.Susah, keras dan tersiksa.Apa dia ingin anak-anaknya mempunyai hidup yang sama sepertinya?Untungnya, Yasmin mempunyai tante yang memperlakukannya dengan baik dan menganggapnya sebagai anaknya sendiri.Namun, bagaimana dengan Irene? Walaupun anak-anak adalah keponakan kandungnya, dia adalah orang yang sangat kejam.Malam hari, Yasmin tidak bisa tidur.Dia bertanya pada dirinya sendiri, apa dia benar-benar mau membiarkan anak-anak memanggil Irene mama?Ada sebuah suara yang memberitahunya tidak! Jangan! Mereka adalah anak-anaknya.Karena Yasmin tidak bisa tidur dengan nyenyak, dia tampak murung ketika dia pergi bekerja keesokan harinya.Para rekan kerja pun mengkhawatirkannya. "Yasmin, ada apa denganmu? Semalam ngapain kamu?""Sepertinya kamu sudah melakukan sesuatu yang sangat lelah.""Omong kosong. Apa itu masih perlu ditanyakan?""Kenapa? Lihat, dia terlihat kelelahan sekali.""Kamu yang masih belum menikah n
Read more

Bab 606

Irene merasa gugup, tapi dia menutupinya dengan tertawa. "Aku tahu kamu sangat sibuk. Kita nggak usah melakukan resepsi pernikahan, bagaimana kalau kita ... mendaftar akta nikah dulu? Dengan begitu, aku bisa mengurus anak-anak secara sah."Daniel melihat ke bawah dan bertanya, "Mendaftar akta nikah dulu?""Iya. Aku sudah melihat tanggal. Jumat ini kebetulan hari baik, bagaimana kalau ...." Irene mencoba bertanya, tapi dia menyadari Daniel tidak bereaksi. Sepertinya Daniel sedang melamun. "Daniel?""Aku sedang mendengar." Ekspresi Daniel tampak sangat normal.Irene berkata dengan dilema, "Aku bukan ingin memaksamu, tapi ada yang terus berbisik padaku dan membuatku merasa ....""Apa yang kamu rasakan?""Aku merasa ... kamu menyukai Yasmin."Daniel terkejut, lalu ekspresinya langsung menjadi sinis. "Kamu berpikir terlalu banyak.""Iya, aku merasa itu nggak mungkin. Kamu menyukai orang lain masih masuk akal, tapi kamu nggak mungkin menyukai Yasmin karena dia adalah putrinya Klara," ujar Ir
Read more

Bab 607

Yasmin tercengang. Mereka sudah mau mendaftar akta nikah? Itu tinggal beberapa hari ....Apa yang dikatakan Irene kepadanya beberapa hari yang lalu tiba-tiba terlintas di benaknya. Tunggu saja setelah semuanya beres.Apa ini maksudnya?"Setelah Daniel menikah dan punya anak dengan Irene, dia akan makin nggak memedulikanmu," kata Martin. "Dulu aku sudah pernah bilang kalau ada orang yang disukai Daniel. Kalau dia akan menikah, orang itu pasti Irene. Mungkin karena hal lain kenapa dia nggak bisa melepaskanmu. Namanya juga laki-laki, nggak bisa mengontrol burung mereka adalah hal yang sangat normal."Walaupun Yasmin tahu kalau itu benar, ucapan Martin masih membuatnya tidak nyaman."Kamu juga begitu, 'kan?" ejek Yasmin."Apa kamu cemburu?" tanya Martin sambil tersenyum.Yasmin hampir tidak bisa menahan diri dan memutar bola matanya. Dia tidak ingin berbicara dengan Martin lagi, jadi dia berbalik untuk keluar.Namun, Martin menahannya. "Malam ini kita makan bersama, yuk?""Nggak mau.""Aku
Read more

Bab 608

Akan tetapi, orang lain mungkin mempunyai pemikiran lain.Departemen keuangan bahkan sudah tahu Yasmin melahirkan anak Daniel. Semua orang di Grup Guntur juga pasti sudah tahu.Sepertinya Yasmin datang ke Grup Guntur tidak ada hubungannya dengan Martin, tapi dengan Daniel.Rapat berlangsung selama hampir dua jam sebelum berakhir.Saat David melihat Daniel berdiri dan sedang berjalan ke luar, dia langsung menoleh dan tersenyum licik kepada Yasmin. "Yasmin, dua malam yang lalu, kamu di apartemen Martin, 'kan?"Beberapa detik kemudian, Yasmin baru bereaksi. Dia sadar kalau semua orang sedang menatapnya,Itu termasuk Daniel yang sedang menuju ke luar pun berhenti. Meskipun dia tidak menoleh, punggungnya memancarkan aura yang sangat berbahaya.Yasmin melirik Martin dengan sinis dan dia berusaha menenangkan hatinya yang panik. Kemudian, Yasmin berkata, "Pak David sudah salah paham. Malam itu aku tidur di rumahku.""Berhenti menyembunyikannya. Ada makan malam dan anggur merah di meja makannya
Read more

Bab 609

Yasmin merasa ada orang yang masuk di belakangnya. Saat dia menoleh dan melihat Martin, ekspresinya langsung menjadi sinis."Kenapa mukamu seperti itu? Apa aku yang bilang?" tanya Martin dengan ekspresi masam."Apa kamu bisa menjauh dariku?" Yasmin sudah tidak ingin bertanya apa itu ada kaitannya dengan Martin. Sekarang pikirannya sangat kacau.Nada bicara Yasmin membuat Martin marah. Dia langsung maju untuk menarik Yasmin, kemudian mendorongnya ke dinding dan menahannya di sana."Nga ... ngapain kamu? Bagaimana kalau kita dilihat orang lain?"Yasmin mencoba untuk mendorong Martin, tapi dia tidak bisa. Jadi, Yasmin berteriak dengan marah, "Lepaskan aku!""Kenapa kamu takut sekali kepada Daniel? Apa kamu begitu peduli padanya?"Yasmin merasa Martin sangat aneh. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Jadi, apa aku harus peduli padamu?"Martin tertegun.Yasmin melepaskan genggaman Martin padanya dengan kesal. Yasmin menghampiri mejanya, lalu mengambil tasnya. "Menyinggung Daniel
Read more

Bab 610

Yasmin berdiri. "Pak Joshua, apa Anda sudah mau pulang?""Kenapa kamu belum pulang?"Yasmin memanyunkan bibirnya. "Pak Joshua, apa Anda bisa membantu saya?""Ada apa?""Di mana Daniel sekarang? Sa ... saya ingin mencarinya," kata Yasmin.Ponsel lamanya sudah hilang, jadi dia tidak bisa mengecek keberadaan Daniel lagi.Dia juga tidak bisa asal pergi.Karena dia sudah menelepon ke Taman Royal dan Daniel tidak ada di sana.Apa Daniel sedang bersama Irene?Besok mereka akan pergi mendaftar akta nikah, apa mereka perlu begitu menempel?Bagaimana kalau mereka sedang bersama? Bagaimanapun juga, mereka saling menyukai ...."Apa kamu nggak tahu?" tanya Joshua."Sa ... saya nggak meneleponnya." Yasmin berkata, "Dia nggak ada di Taman Royal."Joshua tidak berkata apa-apa dan sedang berpikir.Yasmin memohon, "Pak Joshua, bisakah Anda membantu saya kali ini saja? Ma ... malam ini saya harus menemuinya!"Joshua tersenyum melihat tampang Yasmin yang kasihan, kemudian dia mengeluarkan ponselnya. "Aku
Read more
PREV
1
...
5960616263
...
96
DMCA.com Protection Status