Share

Bab 605

Penulis: Chestnut
Yasmin tidak berkata apa-apa.

Ya, dia tahu bagaimana dia hidup selama ini.

Susah, keras dan tersiksa.

Apa dia ingin anak-anaknya mempunyai hidup yang sama sepertinya?

Untungnya, Yasmin mempunyai tante yang memperlakukannya dengan baik dan menganggapnya sebagai anaknya sendiri.

Namun, bagaimana dengan Irene? Walaupun anak-anak adalah keponakan kandungnya, dia adalah orang yang sangat kejam.

Malam hari, Yasmin tidak bisa tidur.

Dia bertanya pada dirinya sendiri, apa dia benar-benar mau membiarkan anak-anak memanggil Irene mama?

Ada sebuah suara yang memberitahunya tidak! Jangan! Mereka adalah anak-anaknya.

Karena Yasmin tidak bisa tidur dengan nyenyak, dia tampak murung ketika dia pergi bekerja keesokan harinya.

Para rekan kerja pun mengkhawatirkannya. "Yasmin, ada apa denganmu? Semalam ngapain kamu?"

"Sepertinya kamu sudah melakukan sesuatu yang sangat lelah."

"Omong kosong. Apa itu masih perlu ditanyakan?"

"Kenapa? Lihat, dia terlihat kelelahan sekali."

"Kamu yang masih belum menikah n
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
NORHIDAYAH ABU SHA
terlalu lambat update bosan menunggu....setiap hari satu chapter sahaja.......
goodnovel comment avatar
Kartika Ginting
Author tim Daniel dan Yasmin lah buat yasmin bahagia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 606

    Irene merasa gugup, tapi dia menutupinya dengan tertawa. "Aku tahu kamu sangat sibuk. Kita nggak usah melakukan resepsi pernikahan, bagaimana kalau kita ... mendaftar akta nikah dulu? Dengan begitu, aku bisa mengurus anak-anak secara sah."Daniel melihat ke bawah dan bertanya, "Mendaftar akta nikah dulu?""Iya. Aku sudah melihat tanggal. Jumat ini kebetulan hari baik, bagaimana kalau ...." Irene mencoba bertanya, tapi dia menyadari Daniel tidak bereaksi. Sepertinya Daniel sedang melamun. "Daniel?""Aku sedang mendengar." Ekspresi Daniel tampak sangat normal.Irene berkata dengan dilema, "Aku bukan ingin memaksamu, tapi ada yang terus berbisik padaku dan membuatku merasa ....""Apa yang kamu rasakan?""Aku merasa ... kamu menyukai Yasmin."Daniel terkejut, lalu ekspresinya langsung menjadi sinis. "Kamu berpikir terlalu banyak.""Iya, aku merasa itu nggak mungkin. Kamu menyukai orang lain masih masuk akal, tapi kamu nggak mungkin menyukai Yasmin karena dia adalah putrinya Klara," ujar Ir

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 607

    Yasmin tercengang. Mereka sudah mau mendaftar akta nikah? Itu tinggal beberapa hari ....Apa yang dikatakan Irene kepadanya beberapa hari yang lalu tiba-tiba terlintas di benaknya. Tunggu saja setelah semuanya beres.Apa ini maksudnya?"Setelah Daniel menikah dan punya anak dengan Irene, dia akan makin nggak memedulikanmu," kata Martin. "Dulu aku sudah pernah bilang kalau ada orang yang disukai Daniel. Kalau dia akan menikah, orang itu pasti Irene. Mungkin karena hal lain kenapa dia nggak bisa melepaskanmu. Namanya juga laki-laki, nggak bisa mengontrol burung mereka adalah hal yang sangat normal."Walaupun Yasmin tahu kalau itu benar, ucapan Martin masih membuatnya tidak nyaman."Kamu juga begitu, 'kan?" ejek Yasmin."Apa kamu cemburu?" tanya Martin sambil tersenyum.Yasmin hampir tidak bisa menahan diri dan memutar bola matanya. Dia tidak ingin berbicara dengan Martin lagi, jadi dia berbalik untuk keluar.Namun, Martin menahannya. "Malam ini kita makan bersama, yuk?""Nggak mau.""Aku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 608

    Akan tetapi, orang lain mungkin mempunyai pemikiran lain.Departemen keuangan bahkan sudah tahu Yasmin melahirkan anak Daniel. Semua orang di Grup Guntur juga pasti sudah tahu.Sepertinya Yasmin datang ke Grup Guntur tidak ada hubungannya dengan Martin, tapi dengan Daniel.Rapat berlangsung selama hampir dua jam sebelum berakhir.Saat David melihat Daniel berdiri dan sedang berjalan ke luar, dia langsung menoleh dan tersenyum licik kepada Yasmin. "Yasmin, dua malam yang lalu, kamu di apartemen Martin, 'kan?"Beberapa detik kemudian, Yasmin baru bereaksi. Dia sadar kalau semua orang sedang menatapnya,Itu termasuk Daniel yang sedang menuju ke luar pun berhenti. Meskipun dia tidak menoleh, punggungnya memancarkan aura yang sangat berbahaya.Yasmin melirik Martin dengan sinis dan dia berusaha menenangkan hatinya yang panik. Kemudian, Yasmin berkata, "Pak David sudah salah paham. Malam itu aku tidur di rumahku.""Berhenti menyembunyikannya. Ada makan malam dan anggur merah di meja makannya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 609

    Yasmin merasa ada orang yang masuk di belakangnya. Saat dia menoleh dan melihat Martin, ekspresinya langsung menjadi sinis."Kenapa mukamu seperti itu? Apa aku yang bilang?" tanya Martin dengan ekspresi masam."Apa kamu bisa menjauh dariku?" Yasmin sudah tidak ingin bertanya apa itu ada kaitannya dengan Martin. Sekarang pikirannya sangat kacau.Nada bicara Yasmin membuat Martin marah. Dia langsung maju untuk menarik Yasmin, kemudian mendorongnya ke dinding dan menahannya di sana."Nga ... ngapain kamu? Bagaimana kalau kita dilihat orang lain?"Yasmin mencoba untuk mendorong Martin, tapi dia tidak bisa. Jadi, Yasmin berteriak dengan marah, "Lepaskan aku!""Kenapa kamu takut sekali kepada Daniel? Apa kamu begitu peduli padanya?"Yasmin merasa Martin sangat aneh. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Jadi, apa aku harus peduli padamu?"Martin tertegun.Yasmin melepaskan genggaman Martin padanya dengan kesal. Yasmin menghampiri mejanya, lalu mengambil tasnya. "Menyinggung Daniel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 610

    Yasmin berdiri. "Pak Joshua, apa Anda sudah mau pulang?""Kenapa kamu belum pulang?"Yasmin memanyunkan bibirnya. "Pak Joshua, apa Anda bisa membantu saya?""Ada apa?""Di mana Daniel sekarang? Sa ... saya ingin mencarinya," kata Yasmin.Ponsel lamanya sudah hilang, jadi dia tidak bisa mengecek keberadaan Daniel lagi.Dia juga tidak bisa asal pergi.Karena dia sudah menelepon ke Taman Royal dan Daniel tidak ada di sana.Apa Daniel sedang bersama Irene?Besok mereka akan pergi mendaftar akta nikah, apa mereka perlu begitu menempel?Bagaimana kalau mereka sedang bersama? Bagaimanapun juga, mereka saling menyukai ...."Apa kamu nggak tahu?" tanya Joshua."Sa ... saya nggak meneleponnya." Yasmin berkata, "Dia nggak ada di Taman Royal."Joshua tidak berkata apa-apa dan sedang berpikir.Yasmin memohon, "Pak Joshua, bisakah Anda membantu saya kali ini saja? Ma ... malam ini saya harus menemuinya!"Joshua tersenyum melihat tampang Yasmin yang kasihan, kemudian dia mengeluarkan ponselnya. "Aku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 611

    Wajah Daniel tampak tegang. Kemudian, dia melepaskan tangan Yasmin yang memeluk pinggangnya dan berbalik.Mata Yasmin berkaca-kaca. Dia terlihat kasihan dan sedikit gugup."Bukankah kamu takut padaku, tapi kamu menyukaiku?""Aku lebih menyukaimu daripada takut padamu. Aku nggak pernah mempunyai perasaan seperti ini pada orang lain ...." Yasmin menatap mata Daniel yang begitu tajam. "Aku selalu menyembunyikan perasaanku padamu, jadi kamu mengira aku takut padamu ...."Setelah mengatakan itu, Yasmin maju dan meletakkan tangannya di bahu lebar Daniel. Dia berjinjit, lalu mencium bibir tipis Daniel.Yasmin menciumnya dengan lembut dan sensual.Itu membuat jantung Daniel berdebar.Dia mengulurkan tangannya untuk meraih pinggang langsing Yasmin, lalu dia memperdalam ciuman mereka.Daniel memeluk pinggang Yasmin, lalu mengangkatnya ke tempat tidur di kamarnya. Bayangan hitamnya menyelimuti Yasmin. Kemudian, dia mengangkat dagu Yasmin agar mereka saling bertatapan. "Suka lebih berbahaya daripa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 612

    Dahlia sudah keluar beberapa kali untuk mengecek. Dia memasuki ruang tamu, lalu bertanya, "Irene, kenapa Daniel belum datang? Dia nggak mungkin melupakan hal sepenting ini, 'kan? Daniel juga bukan orang yang plin-plan. Bagaimana kalau kamu meneleponnya?"Irene melihat jam dan masih ada lima menit. Dia berkata, "Aku akan tunggu sebentar lagi. Daniel bilang jam delapan, jadi dia pasti akan datang pada jam delapan."Pada akhirnya, sudah jam delapan lewat lima menit, tapi orangnya belum muncul.Irene sesekali melihat jam. Dia sudah menunggu sampai jam delapan lewat sepuluh menit.Dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Daniel, tapi tidak ada yang mengangkat telepon.Dahlia dan Andy melihatnya menelepon Daniel karena teleponnya yang tidak diangkat membuat wajahnya terlihat agak gugup.Dia menelepon lagi, tapi teleponnya masih tidak diangkat."Seharusnya dia sedang sibuk," ucap Irene."Hari ini kalian mau pergi mendaftar akta nikah. Hal apa yang lebih penting dibandingkan ini?" Dahlia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 613

    Irene merasa martabatnya sangat diinjak-injak saat ini. Dia seolah-olah telah disiram dengan air kotor. Ini pertama kalinya dia merasa sangat malu.Karena dia sangat cantik, para pria dan wanita meliriknya ketika mereka melewatinya.Namun, hanya dia yang tahu rasa malu yang sedang dirasakan.Ponselnya berdering, Irene pun buru-buru melihat layar ponselnya. Sayangnya, yang meneleponnya bukan Daniel, melainkan Dahlia.Irene langsung merasa sedih. Dia mengangkat telepon Dahlia, lalu berkata dengan murung, "Bu ...."Dahlia dapat mendengar ada yang aneh dengan nada Irene, jadi dia bertanya, "Kalian belum ... mendaftar akta nikah?""Daniel nggak mengangkat teleponku. Dia juga nggak muncul. Aku nggak tahu di mana dia." Lalu, Irene berkata, "Aku ada menelepon Yasmin dan dia juga nggak mengangkat telepon. Yasmin pasti tahu hari ini aku dan Daniel mau mendaftar akta nikah, jadi dia memikirkan cara untuk menahan Daniel. Kalau nggak, Daniel nggak mungkin memperlakukanku seperti ini!""Yasmin lagi!

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status