Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 951 - Chapter 960

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 951 - Chapter 960

1632 Chapters

Bab 951 Kata-Kata Jujur Memang Tidak Enak Didengar

"Hahaha ...."Firza langsung tertawa liar.Sejak Amir, ayahnya mengungkapkan padanya pemikiran ingin membebaskan keluarga mereka dari kendali Keluarga Mahasura, dia sudah tidak terlalu menghormati Keluarga Mahasura lagi.Mempermalukan seseorang yang dulunya adalah Tuan Muda Keluarga Mahasura sesuka hatinya, benar-benar membuatnya sangat senang dan puas."Hahaha ...."Orang-orang lainnya juga ikut tertawa terbahak-bahak.Jaiden melirik Ardika dengan sorot mata meremehkan dan berkata, "Seperti ibarat pepatah, seseorang yang sudah jatuh, maka bukan apa-apa lagi. Tanpa identitas sebagai Tuan Muda Keluarga Mahasura, dia sudah bukan apa-apa lagi!""Pantas saja dia menjadi menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita ...."Orang-orang melontarkan ejekan-ejekan terhadap Ardika, sorot mata meremehkan tampak jelas di mata mereka.Setelah mempermalukan Ardika, Firza sudah merasa cukup puas. Akhirnya, dia teringat akan tugas yang diberikan oleh ayahnya padanya.Dia menuangkan segelas anggur
Read more

Bab 952 Futari yang Mengambil Keputusan

"Minum-minum di lantai bawah? Oke."Setelah menjawab panggilan telepon itu dan mengucapkan beberapa patah kata, Firza berkata pada Hugo, "Ada beberapa orang temanku sedang menungguku di lantai bawah. Aku turun dulu.""Sobat, tolong bantuannya, ya. Aku janji kamu nggak akan rugi."Selesai berbicara, dia mengulurkan lengannya, menunjuk Ardika, lalu berbalik dan menuruni tangga.Dia sudah pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri kemampuan Hugo. Pria itu memang layak disebut sebagai putra Wakanda, Kepala Sekolah Bela Diri Wakanda. Menghajar beberapa orang preman sangatlah mudah baginya.Tentu saja memberi pelajaran pada Ardika juga bukanlah hal yang sulit baginya."Kak Hugo, langsung serang saja! Hajar menantu benalu itu sampai dia berlutut di lantai!""Ya, benar. Kami benar-benar nggak menyukai pecundang itu!"Begitu Firza pergi, Jaiden, Lilis dan yang lainnya mulai bersorak dengan penuh semangat. Mereka sudah tidak sabar melihat Hugo menyiksa Ardika."Hehe, nggak perlu terburu-buru."
Read more

Bab 953 Pemaksaan

Begitu Lilis selesai berbicara, wajah Futari langsung memerah saking marahnya.Dia tidak menyangka Hugo bermaksud seperti itu.Pria itu tidak hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menindas kakak iparnya, juga ingin memaksanya menjadi teman tidur, melakukan hal-hal yang hanya dilakukan oleh wanita-wanita rendahan itu."Cih! Menjijikkan!"Futari memelototi Lilis dan berkata dengan marah, "Aku bukan wanita sembarangan sepertimu! Aku nggak akan tidur dengan siapa pun hanya untuk mencapai tujuan sendiri!"Begitu mendengar ucapan Futari, ekspresi Lilis langsung berubah menjadi muram.Wajahnya yang dipenuhi dengan riasan wajah yang tebal itu pun langsung berkedut."Dalam situasi seperti ini, kamu masih ingin mempertahankan citra sucimu? Kalau begitu, kakak iparmu hanya bisa berakhir dengan patah lengan dan patah kaki."Lilis tertawa dingin dan berkata, "Kelihatannya saja kamu memikirkan kakak iparmu, tapi setelah menyangkut kepentingan pribadi, bukankah kamu tetap saja bersikap egois?
Read more

Bab 954 Tidak Keberatan Untuk Memberimu Satu Tamparan Lagi

"Memangnya aku salah? Jelas-jelas Ardika yang membuat masalah. Kak, kamu sudah terseret dalam masalah karena dia, tapi kenapa kamu masih saja membelanya?!"Hariyo memelototi Ardika dengan tajam dan berkata, "Coba kamu lihat, pecundang itu nggak mengucapkan sepatah kata pun, 'kan? Dia hanya tahu menghindar tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.""Dia nggak pantas kamu lindungi seperti itu ...."Melihat kakak beradik itu bertengkar, Jaiden dan yang lainnya tertawa liar."Haha, benar-benar pertunjukan yang menarik, yang satu menjual kakak iparnya, sedangkan yang satu lagi membela kakak iparnya.""Sementara itu, kakak ipar yang bersangkutan sama sekali nggak bereaksi. Benar-benar pengecut.""Hehe, pecundang itu pasti sudah ketakutan setengah mati ...."Sekelompok orang itu sekali lagi menghina Ardika."Sudah cukup! Diam kalian semua!"Hugo menghentikan mereka dengan tidak sabar, lalu menatap Futari dengan ekspresi mempermainkan dan berkata, "Kamu sudah lihat sendiri, 'kan? Seperti itul
Read more

Bab 955 Kekuatan Besar Adalah Kebenaran

"Wah .... Kak Ardika sangat keren!"Melihat Ardika yang menatap Hugo secara langsung dan mengatakan secara terang-terangan akan melayangkan satu tamparan lagi ke wajah Hugo, sorot mata Futari tampak berbinar.Saat ini, dia merasa sangat aman dan nyaman."Eh, pecun ... Ardika, apa aku nggak salah lihat?"Hariyo yang terduduk di lantai menggosok-gosok matanya, seolah-olah tidak berani memercayai pemandangan di hadapannya ini.Tidak hanya dia seorang, Jaiden, Lilis dan yang lainnya juga sepemikiran.Sekelompok orang itu membelalak, seakan-akan mereka sama sekali tidak mengenal Ardika.Sosok Ardika sekarang berbeda dengan sosok Ardika yang ada dalam benak mereka.Di mata mereka, Ardika hanyalah menantu benalu yang hanya bisa beromong kosong, tetapi kenyataannya adalah pengecut.Karena itulah, tadi mereka baru mengejek Ardika pengecut sesuka hati mereka, mengatai Ardika sama sekali tidak bereaksi ketika adik iparnya ditindas.Namun, tak lama kemudian, Ardika menanggapi ejekan mereka dengan
Read more

Bab 956 Satu Tamparan Lagi

Futari juga menyadari nada bicara tajam dalam ucapan Hugo. Dia tahu masalah ini benar-benar sudah membesar.Dia menatap Ardika dengan tatapan khawatir, lalu mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Kak Ardika, aku lapor polisi saja, ya.""Kamu mau lapor polisi? Kalau begitu, aku akan memastikan lengan dan kakinya patah sebelum anggota kepolisian tiba di sini!"Mendengar nada bicara dingin Hugo, saking ketakutannya, tangan Futari sampai gemetaran, bahkan ponselnya hampir terjatuh ke lantai."Nggak apa-apa, percayalah padaku, semuanya pasti akan baik-baik saja."Ardika menepuk-nepuk pundak Futari, lalu menoleh dan berjalan menghampiri Hugo."Haha! Benar saja pecundang itu takut! Dia sudah mau berlutut!""Ya ampun! Kalau mau berlutut, cepat lakukan! Berlutut dari posisimu berdiri hingga ke hadapan Kak Hugo!"Jaiden dan yang lainnya bersorak dengan gembira.Melihat menantu benalu arogan itu berlutut, mereka merasa sangat senang."Hugo, sepertinya satu tamparan tadi belum cukup untuk menjadi pe
Read more

Bab 957 Memanggil Bantuan

Hugo sendiri juga sangat kebingungan. Sejak kecil, dia sudah berlatih seni bela diri. Dia tidak pernah bertemu dengan orang yang bisa menandinginya.Menghajar preman-preman sangat mudah baginya, hanya seperti seorang ayah yang memukul anak-anaknya.Namun, mengapa dia tidak bisa menghindari tamparan Ardika?"Minggir, minggir!"Dia menggoyangkan lengannya untuk mendorong murid-muridnya, tetapi tubuhnya langsung sedikit terhuyung.Dia yang sangat memedulikan harga dirinya buru-buru sedikit melekukkan lututnya, membuat gerakan kuda-kuda untuk menyeimbangkan tubuhnya. Kemudian, dia baru menggertakkan giginya dan menatap Ardika dengan kesal. "Ardika, aku akan membuatmu berlutut memohon pengampunan di hadapanku sekarang juga."Selesai berbicara, dia langsung mengambil sebotol anggur dari atas meja."Bam ...."Botol anggur itu dilemparnya ke lantai hingga hancur berkeping-keping."Kalian, hancurkan botol-botol anggur ini!"Hugo menunjuk Jaiden dan yang lainnya.Walaupun para muridnya itu tidak
Read more

Bab 958 Kamu Hanya Perlu Mendengar Saja

Melihat Hugo memanggil bantuan dengan ekspresi kesal, semua orang tahu pria itu sudah kehilangan kemampuan untuk melakukan perlawanan secara pribadi.Setelah memutuskan panggilan telepon, Hugo memelototi Ardika dengan tajam dan berkata, "Ardika sialan, tunggu saja kamu! Aku sudah meminta Paman Julbis untuk membawa anggota sekolah bela diri ke sini! Sebaiknya kamu berdoa agar kamu masih punya kesempatan untuk melihat matahari besok!"Paman Julbis ini bernama lengkap Julbis Lotoka, adalah Wakil Kepala Sekolah Bela Diri Wakanda, sekaligus orang kepercayaan ayahnya.Biasanya, permintaannya selalu dipenuhi. Sering kali, setiap kali dia membuat masalah, dia tidak perlu memberi tahu ayahnya, melainkan langsung meminta bantuan Julbis untuk menyelesaikan masalahnya saja.Mendengar Hugo melontarkan kata-kata tajam itu dengan sangat percaya diri, Jaiden dan yang lainnya tersadar dari lamunan mereka dan kembali bersemangat."Eh! Dasar pecundang! Kamu sudah dengar, belum? Kak Hugo sudah memanggil a
Read more

Bab 959 Menampar Wajah Kalian Sendiri Hingga Rusak

Ardika tersenyum dan berkata, "Ya, benar. Sikapnya sama persis dengan sikapmu saat membuat keributan di Grup Bintang Darma sebelumnya. Nggak perlu diragukan lagi, kalian adalah satu keluarga.""Ya ampun, Pak Ardika, tolong jangan menyindirku lagi!"Wakanda terkejut setengah mati, dia buru-buru berkata, "Pak Ardika tenang saja, berani-beraninya bocah sialan itu mencari masalah dengan Bapak. Benar-benar cari mati.""Bapak tolong berikan ponsel Bapak padanya! Aku berjanji akan memarahi bocah sialan itu dan memintanya untuk meminta maaf pada Bapak!"Didengar dari kata-kata arogan yang keluar dari mulut Hugo, sepertinya konflik putranya dengan Ardika tidaklah sesederhana itu.Dia benar-benar takut Ardika langsung melumpuhkan Hugo.Bagaimanapun juga, Hugo adalah putranya satu-satunya."Meminta maaf? Kalau masalah ini bisa diselesaikan seperti itu, untuk apa aku meneleponmu lagi?"Ardika tertawa dingin, lalu langsung mematikan sambungan telepon.Setelah panggilan telepon terputus, Wakanda kem
Read more

Bab 960 Apa yang Terjadi

Saat mereka sedang berbicara, sekelompok besar anak muda yang mengenakan seragam sekolah bela diri sudah muncul di lantai dua.Kalau dilihat dari banyaknya orang, mungkin ada sekitar seratus orang.Pemimpin sekelompok orang itu adalah seorang pria paruh baya gemuk yang terlihat kuat.Wajah bundarnya membuat orang yang melihatnya segan melihatnya. Sorot matanya yang dingin sekaligus ganas, membuatnya orang yang bertatapan dengannya pasti akan merinding ketakutan.Pria paruh baya itu tidak lain adalah Julbis, Wakil Kepala Sekolah Bela Diri Wakanda."Paman Julbis, di sini!"Hugo segera menyapanya.Kemudian, dia menoleh melirik Ardika, lalu tertawa dingin dan berkata, "Eh, Ardika sialan, kamu sudah lihat, belum? Mereka semua adalah murid-murid sekolah bela diri ayahku! Walau jumlah mereka kurang dari seratus orang, masing-masing dari mereka melayangkan satu tamparan ke wajahmu saja, kamu pasti akan mati!"Saat dia berbicara, Julbis membawa murid-murid Sekolah Bela Diri Wakanda berjalan men
Read more
PREV
1
...
9495969798
...
164
DMCA.com Protection Status