Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 959 Menampar Wajah Kalian Sendiri Hingga Rusak

Share

Bab 959 Menampar Wajah Kalian Sendiri Hingga Rusak

Author: Sarjana
Ardika tersenyum dan berkata, "Ya, benar. Sikapnya sama persis dengan sikapmu saat membuat keributan di Grup Bintang Darma sebelumnya. Nggak perlu diragukan lagi, kalian adalah satu keluarga."

"Ya ampun, Pak Ardika, tolong jangan menyindirku lagi!"

Wakanda terkejut setengah mati, dia buru-buru berkata, "Pak Ardika tenang saja, berani-beraninya bocah sialan itu mencari masalah dengan Bapak. Benar-benar cari mati."

"Bapak tolong berikan ponsel Bapak padanya! Aku berjanji akan memarahi bocah sialan itu dan memintanya untuk meminta maaf pada Bapak!"

Didengar dari kata-kata arogan yang keluar dari mulut Hugo, sepertinya konflik putranya dengan Ardika tidaklah sesederhana itu.

Dia benar-benar takut Ardika langsung melumpuhkan Hugo.

Bagaimanapun juga, Hugo adalah putranya satu-satunya.

"Meminta maaf? Kalau masalah ini bisa diselesaikan seperti itu, untuk apa aku meneleponmu lagi?"

Ardika tertawa dingin, lalu langsung mematikan sambungan telepon.

Setelah panggilan telepon terputus, Wakanda kem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ardiansyah Ramadhan
part/bab selanjut kapan terbitnya kak/mas
goodnovel comment avatar
Ikhwan
Gag terbit ya hari ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 960 Apa yang Terjadi

    Saat mereka sedang berbicara, sekelompok besar anak muda yang mengenakan seragam sekolah bela diri sudah muncul di lantai dua.Kalau dilihat dari banyaknya orang, mungkin ada sekitar seratus orang.Pemimpin sekelompok orang itu adalah seorang pria paruh baya gemuk yang terlihat kuat.Wajah bundarnya membuat orang yang melihatnya segan melihatnya. Sorot matanya yang dingin sekaligus ganas, membuatnya orang yang bertatapan dengannya pasti akan merinding ketakutan.Pria paruh baya itu tidak lain adalah Julbis, Wakil Kepala Sekolah Bela Diri Wakanda."Paman Julbis, di sini!"Hugo segera menyapanya.Kemudian, dia menoleh melirik Ardika, lalu tertawa dingin dan berkata, "Eh, Ardika sialan, kamu sudah lihat, belum? Mereka semua adalah murid-murid sekolah bela diri ayahku! Walau jumlah mereka kurang dari seratus orang, masing-masing dari mereka melayangkan satu tamparan ke wajahmu saja, kamu pasti akan mati!"Saat dia berbicara, Julbis membawa murid-murid Sekolah Bela Diri Wakanda berjalan men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 961 Tanyakan Pada Ayahmu

    Pemandangan ini benar-benar di luar dugaan semua orang.Bahkan Hugo sendiri juga duduk tercengang di lantai selama beberapa saat, baru tersadar kembali.Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan berteriak dengan marah pada Julbis, "Julbis, apa kamu sudah gila?!""Aku menyuruhmu untuk memukul bocah sialan itu, tapi mengapa kamu malah memukulku?!"Saking kesalnya, Hugo bahkan tidak memanggil Julbis dengan panggilan Paman Julbis lagi.Selain amarah yang memuncak, dia merasa sangat malu.Dia sendiri yang memanggil Julbis datang kemari. Awalnya, dia berniat untuk menyuruh bawahan ayahnya itu untuk memberi pelajaran pada Ardika. Namun, alih-alih sesuai dengan keinginannya, malah dia sendiri yang ditampar sampai terjatuh ke lantai.Hugo bisa membayangkan betapa konyolnya dia yang sedang menutupi wajahnya dan terduduk di lantai seperti sekarang ini."Eh? Hugo, bukankah dia adalah orang yang kamu panggil kemari? Kenapa malah kamu yang dipukul?""Hmm, pertunjukan apa yang sedang kamu mainkan?"Namu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 962 Tolong Bantu Aku Disiplinkan Dia

    Suara Wakanda terdengar jelas di telinga semua orang yang berada di tempat itu.Semua orang mengalihkan pandangan mereka ke arah Ardika, sorot mata terkejut tampak jelas di mata mereka.Wakanda adalah tokoh terkenal dalam dunia bela diri Kota Banyuli. Hanya tindakan kecil dari pria itu, sudah bisa mengguncang seluruh Kota Banyuli. Namun, dia malah bersikap begitu hormat dan sopan pada seorang pemuda seperti Ardika.Dia bahkan memanggil Ardika dengan panggilan hormat "Bapak"!Bukankah Ardika hanyalah seorang menantu benalu yang mengandalkan istrinya?Ekspresi Jaiden, Lilis dan yang lainnya berubah menjadi sangat masam. Tangan dan kaki mereka sudah sedikit bergetar.Tidak peduli sebodoh apa pun mereka, mereka juga tahu kali ini mereka sudah tertimpa masalah besar.Untung saja, ada Hugo yang menjadi target utama."Pak Wakanda, kali ini putramu nggak hanya mencari masalah denganku."Ardika tetap duduk dengan santai di atas sofa, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Tapi, bisa-bisanya dia me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 963 Tunduk Sepenuhnya

    Tentu saja kenyataan seperti ini sangat sulit diterima.Dalam lubuk hatinya, Hugo benar-benar ingin melontarkan kata-kata kasar. Namun, dia tidak berani."Sobat, apa ada lagi yang bisa kubantu atau ingin kamu katakan?"Selesai berbicara, Wakanda mengajukan satu pertanyaan lagi pada Ardika.Pria itu adalah orang yang cerdas, dia bahkan sudah mengubah panggilannya terhadap Ardika."Pak Wakanda, karena kamu sudah berbicara seperti itu dan mengatakan semua yang ingin kukatakan, apa lagi yang bisa kukatakan?"Ardika sangat puas pada sikap Wakanda. Dia berkata, "Kalau begitu, begini saja, kali ini aku akan mewakilimu mendisiplinkan putramu.""Terima kasih, Sobat!"Setelah berterima kasih pada Ardika, Wakanda berteriak dengan marah, "Eh, bocah sialan, kamu harus mendengar ucapan Paman Ardika-mu! Kalau kamu dipukul, terima saja, jangan melawan! Ini juga demi kebaikanmu sendiri!""Kalau kamu berani bertindak semena-mena lagi, biarpun aku harus duduk di kursi roda, aku juga akan pergi ke sana un

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 964 Tidak Layak Dimaafkan

    Dimarahi seperti itu oleh Julbis, ekspresi Hugo langsung memucat.Tiba-tiba, dengan menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di sekujur tubuhnya, dia berlutut di atas tumpukan pecahan kaca itu.Saat itu juga, lututnya langsung berdarah.Hugo tersentak kesakitan. Namun, dia tetap menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya dan bersujud di hadapan Ardika."Paman Ardika, aku akui aku bersalah! Kamu beri saja pelajaran padaku sesuka hatimu! Aku nggak akan melawan! Kalau aku berani melawan, namaku bukan Hugo lagi!"Saat ini, Hugo benar-benar sudah tunduk sepenuhnya pada Ardika.Ardika mengangkat alisnya dengan terkejut, lalu berkata, "Oh? Sepertinya kamu juga masih tahu diri.""Oke, karena kamu sudah mengakui kesalahanmu, maka berlututlah.""Oh ya, ada yang perlu kutanyakan padamu."Julbis menghela napas lega. Karena Ardika sudah berbicara seperti itu, itu artinya nyawa Hugo sudah terselamatkan.Hugo sama sekali tidak berniat untuk melakukan perlawanan lagi, dia berkata dengan p

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 965 Pemandangan Selanjutnya Adalah Pemandangan Berdarah

    Lilis mengira Futari akan memaafkan dirinya. Diam-diam, dia sedang berbangga diri. Namun, dia tidak menyangka seperti ini hasilnya.Saat itu juga, amarahnya langsung meluap.Di bawah kendali amarahnya, dia tidak memedulikan apa pun lagi. Dia langsung berteriak dengan marah, "Futari, dasar wanita jalang! Kamu hanya berpura-pura polos, tapi sesungguhnya kamu sangat licik ....""Plak ...."Julbis langsung melayangkan satu tamparan ke wajah wanita itu, sampai-sampai wanita itu berteriak histeris dan rambutnya berantakan.Ardika melirik Jaiden dan yang lainnya, lalu berkata dengan dingin, "Apa perlu aku turun tangan sendiri?!""Plak ...."Saking ketakutannya, tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun lagi, Jaiden dan yang lainnya langsung mengangkat kedua lengan mereka dan melayangkan tamparan ke kedua sisi wajah mereka secara bergantian.Sementara itu, Lilis dijambak dan ditampar oleh Julbis.Dalam sekejap, terdengar suara tamparan tanpa henti.Tak lama kemudian, wajah beberapa orang itu s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 966 Patah Kaki

    Sebelum Firza sempat menyelesaikan kalimatnya, dia berteriak kesakitan. Satu pukulan dari Hugo itu langsung membuatnya terjatuh ke lantai."Bam ...."Hugo menendang perut Firza dengan keras lagi, lalu berteriak dengan kejam, "Paman Ardika bahkan berani melumpuhkan Tuan Muda Keluarga Mahasura! Ayahmu hanya sekadar anjing peliharaan Keluarga Mahasura! Memangnya kalian siapa?! Hah?!""Dasar sialan! Berani-beraninya kamu memperalatku! Kamu pikir kamu sudah hebat?! Hah?!"Sebelumnya Ardika sendiri yang mengatakan dia telah melumpuhkan Rocky.Itu adalah alasan mengapa Hugo berani menghajar Firza.Lagi pula, apa pun yang terjadi, ada Ardika yang mendukungnya.Tanpa memedulikan apa pun lagi, Hugo menarik Firza, menghujani pria itu dengan pukulan dan tendangan.Awalnya dia memang tidak memiliki dendam apa pun dengan Ardika. Namun, karena instruksi dari Firza, dia berakhir terluka parah di tangan Ardika.Hugo melampiaskan semua kekesalan yang menyelimuti hatinya pada Firza.Setelah satu menit be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 967 Kak Futari

    Melihat Firza yang kehilangan kesadaran saking kesakitannya, Hugo merasa sangat senang.Pada saat bersamaan, dia juga memperingati dirinya sendiri. 'Hugo, oh Hugo, lain kali tolong jangan berlagak hebat lagi!'Setelah bertemu dengan sosok yang hebat tapi tidak menonjolkan diri seperti Ardika, dia benar-benar beruntung karena tidak berakhir seperti Firza."Bawa dia keluar, panggil ambulans dan beri tahu pihak Perusahaan Investasi Mahasura!"Hugo melambaikan tangannya. Begitu mendengar instruksi dari Hugo, murid-murid sekolah bela diri segera membawa Firza keluar.Akibat guncangan yang berlebihan, Firza kembali berteriak dengan menyedihkan lagi.Saat ini, Ardika sudah mencuci tangannya hingga bersih dan berjalan keluar dari KTV Jewel.Saat ini, ada banyak orang yang berkerumun di luar pintu.Tadi, begitu hampir sebanyak seratus orang murid bela diri memasuki KTV Jewel, para pengunjung KTV Jewel menyadari akan terjadi pertarungan sengit. Saking ketakutannya, mereka bergegas berlari mening

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status