Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 551 - Chapter 560

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 551 - Chapter 560

1628 Chapters

Bab 551 Membeli Pabrik

Setelah duduk di ruangan sebentar, Ardika dan Elsy pun berangkat menuju ke lokasi untuk menandatangani kontrak dengan pemilik pabrik.Mereka tidak pergi berdua saja, melainkan juga diikuti oleh karyawan departemen keuangan dan karyawan departemen lainnya.Setelah tiba di sebuah area pabrik, Elsy memperkenalkan kepada Ardika. "Pak, ini adalah pabrik yang telah kami survei sebelumnya. Lini produksinya sudah lengkap. Dengan membeli pabrik ini, proses produksi bisa langsung dijalankan."Grup Bintang Darma baru dibangun kembali, itu artinya mereka harus memulai semuanya dari awal lagi.Sekarang fokus utama perkembangan bisnis Grup Bintang Darma adalah biomedis. Elsy berencana untuk mengembangkan bisnis biomedis Grup Bintang Darma kembali dan merebut pasar milik tiga keluarga besar.Untuk mendukung perkembangan bisnis Grup Bintang Darma, Ardika meminta Grup Sentosa Jaya untuk menyuntikkan banyak dana pada Grup Bintang Darma. Tentu saja, Grup Sentosa Jaya juga memperoleh saham yang sesuai.Gr
Read more

Bab 552 Sayang Sekali Kamu Buta Hukum

"Pak Dilon, ini adalah presdir perusahaan kami. Dia yang berhak mengambil keputusan untuk menandatangani kontrak atau nggak."Tentu saja Elsy tidak akan membiarkan siapa pun memandang rendah Ardika, jadi dia langsung melontarkan kata-kata itu dengan nada datar."Presdir perusahaan kalian?"Dilon melirik Ardika sejenak dengan sorot mata terkejut. Kemudian, dia terkekeh dan berkata, "Perusahaan kalian benar-benar hebat. Nggak hanya manajer umumnya masih muda, presdirnya juga masih muda. Sungguh luar biasa!"Dia melontarkan kata-kata seperti itu bukan sebagai bentuk hormat atau kagum.Melihat ekspresi merendahkan terpampang jelas di wajahnya saja, sangat jelas bahwa dia tidak menganggap serius Ardika, presdir muda perusahaan tersebut."Oke, kalau begitu mari kita tanda tangan kontrak."Dilon mengetuk-ngetuk meja dengan ujung sepatunya.Elsy mengerutkan keningnya dan berkata dengan nada sedikit dingin, "Pak Dilon, tolong bersikap hormat sedikit kepada presdir kami!"Ekspresi Dilon berubah
Read more

Bab 553 Tidak Jujur

Selesai berbicara, Ardika langsung mengangkat lengannya, lalu melempar kontrak tersebut ke atas meja dengan iringan suara "plak" yang nyaring.Suara jatuhnya kontrak itu di atas meja terdengar seperti sebuah tamparan mendarat di wajah Dilon!"Pak Dilon, berani-beraninya kamu mengatakan nggak melakukan pemaksaan!"Elsy benar-benar marah besar.Saking ketakutannya, bulir-bulir keringat dingin sudah membasahi punggungnya.Pantas saja hanya untuk menandatangani kontrak saja, Dilon menunjukkan aura yang menakutkan seperti ini.Hari ini, kalau bukan karena ada Ardika di sini, mungkin dia sudah menandatangani kontrak itu saking ketakutannya.Dilon memelototi Ardika dengan tajam.Dia akui dia sudah salah menilai Ardika. Tadi, dia melihat Ardika sangat sopan, seolah tunduk padanya. Dia sempat berpikir Ardika adalah pria yang lemah.Namun, ucapan yang baru saja dilontarkan oleh pemuda itu sangat tajam.Hanya saja, ucapan tajam saja tidak cukup untuk menghadapi orang sepertinya.Dilon tertawa din
Read more

Bab 554 Siapa yang Bernama Dilon

"Kalian cari orang yang sudah membawa kabur uang kalian sana! Untuk apa kalian mencariku?!"Dilon menyilangkan kedua kakinya di atas meja, seolah-olah menunjukkan sikap bahwa dia yakin biarpun dia enggan mengembalikan uang tersebut, Ardika tidak bisa melakukan apa-apa padanya."Dilon! Dasar penipu! Apa kamu pikir kami nggak bisa menuntutmu?!"Elsy tidak pernah menghadapi situasi seperti ini. Saking emosinya, dia bahkan hampir meneteskan air mata."Terserah kalian saja."Dilon tertawa dingin.Apa dia takut kalau Grup Bintang Darma menuntutnya secara hukum?Tentu saja tidak. Lagi pula, proses hukum ini bahkan bisa berlanjut satu tahun hingga dua tahun.Orang yang terburu-buru ingin mengembangkan bisnis bukan dirinya, melainkan Grup Bintang Darma. Orang yang butuh pabrik juga bukan dirinya, melainkan Grup Bintang Darma."Usir mereka dari sini!"Dilon melambaikan tangannya dengan kesal dan berkata, "Berani-beraninya kalian bersikap lancang di hadapanku! Coba kalian cari tahu dulu siapa aku
Read more

Bab 555 Baru Tunduk Setelah Jurus Kekerasan Dikeluarkan.

Tina mendengus dingin dan berkata, "Dasar mesum! Apa kamu nggak pernah bertemu wanita sebelumnya?"Dilon menutupi wajahnya yang memerah karena ditampar oleh Tina. Seketika itu pula, ekspresinya langsung berubah menjadi ganas."Dasar wanita jalang! Berani-beraninya kamu memukulku!"Dia berkata dengan amarah yang memuncak, "Apa kamu tahu siapa aku ....""Plak!"Tina melayangkan satu tamparan lagi ke wajah pria itu, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Kalau begitu, apa kamu tahu siapa aku?""Kamu beri tahu dia siapa aku," kata Tina kepada anak buah yang berdiri di belakangnya tanpa menoleh ke belakang.Anak buah Tina itu berkata dengan dingin, "Ini adalah Kak Tina, presdir Grup Lautan Berlian.""Presdir Grup Lautan Berlian?"Dilon langsung membelalak kaget, lalu berkata dengan nada ketakutan, "Kamu adalah Tina, putri angkat Tuan Alden!"Begitu mendengar ucapan Dilon, aura dingin langsung menjalar di sekujur tubuh anak buahnya.Tina adalah putri angkat Alden, sang raja preman.Alden adalah
Read more

Bab 556 Orang Munafik

"Hal seperti ini nggak perlu dipertanyakan lagi."Anak buah Tina mengira Ardika sedang mempertanyakan kemampuannya, dia berkata dengan ekspresi bangga, "Di antara semua anak buah Tuan Alden, aku yang paling ahli dalam menginterogasi target!""Aku bisa memainkan teknik penyiksaan yang berbeda-beda dan memastikan target nggak mati!""Bagus, bagus."Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Dilon dan berkata sambil tersenyum penuh arti, "Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Pak Dilon, apa kamu ingin mencoba sendiri semua teknik penyiksaan itu?""Tuan Ardika, mari kita bicarakan baik-baik! Aku akan memberi tahu Tuan! Aku akan memberi tahu Tuan segalanya!" teriak Dilon dengan histeris dalam posisi telungkup.Saat ini, pertahanan mental pria gemuk itu sudah dibuat hancur oleh Ardika.Sekarang di matanya Ardika sudah seperti sosok iblis yang menakutkan!"Handi dari tiga keluarga besar yang menginstruksikanku untuk melakukan semua ini. Dia mengatakan bahwa Grup Bintang Darma sedang cari mati dengan
Read more

Bab 557 Melihat Penampilanmu Ke Depannya

Begitu kontrak selesai ditandatangani, pabrik itu pun menjadi milik Grup Bintang Darma.Dilon dan yang lainnya langsung diusir keluar.Tentu saja Elsy sangat senang. Dia segera menghubungi karyawan Grup Bintang Darma untuk mengambil alih urusan operasional pabrik dan memeriksa pabrik secara menyeluruh.Di sisi lain.Tina berjalan menghampiri Ardika dan menyindirnya seperti biasa. "Ardika, kamu sangat hebat, ya! Dengan mengandalkan dukungan dariku, berani-beraninya kamu melakukan tindakan seperti merebut pabrik orang lain secara paksa! Kamu benar-benar ahli dalam mengandalkan kekuatan orang lain!""Hmm? Apa yang kamu maksud dengan aku mengandalkan dukungan darimu?"Ardika tidak suka melihat sikap arogan wanita di hadapannya ini. Dia langsung membalas ucapan wanita itu. "Aku yang menghubungi Alden untuk menyuruhmu datang ke sini. Kamu hanya berperan sebagai tukang pukul untuk memberi pelajaran kepada penjahat."Sepertinya Tina memang sangat cocok dengan peran sebagai tukang pukul.Begitu
Read more

Bab 558 Asosiasi Dagang Polam

Tak butuh waktu lama, informasi mengenai Grup Bintang Darma membeli pabrik dengan harga 200 miliar sudah tersebar ke telinga tiga keluarga besar.Mengenai penargetan Grup Bintang Darma, tiga keluarga besar yang menginstruksikan Handi untuk memberi instruksi di belakang layar.Handi langsung menghubungi Dilon."Dilon, dasar bodoh! Apa otakmu sudah bermasalah?! Pabrik bernilai satu triliun kamu jual dengan harga 200 miliar?! Apa kamu nggak menganggap serius ucapanku?!"Tiga keluarga besar adalah penguasa di Kota Banyuli.Jadi, di hadapan Dilon dan yang lainnya, Handi sudah terbiasa berperan sebagai seorang majikan.Begitu panggilan telepon terhubung, dia langsung melontarkan kata-kata kasar kepada pria itu dengan penuh amarah.Namun, siapa sangka, Dilon yang sebelumnya sangat penurut padanya seperti seekor anjing, kali ini malah membantahnya."Handi, orang yang mengalami kerugian adalah aku! Apa hubungannya denganmu?!""Kali ini, kamu yang sudah mencelakaiku! Kalau bukan karena mendengar
Read more

Bab 559 Perintah untuk Blokade

Melalui panggilan telepon itu, Handi memberi tahu penanggung jawab Asosiasi Dagang Polam bahwa dalang di balik kejadian adanya orang yang menyebut-nyebut dirinya sebagai Dewa Perang dan sangat menggemparkan itu adalah Grup Bintang Darma!Setelah mendengar hal tersebut menyangkut Dewa Perang, Asosiasi Dagang Polam langsung memberi tanggapan serius.Tak lama kemudian, sebuah perintah blokade atas nama Asosiasi Dagang Polam dikeluarkan.Asosiasi Dagang Polam melarang seluruh distributor obat-obatan Provinsi Denpapan untuk menjual produk obat-obatan yang diproduksi oleh Grup Bintang Darma!Bagi siapa pun yang berani membantah perintah ini, maka akan mendapatkan pukulan keras dari Asosiasi Dagang Polam!"Grup Bintang Darma membeli pabrik dan bersiap untuk melakukan produksi, bukan? Aku langsung mendorong mereka ke jalan buntu! Aku mau lihat bagaimana mereka bisa menjual produk mereka!"Setelah mendengar informasi tersebut, Handi menyunggingkan seulas senyum bangga.Tak butuh waktu lama, dam
Read more

Bab 560 Banyak Surat Pengalihan Saham

Mereka bahkan sudah tidak bisa memasarkan produk mereka di Provinsi Denpapan, bagaimana mungkin mereka bisa memasarkan produk mereka ke seluruh negeri ini?Mendengar ucapan Ardika, para petinggi perusahaan langsung tercengang.Walaupun tidak menunjukkannya secara langsung, tetapi dalam hati mereka beranggapan bahwa presdir mereka benar-benar naif atau sama sekali tidak memahami dunia bisnis.Grup Bintang Darma baru dibangun kembali, tidak memiliki tim pemasaran sendiri, juga tidak memiliki jalur pemasaran sendiri.Kalau mereka ingin memasarkan produk mereka ke farmasi-farmasi, maka mereka tetap harus bekerja sama dengan distributor obat-obatan yang sudah memegang jalur pemasaran.Ardika tahu apa yang ada dalam benak karyawan-karyawannya itu.Dia berkata dengan santai, "Mengapa kita harus bergantung pada distributor obat-obatan? Obat-obatan kita bisa dipasarkan melalui pemasaran online.""Pemasaran online?"Ekspresi terkejut terpampang nyata di wajah para petinggi perusahaan.Sebelumnya
Read more
PREV
1
...
5455565758
...
163
DMCA.com Protection Status