"Bantuan apa?"Grorius mengajukan pertanyaan itu dengan penasaran.Huris berkata, "Baru-baru ini, Kak Grorius memberi adikku sebuah mobil Koenigsegg, masih ingat, 'kan?""Tentu saja aku ingat. Itu adalah pemberian dari orang lain untukku. Karena aku sudah lanjut usia, nggak cocok mengendarai mobil itu lagi. Jadi, aku menghadiahkannya kepada Tuan Muda Yudin sebagai hadiah ulang tahun."Grorius bertanya, "Ada apa dengan mobil itu?"Dia baru pulang berlibur dari luar negeri, tidak tahu apa yang telah terjadi."Huh, semuanya salah adik pecundangku itu. Dia pergi ke Kota Banyuli untuk bersenang-senang, tapi dia malah dilumpuhkan oleh penguasa di sana. Mobilnya juga dirampas. Saat ini, dia masih berbaring di rumah sakit dalam kondisi kaki patah. Benar-benar mempermalukan Keluarga Sudibya saja!"Huris melontarkan kata-kata itu dengan nada sedingin es.Dia sama sekali tidak merasa simpati terhadap apa yang dialami oleh Yudin, adiknya.Ya, namanya juga keluarga kaya terkemuka yang memiliki aset
Read more