“Maaf, Sha nggak tau, Kek. Sha pulang duluan ....”“Acara belum selesai, kalian malah kabur! Cepat telpon Gavin! Segera kembali!”“Pak Dok nggak ngangkat telpon, Kek. Chat pun nggak dibaca.”“Ahh, kemana anak itu?” Kakek Zed misuh-misuh.Kecemasan Prisha merambat naik. “Pak Dok biasanya didampingi penjaga. Bentar kuhubungi kepala penjaga, Kek.”“Penjaga tak boleh masuk ke acara. Mereka hanya mengawal di depan aula. Kalo Gavin keluar, para penjaga pasti melihatnya dan melapor padaku. Sudahlah. Mungkin ia masih di dalam mansion. Nanti kutanya Pak Bambang. Tadi kulihat dia pergi dengan si Indra, putra Pak Bambang.”“Oh, baik, Kek. Moga segera ketemu. Mohon maaf, Sha lelah, nggak sanggup kembali ke acara. Izin pulang duluan, ya, Kek.”“Minta izin, tapi kamunya udah di jalan.” Si kakek menggerutu sebelum mengakhiri panggilan telepon.Prisha mengembuskan napas halus. Kecemasannya sedikit berkurang. “Segede itu nggak mungkin hilang gitu aja, kan? Kakek Zed cukup protektif. Pasti bisa menjaga
Terakhir Diperbarui : 2024-02-13 Baca selengkapnya