Mobil yang membawa Pramoedya dan Laila, telah tiba di area parkir gedung kepolisian. Pramoedya turun lebih dulu, lalu membukakan pintu untuk sang istri. Namun, Laila tetap bergeming di tempatnya, sambil mencengkeram tali sabuk pengaman.“Ayo, Sayang. Mereka sudah menunggu kita,” ajak Pramoedya lembut.Laila menggeleng lemah, kemudian menunduk.“Kenapa?” Pramoedya mengernyitkan kening.Cukup lama Laila tak menjawab, hingga akhirnya dia mendongak dan menatap sang suami dengan sorot sendu. “Di dalam sana, ada orang-orang yang mencoba membunuhku malam itu,” ucapnya lirih.“Tidak apa-apa, Sayang. Mereka sudah ditangkap dan berada di bawah penjagaan ketat," bujuk Pramoedya lembut.Akhirnya, Laila menurut. Dia membiarkan Pramoedya menuntunya, hingga mereka tiba di ruang pemeriksaan.Di ruangan itu, Laila mendapati Adnan sekeluarga duduk di salah satu sisi ruangan bersama beberapa orang berseragam tah
Read more