Share

Laila yang Malang

Beberapa saat berlalu. Kondisi Laila mulai stabil. Wanita itu bahkan telah siuman, sehingga dokter mengizinkannya untuk ditemani oleh salah satu anggota keluarga. 

“Sayang.” Pramoedya yang mencemaskan keadaan Laila, mengecup kening wanita itu beberapa saat. Dia juga membelai lembut pucuk kepala wanita muda tersebut. “Apa yang kamu rasakan sekarang?” tanyanya. 

“Entahlah. Aku hanya merasa aneh,” jawab Laila lemah. Sepasang matanya menatap sayu kepada Pramoedya, yang berusaha menyembunyikan kecemasan di balik sikap tenang. “Apa kata dokter?” tanya Laila agak parau. 

“Hasil pemeriksaan lab-mu belum keluar. Semoga tidak ada yang serius.” Pramoedya tersenyum lembut, lalu mencium punggung tangan Laila. “Jangan khawatir. Aku di sini untuk selalu menemanimu.”

Laila tersenyum lembut, menanggapi ucapan manis sang suami. “Aku ingin minum,” ujarnya beberapa saat kemudia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status