All Chapters of Gelora Cinta Cassanova Impoten: Chapter 91 - Chapter 100

110 Chapters

Kekecewaan Ratna

Bramono terkejut mendengar jeritan Ratna, sesudah membuka celana dalamnya. Bramono kemudian membuka kedua matanya yang sejak tadi terpejam.Ratna melebarkan kedua matanya, melihat pemandangan di depan matanya, dan itu membuatnya tidak percaya, Ratna sampai mengusap matanya hingga berkali-kali, memastikan jika pemandangan di depan matanya, memang benar begitu adanya.Ratna belum pernah melihat senjata pria, seperti senjata milik Bramono saat ini. bagaimana mungkin ada senjata seperti ini, bagaimana ini bisa terjadi, hal ini benar-benar di luar dugaannya.Ratna menoleh ke arah wajah Bramono yang saat ini sedang menatap ke arahnya, tidak! ini tidak terjadi boleh terjadi! batin Ratna.Ratna dengan perlahan menyentuh senjata Bramono yang terkulai lemas tidak berdaya alias loyo di hadapannya, mengapa dia tidak berdiri tegak seperti yang di harapkannya, batin Ratna bertanya dalam hatinya, apa ada kesalahan yang dia lakukan tadi, saat dia melakukan rangsangan.Ratna mencoba menyentuh lagi, se
Read more

Kesedihan Mala

Bramono menghela nafas berkali-kali, mengingat pada yang terjadi kemarin bersama Ratna, sentuhan-sentuhan yang di berikan Ratna pada tubuhnya, membuat dirinya bergidik ngeri.Sudah lama sekali, dia tidak pernah di sentuh seperti itu, rasanya sedikit aneh, dia merasa sedikit merinding, namun kenapa senjata nya tidak bisa berdiri? batin Bramono bertanya-tanya.Merasa sangat pusing memikirkan senjatanya, Bramono akhirnya terpejam, hingga tertidur pulas.Sedangkan Mala, di kantor benar-benar merasa sangat gelisah, hingga pagi tadi Bramono tidak juga pulang, bahkan sampai sekarang handphonenya tidak juga aktif."Semoga dia baik-baik saja," doa Mala dalam hatinya. Dia benar-benar mengkhawatirkan Bramono.Mala sekarang benar-benar merasa tidak tenang, sudah siang seperti ini, Bramono tidak kunjung memberinya kabar. Handphone nya pun belum juga aktif.Karena merasa tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya, Mala akhirnya memutuskan untuk pulang, untuk melihat apakah Bramono sudah pulang atau b
Read more

Handphone Bramono ada pada Ratna.

Bramono merasa sangat lega melihat Mala, sampai juga di kantornya dengan selamat tadi pagi.Bramono, setelah mengeluarkan mobilnya, dia pun menghentikan mobilnya, agak jauh dari rumah, menunggu Mala keluar bersama mobilnya.Setelah melihat mobil Mala keluar, Bramono mengikuti mobil Mala memastikan jika Mala selamat sampai di kantor.Setelah memastikan Mala baik-baik saja, Bramono pun segera pergi ke kantor dan bekerja seperti biasanya, seperti tidak terjadi apapun.Bramono mengecek beberapa laporan yang ada di atas meja, Bramono berusaha keras berkonsentrasi pada pekerjaannya, walau pikirannya masih sedikit kacau karena ulah Ratna.Bramono terkejut saat pulpen yang sedang di pegang olehnya terjatuh, Bramono pun langsung berniat mengambil pulpen itu, namun gerakan terhenti, saat seseorang masuk ke dalam ruangannya."Maaf pak!""Ada apa?"Bramono menatap salah satu staf keuangan yang ada di hadapannya sekarang, dia terlihat sedikit pucat"Kamu sakit?" Tanya Bramono, karena staf tersebut
Read more

Berpura-pura

Mala yang semalaman menangis, pagi harinya terkejut saat menerima sebuah email yang memintanya untuk segera pergi ke Kanada.Mala terdiam, haruskah dia pergi, sedangkan masalahnya dengan Bramono belum selesai, tapi email ini sangat penting, karena menyangkut usaha keluarga yang ada di sana, Mala tidak bisa mengabaikan nya begitu saja.Setelah mempertimbangkan dengan matang, Mala akhirnya hari itu juga, memutuskan untuk pergi juga ke Kanada. Mala terkejut ketika sampai di sana, ternyata situasi tidak semudah yang dia bayangkan, begitu banyak yang harus dia selesaikan.Masalah perusahaan di Kanada benar-benar menyita waktu nya, Hingga tanpa terasa sudah tiga hari dia berada di Kanada, dan belum bisa pulang kembali ke Indonesia.***Sedangkan Bramono malam itu setelah makan malam bersama Ratna, pulang ke rumah, namun sampai di rumah Mala tidak ada.Bramono berniat untuk menghubungi Mala, dia mulai mencari handphonenya, Bramono baru sadar jika handphone nya hilang, mungkin karena pikirann
Read more

Pernyataan cinta Bramono

Bramono berada di luar kota selama dua hari bersama Ratna. Walau pikirannya selalu memikirkan Mala, namun Bramono tetap harus mengawasi Ratna, dia harus bisa mengumpulkan bukti kuat, tentang penyelewengan dana yang Ratna lakukan di dalam Bramonos'grup.Bramono dan Ratna, akhirnya kembali. Bramono yang baru saja tiba di kantor, siang itu langsung pulang, karena dia ingin sekali bertemu dengan Mala saat ini."Kamu di mana?" Sebuah pesan di kirim oleh Bramono kepada Mala.Mala membacanya, namun tidak membalasnya, Mala merasa sudah tidak ada keinginan untuk bertemu dengan Bramono lagi."Aku tunggu kamu di rumah, ada yang harus kita bicarakan," sebuah pesan kembali di kirim Bramono pada Mala, ketika Mala tidak juga membalas pesan sebelum nya.Mala kembali membaca pesan itu, namun tetap tidak di balas. Bramono akhirnya memilih untuk menemui Mala di kantor, namun sial bukan Mala yang dia temui di sana tapi Markus.Markus menghadang langkah Bramono tepat di saat dia hendak membuka pintu ruang
Read more

Melepas Rasa rindu

Markus begitu melihat Bramono keluar dari ruangan Mala, segera masuk untuk melihat keadaan Mala.Markus terkejut saat masuk dan melihat Mala sedang terduduk lemas di lantai, dia segera berlari menolong Mala bangun dan memapah Mala ke arah sofa, lalu membantu Mala duduk secara perlahan.Markus amat khawatir melihat keadaan Mala yang terdiam seperti patung, Mala seperti orang yang trauma karena baru saja mendapat berita buruk."Apa yang di lakukan bajingan itu padamu?" Tanya Markus marah.Markus sangat marah, melihat kondisi Mala yang terlihat pucat dan lemas, apa yang telah di lakukan Bramono barusan pada Mala, batin Markus.Markus merasa kembali menyesal, karena telah kembali membiarkan Bramono dekat, dengan mala lagi."Seharusnya kamu tidak sudah percaya lagi padanya, jadi begini kan kamu!" Omel Markus lagi pada Mala.Markus bangun dan segera mengambil segelas air untuk Mala."Minumlah!" Ucap Markus sambil menyerahkan segelas air putih pada Mala.Mala menatap Markus sebentar, lalu se
Read more

Malam pertama

Mala melepaskan ciumannya pada Bramono, lalu menatap Bramono dengan lekat."Ratna mengancam kamu apa?" Tanya Mala.Bramono membalas tatapan Mala, lalu membelai rambut Mala lembut.Bramono lalu menceritakan apa yang telah Ratna lakukan padanya, saat itu.Mala mendengus kesal, "itu salah kamu sendiri, bekerja dengan Ratna tidak cerita sama aku," keluh Mala."Maafkan aku, karena aku belum yakin akan melakukan apa, jadi aku menahan diri untuk tidak cerita padamu, sampai akhirnya peristiwa itu terjadi," jelas Bramono."Lalu sekarang kamu mau apa?""Mau tes senjataku, padamu!" Seru Bramono, sambil mendorong Mala hingga tertidur di sofa, lalu menindihnya."Aaaa! Aku tidak mau!" Teriak Mala."Kenapa?" "Kita bukan suami dan istri lagi,""Kata siapa?" Tanya Bramono."Kita sudah bercerai," "Kata siapa?" Tanya Bramono lagi."Kamu pura-pura lupa atau bagaimana? Kita sudah menandatangani surat cerai itu," jelas Mala."Tapi aku telah membatalkannya, saat kamu pergi keluar, aku kembali lagi ke temp
Read more

Menolak ajakan Ratna

Begitu sampai di kantor, Mala langsung bersiap diri untuk menghadiri rapat pagi ini."Semalam kemana? Kenapa tidak pulang?" Tanya Markus, ketika mereka bertemu."Nanti aku ceritakan!" Jawab Mala, sambil terus melangkah masuk ke dalam ruang rapat, meninggalkan Markus.Markus menghela nafas kecewa saat ini, namun dia mencoba mengerti karena saat ini mereka memang harus segera memulai rapat.Markus terus menatap ke arah Mala, Markus mengerutkan keningnya, melihat begitu cerahnya wajah Mala saat ini. Senyum terus terlihat dari wajah Mala yang berseri-seri. Entah apa yang terjadi pada Mala semalam, semalam Mala tidak tidur di rumah, apa dia bersama Bramono, batin Markus.Markus mengepalkan kedua tangannya, menahan marah membayangkan Mala, benar-benar bersama Bramono tadi malam."Bagaimana bisa wanita secantik dan sepintar dia, bisa menjadi bodoh di hadapan seorang pria," ucap Markus dalam hatinya."Padahal baru saja, dia di sakiti oleh pria itu, tapi dengan mudahnya dia kembali lagi pad
Read more

Pengantin Baru

Bramono tersenyum sangat lebar begitu keluar dari ruangan rapat, meninggalkan Ratna dalam kebingungan.Bramono masuk ke dalam ruangannya, lalu segera mengirim pesan pada Mala."Bagaimana jika libur nanti, kita jalan-jalan bersama Brama, aku rindu padanya," "Baiklah," Balas Mala tanpa menunggu waktu yang lamaBramono tersenyum, merasa hidupnya mulai saat ini akan terus membaik dan membaik.Hidupnya nanti akan bahagia bersama Mala dan Brama di sisinya."Aku harus mengadakan sebuah pesta pernikahan yang meriah," sebuah ide muncul di kepala Bramono.Mala yang siang ini harus pergi ke kantor Bramonos'grup, untuk menemui Ratna. Merasa jadi bersemangat karena di sana dia pasti akan bertemu dengan Bramono.Apa yang di pikirkan oleh Mala memang terjadi, dia berpapasan dengan Bramono saat berjalan menuju ruangan Ratna.Keduanya terdiam, saling menatap lalu tersenyum."Kamu di sini?" Tanya Bramono basa basi, jika saja mereka bukan sedang berada di kantor sudah di peluk nya Mala saat ini."Aku
Read more

Mala dan Brama pergi

Bramono langsung menggendong Brama, begitu mereka bertemu, tidak pernah dia bayangkan, dia akan mempunyai seorang putra seperti Brama."Bagaimana sekolah kamu?" Tanya Bramono."Baik ayah," Jawab Brama."Bagus, ayah kesini untuk mengajak kamu berjalan-jalan, apa kamu mau?""Tentu saja,""Bagus bersiaplah!" Begitu Brama pergi bersiap, Bramono menghampiri Mala, yang terlihat kebingungan."Ada apa?" Tanya Bramono langsung"Aku mencari Markus, ada sesuatu yang harus aku bicarakan padanya, namun dia tidak ada, katanya dia pergi ke Kanada,""Kapan, mendadak sekali!" "Kemarin sore katanya,"Mala menghela nafas nya, sebenarnya dia ingin mempertemukan Bramono dengan Markus, Mala ingin mereka bicara, biar tidak ada lagi salah paham di antara mereka."Ayah aku sudah siap!" Teriak Brama sambil berlari ke arah Bramono."Keren sekali!" puji Bramono melihat penampilan putranya."Ayok kita pergi!" Ajak Bramono pada Mala, Mala pun mengangguk.Hari itu seharian mereka terlihat seperti keluarga kecil
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status