Semua Bab Gelora Cinta Cassanova Impoten: Bab 61 - Bab 70

110 Bab

Mala Bertemu Nenek

Mala menatap rumah yang besar dan megah yang ada di depan matanya dengan pandangan mata penuh kekaguman, Mala tak pernah membayangkan ada rumah sebesar dan semegah ini.Mala menatap Markus yang memintanya menggandeng tangannya masuk ke dalam rumah tersebut.Mereka saling tatap lalu kedua saling tersenyum, kemudian mereka mulai melangkah bersama, masuk ke dalam rumah ini.Dengan wajah terangkat dan langkah yang anggun, Mala masuk ke dalam pesta itu. Mala begitu terkejut, saat melihat ke dalam rumah yang megah dan luas itu, sepertinya ruang tengahnya telah di rubah menjadi ruang pesta yang sangat fantastis, Mala tidak pernah bermimpi akan masuk ke dalam pesta seperti ini. Mala merasa dia seperti sedang bermimpi, bermimpi berada dalam negeri dongeng.Sebuah ruangan pesta yang cantik dan juga mewah.Sedangkan Markus dengan bangga, menggandeng Mala masuk ke dalam pesta.Pesta sebenarnya belum di mulai, namun tamu sudah banyak juga yang datang.Maklum pesta ini di adakan oleh salah satu ko
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Menjadi Selebriti

Jadi maksud kamu, aku adalah cucu nya nenek Karin, pemilik rumah ini?" Tanya Mala lagi.Markus mengangguk sambil tersenyum bahagia pada Mala, lalu Markus memeluk Mala erat, sambil berbisik "selamat datang di keluarga Kusuma,"Mala terdiam terpaku di tempatnya untuk beberapa saat, bahkan dia mencubit lengannya sendiri hingga dia tersadar, karena merasa sakit.Menyadari ini bukan mimpi, Mala menengok ke arah wanita tua yang katanya neneknya itu, dengan pandangan mata sedih."Ternyata aku tidak sendirian di dunia ini," batin Mala.Mala lalu memeluk neneknya erat, sambil menangis walau di kepalanya masih banyak pertanyaan, bagaimana ayah dan ibu nya bisa pergi dari keluarga ini?Mala yang masih bingung bertambah bingung, saat tahu jika pesta yang kini sedang berlangsung adalah pesta penyambutan untuk dirinya.Markus dan keluarganya sengaja melakukan hal ini, agar Mala cepat di kenal, sebagai anggota keluarga mereka.Pantas saja Markus memintanya memakai gaun mewah seperti yang dia pakai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Batal mengungkapkan perasaan.

Mala, pagi itu juga harus pergi ke kantor, dia terkejut saat melihat Markus berdiri di samping mobilnya, sambil melihat ke arah gang di mana Mala akan muncul."Apakah begitu caranya seseorang pulang, hingga tidak perlu pamit pada siapapun, hanya karena tidak ingin ada yang tahu tentang rahasia yang di simpannya," sindir Markus ketika di dalam mobil."Apa maksud kamu?" Tanya Mala tidak mengerti.Markus terdiam, dia melihat ke arah Mala dengan tajam, membuat hati Mala deg deg_an tidak menentu saat itu juga, apakah Markus sudah mengetahui sesuatu.Mereka saling tatap dalam jangka waktu yang lama. Sedetik, dua detik, kedua masih terdiam, tidak ada yang berniat membuka mulutnya."Aku akan menunggu kamu, sampai kamu siap mengatakan semuanya, padaku!" Lanjut Markus.Mala menarik nafas lega mendengar itu.Lalu dia mengalihkan pandanganya pada jendela mobil di sampingnya."Suatu saat aku pasti akan mengatakan hal itu, namun aku minta sekarang, jangan pernah kamu memaksa atau mencaritahu tentan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-18
Baca selengkapnya

Markus patah hati

Markus kini sadar, Mala pasti punya masa lalu yang belum dia ketahui, bahkan sampai sekarang Mala tidak pernah cerita kenapa dia masih selalu memilih pulang ke rumah kontrakannya, dan tidur di sana.Markus pulang dengan perasaan sedikit kesal, karena rencana yang telah dia persiapkan secara matang terpaksa gagal, karena sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya."Apakah kini sudah waktunya, aku mencari tahu tentang Mala?" Ucap Markus pada dirinya sendiri.Markus sangat takut salah mengambil tindakan, yang bisa mengakibatkan Mala memilih pergi darinya.Markus kembali terdiam, dia menatap langit-langit kamarnya."Aku akan menyuruh seseorang datang ke rumahnya," Markus memutuskan akan mencari tahu sendiri, tentang Mala. Markus melihat tidak ada itikad Mala akan mengatakan, apapun padanya.***Mala yang baru saja menidurkan Brama, terkejut saat bel pintu kontrakan nya, berbunyi. Mala pun segera berlari untuk melihat siapa yang datang."Cari siapa?" Tanya Mala."Apa benar di sini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-18
Baca selengkapnya

Rencana Markus ke Kanada

Keesokan harinya, meja makan yang biasanya sepi kini menjadi ramai dengan kehadiran Mala, Brama dan Bu Minah di rumah besar.Mereka sarapan bersama di meja makan., begitu juga nenek Karin, dia tiba-tiba merasa sehat hingga turun untuk sarapan.Mala sibuk menyuapi Brama, nenek Karin hanya tersenyum melihat keadaan ini sedangkan Markus masih memasang wajah dinginnya, dengan sesekali melirik ke arah Brama dan Mala.Mala pun sama, dia sesekali melirik ke arah Markus, hingga beberapa kali mereka terpaksa harus bertemu mata, dengan mulut mereka yang terkunci.Sarapan pun selesai, Markus dan Mala bersiap akan pergi ke kantor. Markus menunggu Mala, yang sedang berpamitan dengan Brama."Brama sayang, tunggu ibu pulang, jangan nakal jaga nenek sama eyang yah," pesan Mala sama Brama."Iya bu, siap! ibu juga kerja yang baik!" Balas Brama, membuat Mala gemas hingga mencium Brama lagi.Mala jadi merasa berat meninggalkan Brama."Cepat pergi! Lihat Markus sudah menunggu mu sejak tadi!" Ucap Bu Minah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-18
Baca selengkapnya

Bertemu kembali

Pernyataan cinta yang baru saja Markus ungkapkan, membuat Mala terkejut dan mematung di tempatnya. Bagaimana bisa markus jatuh cinta padanya."Itu tidak benar, kita tidak boleh saling jatuh cinta!" Protes Mala."Kata siapa kita tidak boleh jatuh cinta?" Ucap Markus dengan dingin."Kita ini sedarah, ayahku paman kamu!"Sarkas Mala."Kita bukan saudara! Aku dan kamu tidak sedarah," balas Markus Mala menatap markus untuk kesekian kalinya, hari ini Markus banyak memberinya terlalu banyak kejutan."Ibuku adalah anak angkat nenek Karin," jelas Markus.Mendengar itu, Mala jadi mengerti, Mala menatap sedih Markus, walaupun mereka bukan saudara, Mala tetap tidak bisa menerima perasaan Markus."Aku mencintaimu, tapi hatiku tak bisa menerima status kamu, jadi maafkan aku, aku harus pergi untuk menenangkan hatiku, yang rasanya sangat sesak ini," ucap Markus lalu meninggalkan Mala sendirian.Mala terkejut mendengar pengakuan Markus itu, jadi Markus kecewa dengan statusnya.Markus merasa menjadi or
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-19
Baca selengkapnya

Pria tidak peka

Keesokan harinya, Mala berangkat bekerja bersama Markus, karena Markus mulai hari ini bekerja lagi di kantornya.Markus akan mengerjakan sebuah proyek yang sudah di rencanakan sejak dia di Kanada."Selamat bekerja!" Ucap Mala, saat mereka tiba di kantor.Markus tersenyum mendengar ucapan itu, Mala kini terlihat lebih ceria dan santai.Mala hari ini ada janji bertemu dengan Ratna, langsung pergi keluar dari ruangannya lagi, setelah melihat jam di tangannya.Mala mengemudikan mobilnya ke arah kantor Bramonos'grup berada. Mala masuk di antar oleh resepsionis ke dalam ruangan Ratna."Jadi dia benar-benar sudah menguasai kantor ini," batin Mala.Baru saja Mala duduk, Ratna muncul dari balik pintu, membuat Mala kembali berdiri menyambutnya."Maaf, aku terlambat!" Ucap Ratna sambil bersalaman dengan Mala."Hanya beberapa detik saja," balas Mala sambil tersenyum lebar.Mala dan Ratna berbincang, Ratna melihat ke arah Mala, Ratna seperti pernah mengenal Mala, sebelum pertemuan mereka yang pert
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-19
Baca selengkapnya

Sapu Tangan

Markus terus memperhatikan sikap Mala, Markus tahu di luar sana, Mala habis bertemu seseorang yang membuat hatinya dongkolTanpa Mala ketahui, Markus pulang kembali ke Indonesia, bukan semata-mata hanya ingin melaksanakan proyeknya di Indonesia.Markus juga ingin kembali dekat dengan Mala, setelah kepergiannya ke Kanada, dia baru tahu jika cintanya pada Mala tidak bisa dia lupakan, begitu saja.Markus pun kini sadar, jika dia memang ingin memiliki Mala, berarti dia harus menerima Brama.Karena tidak mungkin Mala akan bersedia berpisah dengan Brama, Mala dan Brama sudah satu paket."Paman, apa paman menyukai ibuku?" Tanya Brama tiba-tiba."Brama!" Sentak Mala, entah kenapa Brama itu selalu saja tidak bisa menahan mulutnya, untuk tidak mengatakan apa saja yang di lihatnya.Markus diam, lalu mengangguk pada Brama.Mala melebarkan kedua matanya, melihat itu. Bagaimana Markus bisa mengangguk di saat seperti ini."Aku akan merestui paman menjadi kekasih ibuku, jika aku menyetujuinya," ucap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-20
Baca selengkapnya

Mendekati Mala

Mala dengan sedih berjalan meninggalkan Bramono menuju mobilnya, Markus yang sedang berada di dalam mobilnya, sangat jelas melihat kesedihan di kedua mata Mala.Bramono menatap kepergian Mala dengan tatapan aneh, lalu Bramono pun berjalan masuk ke dalam sebuah tempat yang bisa sedikit membantunya melupakan masalahnya, untuk beberapa saat.Malam itu seperti malam sebelumnya, Bramono bersenang-senang di tempat itu."Boleh kenalan?" Seorang wanita cantik menyapanya.Bramono menatap wanita itu, untuk beberapa saat, lalu kemudian mengulurkan tangannya pada wanita itu.Wanita itu tersenyum melihat reaksi Bramono.Diapun segera mengulurkan tangannya ke arah Bramono, dan akhirnya mereka berkenalan.Malam itu Bramono menghabiskan waktunya bersama wanita yang baru saja dia kenal,di tempat itu. Mereka berdua saling bicara tentang mereka masing-masing."Maksud anda, anda sudah mempunyai kekasih?" Tebak wanita itu, pada Bramono.."Begitulah, walau kini kami sedang berpisah, namun suatu saat nanti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Brama menghilang

Ratna dan Bramono akhirnya meninggal kan kantor, meninggalkan Mala dan Markus dalam kegelisahan yang mendalam.***keesokan harinya, Markus membuka pintu ruangan Mala, sebentar memperhatikan Mala yang sedang bekerja, Markus sangat senang ternyata Mala termasuk wanita yang pekerja keras, perusahaan beberapa tahun ini mengalami kemajuan di bawah pimpinan Mala.Kepandaiannya Mala dalam berbisnis pasti di turunkan oleh ayahnya."Boleh aku masuk?" Tanya Markus."Silahkan!" Jawab Mala sambil tersenyum."Boleh minta waktu kamu sebentar," lanjut Markus.Mala menghentikan pekerjaannya, lalu dia menatap ke arah Markus."Ini soal Brama," ucap Markus."Brama? Dia kenapa?" Tanya Mala dengan penuh raut khawatir."Dia baik-baik saja, hanya terakhir aku lihat wajahnya agak sedikit murung," jawab Markus."Murung?""Iya, katanya di sekolahnya ada acara yang harus di hadiri oleh ayahnya," Mala terdiam, Brama pun pernah mengatakan hal ini padanya. Namun saat itu Mala tidak melihat jika Brama sedih kare
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status