Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Chapter 301 - Chapter 310

365 Chapters

301. Aku berkuasa di Rumah Sakit itu!

Maya melangkah menuju ke pintu utama usai mengatakan semuanya, dia bahkan tidak pamit kepada Rafael maupun kedua cucu lainnya.Nenek tua itu merasa malu atas pertentangan yang terjadi di antara mereka.Kakek Rafael mencoba menciptakan suasana yang lebih baik dengan menceritakan beberapa cerita lucu dari masa kecilnya."Bagaimana kalau kita pergi menemukan sesuatu yang lebih enak selain es krim?"Lucas dan Joanne merngangguk setuju lalu ikut bersama Kakek, keluar dari cafe tersebut.Tidak lama kemudian mereka menemukan stand kecil yang menjual es krim. Kakek Rafael segera membeli untuk kedua cucu kesayangannya.Ketika es krim selesai dimakan, Kakek Rafael mengusulkan untuk berjalan-jalan di wahan permainan di dalam mal.Sementara di dalam cafe, Silvia baru berhasil menghabiskan satu mangkuk es krim dan merasa mual."Saya tahu kamu sedang kesal, Silvia, tetapi itu tidak berarti kamu bisa menyakiti orang lain. Saya ingin kamu berp
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

302. Adelia diusir

Petugas keamanan yang mendapatkan perintah langsung dari Melinda segera menuju ruang tunggu tempat Adelia berada. Sementara Melinda melajukan mobilnya menuju ke Rumah Sakit setelah mengantar Silvia pulang ke mansion mereka.Dengan berat hati, petugas tersebut menghampiri Adelia. Dia tahu bagaimana Adelia sudah menemani Afgan semenjak pria itu harus menjalani operasi, sementara Melinda tidak pernah melakukan apa pun selain mencelakai suaminya. Namun, sebagai seorang petugas yang masih ingin berkerja untuk mencari nafkah sehari-hari. Petugas itu harus patuh terhadap instruksi walau sisi kemanusian sangat memberatkan hatinya.Dua petugas keamanan menghampiri Adelia yang masih duduk di samping ranjang Afgan. Pria itu masih tidak sadar dengan berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya."Maaf, Nyonya. Kami mendapatkan instruksi dari pemilik rumah sakit untuk meminta Anda meninggalkan tempat ini," ucapnya dengan sopan tetapi tegas."Apa alasannya?" Adelia me
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

303. Afgan sadar!

Kedua orang itu berusaha masuk ke dalam Rumah Sakit, tapi langkah mereka dihalang oleh petugas yang berjaga di sana."Kami akan memperingatkan kalian sekali lagi!" ucap  Petugas keamanan dengan suara yang dingin. "Ini adalah urusan kami sebagai petugas keamanan dan kamu tidak punya hak untuk campur tangan di sini."Pria berpakaian seragam lengkap itu menunjuk ke arah Bob dengan tatapan tajam."Silakan meninggalkan Rumah Sakit dan kembali berkunjung di waktu untuk berkunjung sesuai dengan peraturan yang sudah diberikan oleh Rumah Sakit!"Adelia menatap Bob dengan tekad yang teguh. "Bob, aku tidak akan pergi dari sini," katanya dengan tegas. "Aku akan selalu ada untuk Afgan, tidak peduli apa yang kamu katakan. K-kita harus meminta bantuan!"Bob menatap petugas keamanan itu  dengan pandangan tajam. "Kamu tidak bisa mengusir Adelia dari sini. Afgan butuh kami berdua! Kamu berani menanggung resiko bila Tuan Besar-mu bangun dan tidak menemukan
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

304. Usir mereka

Afgan melirik Bob yang terlihat panik dan sibuk meleraikan kedua wanita yang sedang berkelahi tersebut."Bob, usir mereka. Ribut sekali!" Suara lemah tetapi tegas milik Afgan membuat semua orang yang berada di sana seolah-olah dihentikan oleh waktu. Mereka mematung karena terkejut.Namun, yang lebih membuat mereka lebih terkejut adalah Afgan kembali menutup mata usai mengatakan kalimat singkat tersebut."Tuan?" Bob memanggil seraya menghampiri majikannya."Afgan?" Adelia melepaskan tangannya yang menarik rambut Melinda. Lalu melangkah menghampiri ranjang pasien. Sementara Melinda buru-buru menyugar rambutnya agar rapi dengan wajah dongkol penuh kebencian, melihat ke arah Adelia."Afgan?" Adelia menguncang bahu Afgan dengan gerakan ringan.Namun, jawaban yang diharapkan tidak kunjung datang. Dalam keheningan ruangan, suara monitor medis terus berdenyut dengan irama yang stabil. Afgan masih terbaring tak bergerak, tidak ada tanda-tanda kesadar
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

305. Sebuah kesempatan sempurna

"Kamu siapa?" ulang Afgan dengan suara parau. Kerongkongannya terasa kering dan pandangannya masih kabur. Namun, dia tahu bahwa dia seharusnya mengenal wanita yang berada di hadapannya tersebut."Kamu sudah bangun? A-aku akan pergi memanggil Dokter!" seru Melinda seraya berdiri, tetapi Afgan segera menahan tangannya."Kamu siapa?"Melinda menatap Afgan dengan mata berkaca-kaca. Dia mulai mengerti keadaan Afgan yang sepertinya tidak mampu mengingat apa pun. Ini akan merupakan peluang yang tidak boleh disia-siakan untuk memperbaiki hubungan mereka."A-aku adalah istrimu, Afgan. K-kita adalah keluarga yang bahagia sampai kecelakaan itu terjadi," jawab Melinda dengan mata berkaca-kaca."K-kecelakaan?" Afgan masih belum sanggup mengingat apa pun, sementara Melinda mempererat genggaman tangannya lalu mencium punggung tangan Afgan."A-aku merindukanmu," ucap Melinda dengan suara tertahan. Sesaat kemudian, wanita itu segera memeluk Afgan dan mengelu
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

306. Mengapa wanita itu menarik hatiku?

Melinda menatap tajam ke arah Afgan, mencoba memperkuat efek dari kata-katanya. Hatinya berdebar kencang, karena ini adalah titik balik dalam rencananya yang rumit."Aku tahu itu tidak mudah untuk diterima, Afgan," ucap Melinda dengan suara yang tenang namun penuh tekanan. "Tapi kau harus sadar, mereka mencoba merusak hidupmu. Adelia adalah bagian dari semua ini. Dia menyembunyikan kebenaran darimu.""Dia mau kamu menjadi suaminya menggantikan suaminya yang sudah meninggal itu. Semua karena kamu ... "Melinda menutup mulutnya seolah-olah sungguh sulit mengatakan yang ada dalam hatinya.Afgan memandang Melinda dengan tatapan bingung. Benaknya terasa terkejut dan terombang-ambing di antara kepercayaan pada perkataan Melinda dan kecurigaan yang mulai tumbuh terhadapnya."Sudah cukup, Melinda!" seru Afgan dengan nada yang terdengar ragu. "Aku tidak bisa hanya percaya begitu saja padamu. Apakah dia terlihat seperti itu? Mengapa aku merasa, dia  tid
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

307. Kartu Akses VIP

Adelia dan Bob, disertai dengan rasa frustasi dan tekad yang kuat, segera meninggalkan Rumah Sakit dan menuju ke mobil."Aku akan mengantarmu ke hotel," ucap Bob dengan suara parau, masih terpukul dengan kejadian yang mereka alami tanpa kuasa.Adelia tidak beraksi atas perkataan Bob. Wanita itu hanya menatap kosong Rumah Sakit yang pelan-pelan menjadi kecil karena mobil yang dilajukan semakin menjauhi rumah Sakit tersebut.Kedua matanya berkaca-kaca memandang dengan harapan yang kosong dari jendela kaca mobil.Dalam perjalanan mereka, suasana hening memenuhi mobil mereka, dipenuhi dengan ketegangan yang mencekam dan pikiran tentang langkah-langkah selanjutnya."Bagaimana bila kita mencari Kakek Rafael, mungkin beliau bisa membantu?" tanya Bob tiba-tiba.Adelia menoleh dan segera menghapus air matanya dengan punggung tangan lalu mengangguk dengan penuh harapan."Kita harus membuat Kakek Rafael melihat kebenaran," ujar Bob dengan suara
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

308. Kamu sangat licik!

"Kartu Akses VIP?" ulang Rafael."Ya, aku akan mengirimkannya sekarang juga!" seru Achmed penuh semangat karena berhasil mencari jalan keluar."Baiklah, semoga kartu itu bisa merepresentikan kekuasaanmu," ucap Rafael lalu menuntup panggilan.Tidak lama kemudian, sebuah mobil hitam Bently tiba di depan rumah Rafael. Seorang supir berpakaian seragam hitam turun lalu memberikan sebuah amplop kepada Rafael."Ini titipan dari Tuan Achmed, khusus untuk Nyonya Adelia. Saya permisi," ucap sang supir dengan membungkukkan setengah tubuhnya dan menyodorkan sebuah kartu tipis berwarna keemasan.Rafel menerimanya dengan penuh semangat, lalu segera menyerahkan kepada Adelia."Adelia, ini ambilah dan segera berangkat!"Rafael segera memberikan kartu berwarna emas tersebut ke Bob dan Adelia, serta memberi arahan untuk segera menuju rumah sakit dengan janji akan segera bergabung bersama mereka di sana. Dengan hati yang lega dan sedikit kelonggaran, Bo
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

309. Afgan, aku sedang hamil anakmu.

"Kalian masih juga ribut di sana." Afgan menoleh ke arah pintu. Menatap semua yang sedang saling mendorong di sana.Adelia segera menepis tangan petugas keamanan yang sedang memegangnya. "Lepaskan!" pekik Adelia lalu segera berlari masuk ke dalam ruangan dan menghampiri Afgan."Afgan!" Belum juga Adelia melanjutkan kalimatnya, Afgan sudah menyela."Saya mengerti, duduklah. Mari bicara baik-baik. Saya akan bertanggungjawab. Tidak usah ribut lagi."Adelia menautkan kedua alis matanya dengan tatapan aneh dan tidak mengerti sementara Melinda melangkah masuk dan bergerak menghampiri ranjang Afgan di sisi lainnya. Wanita itu tersenyum puas karena dia sudah bisa menangkap arah pembicaraan Afgan."Saya akan bertanggung jawab, siapa namamu?" tanya Afgan sambil menatap Adelia dalam-dalam."A-adelia."Afgan melihat wanita itu sungguh cantik dan matanya yang bening berhasil memikat hatinya."Saya sudah memiliki seorang istri," ucapnya lalu
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

310. Tidak ada kecelakaan lalu lintas yang terjadi

Afgan mengembuskan napasnya dengan kasar. "Apa yang ingin kamu katakan?"Melinda meraih tangan Afgan, tetapi sekali lagi pria itu menarik tangannya. Entah perasaan apa yang ada dalam dirinya, Afgan merasa tidak suka pada saat wanita itu meraih tangannya."Afgan, aku ... aku akan cemburu bila kamu mengambil tanggung jawab dengan menikahinya. Anak kita juga cemburu."Afgan menoleh dan melihat Melinda yang menatapnya dengan penuh harap."Anak dalam perutmu cemburu?" tanya Afgan dengan bingung."Tidak, maksudku bukan ini, kita mempunyai seorang anak gadis lagi di rumah."Afgan menatap Melinda dan semakin bingung. "Anak lain? Gadis?""Aarghh, kepalaku tidak bisa mengingat apa pun!" seru Afgan sambil memegang kepalanya."Afgan, tenang. Dengarkan aku. Silvia juga anakmu dan dia berada di rumah saat ini. Sekarang anak kita dua. Kalau kamu masih juga membagi perhatianmu kepada wanita itu dan anak-anaknya, maka bagaimana dengan kami nant
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
37
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status