Semua Bab Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Bab 321 - Bab 330

365 Bab

321. Di Kantor Polisi

Melinda memandang Silvia dengan tatapan tajam, lalu meraih tangannya dengan lembut. "Kamu tidak perlu khawatir, Sayang. Mom hanya ingin yang terbaik untukmu," ucapnya dengan suara lembut, mencoba menenangkan Silvia.Silvia menarik tangannya perlahan dari genggaman Melinda, matanya berkaca-kaca. "Tapi, Nenek,..."Melinda mencoba menenangkan Silvia dengan pelukan hangat. "Jangan khawatir, Sayang. Semuanya akan baik-baik saja. Sekarang, ayo kita pergi. Kita akan memiliki petualangan yang menyenangkan bersama."Namun, cemas masih melingkupi hati Silvia. Dia menoleh ke arah Maya yang terbaring lemas di lantai, kemudian kembali menatap Melinda dengan tatapan ragu.Melihat keragu-raguan di wajah Silvia, Melinda berusaha memaksa. "Kita harus pergi sekarang juga, Sayang. Tidak ada waktu untuk ragu-ragu."Tapi hati Silvia berkata lain. Dia merasa ada yang tidak beres, tapi dia tidak tahu apa. Dia ingin menolong Maya, tetapi juga tidak mungkin  meninggal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-01
Baca selengkapnya

322. Penguasa melebihi Al-Futtaim

Dengan rasa lega, Melinda mengucapkan terima kasih kepada pamannya sebelum meninggalkan kantor polisi. Meskipun masih ada ketidakpastian di masa depan, dia merasa lega bahwa dia telah melakukan yang terbaik.Setelah mengucapkan terima kasih kepada pamannya, Melinda mengangguk dengan penuh pengertian. "Baiklah, Paman. Aku akan menunggu kabar dari Anda. Sementara itu, saya akan kembali ke apartemen saya untuk mandi dan istirahat sejenak."Melinda berdiri dari kursi di depan meja pamannya, siap untuk meninggalkan kantor polisi. Tetapi sebelum dia benar-benar pergi, Kepala Polisi Wilson memberikan beberapa kata-kata terakhir."Pastikan kamu istirahat dengan baik, Melinda. Ini adalah situasi yang tidak mudah, tetapi saya yakin semuanya akan terselesaikan dengan baik."Melinda tersenyum tipis. "Terima kasih, Paman. Saya akan melakukannya."Setelah berpamitan dengan pamannya, Melinda keluar dari kantor polisi. Langkahnya mantap saat dia menuju ke tempat p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-01
Baca selengkapnya

323. Kalah taktik!

"Maka apa?" Achmed mengerutkan dahinya dengan perasaan gelisah sementara Bob menaikkan kacamatanya dengan tangan gemetar."Maka kami akan memotong sedikit usus yang robek dan menyambungnya dengan usus yang tidak bermasalah."Perkataan Dokter membuat Achmed merasa pusing sehingga pria itu terhuyung ke belakang, untunglah tubuhnya ditahan oleh Bob."A-apakah dia akan mengalami ... sesuatu yang buruk di masa depan?" Achmed tidak begitu mengerti tentang dunia medis. Pria itu merasa panik dengan keadaan Adelia saat ini. Bagaimana dia harus menjelaskannya kepada Afgan. Putranya masih bermasalah dengan kepalanya karena baru saja menjalani operasi.Dokter itu menggelengkan kepalanya seraya berkata, "tidak usah khawatir. Tidak akan terjadi masalah besar. Hanya pencernaan sedikit terganggu. Dia harus makan makanan yang lembut dan tidak pedas.""Baiklah, Dokter. Lakukanlah yang terbaik untuk menyelamatkan menantuku."Achmed menyerah dan duduk di atas k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-02
Baca selengkapnya

325. Mencelakai Adelia

"Berikan saja sesuatu yang tidak akan mencurigakan bagi Dokter tidak berguna itu. Memotong usus lalu menyambungnya? Dia mengira Adelia itu ayam ya?"Melinda terkekeh sendiri karena dia juga tidak mengerti tentang dunia medis."Baik, Nyonya Melinda. Jangan lupa, saya sudah mengirim pesan berisi nomor rekening saja," sahut perawat di seberang dengan senyuman culas di wajahnya."Tentu. Besok pagi, mari kita lihat hasil kerjamu terlebih dahulu."Sementara di dalam ruang operasi yang dingin membuat tubuh Adelia terasa membeku.Adelia terbaring, menahan rasa nyeri pada perutnya di atas meja operasi. Di ruang bedah yang dingin dan steril itu, dia merasa tegang, tetapi juga penuh harap. Operasi ini adalah harapan terakhir baginya untuk mengatasi luka yang dilakukan Melinda dan dia ingin memastikan semuanya berjalan lancar agar bisa segera bertemu dengan Afgan kembali.Para dokter dan perawat sibuk mempersiapkan segala sesuatu di sekitarnya, memeriks
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

326. Edward menggombal

Tiba-tiba, matanya bertemu dengan Adelia yang terbaring di meja operasi. Meskipun tidak sadar, wajahnya terlihat tenang dan damai, tanpa sepatah kata pun. Itu adalah pemandangan yang membuai hati nuraninya."Wanita ini sepertinya tidak bersalah," gumamnya dalam hati. Mempertimbangkan apakah dia akan mendapat masalah besar apabila mencoba mencelakai wanita dengan wajah yang terlihat baik itu?Di dalam hatinya, perawat itu terpecah antara tugasnya sebagai profesional medis dan rasa bersalah yang tumbuh di dalamnya. Dia tahu bahwa apa yang dia rencanakan adalah kesalahan besar, tetapi dia tidak tahan melihat Adelia dalam bahaya.Dengan tiba-tiba, perawat itu meletakkan kembali jarum suntik ke atas meja dengan gemetar. Dia tahu dia tidak bisa melanjutkan rencananya. Risiko dan akibat dari tindakannya terlalu besar untuk ditanggung.Para dokter segera menemukan masalah yang menyebabkan tekanan darah Adelia turun dan segera bertindak untuk menyelesaikannya. Set
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

327. Cemburu

Adelia ingin tertawa, tetapi perutnya terasa sakit sehingga dia memutuskan tersenyum dan menahan tawanya."Saya beruntung karena mempunyai kalian sebagai keluarga dekat. Oh ya, di mana anak-anak?"Adelia melirik sekitar dan belum melihat bayangan kedua anaknya."Mereka sudah tidur tentunya. Ini juga sudah malam. Besok pagi, Kakek Rafael akan membawa mereka mengunjungimu."Edward menjawab lalu memberikan pelukan kepada Adelia dan berkata, "Saya tidak bohong, mengenai perasaanku, Emily dan kamu adalah kunci mengapa aku merasa bergairah untuk menjalani hidup ini."Adelia menatap Edward dengan mata beningnya lalu ke arah Emily bergantian. "Terima kasih," ucapnya dengan suara kecil."Sudah, jangan mengenggam tangannya terlalu lama atau aku akan menjadi cemburu," kata Emily sambil mengekerucutkan bibirnya.Mereka tertawa bersama, walau Adelia masih berusaha menahan sakit di perutnya.Mereka semua menghabiskan beberapa saat bersama-sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-04
Baca selengkapnya

328. Melawan Melinda

Emily menoleh ke arah suaminya dengan mata berkaca-kaca. "Benarkah?" tanyanya dengan suara parau."Benar, Sayang. Bukankah kita sudah seperti ini sejak sepuluh tahun yang lalu? Aku terlebih dahulu mencintai Adelia daripada Afgan, tetapi apa pun yang kulakukan, Adelia tetap memilih Afgan. Dan aku, aku memiliki dirimu yang mencintaiku dengan tulus. Bukankah aku seharusnya bersyukur?"Edward mengenggam tangan Emily dengan sebelah tangannya sementara sebelah tangannya lagi memegang kemudi."Percayalah kepadaku, kita akan baik-baik saja bila kamu tetap percaya."Emily menatap Edward dengan mata berkaca-kaca lalu merebahkan kepalanya ke bahu bidang milik suaminya. Bila dia tidak cacat permanen seperti itu, maka dia akan menjadi wanita yang paling bahagia karena bisa memenuhi semua kebutuhan sang suami.Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju ke restoran terdekat.Sementara Melinda sudah berada di rumah baru miliknya bersama dengan Silvia.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-06
Baca selengkapnya

329. Pernyataan cinta

Hari masih pagi, Melinda baru saja hendak pergi untuk membeli makanan. Di depan rumahnya tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti dan beberapa pria bertopeng keluar dari mobil tersebut.Melinda digiring menuju ke dalam mobil tanpa bisa melawan."Apa yang kalian inginkan?" tanya Melinda dengan santai. Tidak ada rasa takut dalam dirinya sama sekali walau wajah para penculiknya itu bermuka sanggar. Melinda mengikuti mereka lalu duduk di dalam mobil itu dengan santai. Para penculiknya sedikit bingung, tetapi mereka juga menyadari bahwa wanita yang sedang mereka hadapi adalah wanita yang berstatus sosial tinggi, alias bukan wanita sembarangan."Kami akan membawamu ke bandara," ucap salah seorang pria yang bertopeng, dia berkata dengan suara datar dan terkesan dingin. Pria itu menatap lurus ke depan dan tidak berani melihat ke arah Melinda.Melinda menoleh ke arah seorang pria yang bersuara tadi, menghembuskan napasnya perlahan lalu melanjutkan kalimatnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

330. Pertemuan dengan Adam Offel

Bab 330"Pesawat sedang bergerak ke Dubai," ucap pria bertopeng itu sesaat kemudian."Apa??" Melinda menatapnya dengan kedua mata berkaca-kaca."Apa maksudmu?""Kamu mendengarkanku dengan jelas, kubilang: Pesawat sedang bergerak ke Dubai!"Melinda menelan salivanya lalu terduduk."Mengapa? Siapa yang ingin bertemu denganku?"Pria bertopeng itu menelan salivanya dengan lega karena Melinda sudah mulai melunak."Adam Offel. Kamu mencuri proyek yang sedang dia lakukan bersama Achmed. Dia hanya akan mendiskusikan hal ini denganmu," ucap pria bertopeng itu.Dia merasa tidak ada gunanya bila wanita itu menggila di dalam pesawat lalu membuat kekacauan."Adam Offel?" Melinda bertanya kepada dirinya sendiri. Ingatannya kembali ke lembaran dokumen proyek yang sudah dipegangnya.Pria bertopeng itu mengangguk. "Duduklah dengan patuh, kita sudah hampir sampai. Paling lama juga setengah jam lagi, pesawat akan mendarat."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-09
Baca selengkapnya

331. Malam yang indah

"Adam Offel?"Adam Offel, dengan senyuman hangat di wajahnya, mendekati Melinda yang mempesona.Dengan senyuman hangat di wajahnya, Adam menyapa Melinda dengan sopan dan memperlihatkan tanda penghormatan yang tulus."Dengan senang hati menyambut Anda, Melinda," ucap Adam dengan suara yang penuh dengan kebaikan, sambil membungkukkan tubuhnya sedikit sebagai tanda penghormatan. Matanya bersinar cerah saat dia menatap Melinda dengan penuh penghargaan.Melinda tersenyum lembut, terharu oleh sikap sopan dan penuh perhatian Adam. Dia merasa dihargai atas penghormatan yang ditunjukkan kepadanya. "Terima kasih, Adam. Saya sangat berterima kasih atas sambutan yang sangat ramah ini," jawabnya dengan suara yang hangat.Adam kemudian menjulurkan tangan dengan ramah, sebagai tanda persahabatan dan kesopanan."Senang berkenalan dengan Anda," sapa Adam OffelMelinda merasa senang dengan cara Adam memperkenalkan diri. Pria itu terlihat tampan dan dew
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
37
DMCA.com Protection Status