Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Chapter 161 - Chapter 170

365 Chapters

162. Kedua anak itu mirip Anda.

Setelah segala rahasia terungkap, Afgan memutuskan untuk mengunjungi pemakaman, tempat dimana Adelia, istri pertamanya yang sudah lama meninggal, dimakamkan. Dia berjalan sendiri di antara batu nisan, menatap foto Adelia yang terpampang di makamnya. Wajah Afgan penuh dengan penyesalan dan kehancuran. "Adelia, aku minta maaf. Aku telah menyia-nyiakan cinta dan pengorbananmu. Aku begitu bodoh," gumamnya, mata penuh air mata. Afgan duduk di depan makam Adelia, membiarkan emosinya meledak. Ia merasa hancur, tidak hanya karena kehancuran pernikahannya dengan Melinda, tapi juga karena menyadari bahwa Adelia telah memberikan segalanya kepadanya, dan dia tidak pernah sepenuhnya menghargainya. "Adelia, aku tahu aku telah membuatmu kesepian selama ini. Kamu pantas mendapatkan lebih baik dari aku. Aku tidak bisa meminta maaf langsung kepadamu, tapi aku berjanji, aku akan belajar dari kesalahanku. Semoga kau tenang di sana," ucap Afgan sambil menyeka air mata yang terus mengalir. Saat Afgan du
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

163. Penjara sangkar emas

Achmed mengenggam tongkatnya dengan marah. Afgan sudah berani menantangnya dengan tetap membiarkan wanita yang berselingkuh untuk masih tinggal di dalam rumah dan menjaga anak.Dia sendiri mencurigai tentang keaslian cucunya adalah cucu kandung, tetapi bagaimana pun dia harus mempercayai laporan hasil DNA.Tidak ada yang pernah tahu bagaimana Melinda berhasil mengakali hasil test tersebut.  Ketakutan Achmed adalah bila nanti Melinda akan membawa pengaruh buruk kepada perkembangan sang cucu."Mengapa dia masih tidak mau membiarkan wanita itu pergi? Dia hanya akan membawa pengaruh buruk kepada Shintya, cucuku yang kusayangi!" Achmed berkata sambil menoleh ke arah istrinya yang bersikap acuh tak acuh.Kanya terlihat sedang sibuk merajut syal. Wanita itu hanya mendengkus pelan mendengar kekesalan yang disampaikan oleh suaminya."Shintya masih membutuhkan seorang Ibu, mungkin putramu menahan wanita yang berselingkuh itu karena alasan ini,"
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

164. Anak kembar yang mirip?

Afgan mendengkus lalu masuk ke dalam kamar utama.Melinda mulai merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan. Saat dia mencoba bicara dengan keluarga Afgan, mereka hanya menolehkan mata dan menghindari pembicaraan tentang masalah rumah tangga mereka.Sebuah Minggu yang sepi, Kanya, Ibunda Afgan, tiba-tiba datang mengunjungi Shintya. Dia fokus untuk bermain dan bersenda gurau dengan cucunya. Keberadaan Melinda diabaikan begitu saja.Padahal Melinda yang sudah putus asa mencoba mencari dukungan dari ibunda Afgan, berharap bisa menemukan pemahaman atau solusi. Namun, harapannya hancur saat ia berbicara dengan ibu mertuanya.Melinda menghampiri Kanya yang sedang bermain-main dengan Shintya lalu berkata dengan nada perlahan. "Bu, aku merasa kehilangan arah dalam pernikahan kita. Afgan semakin menjauh, dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan."Kanya, Ibu Afgan, seorang wanita yang tegas dan dingin, hanya tersenyum sinis. Dia sudah tahu segala rahasia kelam Melinda. Demikian juga kete
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Joanne dan Lucas, bintang cilik.

"Kamu kenapa?" sapa rekan kerja Bob. Asisten Afgan itu hanya diam dan membisu. Dia sedang berpikir mengenai anak kembar yang dikatakan Afgan."Bob!" panggil rekan kerjanya sekali lagi. "Hah?" Bob menatapnya dengan bingung."Kamu kenapa sih bengong aja?""Oh, ini tidak apa-apa. Aku hanya sedang berpikir, apakah lebih baik pindha ke Afrika saja," ucap Bob tanpa sadar."Apaan sih ... serius?""Coba kamu katakan padaku, bagaimana aku bisa mencari anak kembar yang mirip dengan Afgan?""Anak kembar? Mirip Pak Bos?" rekan kerja Bob memangku tangannya ke dagu. "Sepertinya aku pernah melihatnya.""Apa? Katakan di mana!" Bobo menarik kerah kemeja rekannya sehingga pria itu menjadi sesak."Lepaskan, ini sakit! Aough ... "Bob tersadar lalu buru-buru melepaskan tangannya. "Katakan!""Baik, lihat ini." Pria itu mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi media sosial terbaru. Dengan singgap, dia membuka layar yang menunjukkan ac
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

166. Aksi panggung yang mendunia.

Panggung yang mewah dipenuhi cahaya sorotan, dan musik yang menggema memenuhi ruangan saat acara fashion show dimulai. Di antara gemerlapnya sorotan dan gemerincing langkah model, dua anak kembar identik, Joanne dan Lucas, berdiri di belakang panggung dengan pakaian anak-anak dengan model yang memukau.Mata mereka berbinar-binar ketika mereka memasuki panggung, dan tepuk tangan meriah menyambut mereka. Mereka melangkah dengan percaya diri, menyisir landasan catwalk seolah-olah mereka telah melakukannya sepanjang hidup mereka. Joanne dan Lucas memang memiliki pesona yang luar biasa, dan desainer papan atas menyukai keunikan mereka.Senyuman yang merekah mencerminkan kegembiraan dari anak-anak yang polos dan penuh energik, lincah dan pintar.Tepuk tangan dari penonton yang riuh menyertai langkah mereka di sepanjang catwalk itu.Di kursi penonton, ibu mereka, Aiyana, duduk dengan bangga. Matanya berkilau melihat kembarannya bersinar di atas panggung. Di sebelahnya, kakek mereka, Rafael,
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

167. Delapan tahun yang lalu

Edward berkata dengan penuh keyakinan, "Kita mungkin tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa membangun masa depan yang indah bersama."Mereka berempat duduk bersama dalam kesunyian sejenak, menghargai kekuatan ikatan mereka.Meskipun keinginan Emily untuk memiliki anak biologis mungkin tidak dapat terwujud, kehadiran Joanne dan Lucas tetap memberikan cahaya dan kebahagiaan dalam hidupnya. Mereka tahu bahwa keluarga bukan hanya tentang darah, tetapi juga tentang cinta, dukungan, dan ikatan yang tumbuh dengan waktu.Aiyana melangkah mendekati Emily dengan penuh kehangatan di matanya. "Anakku adalah anakmu juga, Emily," ucapnya sambil merangkul wanita itu erat. Emily terkejut oleh kehangatan dan kebaikan hati yang diberikan oleh ibunda Lucas.Emily tersenyum dengan mata berkaca-kaca, merasakan betapa istimewanya momen ini. "Terima kasih," bisiknya, merasakan rasa syukur yang mendalam.Edward, yang selama ini hanya menjadi penonton di sudut rua
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

168. Bob menemukan mereka.

Rafael berjanji untuk memberikan dukungan penuh sepanjang perjalanan hidup yang baru saja dimulai. Meskipun jalan yang mereka pilih terpisah, kebaikan, cinta, dan tanggung jawab tetap menjadi dasar yang mengikat hubungan mereka sebagai keluarga yang terus bersatu.Setelah Aiyana tenang, Kakek mengajaknya duduk di ruang tamu, menatap Aiyana dengan penuh perhatian. "Aiyana, ada sesuatu yang ingin kuminta kamu pertimbangkan bersama-sama."Aiyana duduk di dekat kakek, bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "Ada apa, Kakek?"Kakek Rafael mengambil napas dalam-dalam, "Setelah semua yang terjadi, aku merasa inilah saatnya kita membuat keputusan tentang masa depan kita.""Apakah kamu ingin memiliki hak asuh seutuhnya terhadap anak kembarmu tanpa perlu campur tangan Ayahnya kelak?"Aiyana sudah menceritakan semua kehidupannya di masa lalu kepada Kakek Rafael, tentang bagaimana kehidupan yang dia jalani bersama Afgan dan bagaimana dia dijebak dalam bara api
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

169. Afgan dan anak kembar

Bob melihat foto pada ponsel yang disodorkan Lucas. Wanita dalam foto itu bukan Adelia, walau sangat cantik. Bob menelan salivanya dan merasa sedikit kecewa, tetapi dia sangat penasaran dengan kemiripan dari kedua anak kembar ini terhadap Afgan."Kalau Ayah kalian?"Lucas dan Joanne saling pandang menanggapi pertanyaan Bob. Sesaat kemudian, Lucas baru menjawab, "kami tidak pernah bertemu dengan Ayah. Mom mengatakan bahwa beliau sudah meninggal."Kedua mata Bob berbinar-binar mendapat jawaban dari pria kecil itu. "Ohh, baiklah, tunggu sebentar. Aku akan mengadakan panggilang video jarak jauh dengan Afgan, bagaimana?"Lucas dan Joanne mengangguk bersamaan dengan penuh antusias. Tentu saja Bob merasa sangat senang dan tidak sabar untuk memberi tahu Afgan mengenai penemuan Joanne dan Lucas di Dubai. Dengan penuh kegembiraan, dia mengambil ponselnya dan memilih nomor Afgan. Beberapa detik kemudian, panggilan jarak jauh terhubung, dan suara hangat Afgan terdengar di seberang sambungan."Bo
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

169. Pertemuan Afgan dengan anak kembarnya

Bob menggeleng sambil menyerahkan bayaran untuk minuman yang dipesannya tadi."Kamu mengenal mereka?" tanya Bob tiba-tiba.Pelayan itu mengangguk, "Ibunya melahirkan di rumah Kakek Rafael, tetapi aku tidak pernah melihat ayah mereka.""... dan, itu bukan urusanku," ucap pelayan itu sambil menarik uang yang diserahkan Bob."Terimakasih," ucapnya lalu berlalu pergi dengan nampan di tangannya.Bob merenungkan semua perkataan pelayan itu sambil mematung di depan kursi."Status Ayah mereka mencurigakan. Afgan harus tahu hal ini!"Dengan lutut sedikit gemetar, Bob mencoba menghubungi Afgan lagi."Tuan," ucap Bob dengan ragu."Apa lagi maumu?" Afgan merasa fokusnya terganggu oleh Bob sehingga mengangkat panggilan dengan ketus."Berikan kesempatan untuk membuktikan sesuatu.""Apa itu?""Status Ayah dari kedua anak kembar yang mirip denganmu itu sangat mencurigakan."Mendengar hal itu, Afgan mulai tertarik. Pria itu duduk tegak dan mulai menyimak."Apa rencanamu?" tanya Afgan."Datanglah kemar
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

170. Pertemuan pertama dengan Aiyana

Afgan mematung dan menatap kepergian Aiyana yang terlihat canggung dan buru-buru.Namun, ingatan untuk bertemu dengan Lucas dan Joanne membuat Afgan kembali melangkah.Beberapa waktu kemudian, Afgan bersama Joanne dan Lucas berada di sebuah kafe yang nyaman di dekat hotel.Afgan terkejut pada saat kedua anak itu memeluknya begitu mereka bertemu. Sementara Bob berdiri di samping mereka dan tersenyum penuh haru. Dia merasa sangat yakin sekali bahwa dia akan dipromosikan setelah ini."Afgan, kamu sangat mirip dengan kami," ucap Lucas dengan penuh kegembiraan.Afgan berjongkok agar sejajar dengan kedua anak kembar itu.Joanne mengelus jambang tipis Afgan dengan mata berembun, "Kami sangat berharap, Anda adalah Ayah kami."Ada sebuah desiran halus dalam hati mereka yang sudah menyatukan mereka pada saat ini.Afgan segera memeluk kedua anak kembar itu, wajahnya terlihat sendu dan penuh haru.Mereka bertiga berpelukan cukup lam
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
37
DMCA.com Protection Status