Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Chapter 121 - Chapter 130

365 Chapters

121. Check-in sebagai tunangan Edward.

Adelia melangkah masuk ke lobi hotel dengan mata yang masih setengah terpejam, mencoba mengatasi rasa kantuk dan kelelahan yang menyelimuti dirinya. Rupanya, hotel yang biasanya tenang ini sekarang dipenuhi dengan keramaian persiapan acara pertunangan. Para pekerja hotel berlalu-lalang dengan sibuk, mengatur dekorasi, menyusun meja, dan memastikan segala sesuatu berjalan dengan lancar. Mona, rekan kerja Adelia yang mengambil shift mala semalam, sedang sibuk dengan pekerjaannya di meja resepsionis, menoleh ketika Adelia mendekatinya. "Mon, hotel ini benar-benar ramai hari ini, ya? Ada apa ini?" tanya Adelia dengan suara rendah sambil meletakkan tas ranselnya di meja. Mona melirik Adelia dengan wajah tidak senang tanpa tersenyum lalu menjawab. "Ada acara pertunangan keluarga Gonzales yang akan diadakan di sini. Mereka memesan beberapa kamar untuk tamu undangan." "Mengapa kamu lama sekali? Aku sudah kecapean dari tadi.Seharusnya ini pekerjaanmu!" Mona segera menyodorkan buku daftar t
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

122. Kejutan demi kejutan

Adelia duduk di depan meja resepsionisnya, sambil tertawa kecil, wanita itu menyimpan uang dua ribu itu dalam lacinya. Hanya dalam waktu singkat, tamu-tamu lain mulai berdatangan. Dia sama sekali tidak berkesempatan untuk memikirkan tentang Emily dan uang dua ribu yang diberikan itu. Setelah menyelesaikan proses check-in untuk tamu berikutnya, Adelia langsung beralih dengan sigap untuk membantu tamu-tamu lain yang tengah melakukan proses registrasi. Meskipun hatinya masih penuh dengan pertanyaan dan sedikit kecemburuan mengenai Edward dan Emily, Adelia tetap berusaha memberikan pelayanan yang ramah dan profesional kepada semua tamu. Beberapa tamu mengajukan pertanyaan tentang fasilitas hotel, sementara yang lain membutuhkan rekomendasi tempat makan di sekitar. Adelia dengan lincah menjawab setiap pertanyaan dengan senyuman, berusaha menyamarkan perasaannya yang bercampur antara rasa ingin tahu dan kecemburuan yang tadi muncul. Sementara dia sibuk dengan tugasnya, pikirannya sesekali
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

123. Masalahku sudah cukup banyak!

"Dia tunangan Edward dan Melinda sudah bertunangan dengan Afgan. Dua pasangan tajir itu akan menikah minggu depan, dan kita ... syukurlah aku memiliki kalian berdua untuk menemani hari tuaku nanti," ujar Adelia sambil mengelus perutnya. Usai berkata-kata sendiri, Adelia melangkah kecil menuju ke stand makanan untuk mengisi perutnya yang lapar. Adelia tidak menyadari bagaimana Afgan selalu memperhatikan semua gerakannya dalam diam. Melihat Adelia yang mengelus perutnya beberapa kali, Afgan sedikit curiga, tetapi pada saat Adelia melahap makanan dengan rakus, Afgan tertawa sendiri. "Dia ternyata lapar, dasar kampungan." Beberapa saat kemudian, acara dilanjutkan dengan makan malam mewah. Adelia segera mundur ke sudut ruangan dengan seporsi kue yang belum selesai dikunyahnya. Berusaha menenangkan diri, dia mencoba menikmati kue di mangkuk kertas yang dipegangnya sambil melihat tamu-tamu yang menikmati momen bersama. Tiba-tiba, ekor matanya melihat bayangan Afgan dan Melinda mendekat. A
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

124. Lepaskan Adelia, ceraikan dia!

Baru saja Adelia hendak berdiri dari kursi yang dia duduki, pandangannya tiba-tiba kabur, Adelia kembali terhuyung dan tubuhnya limbung terduduk kembali ke kursinya. "Adelia, kamu baik-baik saja?" Rekan kerja memegang Adelia yang sudah terlihat pucat. "Tidak apa-apa, aku hanya kelelahan dengan kondisi ha ... , uhm maksudku, harus berdiri terus." Adelia terkejut karena hampir membocorkan keadaannya. Edward ternyata juga diam-diam memperhatikan Adelia, pada saat Adelia limbung, dia sudah tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dengan langkah kasar, dia meninggalkan Emily yang terpana, melihat Edward sudah mendekati Adelia lalu menggendongnya ala bridal style keluar dari ruangan pesta. "UHm" Emliy terbengong dengan keadaan. Dengan menahan rasa malu, wanita itu segera lari mengikuti mereka. Afgan juga menyaksikan keadaan itu dan hendak menyusul, tetapi Melinda buru-buru bersandiwara dengan memegang perutnya. "Aowh, Sayang. Anakmu mulai menendang, ini sakit sekali." Fokus Afgan terpaksa
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

125. Jangan menyesali keputusanmu, Afgan!

"Uhm, maksudku ... ke depannya, lah, maksudku bukan ini loh!" "Adelia, coba jelaskan, maksudku itu, Afgan kalau sudah meninggalkanmu, maka ... kamu berhak mencari pria lain ... terus menikah, terus memiliki bayi .. terus ... " Afgan dan Edward tersenyum tipis, karena sudah mengerti arah pembicaraan Emily yang berantakan dan canggung. Sesaat tadi, perkataannya sangat tegas dan elegan. Edward segera memainkan peran untuk menegaskan perkataan Emily. "Benar, Afgan, bukankah nanti kamu akan memiliki bayi dari Melinda, lalu Adelia akan memiliki bayi dari pria yang akan menjadi suami baru nya nanti?" "Suami baru?" Afgan menatap Edward seolah-olah perkataan pria itu menyakiti hatinya. "Ya, itu maksudku, suami baru, bayi dari anak suami baru, astaga, apa yang ada dalam kepalaku, sepertinya aku lapar." Emily berdiri untuk meraih ponselnya. "Saya akan memesan makanan lagi, apakah Afgan akan makan bersama di kamar sempit ini atau kamu sudah ingin pergi? Kasihan lho, istrimu di atas menunggu
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

126. Apa lagi maumu? Apakah uangmu sudah habis?

"Astaga, Afgan? Apa yang terjadi denganmu?" tanya Melinda dengan panik mengetahui kehadiran Afgan di kamarnya. Pesta sudah selesai dan masing-masing akan beristirahat. Melinda sudah selesai mandi dan mendapatkan Afgan yang pulang dalam keadaan wajah ganteng sudah terhias luka lembam. "Tidak apa-apa, aku hanya ingin tidur, kamu ribut sekali," ucap Afgan dengan nada lirih. Sakit pada tubuh yang dirasakannya tidak sesakit hatinya yang tergores. "Kamu pasti pergi mencari Adelia, betulkah?" tanya Melinda sambil duduk di tepi tempat tidur, sementara Afgan sudah mulai berbaring dengan tubuh yang lelah. Belum sempat Afgan menjawab, terdengar ketukan pintu dari luar kamar. "Siapa?" tanya Melinda dengan penasaran sebelum beranjak dari ranjang. "Kami, mertuamu!" Achmed Al-Futtaim berdehem sebelum menjawab. Melinda segera membukakan pintu, Ibunda Afgan segera berlari kecil menuju ke ranjang karena terkejut dengan keadaan Afgan. "Kamu tidak apa-apa, Nak?" "Tidak, Mom. Bagaimana kalian bi
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

127. Rencana Buruk di hari yang baik.

Melinda berpikir sejenak, dia adalah seorang wanita licik sama halnya seperti Bayu. Tentu saja dia tidak mau bila memberikan uang dalam jumlah banyak seperti yang diinginkan Bayu, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa. "Baiklah, kita bertemu setengah jam lagi. Kamu tunggu di sana saja. Aku akan langsung mengirim sejumlah yang kamu inginkan setelah aku mendengar semua yang ingin kau katakan." Melinda menutup panggilan dan mendengus dengan kesal. Dia harus segera menemui Bayu atau dia akan diganggu seumur hidupnya. Dalam hati, wanita itu berencana untuk menghabisi hidup pria yang menjadi ayah atas bayi yang sedang dikandungnya karena dia tidak ingin Bayu menjadi terlalu tamak dan membocorkan rahasia kepada Afgan suatu saat. Namun, ini bukan saat yang tepat karena kabar bahwa Adelia sedang mengandung cukup mengusik pikirannya dan dia harus melakukan sesuatu untuk mengatasi hal itu. Melinda tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menyingkirkan Adelia tanpa ketahuan oleh Afgan. Di
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

129. Dua malam menjelang pernikahan Afgan.

Afgan menatap kosong di layar komputer. Hari ini dia memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dengan alasan lembur karena dia tahu, Adelia mengambil shift malam.Dengan rekaman CCTV yang disambungkan ke laptopnya, dia memandang Adelia dari jarak jauh.Merasa sangat bingung dengan keadaan, di mana dia mulai merasa ingin memiliki wanita itu sebagai istri sesungguhnya, tetapi muncul Melinda yang menyatakan kehamilannya di depan kedua orang tua Afgan.Tiba-tiba Afgan menegakkan posisi tubuhnya yang sedang duduk. Layar rekaman CCTV sedang memancarkan siaran langsung dan saat ini, Afgan melihat keberadaan Edward di depan meja resepsionis dengan seikat bunga Lily di tangannya."Mau apa lagi pria itu! Bukankah dia juga tidak bisa memilih Adelia? Ofel sudah menyebarkan undangan, itu tandanya orang tuamu juga tidak menyetujui pembatalan nikah milikmu!"Afgan berdiri dan berjalan mondar-mandir dengan gelisah sambil memandang tajam ke arah laptopnya."Kam
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

130. Ini makananku pada saat akhir bulan!

Adelia diantar kembali ke hotel setelah Edward selesai berobat. Wanita itu menahan tawa terus karena wajah Edward yang lembam dan terbungkus plester di mana-mana termasuk hidungnya yang mancung."Mengapa kamu menertawaiku? Apa yang lucu?" tanya Edward dengan nada tidak senang."Aku sedang membayangkan kamu memakai jas pengantin dengan wajah jelek seperti itu!"Edward terdiam karena Adelia menyinggung tentang pernikahannya dengan Emily. Dia sangat tidak menginginkan hari itu berlangsung."Sungguh mengherankan sekali dengan kalian, mengapa memilih hari yang sama untuk menikah. Tapi, bagaimana pun, aku mengucapkan selamat berbahagia dan maaf, aku tidak bisa menghadiri pestamu nanti."Perkataan Adelia membuat Edward merasa sedih, tetapi dia harus segera pergi agar air matanya tidak turun dan membuat egonya hilang di mata Adelia."Aku akan jalan. Jagalah dirimu baik-baik. Jangan lupa untuk makan yang banyak demi anakmu," ucap Edward lalu segera m
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

131. Malam terakhir sebelum hari pernikahan Afgan

"Maaf, aku ngk bisa mengambil shift malam," ujar Adelia. Saat ini dia sedang berdiri di hadapan Mrs. Smith, sang CEO  dengan Melinda di meja samping, mengamati dengan penuh arti.Adelia hadir karena dia ingin mengambil gajinya yang terakhir. Niatnya adalah akan memakai gaji itu sebagai tambahan biaya persalinan nanti. Mengecek rutin ke dokter juga butuh biaya yang tidak sedikit.Mrs. Smith menatap Adelia dengan tatapan yang sudah dimengerti oleh Adelia. Wanita yang selama ini menjabat CEO, sekarang malah terintimidasi oleh Melinda. Wanita itu mulai menunjukkan kekuasaannya sebagai Nyonya Muda dan pemilik Hotel Internasional tersebut."Melinda, coba kamu cari tahu, siapa yang bisa menggantikan shift Adelia untuk malam ini," ucap Mrs. Smith dengan kepala tertunduk menatap kakinya yang gendut dan bersembunyi di balik meja mewahnya.Melinda segera berpura-pura mengetik sesuatu di komputernya, rencananya sudah disusun sedemikian rupa, dia tidak ingin Adel
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
37
DMCA.com Protection Status