Home / Romansa / Dinikahi Berondong Bucin / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Dinikahi Berondong Bucin: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

61

"Aku mau Om Ranggi dan bundamu bercerai! Menjadi orang asing. Bagaimana aku bisa melupakan dendamku kalau bundamu masih berada di dekatku?"Sasi seketika melirik Mentari yang tampak terkejut dengan ucapan Reta barusan. Begitu juga dengan Ranggi. Kedua orang itu jelas saling mencintai, terlihat dari tatapan mereka yang tidak ingin berpisah."Bagaimana, Bunda?" tanya Sasi. Mentari yang berhak memutuskan hal itu."Bunda setuju," jawab Mentari seraya memalingkan pandangan.Reta dan Sasi kemudian berjabat tangan."Aku ingin perjanjian ini bersifat resmi. Harus ada tanda tangan di atas materai oleh pihak-pihak yang bersangkutan," ucap Reta.Surat perjanjian itu dibuat setelahnya. Manyatakan jika Reta tidak akan melakukan sesuatu yang membahayakan baik fisik dan mental kepada Sasi. Sebaliknya, ikatan yang membuat mereka bekerabat harus benar-benar putus. Bahkan jika tidak sengaja berpapasan di jalan, dianjurkan untuk bersikap seolah tidak pernah saling mengenal.Mentari dan Ranggi menjadi or
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

62

"Apa Mbak belum tahu? Kemarin Bos kecelakaan," ucap salah satu pegawai Ravocado.Mentari kontan melebarkan mata. Jantungnya berdebar keras. "Sekarang bagaimana keadaannya?" Dalam hati perempuan itu berharap Ranggi baik-baik saja."Masih di rumah sakit, Mbak. Belum sadarkan diri."Tubuh Mentari seketika lemas. Dia lantas bertanya rumah sakit tempat Ranggi dirawat, kemudian bergegas ke sana. Mulutnya tidak berhenti berkomat-kamit berdoa untuk keadaan Ranggi.Mentari melaju cepat ingin lekas sampai.Sebelumnya Mentari sempat ragu soal memberi tahu kehamilannya. Kondisi yang mereka hadapi mungkin akan semakin rumit. Akan tetapi, Nawang memberi nasihat jika Ranggi sebagai ayah dari janin yang dikandung Mentari berhak tahu soal hal itu.Oleh karenanya, Mentari menemui Ranggi. Dia tidak mengabari lebih dulu lewat pesan karena Ranggi sudah memblokirnya. Entah keinginan Ranggi sendiri, atau suruhan Reta.Mentari pergi ke Ravocado
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

63

"Berjanjilah kamu akan tetap berada di sisiku. Kamu tidak akan pergi kecuali maut yang memisahkan.""Aku tidak akan pergi kecuali kamu yang memintaku pergi.""Tidak akan."Ranggi perlahan membuka mata. Hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit ruangan berwarna putih. Dirinya masih terbaring di ranjang rumah sakit."Apa yang barusan itu mimpi?" batin Ranggi.Dia melihat dirinya sedang bersama Mentari di suatu tempat. Dalam mimpi itu dia dan Mentari bahkan berpelukan.Ranggi menghela napas. Pastinya memang hanya bunga tidur. Dia dan Mentari tidak jadi menikah karena ayah Sasi kembali. Mentari lebih memilih pria itu daripada Ranggi. Ranggi sendiri tidak mengingatnya. Vanya yang cerita.Dia pikir amnesia hanya ada di sinetron. Namun, saat ini Ranggi benar-benar mengalaminya. Ranggi tidak mampu mengingat kejadian apa pun, setelah dia menemui Mentari.Apa Mentari mengundangnya ke pernikahan perempuan itu?
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

64

"By, ada satu hal tentang Mbak Tari yang kamu lupakan," ucap Vanya seraya memegangi tangan Ranggi, mencegah pria itu pergi.Ranggi kontan mengernyit. "Apa?""Sebenarnya aku dan Reta tidak ingin mengatakan ini sebelum kondisi kamu benar-benar baik."Ranggi justru semakin penasaran. "Katakan saja sekarang," pintanya mendesak.Perempuan itu menghela napas. Dia mengeratkan genggaman pada Ranggi. "Mbak Tari itu ... selingkuhan papanya Reta dulu.""Hah?"Vanya mengangguk. "Kamu bisa tanya pada Reta."Ranggi menelan ludah. Mentari selingkuhan si Bajingan Panca? Sulit dipercaya."Kamu sudah memutuskan segala hubungan dengannya, By, termasuk menjadi mitra berbisnis."Ranggi mengetatkan rahang. Dia masih ingat penderitaan Suri saat mengetahui suaminya berselingkuh. Bukannya marah, Suri justru merasa bahwa dialah yang salah. Suri beranggapan jika dirinya tidak menjadi istri yang baik sehingga Panca mencari perempuan lain di luar sana. Perselingkuhan Panca bukan hanya menghancurkan hatinya. Kepe
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

65

"Mbak Tari, kenapa?" Ranggi tidak jadi pergi. Dia justru menghampiri Mentari yang tiba-tiba merintih kesakitan.Perempuan itu menghela napas beberapa kali sebelum menjawab, "Hanya kontraksi biasa," jawabnya."Bunda yakin? Jangan-jangan mau melahirkan? Bagaimana ini? Nenek dan Ayah lagi di luar kota semua!" Sasi berseru panik.HPL masih lima hari lagi. Maka dari itu Mentari mendesak Nawang ikut piknik ke Bandung bersama ibu-ibu pengajian. Bentala juga sedang ke Bali untuk memantau restorannya di sana. Namun, tentu saja melahirkan tidak selalu tepat waktu perkiraan. Ada yang lebih cepat atau lambat."Tidak tahu, Bulanku. Kalau kontraksinya semakin intens, kita ke rumah sakit, ya. Sekarang kita pulang dulu.""Mau kuantar saja, Mbak? Agar lebih cepat sampai." Ranggi menawarkan secara tulus.Akan tetapi, Mentari menolaknya dengan alasan jarak taman dan rumah Nawang cukup dekat. Mereka memang sengaja berjalan-jalan sore. Kontraksi yang dia rasakan juga perlahan menghilang.Tidak dipungkiri
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

66

"By, kamu dari mana saja?" Vanya langsung memeluk erat Ranggi begitu dia keluar dari mobil."Om membuatku panik!" Reta juga ada di sana. Dari ekspresinya, anak itu sudah siap mengeluarkan omelan panjang.Ranggi lekas menjauhkan Vanya dari tubuhnya. "Semalam aku sedang berkendara, lalu melihat orang yang akan melahirkan. Taksi online yang mereka pesan tidak kunjung datang, jadi aku yang membawa mereka ke rumah sakit. Aku di sana sampai subuh karena sudah terlalu mengantuk," ucap Ranggi. Tidak sepenuhnya berbohong karena saat dia hampir menabrak Sasi, anak itu memang sedang menunggu taksi online.Pria itu lalu melenggang ke dalam rumah. "Sekarang aku mau istirahat," sambungnya yang tidak ingin ditanya-tanya lagi.Ranggi memang merebahkan diri di kamar. Namun, dia hanya berpura-pura tidur. Ada perasaan tidak rela saat dia harus meninggalkan rumah sakit. Ranggi selalu teringat bayi itu. Ranggi ingin melihatnya lagi.Namun, Ranggi segera mengingatkan diri jika dia harus menciptakan batas.
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

67

Rai baru masuk sekolah tahun ini. Sebelumnya Sasi berperan aktif mengajari di rumah. Di usia lima tahun, Rai sudah pandai membaca dan berhitung bilangan kecil, hanya menulis yang masih seperti ceker ayam. Di hari pertamanya, Rai langsung bisa menyesuaikan diri."Besok Bunda tidak menunggu kamu, ya. Bunda cuma antar jemput," ucap Mentari."Siap, Bunda cantik," sahut Rai.Mentari seketika tertawa. Dari segi sifat, Rai sangat mirip dengan Ranggi."Kamu tidak takut?"Rai menggeleng. "Anak Ayah Ben masa takut?"Bentala memang hadir sebagai sosok ayah bagi Rai. Rai memanggilnya seperti itu juga karena ikut-ikutan Sasi. Namun, itu bukan berarti Mentari sudah menikah lagi. Selamanya Mentari hanya menganggap Bentala sebagai kakaknya. Mentari sudah menjelaskan hal itu kepada Rai."Ayah Ben sudah pulang? Tidak tunggu aku?" Rai menengadah."Kak Ben, kan, sibuk," jawab Mentari.Rai mengangguk."Kenapa?" tanya Mentari ketika menyadari raut putranya berubah lesu.Rai lantas mengangkat dagu ke suatu
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

68

"Apa yang akan dia lakukan?" Reta menggerutu kesal.Jujur saja, Reta tidak mempermasalahkan tindakan Vanya. Mentari pantas mendapatkan hal itu. Enam tahun lalu Reta sebenarnya tidak ingin mengalah. Namun, dia lebih tidak ingin Ranggi tetap berhubungan dengan Mentari. Reta sengaja memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memisahkan Ranggi yang sudah cinta mati kepada Mentari.Dengan susah payah Reta menahan hasrat balas dendamnya. Mentari justru kembali muncul, meskipun kata Sasi, mereka mendaftarkan anaknya ke sekolah yang sama dengan Danta hanyalah kebetulan. Bisa saja, kan, mereka sengaja? Pengganggu tetaplah pengganggu."Mukamu menyeramkan, Sensei. Murid-muridmu ketakutan nanti."Reta seketika menoleh pada pria yang baru datang. Dia adalah Emir, seniornya di tempat belajar karate dulu. Jika Reta sering menyumbangkan piala dari sektor putri, maka Emir rajanya dari sektor putra. Saat ini keponakan pria itu menjadi salah satu anak didik Reta. Emir juga calon adik ipar dari Xavier, sahab
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

69

"Kalian saling mengenal?" tanya Bentala seraya menatap Sasi dan Emir bergantian.Sasi menggeleng. "Tidak. Tadi pagi aku dan Bunda ke rumahnya.""Oh, yang mau hajat itu?""Kita juga sempat bertemu di dojo kemarin," ucap Emir. Dia lantas bertanya, "Apa ada saudaramu yang belajar karate di sana?""Tidak," jawab Sasi malas."Mau apa kamu ke tempat belajar karate, Nak?"Inilah yang membuat Sasi malas. Bentala pasti akan menceramahinya jika tahu Sasi menemui Reta, apalagi sampai menantangnya. "Tidak ada apa-apa, Yah. Sekadar lewat saja.""Masa? Aku tidak sengaja memergokimu sedang berdebat dengan guru di sana."Sasi seketika memicing sinis kepada pria tukang ikut campur itu. Menyebalkan sekali."Berdebat?" Bentala beralih kepada Emir, meminta penjelasan lebih."Iya, Pak. Kebetulan saya sedang mengantar keponakan saya ke sana, lalu saya melihat putri Bapak sedang beradu argumen dengan salah satu guru. Namanya Reta."Ah! Sasi menepuk jidat. Dia lantas pura-pura mengalihkan pandangan. "Pertand
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

70

Emir bilang dia melihat vidio resepsi Ranggi dan Mentari. Ranggi sendiri melihat bayangan Mentari menjadi seorang pengantin. Namun, orang-orang terdekatnya termasuk Xavier yang sangat dia percaya mengatakan, Ranggi tidak jadi menikahi Mentari karena perempuan itu memilih ayahnya Sasi. Faktanya, saat ini Mentari seorang ibu tunggal."Mungkin sudah bercerai dengan ayahnya Sasi," batin Ranggi.Akan tetapi, percakapan yang Ranggi dengar seperti mengarah jika Bentala bukan ayah dari Rai, bocah yang sejak kelahirannya menarik perhatian Ranggi. Bocah yang selama enam tahun ini selalu membuat Ranggi penasaran akan perkembangannya."Mbak Tari memintaku memberi nama untuk Rai."Sejak awal Ranggi merasa aneh. Hubungan mereka memburuk karena masa lalu, juga upaya balas dendam yang membahayakan Sasi. Namun, kenapa Mentari sampai menyuruh Ranggi ikut menyumbang nama kepada anaknya hanya karena ingin berterima kasih? Bukankah hal itu sedikit berlebihan untuk kedua kubu yang bermusuhan?Ranggi bangkit
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status