Sasi tidak bisa menahan tangisannya. Dia terus memanggil Talitha, Niko, bahkan Ari sambil menerobos masuk orang-orang yang tidak berhenti bergoyang. Akan tetapi, tidak satu pun dari ketiga orang itu yang Sasi temukan. Kaki Sasi mulai lemas karena cemas yang berlebihan."Tolong," ucapnya lirih. Dia sekarang berada di tengah kerumunan. Kanan, kiri, depan, belakang, penuh orang-orang asing."Hai, Cantik." Seseorang tiba-tiba merangkul pundaknya, membuat Sasi menjengit luar biasa.Dia berusaha melepaskan tangan orang itu. Berhasil. Namun, rangkulannya justru beralih ke pinggang. Sasi semakin gemetar. Dia tidak ingin mengakui hal ini. Akan tetapi, Sasi mulai buang air kecil di celana."Tolong lepaskan saya," pinta Sasi dengan air mata yang semakin membanjiri pipinya."Hah? Apa?" Pria yang merangkul Sasi berteriak sambil bergoyang. Sedikit sempoyongan karena mabuk."Lepas. Saya mohon." Sasi memelas.Sasi sangat ingin melarikan
Last Updated : 2023-12-15 Read more