Home / Romansa / Dinikahi Berondong Bucin / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Dinikahi Berondong Bucin: Chapter 31 - Chapter 40

100 Chapters

31

Kehamilan membuat Mentari mudah lelah, apalagi usianya sudah tergolong tua untuk mengandung. Saat bekerja dia juga lebih banyak berdiri sehingga kakinya terasa nyeri. Menghias kue sambil duduk sangat tidak nyaman. Mentari kurang leluasa menggerakkan tangan.Empat buah wedding cake berhasil dia selesaikan hari ini. Satu di antaranya lima susun dengan tambahan dummy. Yang melelahkan adalah membuat gumpaste bunga sakura berukuran kecil dalam jumlah banyak. Pemesan ingin kuenya bertema Hanami, sebuah tradisi di Jepang untuk menyambut musim semi dengan piknik di bawah pohon sakura.Mentari menghela napas. Sambil bersandar di kepala ranjang, dia menjulurkan tungkainya yang terasa pegal. Seandainya ada Sasi, dia akan meminta bantuan anak itu untuk memijatinya.Mentari jadi teringat Sasi. Apa Sasi akan senang jika diberi tahu dia akan memiliki adik? Mentari berharap Sasi tidak akan cemburu kepada adiknya nanti, mengingat usia mereka terpaut sangat jauh.Perempuan itu tengah membayangkan inter
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

32

"Aku lega melihat kamu baik-baik saja, Gi," ucap Vanya, "Kamu tidak pulang semalam. Apa Ravocado atau Wizurai ada masalah?"Ranggi hanya melirik Vanya sekilas, lalu kembali fokus berselancar di marketplace. Ternyata ada orang yang membuat produk KW Wizurai yang dijual dengan harga lebih murah. Peminatnya sangat banyak, bahkan melebihi penjualan Wizurai yang memang satu model hanya diproduksi sebanyak 100 buah demi menjaga keautentikannya.Ranggi paling tidak suka saat sedang pergi ke suatu tempat, lalu bertemu dengan orang yang memakai pakaian yang sama dengannya. Seperti saat hari raya contohnya. Sering ditemukan orang memakai baju kembaran tanpa disengaja.Dia lantas menghela napas. Bagaimana caranya memberantas para peniru itu? Sepertinya susah karena ada konsumen yang juga lebih menyukai barang-barang tiruan karena murah."Oh, iya, Gi. Apa tadi Mbak Tari ke sini?"Mendengar nama istrinya disebut, Ranggi yang sempat melupakan kehadiran Vanya akhirnya memusatkan perhatian kepada per
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

33

Karena tidak ingin repot mentransfer atau memberikan uang, di awal menikah Ranggi sudah menyerahkan kartu debitnya sendiri kepada Mentari. Mentari sepenuhnya mengelola keungan untuk rumah. Ranggi memang tidak pernah bertanya soal pengeluaran. Akan tetapi, Mentari merasa perlu memberikan laporan untuk apa saja uangnya digunakan.Lagi pula, Ranggi juga akan tahu nominal uang yang diambil karena dia yang memegang mobile banking. Sehingga Mentari tidak bisa seleluasa itu. Jika terlalu sering, pada akhirnya mungkin akan menjadi pertanyaan juga, apalagi permintaan Panca tidak bisa dikategorikan sedikit."Tidak. Ini masalahku. Aku tidak boleh memakai uang Ranggi," ucapnya seraya memasukkan kembali kartu platinum itu ke dalam dompet. Mentari bersyukur Panca tidak menyadari ada dua kartu saat memeriksa dompetnya."Tapi, dari mana aku mendapatkan uang?" batin Mentari.Permintaan Panca semakin hari semakin memberatkan. Mentari menduga Panca bermain judi online karena beberapa hari yang lalu, ada
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

34

"Mas Ben?"Ranggi mengernyit ketika melihat Bentala sedang duduk santai di sofa yang berada di lantai dua kafenya. Suasana hatinya yang sedang tidak baik justru semakin buruk dengan keberadaan pria itu, apalagi sore tadi Bentala mengantar Mentari."Ada apa gerangan sehingga Mas Ben mau berkunjung ke kafe yang kecil ini?" tanya Ranggi. Siapa pun yang mendengar ucapannya, pasti langsung mengerti jika Ranggi tidak menyukai pria di hadapannya."Saya ingin membicarakan soal Tari.""Kenapa ingin membicarakan istri orang? Oh, karena Mas Ben tidak punya istri, ya?"Bentala menghela napas. Jika bukan demi kebaikan Mentari, Bentala tidak akan sudi menemui Ranggi. Meskipun Mentari sudah memohon agar dia tidak membocorkan rahasianya, tetapi Bentala tidak bisa melakukan itu. Dia tidak ingin Mentari kesusahan sendiri, apalagi dalam keadaan hamil."Saya serius. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari karena tidak mendengarkan ucapan saya ini," ucap Bentala dingin.Ranggi akhirnya duduk di sampi
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

35

"Kamu menyembunyikan kehamilan demi pekerjaan?" Ranggi mengeluarkan suplemen yang biasa dikonsumsi Mentari dari dalam tasnya."Aku sangat sedih mendapati kenyataan kalau anakku meninggal sebelum aku tahu tentang keberadaannya." Pria itu lalu menunjuk perut sang istri. "Tapi, aku hancur begitu tahu kamu sengaja menyembunyikan ini semua. Kamu membuatku menjadi orang bodoh, Sunshine."Mentari membasahi bibir bawahnya. Tidak ada yang bisa dia katakan selain menggumamkan kata maaf, yang sama sekali tidak bisa memperbaiki keadaan."Berapa banyak utang-utang sialan itu? Pada siapa kamu meminjamnya?" tanya Ranggi tegas. Dia mendekati Mentari yang sedang bersandar di kepala ranjang.Mentari menggeleng. "Aku--""Apa?" Ranggi cepat memotong ucapan istrinya. "Kamu apa? Kamu tidak ingin aku terlibat? Aku ini suami kamu, Mentari. Meskipun aku memang lebih muda dari kamu, aku tetap imam kamu. Sekarang jawab! Berapa banyak utang-utang kamu itu?" sambung Ranggi penuh penekanan.Mentari harus menjawab
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

36

Semakin hari Ranggi dan Vanya tampak semakin dekat. Biasanya Ranggi tidak terlalu memedulikan kehadiran Vanya di rumah. Namun, sekarang, saat mengawali hari atau sepulangnya dia dari kafe, perempuan itu yang Ranggi cari untuk membuatkan kopi. Bahkan Ranggi tetap menanyakan segala sesuatu kepada Vanya, padahal di luar pekerjaannya."Van, lihat kemejaku yang biru tua?"Padahal, urusan mencuci dan menyetrika pakaian adalah tanggung jawab Mbak Juar. Umumnya juga Ranggi akan bertanya dulu kepada Mentari, lalu Mentari yang akan membantu mencari apa saja yang pria itu butuhkan. Jika Mentari tidak menemukannya, baru dia akan menemui Mbak Juar.Sedangkan hubungan Ranggi dan Mentari justru semakin berjarak. Keduanya mendiamkan satu sama lain. Mentari segan mengawali pembicaraan. Semua kalimat yang sudah dia susun, selalu berakhir tertahan di mulutnya."Om dan Tante itu kenapa, sih? Kalau ada masalah, segera diselesaikan. Suasana rumah jadi tidak enak, tahu!" kata Reta setelah Ranggi pergi, mele
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

37

"Saya tidak ingin memberikan apa pun lagi kepada Anda." Mentari berucap tegas kepada lawan bicaranya. Dia menarik napas, kemudian mengembuskannya perlahan. "Jika Anda ingin memberi tahu Ranggi soal masa lalu kita, silakan saja."Mentari sudah mengibarkan bendera putih. Dia menyerah. Perjuangannya cukup sampai di sini. Kebohongan tidak akan pernah bisa menjadi pondasi yang kuat untuk mempertahankan suatu hubungan. Kenyataannya, Mentari dan Ranggi justru semakin merenggang.Panca tersenyum miring. "Apa kamu yakin, Tari? Lelaki yang sangat mencintaimu itu akan berbalik membencimu."Mentari sudah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari sejak tahu jika Ranggi adalah adik Suri. Mentari bertekad untuk menikmati kebersamaan mereka sebelum semuanya terbongkar. Mungkin, sekaranglah waktunya."Saya yakin, Pak Panca," jawab Mentari. Sorot matanya menunjukkan kesungguhan. Namun, jauh di lubuk hatinya perempuan itu sebenarnya enggan. "Silakan beri tahu Ranggi. Oh, tidak perlu. Biar saya saja yang me
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

38

"Aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Maka dari itu, aku tidak akan menceraikanmu, Mentari."Mentari membelalak. "Tapi, Ranggi ....""Kamu pikir, setelah mempermainkan perasaanku, aku akan melepasmu begitu saja?" Ranggi menatap tajam, membuat Mentari tercekat. "Kamu masih ingat apa yang kamu janjikan dulu?"Mentari justru balik bertanya, "A-apa?"Hal itu sontak memancing tawa Ranggi. Bukan karena sesuatu yang lucu, melainkan rasa frustrasi dan putus asa. Mentari melupakan janji yang pernah dia ucapkan sendiri seolah-olah perkatannya waktu itu memang omong kosong."Kamu berjanji tidak akan pergi kalau bukan aku yang menyuruhmu pergi," ucap Ranggi.Ah! Mentari ingat. Janji yang terikrar saat Ranggi memenangkan permainan engklek. Permainan yang membawa mereka viral di salah satu aplikasi berbagi vidio, kemudian melahirkan masalah sampai hari ini. Panca bisa mengetahui soal Mentari juga karena hal itu."Bagaimana? Lupa? Atau pura-pura lupa?" Ranggi bertanya sinis."Aku ingat," jawab
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

39

Mentari tidak tahu harus mendapatkan uang dari mana untuk Panca bulan depan. Dia sempat berbicara dengan Chloe jika dia masih ingin bekerja. Namun, Chloe tidak berani menerima Mentari karena Ranggi sudah melarangnya. Chloe tidak ingin menjadi penyebab Mentari dan Ranggi bertengkar.Mentari menghela napas sembari memandangi foto-fotonya dan Ranggi yang ternyata lumayan banyak. Keduanya tampak bahagia. Tanpa sadar Mentari tersenyum. Apa hari-hari menyenangkan itu akan datang lagi?Ranggi sudah berubah sekarang. Tatapannya berubah dingin. Tidak banyak kata yang terucap dari mulut pria itu sekadar untuk menggombali Mentari. Mentari juga merindukan sifat manja Ranggi yang terkadang membuatnya gemas sekaligus kesal.Mentari sontak menoleh ketika pintu terbuka. Dengan wajah datarnya Ranggi memasuki kamar. Namun, sorot mata pria itu terkunci pada sang istri. Mentari segera meletakkan ponselnya di nakas. Dia bersiap untuk serangan Ranggi yang memang beberapa hari terakhir selalu menyentuhnya,
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

40

"Aku baru tahu kamu adik Mbak Suri saat Reta sakit waktu itu," ucap Mentari dengan kepala tertunduk. "Kalau aku tahu lebih awal, sebelum kita menikah, aku tentu tidak akan menerima kamu."Ranggi menggebrak meja nakas untuk menyalurkan emosinya."Aku ... benar-benar minta maaf. Hal yang paling aku sesali dalam hidup ini adalah masa laluku. Sayang, aku tidak bisa memperbaikinya," sambung perempuan itu."Cukup," gumam Ranggi. Dia tidak ingin mendengar apa-apa lagi. Semakin dia mengetahui lebih banyak tentang Mentari, semakin remuk redam perasaannya. Fakta ini terlalu gila."Aku sudah bilang kamu akan menyesal karena mempertahankan pernikahan ini.""Diamlah, Mentari!"Perasaannya kepada perempuan itu bukanlah sebuah lelucon. Ranggi sungguh mencintainya. Ranggi tidak pernah menginginkan seseorang sampai sedalam ini. Akan tetapi, kenapa kenyataan harus semenyakitkan ini?Kenapa dia harus jatuh cinta kepada orang yang sudah merenggut kebahagiaan kakaknya? Orang yang jika Ranggi tidak terikat
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status