Home / Urban / Ranjang Panas Istri Kedua / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Ranjang Panas Istri Kedua: Chapter 81 - Chapter 90

158 Chapters

Perjodohan

Enam tahun berlalu dengan cepat, Shanum dan Salsa, kini sudah berubah menjadi gadis remaja. Mereka berdua memiliki wajah cantik yang diturunkan oleh Ibu mereka.Senja meletakkan piring berisi banyak makanan di atas meja. "Ayo sarapan!" ucap Senja pada semua anaknya.Ketiganya datang ke meja makan dan makan dengan lahap."Ma, aku ingin pindah sekolah." Celetuk si bungsu.Shanum dan Salsa menoleh ke arah adik mereka."Pindah sekolah gimana? Mau pindah kemana? Dan kenapa mau pindah sekolah?" "Aku ingin masuk club' bola, Ma!""Ethan! Kita kan sudah bicarakan soal ini kemarin. Mama nggak melarang kamu untuk bermain bola dan masuk club'. Di sini pun bisa," tutur Ibu tiga anak tersebut."Beda Ma. Di sini club' nya jelek." Si bungsu mengeluh."Ya sudah nanti Mama pikirkan lagi!" Kecewa dengan jawaban Senja, Ethan pun diam mematung. Ia bahkan tidak makan dengan baik.Setelah makan pagi, ketiganya berangkat ke sekolah. Jarak sekolah mereka dengan rumah tidak terlampau jauh. Mereka bisa menem
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Goyangan Maut

Lily menautkan bibirnya ke arah bibir Ray. Keduanya saling menyesapkan indera pengecap mereka. Suasana kembali memanas, Ray menggendong Lily masuk ke dalam kamar.Ia mulai menanggalkan kain yang ia kenakan. Lily pun juga melakukan hal yang sama. Kedua sejoli yang memiliki hasrat sama panasnya ini, segera bermain di atas pembaringan.Senjata andalan menerobos goa lembab berbau khas dan bergerak maju mundur tak tentu arah. Sang pemiliknya mengerang merasakan serangan nikmat yang diberikan oleh lawan. Peluh menetes di kening keduanya. Seakan tak mau kalah, Lily membalikkan posisinya. Ia membuat lawan berada di bawah. Kali ini, goa lembab yang bergerak tak tentu arah lalu mengeluarkan getaran dan bunyi bunyian pembangkit g4irah.Setelah beberapa saat bermain panas, keduanya mencapai puncak kenikmatan secara bersama sama. Denyutan senjata andalan saling beradu dengan denyutan dinding goa. Mereka berpelukan dan memejamkan mata. "Nikmat sekali!" bisik Lily."Selalu nikmat. Aku bahkan meras
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Menyusup Ke Kamar

Dafa mendengus kesal, tapi tetap menjaga emosinya agar tetap stabil. Ia tak ingin Nathania melihatnya bertengkar dengan Ibunya."Ayo sayang, ganti pakaianmu dan pergi mandi. Nanti malam, kita akan ke bioskop. Kamu mau nonton film kartun terbaru kan?"Gadis kecil itu mengangguk dengan cepat. Dan masuk ke dalam kamarnya. Ia melakukan apa yang dikatakan oleh sang Ayah.Sementara Dafa sendiri, pergi ke kamar Ibunya. Ia akan memberitahu Ibunya mengenai kabar kehamilan Lily."Tok! Tok!" Sang empunya dengan cepat membuka pintu kamar dan mempersilahkan Dafa masuk."Tumben langsung ke sini setelah pulang kantor, ada apa?" "Ma, Lily hamil lagi." Wajah Ayu terlihat datar."Oh, baguslah." Ayu menjawab singkat sembari berjalan ke arah meja rias miliknya."Sudah berapa bulan?" wanita tua itu kembali melanjutkan pertanyaannya."Aku belum tahu. Sepertinya baru sebulan." "Hmm!" sahut Ayu."Tumben Mama biasa aja.""Maksudnya?" Ayu melirik ke arah Dafa."Mama kan paling mengidam idamkan cucu atau gar
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bertemu Lagi

Perempuan berambut lurus dengan tahi lalat di bagian tengkuk lehernya itu, memindai kamar Bagas dengan seksama. Ia melihat ruangan yang cukup luas dengan perabotan lengkap di dalam kamar. Di sana juga terdapat sebuah tempat tidur dengan sprei warna hangat."Wah kamarnya bagus sekali!" ujar Vinka sembari berjalan ke arah tempat tidur dan mengelus pelan bagian atas sprei.Wanita itu kemudian meraih remote TV yang ada di atas meja kecil dekat dengan pembaringan. Ia duduk di atas tempat tidur sembari menyalakan TV. Program TV sedang menayangkan film bertajuk romantis dengan banyak adegan dewasa.Vinka mulai berhayal dan terbawa suasana. Ia menatap lurus ke arah TV dimana adegan TV sedang mempertontonkan kedua sejoli tengah bercumbu di dekat pantai.Tak ayal hal ini memantik hasrat di dalam diri Vinka. Perempuan muda ini lupa bahwasannya dirinya sekarang sedang bertamu di rumah keluarga Suryaningrat.Ia malah dengan santai menaikkan salah satu kakinya ke atas dan mulai mengusap usap bagi
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Menyelinap

Senja menoleh dan bicara pada anaknya."Kamu bilang apa barusan, sayang?"Shanum secara reflek menggelengkan kepalanya. Terakhir kali ia membahas soal Dafa, Senja memarahi gadis kecil itu habis habisan. Sejak saat itu, baik Salsa ataupun Shanum tak ada yang berani berkata apapun soal Dafa.Arnold memilih meja yang dekat dengan kolam dengan air mancur kecil di tengahnya. Ikan di dalam air kolam membuat Ethan merasa senang.Mereka memesan makanan, Ethan memilih ayam goreng untuk menu makan siangnya kali ini. Salsa dan Shanum memiliki ikan gurami goreng. Senja dan Arnold lebih suka menu simple seperti nasi goreng.Sembari menunggu makanan datang, mereka mengobrol ngalor ngidul. Mereka juga membahas mengenai perjalanan mereka hari ini."Permisi!" Waitress dengan senyum ramah mendatangi meja mereka. Di tangannya terdapat beragam jenis menu yang dipesan.Makanan sudah siap di atas meja makan. Semua orang menikmati menu makan siang mereka dengan lahap. "Sst!" Shanum menyenggol tangan adik k
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Ketar Ketir

Arnold keluar dari toilet dengan wajah panik. Senja melihat Arnold, dan bertanya padanya."Ada apa? Dimana Ethan?" Arnold menggelengkan kepala tanpa suara. Matanya memindai ke arah sekeliling dengan cepat."Kenapa menggelengkan kepala? Dimana Ethan?" Senja bertanya dengan panik. "Dia tidak ada di toilet!" Arnold mulai mendatangi waitress dan bertanya pada waitress."Permisi Kak! Saya mau tanya.""Ya Pak ada apa?" "Apa Kakak melihat anak umur enam tahunan, laki laki yang keluar dari toilet!""Maaf Pak. Di sini banyak sekali anak anak. Anak yang Bapak maksudkan, anak yang mana?"Arnold menunjukkan foto Ethan yang ada pada ponselnya dan waitress langsung menggelengkan kepala.Senja terdiam melihat hal tersebut. Ia mendatangi meja, tempat si kembar menanti dirinya."Shanum!" Senja panik."Ya Ma. Ada apa?""Kamu kan tadi bawa Ethan ke toilet. Ethan lihat apa di sana? Atau apakah ada sesuatu yang buat dia tertarik?" Senja bertanya seperti itu sebab biasanya, jika Ethan tertarik pada suat
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Tabrakan Maut

Mobil berhenti melaju. Dafa dan anaknya sudah sampai di rumah mereka. Keduanya turun dari mobil. Sementara Ethan masih meringkuk di kursi belakang kemudi.Setelah kedua orang itu keluar dari mobil, Ethan baru berani mendongakkan wajahnya. Bocah itu terpukau melihat rumah besar milik keluarga Suryaningrat."Wah besar sekali rumahnya!" Matanya membulat sempurna.Ethan mencoba untuk keluar dari mobil, namun kehadiran Pak Man yang tiba tiba membuatnya terkejut hingga mengurungkan niatnya untuk keluar dari sana.Ethan kembali bersembunyi di dalam mobil. Waktu berlalu dengan cepat, cahaya matahari kini telah berganti dengan cahaya rembulan.Suasana terasa sangat sepi. Ethan masih ada di dalam mobil Dafa. Perutnya mulai berbunyi karena lapar.Di saat yang sama, Nathania berjalan ke teras rumah. Ia hendak mengambil pita rambutnya yang tertinggal di dalam mobil.Belum juga Nathania membuka pintu mobil, gadis itu dikejutkan dengan keberadaan Ethan yang ada di dalam mobilnya."Siapa kau!" Secara
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Kondisi Gawat Darurat

Ambulans datang dengan sirinenya yang berbunyi kencang. Tepat pada saat itu, Dafa juga sampai di lokasi kejadian.Ia melihat Bagas berdiri dekat dengan ambulans bahkan membantu tim medis untuk mendorong ranjang pasien masuk ke dalam mobil ambulans."Itu Kakak! Sedang apa Kakak?" batin Dafa.Dafa memarkirkan mobilnya dan dengan cepat berlari menuju ke arah Bagas."Kakak!" ucapnya dengan nafas ngos ngosan.Bagas tak bicara. Ia memegangi bahu Dafa dan menatap Dafa dengan gusar."Ada apa? Perasaanku tak karuan sekarang!" seru Dafa."Anakmu jatuh tertabr4k.""Apa?" Dafa mulai sensitif. Ia menangis dan ingin masuk ke dalam mobil ambulans tapi Polisi menghalanginya."Maaf Pak, Ambulans harus segera berangkat ke rumah sakit. Pasien luka parah." Dafa mematung. Bagas menarik lengan adiknya. Ia membuka pintu mobil dan menyuruh Dafa duduk di sana. Sementara Bagas yang menyetir.Mobil mereka berada tepat di belakang mobil ambulans. Dafa mulai menangis di sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bermain Panas

Lily keluar dari kamar. Wajahnya tampak kesal sebab suami dan anaknya sama sama tak ada di rumah."Mereka kemana sih?" Perempuan itu keluar dari rumah dan ia tak mendapati mobil milik suaminya di teras. "Pasti Mas Dafa dan Nathania pergi jalan jalan!" Dia menduga bahwa suami dan anak gadisnya tengah keluar rumah untuk nonton film.Lily yang bosan menghabiskan waktu sendirian saja, memutuskan untuk pergi ke rumah Ray.Ia masuk ke mobilnya dan menyetir. Sesampainya di pintu pagar, ia melihat mobil Bagas yang terparkir di dekat pos satpam."Kenapa mobil Kakak ipar ada di sana?" batinnya tanpa menghentikan laju mobil yang ia kendarai.Lily menyetir agak cepat meskipun malam itu hujan cukup lebat. Ia pun segera sampai di rumah kekasih gelapnya."Tin!" Lily menekan klakson mobil. Dengan cepat, kekasihnya membukakan pintu untuk Lily.Ia mengambil payung dan membuka pagar. Mobil Lily masuk dan terparkir rapi di sana. Mereka berdua lantas masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu pagar serta pi
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Suara Lelaki

Setelah mendapatkan donor d4rah yang tepat, Ethan mulai menjalani operasi. Dokter senior dengan cepat bisa mengatasi masalah kritis bocah kecil itu. Sementara Dafa, ia diminta untuk menunggu sekali lagi mengenai kecocokan d4rahnya dengan Nathania.Setelah beberapa saat, Dokter akhirnya menghampiri Dafa dengan wajah tegang."Maaf Pak, anda benar benar tidak bisa mendonorkan d4rah anda untuk pasien.""Apa? Tapi kenapa bisa seperti itu Dok?" Dafa mulai tersulut emosi."Saya tidak bisa menjelaskannya secara terperinci. Sebab keadaan pasien yang tidak memungkinkan. Saya lebih menyarankan anda menghubungi Ibu pasien. Mungkin golongan d4rah mereka sama. Waktu kami tidak banyak." Dokter berlalu dari hadapan Dafa. Sementara Dafa tampak bingung kenapa golongan dar4hnya berbeda dengan golongan dar4h putrinya."Cepat hubungi istrimu! Jangan hanya diam!" Bagas yang berdiri di samping Dafa, mengingatkan."Hmm!" Dafa meraih ponselnya dan menghubungi Lily.*****Ponsel Lily berdering, tapi rupanya i
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status