Semua Bab Ranjang Panas Istri Kedua: Bab 131 - Bab 140

158 Bab

Ledakan Besar

Lily mengambil selang air yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia kemudian menyalakan air dan menyiram tanaman yang ada di sana.Perilakunya yang aneh ini, langsung menjadi pusat perhatian orang lain."Sedang apa dia? Kenapa dia menyiram tanaman?""Eh bukankah tadi wanita itu marah marah dan melemparkan piala anaknya?""Masa iya? Kalau benar iya, dia pasti menderita gangguan jiwa!" Orang orang mulai bergosip soal Lily sembari berlalu dari gedung tersebut.Rencana Lily untuk mengalihkan perhatian, sukses. Si pekerja bengkel pun telah menyelesaikan tugasnya."Aku sudah melakukan semua yang anda perintahkan. Aku pamit!" "Bagus! Pulanglah! Aku mau di sini dulu dan melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana hasil pekerjaanmu!" Lily tertawa.*****Di dalam gedung, masih ada acara makan bersama sekaligus acara bincang bincang dengan pemenang lomba.Sekitar pukul lima sore, acara telah benar benar selesai. Semua orang pulang ke rumah mereka masing masing.Senja dan Arnold terl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-19
Baca selengkapnya

Vonis Dokter

"Ma! Itu Papa!" teriak Ethan sembari membuka pintu mobil.Ethan turun dan menghampiri Arnold. Ia menangis dalam pelukan pria itu. Senja dan sikembar turun dari mobil."Papa nggak apa apa?""Papa nggak apa apa. Kalian juga baik baik saja kan?""Kami baik!" Senja menatap dengan wajah yang sudah dipenuhi air mata."Rem mobilnya blong. Aku menabrak pembatas jalan. Sengaja aku lakukan karena pemberhentian darurat masih jauh sementara kecepatan mobil makin tinggi. Setelah itu, aku keluar dari sana. Dan mobilnya meledak." Arnold menjelaskan."Yang penting kita semua selamat!" seru Senja."Ya kau benar!" Polisi segera mendatangi lokasi tempat terjadinya kebakaran mobil. Mereka memasang garis kuning dan meminta Arnold untuk memberikan keterangan."Aku yakin ada yang berniat jahat pada kami!" seru Senja."Berniat jahat?" Polisi masih menelaah maksud perkataan Senja."Mobil itu baru! Kami membelinya di showroom. Mana mungkin bisa terjadi hal seperti itu! Ini pasti sesuatu yang sudah direncanaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-19
Baca selengkapnya

Kemalangan Arnold

"Tulang belakang Arnold mengalami cidera yang cukup parah. Cidera ini berakibat fatal yakni kelumpuhan."Perkataan sang Dokter membuat Senja terkejut hingga beberapa kali menggelengkan kepala."Ini tidak mungkin terjadi.""Semuanya mungkin terjadi. Kita ini hanyalah manusia yang sedang menjalani takdir hidup kita masing masing. Aku akan tuliskan resep untuk mengurangi rasa nyerinya. Tiga hari lagi, kau bawa Arnold datang lagi ke sini."Baiklah." Senja mengangguk. Secarik kertas bertuliskan nama nama obat yang harus ia beli, diselipkan di antara jemarinya.Senja membawa Arnold pulang. Sesampainya di rumah Arnold bertanya mengenai kondisi dirinya."Kenapa hanya diam? Apa kau tak akan memberitahu aku bagaimana kondisiku?" "Dokter bilang kalau kau harus banyak istirahat. Hanya itu.""Hanya itu? Aku lihat kalian bicara agak lama, tadi.""Dia hanya menjelaskan mengenai dosis obat yang harus kau minum."Senja pergi ke dapur, mengambil semangkuk sup dan menyuapi Arnold makan.*****Keesokan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Dugaan Bu*nuh Diri

Arnold terbujur kaku di atas tempat tidurnya. Di bagian mulutnya keluar sedikit busa.Senja panik, ia menelepon pihak rumah sakit. "Bi, tolong jaga anak anak. Jangan biarkan mereka masuk ke dalam kamar!" serunya kepada si asisten rumah tangga."Baik Bu!" Bi Sari merangkul Shanum dan Salsa. "Ayo kita ke kamar. Kata Mama kalian, kalian harus anteng di dalam kamar.""Memangnya kenapa Bi? Apa yang terjadi sama Papa?" Shanum bertanya."Iya Bi, Papa kenapa?" Salsa ikut bertanya."Kriet!" Ethan membuka pintu kamarnya. "Ada apa Kak? Kok suaranya berisik sekali? Kenapa Mama teriak teriak?" tanya si anak bungsu."Ayo ke kamar. Mama kalian meminta Bibi untuk menjaga kalian di kamar." Ratih mengunci dirinya dan ketiga anak Senja di dalam kamar. Jantungnya masih berdegup dengan kencang. Bayangan sosok ajah Arnold menghiasi ingatannya dengan kuat.Si asisten rumah tangga, diam diam menitikkan air mata. Ia tak menyangka jika tuan rumahnya yang ia kenal sangat periang, akan meningg4l dengan cara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Tamu Istimewa

"Kau tak ingin mempersilahkan tamumu untuk masuk? Tolong buka pintu pagarnya."Senja dengan ragu berjalan ke arah pintu pagar dan membuka pintu tersebut. Si tamu menghambur masuk ke halaman rumah."Aku ke sini bukan untuk mengganggumu dan suamimu. Aku hanya ingin bertemu dengan anakku. Aku merindukannya." Pria yang ada di hadapan Senja sekarang adalah Dafa, mantan suaminya."Bagaimana kau tahu alamat rumahku?" Senja bicara dengan tatapan tajam."Dari Bagas. Setelah kau menikah, Bagas juga datang mencarimu ke kota ini. Dia tahu alamatmu."Ethan berlari ke halaman rumah. Dia segera bersembunyi di belakang Ibunya ketika melihat Dafa."Hai sayang. Jangan takut. Aku datang ke sini bukan untuk menyakiti dirimu. Aku ke sini membawakanmu banyak hadiah." Dafa merayu.Ethan masih berdiam di belakang Senja."Apakah istrimu tahu jika kau datang ke sini?" "Istri? Siapa? Aku tak punya istri sekarang. Bukankah aku pernah mengatakan hal itu padamu! Aku dan Lily sudah resmi bercerai!" Dafa menegaska
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Desiran Cinta

Dafa, si kembar dan Ethan sampai di dapur. Mereka tercengang melihat Senja naik ke atas meja sambil terus menjerit histeris."Ada apa Ma?""Kenapa Mama naik ke atas meja?""Senja, turunlah! Kenapa harus naik ke atas meja dapur!""Anu Pak, ada kecoa. Ibu takut sama kecoa.""Ya ampun! Ethan pikir ada apa. Ethan mau lanjut pilih es krim!" Si bungsu pergi keluar."Kami juga ya Ma. Hanya kecoa kan? Bukan ular besar ataupun anaconda." Shanum menggelengkan kepalanya.Dafa menggelengkan kepala melihat tingkah Senja."Mas! Kenapa malah diam? Ayo bantu aku! Cari kecoa nya!" "Ya! Tentu saja!" Dafa mengambil sapu dan mencari kecoa di bagian kolong meja."Nggak ada. Mungkin dia sudah kabur!""Ada Mas! Itu dia merayap di dinding!" Senja kembali histeris sembari menunjuk ke arah dinding dapur.Dafa masih akan bangkit berdiri, kecoa sudah terbang di udara dan menghambur ke arah Senja."Aaaaaa!" Senja ketakutan. Ia kehilangan keseimbangan hingga terpeleset dari meja.Untungnya, Dafa menangkapnya tepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya

Menghilang

Senja keluar dari rumah. Ia menatap sekelilingnya yang tampak gelap. Kilatan petir terlihat menyambar.Senja mempercepat langkah kakinya. Ia menutup pintu pagar dan menguncinya menggunakan gembok."Siapa itu?" Senja memperhatikan seorang pria yang berdiri tak jauh dari rumahnya.Pria itu menggunakan jaket hoodie dengan penutup kepala. Si pria menatap Senja selama beberapa saat sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu."Kenapa dia melihat ke sini? Ah lupakan saja! Pasti hanya anak remaja yang iseng!" Senja bicara sendirian.Setelah memasang gembok pagar, Senja masuk ke dalam rumah. Ia mengunci pintu dan memastikan semua jendela dalam kondisinya terkunci."Semuanya sudah aman. Aku bisa tidur sekarang." Senja masuk ke dalam kamar dan pergi tidur.Saat tengah malam, ia terbangun. Karena mendengar suara berisik yang berasal dari luar rumah."Suara apa itu? Apakah pintu pagarnya kembali terbuka? Jangan jangan ada pencuri yang berusaha untuk masuk ke sini!" Senja keluar dari kamar dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya

Kejadian Buruk

Senja yang panik segera menghubungi Polisi. Ia mengatakan jika anaknya telah hilang karena kelalaiannya sendiri yang terlambat menjemput si anak ke sekolah."Kami akan segera datang ke lokasi. Ibu tidak perlu khawatir." Polisi mengakhiri pembicaraan di telepon.Lima belas menit berlalu, Senja duduk dengan gusar di bangku taman sekolah. Suara sirine mobil patroli Polisi membuatnya bangkit."Selamat sore. Kami ke sini karena adanya laporan mengenai anak yang hilang." "Saya yang menelepon barusan." Senja menyela pembicaraan Polisi dengan security."Baik Bu. Di pagar depan sekolah ada CCTV, seharusnya rekamannya masih tersimpan dengan rapi." Polisi bertanya sambil melirik ke arah security."Ya Pak! Mari silahkan. Saya akan tunjukkan rekaman CCTV nya."Polisi menonton video rekaman, setelah itu mulai mengawasi ke sekitar kawasan sekolah.Senja tak bisa berpikir apa apa selain menangis karena cemas."Kring!" Ponselnya berbunyi. Shanum menelepon."Ma kenapa masih belum pulang? Mama kemana?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Tidak Punya Papa

Mobil Polisi datang bersamaan dengan mobil milik Senja. Wanita berparas cantik itu keluar dari mobil. Ketiga Polisi berjalan di belakangnya."Mama!" Shanum berteriak panik."Ma, Papa berdarah banyak banget!" Salsa pun ikut panik."Bu!" Bi Ratih bingung harus mengatakan apa.Polisi segera membekuk pelaku yang tergeletak di atas tanah. "Lepaskan aku!" Si pria melotot."Dia adalah orang yang selama ini kami cari." Salah seorang Polisi bicara kepada Senja."Kalau pelaku penculikan sudah tertangkap, lalu kemana Ethan dan dengan siapa dia pergi?" Senja bingung."Apa katamu barusan, Ethan diculik?" Dafa tiba tiba sudah berdiri di samping Senja. Matanya melotot dan mulutnya menganga karena kaget."Tenang Pak. Kami akan mencarinya!" Polisi berusaha meredam kepanikan yang terjadi."Dia adalah Putraku satu satunya, jika terjadi apa apa dengan dia, maka aku akan mati!" Dafa menjawab tegas."Putra Bapak pasti baik baik saja. Kami permisi dulu!" Polisi membawa pria pelaku penculikan, masuk ke dala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Menolak

Senja menatap Dafa dengan kening yang mengkerut. Ia tak menyangka jika Dafa berani mengatakan hal itu kepada dirinya setelah semua hal buruk yang terjadi."Pergilah Mas. Sudah malam! Terima kasih telah menemukan Ethan dan mengantarkan dia pulang dengan selamat!" Senja malah meminta Dafa untuk pergi."Senja, aku bicara dengan serius. Aku ingin kita bisa memperbaiki hubungan kita!" "Tidak ada yang perlu diperbaiki! Semuanya sudah selesai! Kau membuat luka yang begitu dalam di dadaku! Aku tak akan pernah melupakan hal itu, sampai kapanpun!" "Senja aku mohon!" Dafa masih mendesak."Tolong keluar dari sini. Aku lelah!" Dafa dengan terpaksa keluar dari sana. Ia masuk ke dalam mobil. Senja mengunci pintu pagar. Dan bergegas masuk ke dalam rumah."Entah apa yang dikatakan oleh Ethan! Kenapa Dafa sampai berani berpikir untuk memintaku menjadi istrinya lagi!" Senja berjalan ke arah kamar anaknya."Ceklek!" Pintu kamar dibuka tanpa diketuk lebih dulu."Ethan, Mama mau bicara.""Ethan ngantuk!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status