Semua Bab Ranjang Panas Istri Kedua: Bab 111 - Bab 120

158 Bab

Bangkrut

"Kalian tidak boleh menikah!" seru Dafa."Kekonyolan apa lagi yang sedang ingin kau ciptakan? Aku dan Senja akan menikah. Kami sudah berkomitmen untuk hidup bersama!" Belum sempat menjawab, ponsel Dafa berbunyi. Dafa dengan terpaksa harus menjawab telepon masuk lebih dulu."Hallo Dafa! Kamu dimana?" Rupanya Ayu menelepon."Aku di rumah kawanku Ma." Dafa berbohong pada Ayu."Rumah kawan? Siapa? Cepatlah pulang Dafa. Kamu bikin Mama khawatir!""Nanti Dafa akan pulang. Mama nggak usah khawatir!" Dafa mengakhiri pembicaraan tapi Arnold sudah tak ada bersama dengannya lagi.****Lily sudah sampai di rumah orang tuanya sendiri. "Lily!" Rosalina mengernyitkan keningnya ketika melihat Lily datang membawa koper sekaligus cucu perempuannya."Ma," sahut Lily pelan."Lily, kamu kenapa kok ke sini bawa koper? Mana banyak lagi?"Lily menghambur ke arah Rosalina. Ia memeluk sang Ibunda dengan erat sembari menangis."Dafa menc3r4ikan aku, Ma!" Lily terisak."Apa? Kenapa?"Lily tak menjawab. Ia mak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

Panik

"Bi Sari! Tolong Bi!" Bagas panik melihat sang Ayah tak sadarkan diri.Suara Bagas yang nyaring juga didengar oleh Ayu. Ayu yang saat ini sedang menyisir rambutnya, cepat cepat turun ke lantai bawah.Bi Sari berlari dari dapur menuju ke teras belakang. Ayu melihat asisten rumahnya nampak terburu buru."Ada apa Bi!" seloroh Ayu."Nggak tahu Nyah!" Bi Sari dan Ayu pergi ke teras. Ayu melotot kaget melihat sang suami tergeletak di lantai."Tolong jaga Papa Bi. Aku akan telepon ambulans."Bagas menghubungi ambulans. Tak menunggu waktu lama, mobil ambulans datang. Tim medis membawa pasiennya masuk ke dalam mobil ambulans.Ayu duduk di dalam ambulans. Bi Sari juga ikut menemani Ayu di sana. Sementara Bagas menggunakan mobil pribadinya.Sesampainya di rumah sakit, pasien masuk ke ruangan ICU. Ayu dan Bagas menunggu dengan cemas."Bagas! Apa yang terjadi? Kenapa Papamu jadi seperti ini?""Papa shock. Willy menarik semua sahamnya dari perusahaan kita. Perusahaan kita terancam bangkrut!" "Apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

Rahasia Besar

"Tin! Tin! Tin!" Dafa menyalakan klakson mobil tanpa henti. Suara klakson yang berisik membuat security keluar dari posnya dan memarahi Dafa."Pak! Matikan klaksonnya! Jangan buat keributan di sini!""Suruh majikan kamu keluar! Saya mau bicara! Sebelum dia keluar, saya nggak akan mematikan klakson!" Dafa melongok dari jendela mobil.Security dengan terpaksa harus berlari ke rumah utama untuk memberitahu hal tersebut.Sementara Rosalina dan Lily tengah berbincang di ruang keluarga mereka yang dindingnya kedap suara."Yanto! Ada apa kamu ke sini?""Maaf Bu. Ada suaminya Non Lily datang. Nggak tahu kenapa, dia sepertinya sedang marah. Nyalain klakson terus.""Beraninya dia datang ke sini!" Rosalina marah.Ia hendak keluar rumah untuk menegur Dafa, namun Lily berusaha melarangnya."Ma, udahlah. Nggak usah. Biarkan saja Dafa. Aku yang akan temui dia. Mama nggak perlu temui dia!""Kasih tahu dia. Jangan berani berani lagi menunjukkan wajahnya di rumah kita. Kalau dia berani melakukan hal it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

Gagal 3r3ksi

Senja menatap wajah Arnold lekat lekat. Ketika Arnold mengatakan soal rahasia yang ia pendam, traumanya saat dibohongi oleh Dafa kembali muncul."Kau memiliki istri lain selain aku? Atau kau memiliki wanita lain selain aku?" Senja bertanya dengan serius."Senja, apa yang kau katakan barusan? Kenapa mengira ngira seperti itu. Bukan itu yang mau aku sampaikan padamu!" "Lalu apa?""Dengarkan aku baik baik. Senja, aku mengidap penyakit langka."Senja mematung saat Arnold mengatakan hal itu."Penyakit? Kau sakit apa? Kenapa tidak pernah bercerita padaku?""Aku takut kau akan meninggalkan aku jika kau sampai tahu aku lelaki berpenyakit.""Kejujuran adalah hal terpenting dalam pernikahan. Sekarang katakan dengan jujur, apa penyakitmu itu!" Senja mendesak."Hemokromatosis." Arnold menjawab singkat. Senja menjadi lebih bingung."Aku tidak paham.""Intinya aku tidak akan bisa menyentuh bagian sensitifmu menggunakan alat vit*lku. Sebab aku tak bisa 3reksi." Jawaban ini sukses membuat Senja mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-12
Baca selengkapnya

Mencari Kebenaran

Dafa yang tak punya pilihan lain hanya bisa melakukan apa yang dikatakan oleh Sang Kakak. Ia dengan segera mengumumkan jika Perusahaannya pailit."Semua terjadi gara gara Lily!"Belum selesai rasa sedih yang menggelayuti dirinya, Ibunya menelepon dan memberikan kabar buruk."Ya Ma ada apa?""Dafa, Papa kamu kritis! Dokter bilang harus melakukan operasi lagi, malam ini. Dan administrasi harus diselesaikan.""Apa?" "Lakukan sesuatu! Mama bingung. Benar benar bingung. Mama takut kalau Papa kenapa napa!" "Mama tenang saja. Dafa akan berusaha yang terbaik untuk Papa. Berapa biaya operasinya?" "Dua ratus juta. Apa keluarga kita memiliki uang sebanyak itu?" Ayu ragu."Aku usahakan." Dafa menutup telepon.Dafa pergi dari ruangannya. Banyak orang yang menunggunya di luar perusahaan."Pak turunkan gaji kami sekarang!""Berikan kami uang pesangon!"Teriakan dengan kalimat seperti itu terngiang ngiang di telinga Dafa. "Aku akan berikan tapi sesuai kemampuan perusahaan." Dafa menjawab singkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-12
Baca selengkapnya

Bukti Valid

"Hahahaha!" Respon tak terduga datang dari Willy. Dafa melongo melihat perilaku pria yang masih menjadi Ayah mertuanya itu."Anakmu ber$3lingkuh!" seru Dafa."Hahahaha!" Willy tertawa makin kencang sembari memegangi perutnya."Nathania bukanlah anakku!" seru Dafa."Dafa, kau mau aku percaya semua tipuanmu ini? Kau mau aku yakin dengan semua ucapanmu setelah apa yang telah kau lakukan pada Putriku! Kau yang ber$3lingkuh! Kau yang mendua! Jangan menuding anakku!" Willy menunjuk Dafa dengan marah."Aku aku akui memang waktu itu aku mendua. Tapi itu semua terjadi karena kesalah pahaman. Dokter itu memberitahu aku jika Lily mandul. Dan semua orang di sini tahu, wanita yang tidak bisa memiliki anak adalah aib bagi keluarganya dan juga keluarga mertuanya!" Dafa menjelaskan."Tapi nyatanya? Nyatanya apa? Putriku sehat!" Willy beranjak dari hadapan Dafa.Dafa masih mencoba mengejar Willy."Pa, tunggu sebentar!" "Aku bukan lagi Ayah mertuamu. Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu!" ser
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-13
Baca selengkapnya

Bercumb*

Security masih mengamati wajah Erwin sembari menggaruk kepalanya meski tak terasa gatal. Namun daya ingatnya yang buruk, membuat pria itu gagal mengingat soal Erwin."Gimana Pak? Kenal tidak? Pernah lihat tidak?" Irwan bertanya dengan wajah serius."Kenal sih nggak Pak. Tapi kayak pernah lihat. Apa saya yang salah ya? Boleh kalau gambar ini saya simpan. Siapa tahu nanti ingatan saya kembali?""Bawa saja. Tempelkan di depan pos satpam bila perlu." "Ya Pak. Karena Bapak mencari orang hilang, itu kan tugas penting. Jadi silahkan saja." Security membuka palang pintu.Irwan meminta salah satu rekannya untuk membawa mobil patroli masuk ke kawasan perumahan tersebut.Mobil polisi dengan corak warnanya yang khas membuat beberapa warga penghuni perumahan menjadi bertanya tanya."Kok ada Polisi di sini ya?" "Wah apa jangan jangan ada kasus berat yang dilakukan oleh Pak Wiryos?""Pasti ada yang ketangkap karena kasus korupsi!"Semua warga memiliki praduga buruknya masing masing. Irwan mengitar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-13
Baca selengkapnya

Rencana Memb*nuh

Setelah puas bermain main dengan kekasihnya, Lily merapikan pakaian. Ia berpamitan pulang."Ray aku pulang dulu ya.""Cepat sekali sudah mau pulang?""Soalnya ada supirku menunggu di sekolah Nathania.""Ya ampun! Supirmu sudah mirip seperti bodyguard!""Begitulah! Sebab aku sedang hamil. Kedua orang tuaku memproteksi aku berlebihan." Lily beralasan."Mereka menyayangimu. Aku tak sabar untuk bisa bertemu dengan mereka." Ray menyahut."Aku akan atur waktunya. Kau tak perlu khawatir. Aku pulang dulu ya!" Lily memesan taksi online dan menunggu di teras rumah.Saat ia masih terlihat sibuk mengutak atik ponselnya, beberapa polisi sedang berseliweran di depan rumah Ray."Polisi? Kenapa banyak Polisi di sini?" Lily melamun, pikirannya teringat akan Erwin."Pagi Bu!" seloroh salah seorang anak buah Irwan."A ya pagi!" "Maaf bisa bicara sebentar?""Tentu!" Lily berjalan menghampiri Polisi."Saya mencari pemuda ini. Apa Ibu pernah melihat atau mungkin mengenalnya?" Polisi mengeluarkan foto Erwi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-14
Baca selengkapnya

Meninggal Dunia

Malam ini terasa agak berbeda, Bagas pulang ke ibukota dengan perasaan yang tak bisa ia katakan. Sesampainya di ibukota, ia langsung menuju ke rumah sakit."Kak! Bagaimana apa kau bertemu dengan Senja?" Dafa menanyakan. Ayu menatap dengan penasaran."Tidak." "Kemana dia? Dia pasti sedang bulan madu. Menyebalkan sekali pria itu!" Dafa berdecak kesal."Dafa! Sudahlah! Lupakan Senja. Dia sudah bahagia. Dia lebih bahagia dengan hidupnya yang sekarang. Daripada dulu bersama dengan kita." Bagas menengahi."Kau bicara apa? Memangnya apa kurangnya hidup dengan kita? Saat dia dulu bersama kita, kita masih kaya raya. Banyak harta!" seru Ayu."Bukan harta yang dia cari. Tapi kenyamanan dan rasa dihormati." Bagas menjelaskan.Dafa dan Ayu terdiam mendengar ucapan Bagas. Dokter keluar dari ruangan ICU. Wajah Dokter terlihat tegang."Maafkan kami. Kami sudah berusaha semampu kami.""Apa maksudnya semua ini Dok?" Dafa marah."Meski telah dilakukan dua kali operasi, kinerja jantung tidak bisa normal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-14
Baca selengkapnya

Jodoh Pilihan

"Kring!" Ponsel Dafa berdering. Pria yang saat ini sedang melamun di atas kursi ayunan berkarat, melihat ke arah telepon."Halo!" "Pak Dafa, saya menemukan sesuatu terkait dengan Erwin.""Apa yang kau temukan?" Dafa penasaran, kedua alisnya saling bertemu."Batu besar yang mungkin digunakan untuk memukul Erwin. Dugaan sementara seperti itu." "Erwin dipukul? Apakah dia diculik?" "Aku rasa begitu. Jika dia tidak diculik, dia seharusnya sudah kembali ke rumahnya. Aku akan mengawasi perumahan itu lebih ketat lagi.""Aku setuju!" ****Keesokan paginya, Ray masuk ke kamar pembantu. Ia dengan marah men4mpar wajah Erwin kuat kuat."PLak! BLaM!" Ray juga meninju mata kanan Erwin."Sudah berapa hari kau di sini? Kau tak ada gunanya. Semua yang terjadi ini adalah salahmu! Kenapa kau mengambil gambar istriku secara diam diam!" Ray mengomel.Erwin hanya diam saja. Ia tak berani menyahut. Meskipun mereka berdua sama sama lelaki, tapi tubuh Ray jauh lebih besar dari Erwin."Katakan apa yang haru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status