Home / Urban / Ranjang Panas Istri Kedua / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Ranjang Panas Istri Kedua: Chapter 141 - Chapter 150

158 Chapters

Kejutan Manis

"Pa, kita nggak usah pulang dulu!""Kenapa?" Dafa bingung mendengar ucapan Ethan."Besok Mama ulang tahun Pa. Aku mau belikan Mama hadiah.""Ulang tahun?" Dafa mulai memikirkan sebuah ide."Ya Pa! Aku mau belikan Mama, sayuran dan buah untuk kado ulang tahunnya.""Hahaha. Kenapa sayuran yang jadi hadiahnya?" Dafa tergelak."Karena Mama suka sekali sayuran dan buah. Terutama buah kiwi." "Baiklah kita akan ke supermarket untuk berbelanja!" seru Dafa.Dafa dan Ethan sampai di supermarket. Keduanya turun dari mobil dan mulai mengambil troli."Kau ambil semuanya yang kau suka. Apapun itu!" seru Dafa."Tentu!" Ethan bersemangat. Mereka pergi ke rak berisi mainan. Ethan mengambil sebuah robot berbentuk gorila dan menaruhnya ke dalam troli. Setelah itu, mereka pergi ke rak buah dan sayur."Sekarang kita akan pesan kue!"Dafa dan Ethan pergi ke outlet penjual tart. Mereka memesan kue."Kuenya mau diambil kapan Pak?""Pagi besok jam 5.""Jam 5? Wah kami masih belum buka.""Saya beri uang tamba
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Meringkuk

Senja bukan hanya masuk ke dalam rumah. Tapi ia masuk ke dalam kamarnya. Ketiga anak itu, sarapan tanpa ditemani oleh Ibu mereka."Kenapa Mama masuk ke kamar?""Entahlah! Mama kelihatan marah.""Bukan marah, tapi bingung. Wajah Mama juga kelihatan sedih!" seru Shanum."Papa memberikan kejutan ulang tahun, kenapa Mama malah sedih?""Mana aku tahu? Orang tua kadang kadang memang aneh!" seru Shanum.Selesai sarapan, ketiganya berniat untuk pamit kepada Senja."Ma, kamu mau berangkat ke sekolah ya?""Ya!" Senja menjawab singkat tanpa mau membuka pintu kamar.Anak anak keluar dari rumah, mereka masuk ke dalam mobil Dafa dan menceritakan soal Senja kepada Dafa."Kenapa Mama jadi begitu ya Pa?" "Apa Mama nggak mau lagi kembali sama Papa?" Salsa berpraduga."Kenapa nggak mau? Apa alasannya?" Ethan ikut bicara."Ya mana aku tahu! Aku kan hanya mengira ngira!" "Mama kalian hanya lelah. Kalian jangan berpikiran yang aneh aneh. Fokus saja dengan sekolah kalian ya!" Dafa menasehati."Ya Pa!" Ket
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Kembali Bersama

Senja keluar dari rumahnya karena Bi Ratih berteriak."Ada apa Bi?""Ini Bu! Pak Dafa pingsan! Badannya juga dingin! Sepertinya, Pak Dafa di sini semalaman.""Apa? Kenapa sikapnya jadi kekanakan seperti ini! Dia kan bisa pulang ke rumahnya atau ke hotel! Atau masuk ke dalam mobil. Kenapa dia menyiksa dirinya sendiri!" Senja mengeluh."Bu, panggil ambulans saja Bu! Takut kelewat!" Bi Ratih khawatir. Ucapan Bi Ratih juga membuat Senja merasa cemas.Senja menelepon ambulans. Ia meminta ambulans datang ke rumahnya.****Lima menit berlalu, ambulans datang. Tim medis memindahkan tubuh Dafa ke dalam mobil ambulans. Lalu mereka membawa Dafa ke rumah sakit."Papa kenapa Ma?" tanya Ethan yang ikut cemas ketika melihat sang Ayah masuk ke mobil ambulans."Papa sedang sakit. Kalian, Mama antar ke sekolah ya!" seru Senja."Nggak ah Ma! Kami nggak usah ke sekolah! Kami mau ikut Papa ke rumah sakit!" terang Salsa."Tapi nanti kalian bisa ketinggalan pelajaran!""Bisa minta tugas sama Bu Yuli! Zaman
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Mata Mata

Selesai makan malam bersama, Dafa membawa Senja bersama ketiga anaknya pergi ke rumah keluarga Suryaningrat.Sementara Lily yang panik mulai membayar orang untuk membuntuti Senja dan mencari tahu apakah Senja dan Dafa sudah resmi menikah lagi."BRooM!" Suara mesin mobil membuat security rumah dengan cepat menekan remote pagar.Mobil Dafa masuk ke halaman rumah. Dafa memarkirkan mobilnya tepat di depan teras.Ia turun lebih dulu dari mobil. Lalu Senja dan ketiga anaknya ikut turun. Senja tampak menghela nafas panjang. Ia khawatir membayangkan sikap Ayu saat melihatnya lagi."Eh Non Senja!" Bi Sari tersenyum."Bibi, bagaimana kabar Bibi?""Baik Non. Non gimana kabarnya? Aduh anak anak sudah pada besar ya sekarang. Shanum dan Salsa, cantik sekali. Eh ini yang paling bungsu, juga ganteng!""Iya Bi." Senja menjawab sambil tersenyum."Bibi buatkan minuman dan cemilan ya." Asisten rumah tangga ini pun segera berlalu pergi ke dapur.Sementara itu, Ayu baru saja turun ke lantai bawah. Ia menat
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Surat Kaleng

Lily dilanda sakit hati. Ia pergi ke pinggiran pantai untuk mencari ide bagaimana cara menyingkirkan Senja, selamanya."Br3ngs3k!" Lily mengumpat sambil melempar batu ke arah pantai."Aku akan buat hidup kalian berdua berantakan!" Lily berteriak.Saat ia akan pergi menuju ke dalam mobilnya, ia melihat Bagas sedang duduk di atas batu karang. "Itu kan Bagas, Kakaknya Dafa! Kenapa dia di sini? Kelihatan seperti orang yang sedang melamun!" Lily penasaran.Lily berjalan pelan ke arah Bagas dan benar saja, Bagas bahkan tak menoleh ke arahnya."Dia sedang melamun. Kenapa dia seperti orang linglung?" batin Lily. "Bagaimana aku bisa katakan kalau Ethan adalah anakku!" Tiba tiba Bagas berteriak.Ucapan Bagas membuat Lily melongo dengan mata melotot menatap Bagas."Ethan, bukankah itu nama anak dari Senja! Jadi selama ini, Senja dan Bagas punya hubungan! Ini baru berita bagus!" Lily tersenyum puas.*****Keesokan harinya, tepat ketika semua keluarga sedang menikmati sarapan mereka, petugas pos
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Anak Siapa?

Dafa bergegas menyembunyikan bekas potongan kuku milik Bagas ke dalam sakunya. Lalu membersihkan semua sampah yang berserakan di lantai."Aku tadi mencari kertas.""Kertas? Kau mencari kertas? Untuk apa?" Bagas menatap curiga."Kertas yang berisi data klien baru kita. Sudahlah lupakan saja. Karena kertas yang aku maksudkan tak ada di sini!" seru Dafa.Dafa keluar dari kamar Bagas. Si pemilik kamar melirik tajam ke arahnya."Aneh sekali! Apa dia sedang menggeledah kamarku!" gerutu Bagas dalam hati.*****"Hallo!""Ya Pak!""Kita bertemu di Cafe Light Blue, pukul sembilan, malam ini. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan.""Baik!" Dafa baru saja selesai menelepon pria berkulit hitam, temannya yang membantunya soal tes DNA Nathania beberapa waktu lalu.Usai makan malam, Dafa pamit pergi kepada semua orang."Mau pergi kemana Mas?" Senja penasaran."Pergi ke rumah klien." Dafa berbohong."Semalam ini? Apa tidak bisa perginya besok saja?" "Benar kata Senja. Ini kan sudah malam." Ayu se
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Aku Mencintai Istrimu

Mata Dafa membola hingga hampir terlepas dari tempatnya. Ia tanpa sadar membanting asbak kaca yang ada di sebelahnya."PRang!" Suara yang ditimbulkannya membuat Senja dan Ayu mengernyitkan kening mereka."Suaranya berasal dari kamar Dafa! Ada apa?" Ayu dan Senja panik. Keduanya lantas berlari menuju ke kamar Dafa."Tok! Tok!" Ayu mengetuk pintu."Ada apa Dafa? Apa yang jatuh?"Dafa tak menjawab. Ia menggeram sambil melemparkan semua barang yang ada di atas meja kecil dekat tempat tidurnya."Dafa ada apa?" Ayu akhirnya masuk ke dalam kamar anaknya tanpa mengetuk pintu lebih dulu.Ayu dan Senja terkejut melihat barang barang milik Dafa tergeletak di atas lantai."Dafa! Ada apa denganmu? Kenapa kau marah?"Dafa masih diam. Dia melemparkan kertas hasil laporan tes DNA ke arah Ayu dengan kasar."Kertas apa ini?" Ayu mulai membaca laporan tes DNA. Matanya melotot ketika membaca secarik kertas tersebut."Astaga! Apa ini benar?" Ayu bicara pelan."Ada apa sih Ma?" Senja bingung.Ayu menatap S
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Kekacauan Saat Pesta Pernikahan

"Senja!" Bagas berteriak."Senja!" Dafa juga berteriak.Senja berlari sampai ke pintu pagar. Dafa meminta security rumah untuk tidak membuka pintu pagar."Buka pintunya!" titah Senja."Jangan biarkan pintunya terbuka! Jangan biarkan dia keluar!" seru Dafa.Security dengan patuh mengikuti ucapan majikannya tersebut."Senja! Jangan seperti ini!" "Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku merasa jijik dengan diriku sendiri!" seru Senja dengan wajah merah padam penuh amarah."Senja, maafkan aku. Aku yang bersalah." Bagas berusaha menenangkan."Kau! Kenapa kau tega melakukan semua ini padaku!" teriak Senja."Aku sudah katakan apa sebabnya kan! Aku mencintaimu hanya kamu! Dan aku menerima semua kekuranganmu!" sahut Bagas."Nggak! Nggak mungkin! Itu semua hanya kebohongan saja. Kalian berdua mempermainkan aku!" Senja tidak menerima penjelasan Bagas."Aku serius! Aku tidak berbohong!" Bagas menekankan.Senja melirik sebuah botol minuman ringan yang ada di dalam pos satpam. Ia masuk ke dalam pos
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Pembunuh Bayaran

"Lily! Apa kau sudah gil4? Kenapa kau menyiram pengantin dengan air? Mama benar benar nggak habis pikir!" Rosalina mengoceh sepanjang jalan."Salah dia sendiri! Mama tahu nggak kalau anak bungsunya Senja itu, bukan anaknya Mas Dafa!" terang Lily."Apa urusan Mama? Itu juga bukan urusan kamu! Kenapa jadi kamu yang heboh! Mau anaknya siapa juga, Mama nggak peduli! Kamu pun harusnya nggak usah pedulikan hal itu! Kamu sendiri yang bilang, kalau kamu sebentar lagi mau nikah buka lembaran baru. Ah! Kamu buat Mama malu di acara pesta orang!" Rosalina terus mengomel.Sementara Lily hanya terdiam. Namun pikirannya masih tertuju pada Dafa."Mas Dafa, beraninya kamu menampar aku di depan banyak orang seperti tadi. Aku tak akan biarkan kamu hidup dengan tenang. Akan aku balas semua yang kamu lakukan sama aku!" ucap Lily dalam hati.****Di acara pernikahan, semua orang tampak mulai membicarakan soal Senja yang memiliki hubungan gelap dengan Kakak iparnya.Mereka saling berbisik, lalu sesekali men
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Teror

Sembari fokus menyetir, Senja meraih ponselnya dan menelepon Dafa."Mas!" Terdengar suara istrinya yang sedang gemetar karena panik."Ada apa sayang? Kenapa suaramu berubah menjadi seperti orang yang sedang panik?""Mas, aku takut! Ada orang yang sejak tadi mengikuti aku!""Mengikuti? Maksudnya?""Di belakang mobilku, ada orang yang menggunakan sepeda motor. Dia mengejar mobilku. Aku belok ke kanan, dia juga ikut belok ke kanan.""Tenang! Jangan takut dan jangan panik! Kamu fokus melihat ke arah depan saja. Jangan pikirkan orang itu. Dan jangan menyetir ke tempat sepi. Aku akan menyusulmu sekarang. Katakan dimana posisimu!" seru Dafa."Jembatan Helly!" sahut Senja."Baiklah! Di dekat Jembatan Helly ada sebuah pasar yang cukup besar. Menyetir lah ke arah pasar itu. Lalu minta bantuan pada orang orang yang ada di pasar. Penjahat seperti mereka akan berpikir ulang, jika kau sudah ada di dalam pasar.""Baiklah!" Senja menutup ponselnya.Dafa segera masuk ke dalam mobil dan menyusul istrin
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status