Share

Tidak Punya Papa

Penulis: Otty A
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-22 14:57:37

Mobil Polisi datang bersamaan dengan mobil milik Senja. Wanita berparas cantik itu keluar dari mobil. Ketiga Polisi berjalan di belakangnya.

"Mama!" Shanum berteriak panik.

"Ma, Papa berdarah banyak banget!" Salsa pun ikut panik.

"Bu!" Bi Ratih bingung harus mengatakan apa.

Polisi segera membekuk pelaku yang tergeletak di atas tanah.

"Lepaskan aku!" Si pria melotot.

"Dia adalah orang yang selama ini kami cari." Salah seorang Polisi bicara kepada Senja.

"Kalau pelaku penculikan sudah tertangkap, lalu kemana Ethan dan dengan siapa dia pergi?" Senja bingung.

"Apa katamu barusan, Ethan diculik?" Dafa tiba tiba sudah berdiri di samping Senja. Matanya melotot dan mulutnya menganga karena kaget.

"Tenang Pak. Kami akan mencarinya!" Polisi berusaha meredam kepanikan yang terjadi.

"Dia adalah Putraku satu satunya, jika terjadi apa apa dengan dia, maka aku akan mati!" Dafa menjawab tegas.

"Putra Bapak pasti baik baik saja. Kami permisi dulu!" Polisi membawa pria pelaku penculikan, masuk ke dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Menolak

    Senja menatap Dafa dengan kening yang mengkerut. Ia tak menyangka jika Dafa berani mengatakan hal itu kepada dirinya setelah semua hal buruk yang terjadi."Pergilah Mas. Sudah malam! Terima kasih telah menemukan Ethan dan mengantarkan dia pulang dengan selamat!" Senja malah meminta Dafa untuk pergi."Senja, aku bicara dengan serius. Aku ingin kita bisa memperbaiki hubungan kita!" "Tidak ada yang perlu diperbaiki! Semuanya sudah selesai! Kau membuat luka yang begitu dalam di dadaku! Aku tak akan pernah melupakan hal itu, sampai kapanpun!" "Senja aku mohon!" Dafa masih mendesak."Tolong keluar dari sini. Aku lelah!" Dafa dengan terpaksa keluar dari sana. Ia masuk ke dalam mobil. Senja mengunci pintu pagar. Dan bergegas masuk ke dalam rumah."Entah apa yang dikatakan oleh Ethan! Kenapa Dafa sampai berani berpikir untuk memintaku menjadi istrinya lagi!" Senja berjalan ke arah kamar anaknya."Ceklek!" Pintu kamar dibuka tanpa diketuk lebih dulu."Ethan, Mama mau bicara.""Ethan ngantuk!

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Kejutan Manis

    "Pa, kita nggak usah pulang dulu!""Kenapa?" Dafa bingung mendengar ucapan Ethan."Besok Mama ulang tahun Pa. Aku mau belikan Mama hadiah.""Ulang tahun?" Dafa mulai memikirkan sebuah ide."Ya Pa! Aku mau belikan Mama, sayuran dan buah untuk kado ulang tahunnya.""Hahaha. Kenapa sayuran yang jadi hadiahnya?" Dafa tergelak."Karena Mama suka sekali sayuran dan buah. Terutama buah kiwi." "Baiklah kita akan ke supermarket untuk berbelanja!" seru Dafa.Dafa dan Ethan sampai di supermarket. Keduanya turun dari mobil dan mulai mengambil troli."Kau ambil semuanya yang kau suka. Apapun itu!" seru Dafa."Tentu!" Ethan bersemangat. Mereka pergi ke rak berisi mainan. Ethan mengambil sebuah robot berbentuk gorila dan menaruhnya ke dalam troli. Setelah itu, mereka pergi ke rak buah dan sayur."Sekarang kita akan pesan kue!"Dafa dan Ethan pergi ke outlet penjual tart. Mereka memesan kue."Kuenya mau diambil kapan Pak?""Pagi besok jam 5.""Jam 5? Wah kami masih belum buka.""Saya beri uang tamba

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Meringkuk

    Senja bukan hanya masuk ke dalam rumah. Tapi ia masuk ke dalam kamarnya. Ketiga anak itu, sarapan tanpa ditemani oleh Ibu mereka."Kenapa Mama masuk ke kamar?""Entahlah! Mama kelihatan marah.""Bukan marah, tapi bingung. Wajah Mama juga kelihatan sedih!" seru Shanum."Papa memberikan kejutan ulang tahun, kenapa Mama malah sedih?""Mana aku tahu? Orang tua kadang kadang memang aneh!" seru Shanum.Selesai sarapan, ketiganya berniat untuk pamit kepada Senja."Ma, kamu mau berangkat ke sekolah ya?""Ya!" Senja menjawab singkat tanpa mau membuka pintu kamar.Anak anak keluar dari rumah, mereka masuk ke dalam mobil Dafa dan menceritakan soal Senja kepada Dafa."Kenapa Mama jadi begitu ya Pa?" "Apa Mama nggak mau lagi kembali sama Papa?" Salsa berpraduga."Kenapa nggak mau? Apa alasannya?" Ethan ikut bicara."Ya mana aku tahu! Aku kan hanya mengira ngira!" "Mama kalian hanya lelah. Kalian jangan berpikiran yang aneh aneh. Fokus saja dengan sekolah kalian ya!" Dafa menasehati."Ya Pa!" Ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Kembali Bersama

    Senja keluar dari rumahnya karena Bi Ratih berteriak."Ada apa Bi?""Ini Bu! Pak Dafa pingsan! Badannya juga dingin! Sepertinya, Pak Dafa di sini semalaman.""Apa? Kenapa sikapnya jadi kekanakan seperti ini! Dia kan bisa pulang ke rumahnya atau ke hotel! Atau masuk ke dalam mobil. Kenapa dia menyiksa dirinya sendiri!" Senja mengeluh."Bu, panggil ambulans saja Bu! Takut kelewat!" Bi Ratih khawatir. Ucapan Bi Ratih juga membuat Senja merasa cemas.Senja menelepon ambulans. Ia meminta ambulans datang ke rumahnya.****Lima menit berlalu, ambulans datang. Tim medis memindahkan tubuh Dafa ke dalam mobil ambulans. Lalu mereka membawa Dafa ke rumah sakit."Papa kenapa Ma?" tanya Ethan yang ikut cemas ketika melihat sang Ayah masuk ke mobil ambulans."Papa sedang sakit. Kalian, Mama antar ke sekolah ya!" seru Senja."Nggak ah Ma! Kami nggak usah ke sekolah! Kami mau ikut Papa ke rumah sakit!" terang Salsa."Tapi nanti kalian bisa ketinggalan pelajaran!""Bisa minta tugas sama Bu Yuli! Zaman

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Mata Mata

    Selesai makan malam bersama, Dafa membawa Senja bersama ketiga anaknya pergi ke rumah keluarga Suryaningrat.Sementara Lily yang panik mulai membayar orang untuk membuntuti Senja dan mencari tahu apakah Senja dan Dafa sudah resmi menikah lagi."BRooM!" Suara mesin mobil membuat security rumah dengan cepat menekan remote pagar.Mobil Dafa masuk ke halaman rumah. Dafa memarkirkan mobilnya tepat di depan teras.Ia turun lebih dulu dari mobil. Lalu Senja dan ketiga anaknya ikut turun. Senja tampak menghela nafas panjang. Ia khawatir membayangkan sikap Ayu saat melihatnya lagi."Eh Non Senja!" Bi Sari tersenyum."Bibi, bagaimana kabar Bibi?""Baik Non. Non gimana kabarnya? Aduh anak anak sudah pada besar ya sekarang. Shanum dan Salsa, cantik sekali. Eh ini yang paling bungsu, juga ganteng!""Iya Bi." Senja menjawab sambil tersenyum."Bibi buatkan minuman dan cemilan ya." Asisten rumah tangga ini pun segera berlalu pergi ke dapur.Sementara itu, Ayu baru saja turun ke lantai bawah. Ia menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Surat Kaleng

    Lily dilanda sakit hati. Ia pergi ke pinggiran pantai untuk mencari ide bagaimana cara menyingkirkan Senja, selamanya."Br3ngs3k!" Lily mengumpat sambil melempar batu ke arah pantai."Aku akan buat hidup kalian berdua berantakan!" Lily berteriak.Saat ia akan pergi menuju ke dalam mobilnya, ia melihat Bagas sedang duduk di atas batu karang. "Itu kan Bagas, Kakaknya Dafa! Kenapa dia di sini? Kelihatan seperti orang yang sedang melamun!" Lily penasaran.Lily berjalan pelan ke arah Bagas dan benar saja, Bagas bahkan tak menoleh ke arahnya."Dia sedang melamun. Kenapa dia seperti orang linglung?" batin Lily. "Bagaimana aku bisa katakan kalau Ethan adalah anakku!" Tiba tiba Bagas berteriak.Ucapan Bagas membuat Lily melongo dengan mata melotot menatap Bagas."Ethan, bukankah itu nama anak dari Senja! Jadi selama ini, Senja dan Bagas punya hubungan! Ini baru berita bagus!" Lily tersenyum puas.*****Keesokan harinya, tepat ketika semua keluarga sedang menikmati sarapan mereka, petugas pos

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Anak Siapa?

    Dafa bergegas menyembunyikan bekas potongan kuku milik Bagas ke dalam sakunya. Lalu membersihkan semua sampah yang berserakan di lantai."Aku tadi mencari kertas.""Kertas? Kau mencari kertas? Untuk apa?" Bagas menatap curiga."Kertas yang berisi data klien baru kita. Sudahlah lupakan saja. Karena kertas yang aku maksudkan tak ada di sini!" seru Dafa.Dafa keluar dari kamar Bagas. Si pemilik kamar melirik tajam ke arahnya."Aneh sekali! Apa dia sedang menggeledah kamarku!" gerutu Bagas dalam hati.*****"Hallo!""Ya Pak!""Kita bertemu di Cafe Light Blue, pukul sembilan, malam ini. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan.""Baik!" Dafa baru saja selesai menelepon pria berkulit hitam, temannya yang membantunya soal tes DNA Nathania beberapa waktu lalu.Usai makan malam, Dafa pamit pergi kepada semua orang."Mau pergi kemana Mas?" Senja penasaran."Pergi ke rumah klien." Dafa berbohong."Semalam ini? Apa tidak bisa perginya besok saja?" "Benar kata Senja. Ini kan sudah malam." Ayu se

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Aku Mencintai Istrimu

    Mata Dafa membola hingga hampir terlepas dari tempatnya. Ia tanpa sadar membanting asbak kaca yang ada di sebelahnya."PRang!" Suara yang ditimbulkannya membuat Senja dan Ayu mengernyitkan kening mereka."Suaranya berasal dari kamar Dafa! Ada apa?" Ayu dan Senja panik. Keduanya lantas berlari menuju ke kamar Dafa."Tok! Tok!" Ayu mengetuk pintu."Ada apa Dafa? Apa yang jatuh?"Dafa tak menjawab. Ia menggeram sambil melemparkan semua barang yang ada di atas meja kecil dekat tempat tidurnya."Dafa ada apa?" Ayu akhirnya masuk ke dalam kamar anaknya tanpa mengetuk pintu lebih dulu.Ayu dan Senja terkejut melihat barang barang milik Dafa tergeletak di atas lantai."Dafa! Ada apa denganmu? Kenapa kau marah?"Dafa masih diam. Dia melemparkan kertas hasil laporan tes DNA ke arah Ayu dengan kasar."Kertas apa ini?" Ayu mulai membaca laporan tes DNA. Matanya melotot ketika membaca secarik kertas tersebut."Astaga! Apa ini benar?" Ayu bicara pelan."Ada apa sih Ma?" Senja bingung.Ayu menatap S

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26

Bab terbaru

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Ending

    Bagas menyodorkan selembar tissue ke arah Senja. Senja pun lantas melihat ke arah Bagas."Jangan menangis. Aku ada di sini. Entah kau mau menerimanya atau tidak, tapi aku akan tetap ada di dekatmu." Bagas bicara sembari menatap Senja, lekat lekat.Senja melihat ke arah Ethan yang tertidur lelap dalam dekapan Bagas."Dia sudah tertidur, kau juga sebaiknya pergi tidur. Jaga kesehatanmu. Anak anak membutuhkan dirimu. Aku pun sama!" seru Bagas.Mendengar hal ini, perasaan Senja jadi tak karuan. Antara senang dan juga ragu, bercampur jadi satu dalam benaknya.Senja pergi keluar dari kamar anaknya. Ia tidur di kamarnya sendiri.*****Malam ini, Lily duduk terdiam menatap ke arah pintu keluar penjara. Ia sedang meratapi nasibnya.Suasana terasa begitu sepi. Tak ada suara yang terdengar. Polisi yang bertugas untuk menjaga penjara, semuanya sedang tertidur pulas. Narapidana lain juga tampak tertidur pulas."Bisa bisanya mereka tidur senyenyak itu!" Lily menatap benci ke arah para Polisi. Wani

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Wasiat Suami

    Setelah hampir tiga jam mereka menunggu di depan ruangan operasi, akhirnya Dokter keluar."Bagaimana keadaan Dafa?" Ayu bertanya dengan wajah panik."Kami minta maaf. Kami telah melakukan yang terbaik untuk pasien. Tapi kondisi pasien, masih tak ada perubahan dan semakin memburuk."Senja melongo hingga terjatuh ke lantai. Ayu pun sama kagetnya dengan Senja. Dunianya seakan berhenti ketika mendengar penjelasan dari Dokter."Mama. Senja. Kalian harus kuat!" Bagas mencoba untuk menenangkan mereka berdua."Pak Bagas, harapan hidup pasien sangat tipis. Alat bantu bernafas, jika tidak begitu membantu. Jadi semua peralatan medis yang menunjang kehidupan pasien, akan kami lepas.""Tidak!" Ayu berteriak."Jangan! Berapapun biayanya akan aku bayar! Jangan lepas selang infus atau apapun dari tubuh Dafa. Aku yakin, Dafa akan sehat! Dia akan kembali pulih!" Ayu melanjutkan ucapannya."Baik Bu. Tenanglah. Anda harus kuat dan tabah. Semuanya hanya bisa kita pasrahkan kepada sang pemberi kehidupan."

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Jalan Buntu

    Willy baru saja sampai di kantor polisi. Ia bahkan belum memarkirkan mobilnya, tapi seorang kawannya yang berprofesi sebagai seorang Polisi sudah mendatangi dirinya."Pak! Lily ditangkap!""Saya tahu itu! Makanya saya datang ke sini. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa kamu nggak bisa mengatur bawahan kamu?" Willy bicara sembari menyetir pelan dan memarkirkan mobil miliknya.Willy keluar dari mobil. "Saya bisa apa Pak? Mereka mengikuti Lily dan menangkap basah Lily melakukan tindakan pidana." Willy tak banyak bicara. Ia menyerahkan sejumlah uang kepada teman Polisinya tersebut."Ambil uang itu. Mintalah berapapun yang kamu inginkan. Tapi pastikan Lily lolos dari kasus hukum!" "Saya tidak berani berjanji. Tapi saya akan mengusahakannya.""Ingat! Awak media jangan sampai memberitakan mengenai masalah ini!""Sampai sekarang, kami tak mengizinkan awak media masuk ke sini.""Kalau kamu gagal membela anak saya, maka saya akan temui kolega saya yang jabatannya jauh di atas kamu! Dan saya aka

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Darah Terpercik

    Bagas akhirnya melepaskan Lily. Ia berjalan menjauh. Sementara itu, Irwan sudah memanggil ambulans.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menunggu, mobil ambulans sudah terdengar. Dafa dan Senja masuk ke dalam mobil ambulans. Begitu juga dengan Bagas. Tangan Bagas terus mengeluarkan darah. Darah juga merembes dari dada Dafa."Maafkan aku. Gara gara aku, kalian berdua jadi terluka." "Tidak ini bukanlah salahmu!" sahut Dafa.Setelah mengatakan hal ini, Dafa pingsan tak sadarkan diri.****Mobil ambulans akhirnya sampai di rumah sakit. Dafa dibawa ke ruangan ICU. Bagas dibawa ke UGD. Semuanya sedang mendapatkan perawatan medis.Sementara itu, Irwan menghubungi rekan kerjanya yang lain untuk membantunya mengamankan lokasi serta membantunya membawa mobil milik para korban dan tersangka.Irwan tak lupa menghubungi Ayu dan mengabarkan kejadian buruk ini."Apa! Dimana? Kenapa bisa seperti itu!" Ayu berteriak karena kaget ketika Irwan menceritakan kronologi yang terjadi."Mereka sudah dibaw

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Terkapar Tak Berdaya

    Kelima lelaki yang berdiri di hadapan Senja, mulai melepas pakaian mereka lalu disusul dengan celana yang mereka kenakan. Kelimanya menyeringai dan tertawa tak jelas melihat Senja yang ketakutan.Sementara itu, Bagas masih ada di luar. Saat ia mengendap masuk ke dalam, seseorang berdiri di belakangnya."PRak!" Lelaki asing itu memukul Bagas menggunakan kayu.Bagas memegangi kepalanya. Ia meringis kesakitan sembari menoleh ke belakang dan menatap wajah si pria."Siapa kau!" si pria berteriak dengan marah."Hai ada penyusup di sini!" si pria memanggil teman temannya yang ada di dalam gudang.Lily yang ada di dalam gudang dan mendengar teriakan si pria, segera keluar dari gudang, untuk memeriksa apa yang terjadi.Namun Bagas tak kalah cekatan dengan si pria. Belum satu orang pun datang ke tempat itu, Bagas meraih balik kayu dari tangan si pria. Ia mengayunkan balik kayu ke kepala si pria."BRak! PRak!" Si pria mengaduh kesakitan. Bagas mengambil pisau kecil yang menyembul di dekat saku

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Gudang Tua

    Dari kejauhan, Bagas yang baru saja keluar dari rumah sakit sesuai menjenguk temannya, terperanjat melihat Lily dan beberapa laki laki yang berdiri menghadap ke arah sebuah mobil."Apa yang mereka lakukan? Kenapa Lily ada di sini? Pasti ada yang tidak beres!" Bagas bicara dalam hati. Ia bersembunyi di balik dinding dan mengamati pembicaraan mereka dengan seksama."Cepat bawa dia ke gudang tembakau kita yang ada di perbatasan kota!" Lily memerintahkan anak buahnya."Siapa yang akan dia bawa ke sana?" Bagas bicara dalam hati.Dua orang lelaki masuk ke dalam mobil. Mereka memindahkan tubuh Senja ke kursi belakang kemudi. "Kami berangkat sekarang!" Dua anak buahnya pamit."Aku akan menyusul!" Lily menjawab.Mobil hitam melaju tepat di hadapan Bagas. Bagas melongo kaget karena ia tersadar jika mobil yang baru saja lewat adalah milik Dafa."Apakah yang di dalam mobil adalah Senja?" Bagas pun berinisiatif untuk mengikuti mobil itu.Ia masuk ke dalam mobil dan dengan lihai mengikuti mobil

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Tipuan Tingkat Tinggi

    "Kualitas sperma pasien, sangat buruk. Hal ini akan menyebabkan, pasien mengalami kesulitan untuk memiliki momongan.""Apa?" Ayu melongo mendengar penjelasan Dokter."Nggak mungkin Dok. Saya pernah cek kesuburan, aman kok! Nggak ada masalah! Sekarang kenapa bisa bermasalah!" Dafa protes."Bisa anda katakan dimana anda melakukan tes itu?""Di Rumah Sakit Goldy Health. Waktu itu saya dan mantan istri saya melakukan tes bersama."Dokter hanya menggelengkan kepalanya sembari menyodorkan selembar kertas berisi catatan medis."Dafa, menurut Mama, Dokter Alin ini lebih bisa dipercaya. Sebab, dulu kamu tes. Katanya Lily yang susah punya anak. Divonis mandul segala macam. Nyatanya? Dia bisa hamil!" seru Ayu."Iya ya." "Sudahlah Mas. Nggak perlu bahas soal anak lagi. Kalau memang tiba waktunya, kita punya momongan, kita pasti akan punya!" seru Senja."Kemungkinannya sangat tipis sekali untuk bisa memiliki momongan." Dokter menyahut.Dafa tampak shock dengan ucapan Dokter. Ia menundukkan wajahn

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Adik Untuk Ethan

    Bangkai tikus itu telah dimasukkan oleh security rumah, ke dalam kantong plastik. Namun meskipun begitu, bau busuknya masih tercium oleh semua orang."Siapa yang berani membuang bangkai ke sini Pak? Perumahan ini dijaga ketat. Kenapa sampai ada orang yang berani keliaran di sini dengan tujuan yang tak baik." Dafa mulai emosi."Setahu saya semenjak Pak Mulyo sudah pensiun dari security perumahan, mereka membebaskan orang orang untuk keluar masuk wilayah ini.""Nggak beres ini! Lama lama perumahan kita akan jadi kumuh." Suara keributan yang terjadi, membuat Ayu ikut keluar dari rumah."Ada apa? Kenapa semuanya berkumpul di sini?""Ada yang melemparkan bangkai tikus ke sini, Ma." Dafa menjawab."Jorok! Itu paling kerjaan orang iseng. Pengangguran yang iri dengan kehidupan orang lain. Sudahlah abaikan saja!" seru Ayu.Ayu melenggang masuk lagi ke dalam rumah. Pak Man mengantarkan Bi Sari berbelanja.Dafa dan Senja juga masuk ke dalam rumah. "Ada apa Ma?" tanya Ethan yang ikut penasaran.

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Teror

    Sembari fokus menyetir, Senja meraih ponselnya dan menelepon Dafa."Mas!" Terdengar suara istrinya yang sedang gemetar karena panik."Ada apa sayang? Kenapa suaramu berubah menjadi seperti orang yang sedang panik?""Mas, aku takut! Ada orang yang sejak tadi mengikuti aku!""Mengikuti? Maksudnya?""Di belakang mobilku, ada orang yang menggunakan sepeda motor. Dia mengejar mobilku. Aku belok ke kanan, dia juga ikut belok ke kanan.""Tenang! Jangan takut dan jangan panik! Kamu fokus melihat ke arah depan saja. Jangan pikirkan orang itu. Dan jangan menyetir ke tempat sepi. Aku akan menyusulmu sekarang. Katakan dimana posisimu!" seru Dafa."Jembatan Helly!" sahut Senja."Baiklah! Di dekat Jembatan Helly ada sebuah pasar yang cukup besar. Menyetir lah ke arah pasar itu. Lalu minta bantuan pada orang orang yang ada di pasar. Penjahat seperti mereka akan berpikir ulang, jika kau sudah ada di dalam pasar.""Baiklah!" Senja menutup ponselnya.Dafa segera masuk ke dalam mobil dan menyusul istrin

DMCA.com Protection Status