Waktu terus berlalu dan Alifian semakin akrab dengan ayahnya membuat duduk Sarita terlihat gusar. Wanita itu sesekali melihat pergelangan tangannya, hampir dua jam putranya berbincang."Ada apa denganmu, Sarita?" tanya Bagaskara"Tidak apa, Pak Bagas.""Apakah kamu ada janji dengan seseorang? Jika iya, tinggalkan saja sementara, biar Alifian di sini bersamaku," kata Bagas.Sarita diam, wanita itu sedang dilema. Sisi lain dia ingin menjauh dari sosok itu, tetapi sisi yang lain hatinya bergetar saat berdekatan dengannya. Ditambah lagi putranya terlihat begitu nyaman. Karena nyamannya sang putra hingga terlelap dalam mimpi."Aku bawa saja, mungkin jika dia terbangun akan merepotkan kamu, Pak.""Biarkan saja dulu, baru juga dia tertidur.""Tetapi aku yang tak nyaman, Pak. Biarlah tidak apa aku bawa saja daripada nanti membikin masalah apalagi keadaan Anda masih belum bisa bergerak bebas."Setelah berkata seperti itu Sarita gegas meraih tubuh Alifian yang tergeletak di atas tubuh Bagaskara
Last Updated : 2024-01-04 Read more