"Dia pernah datang kemari , tapi kami mengancam nya dengan surat yang ditanda tangani Tuan." Kiran menatap bi Atun dengan tak percaya, ada sekitar lima orang yang bekerja di rumah besar ini, dan bi Atun dan pak Malih adalah yang paling senior di antara mereka. Kiran sampai ingin meneteskan air mata haru, mendengar kesetian para ART rumah ayahnya, andai saja dia tidak bertemu dan jatuh cinta pada Dafa. Kiran langsung menggeleng, dia tahu semua itu tak akan bisa terulang lagi meski sebanyak apapun kata andai yang dia langitkan. Sejenak mereka terdiam, lalu Kiran teringat pada satu hal penting. "Siapa yang mengurus pemakaman mama dan papa?" "Maaf?" tanya bi Atun sedikit terkejut, wanita paruh baya itu menatap Kiran dengan pandangan menyelidik, membuat KIran salah tingkah. "Maksud saya siapa yang mengurus pemakaman mama dan papa Kiran, kalau Dafa tidak penah kemari, sedangkan Kiran-""Pak hutabarat, beliau yang mengurus semuanya... dan beliau tidak bilang ada Den Dafa di sana, dia h
Read more