Share

Menolak

Suara itu mengatakan ini adalah tempat yang benar, tapi jika Kiran tahu siapa saja yang ada di sana dia akan berpikir dua kali untuk ikut.

Kayak kamu punya pilihan saja, ejek batinnya sinis.

Yah benar dia sama sekali tidak punya pilihan, menghadapi Batara yang seperti menggenggam seluruh hidupnya dia sama sekali tidak bisa berkutik.

“Wah pangerannya sudah datang rupanya,” seorang laki-laki paruh baya berkata dengan ceria, terlalu ceria sampai membuat Kiran tahu kalau laki-laki itu punya maksud lain di pertemuan ini.

Apa dia keluarga Batara juga?

Jawaban pertanyaan itu datang tak lama kemudian.

“Minggir.”

Aha Kiran ingat wanita yang tempo hari nekad masuk ke kamar Batara tapi berakhir memalukan dengan diusir keluar dan sepertinya saat pesta kemarin juga.

Demi kedamaian Kiran langsung menyingkir , tapi sekarang dia kebingungan apa yang harus dia lakukan. Tidak mungkin bukan dia tiba-tiba duduk bersama oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status