Beberapa hari setelah somasi konyol itu dikirim, sebuah paket tiba di kontrakan sempit tempat Reksa tinggal. Di depan pintu, seorang kurir menunggu dengan wajah tak sabar."Pak Reksa, ini dokumen untuk Anda. Harap ditandatangani."Reksa, yang saat itu hanya mengenakan kaos lusuh dan celana pendek, menerima paket itu dengan dahi berkerut. Begitu ia melihat logo firma hukum ternama di amplopnya, jantungnya berdegup lebih cepat."Akhirnya! Mereka pasti takut!" katanya penuh keyakinan.Mama Rima, yang duduk di sofa usang, mencondongkan tubuh dengan antusias. "Buka cepat, Sa! Lihat apa mereka mau menyerah dan membagi hartanya!"Dengan tangan gemetar, bukan karena takut, melainkan penuh ambisi, Reksa membuka amplop itu dan mulai membaca. Namun, seiring dengan matanya yang bergerak dari baris ke baris, wajahnya yang semula penuh percaya diri berubah tegang, lalu merah padam."A-apa-apaan ini?!"Mama Rima merampas dokumen itu dan mulai membaca dengan lantang:"Tuan Reksa yang terhormat,Menan
Last Updated : 2025-02-09 Read more