“Hentikan, jangan melakukan sesuatu yang akan membuat mu menyesal besok pagi.” Tawa Lita yang keras menggema di ruangan yang hening itu. Ia menarik tangannya lalu ikut duduk di samping pria tersebut. “Kamu terlalu nyata, tatapan mu, ekspresi mu, suara mu,… tapi tidak mungkin kan? Ardan tidak seramah kamu.” Aroma parfum bercampur wine yang membasahi gaun Lita membuat Ardan merasa terganggu. Ia menghela nafas lalu bangkit dari tempat duduknya. “Istirahatlah…” Tangan Lita langsung meraih pergelangan pria yang sudah akan melangkah pergi tersebut. “Tunggu, bukannya kamu bilang mau menemani ku minum?” “Aku sudah menemani mu, ini saatnya kamu istirahat.” “Jangan pergi, rumah ini terlalu hening.” ‘Kalau dia dalam keadaan sadar pasti dia justru mengatakan hal yang sebaliknya…’ “Tentu saja hening, ini sudah larut…” “Begitu ya? Hmmm, hei bayangan Ardan, antar aku ke kamar ku, kaki ku terlalu lelah untuk melangkah.”
Last Updated : 2023-12-20 Read more