Semua Bab Terjebak Sandiwara Bos Besar: Bab 11 - Bab 20

114 Bab

11. Renggang

Gerimis masih turun, tapi Lita tetap menunggu ojek online di depan gedung tempat kekasihnya bekerja. Ekspresi perempuan itu tampak buruk. Tatapan matanya menyiratkan kesedihan mendalam di hatinya. “Waduh neng, saya tidak bawa jas hujan tambahan,” ucap bapak ojek online. “Tidak apa-apa pak, dekat kok hanya lima menit dari sini.,” jawab Lita dengan suara parau. Bapak ojek online itu mengangguk dan mengantarkan penumpangnya ke tempat tujuan. Lita bisa merasakan dinginnya air hujan yang turun rintik-rintik. Ia bisa merasakan hatinya ikut merasa kedinginan. Namun ia tetap mengatakan berulang kali dalam kepalanya bahwa semua akan segera membaik. Setelah sampai di tempat ia bekerja, Lita segera bergegas masuk untuk berganti pakaian. Ia memang menyediakan pakaian ganti di lokernya untuk persiapan jika tiba-tiba perlu berganti saat ada acara mendadak dan hal itu sangat berguna sekarang. Gio tampak bingung saat melihat Lita melangkah cep
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

12. Diputuskan tiba-tiba

Lita tetap bekerja seperti biasa meski suasana hatinya tidak seceria sebelumnya. Ia tetap bisa bersikap profesional dan tersenyum ramah kepada orang lain. Kedatangannya ke tempat kerja Rey pada hari itu tidak dikatakan kepada kekasihnya karena Lita tahu, hal itu tidak akan memperbaiki keadaan dan justru bisa memperburuk. Ia tetap bersikap biasa dan berusaha menanyakan kabar Rey lebih dulu. Walaupun terkadang pikiran buruknya muncul, Lita tetap bertahan dan meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Setelah kembalinya Rey dari luar kota, pria itu menemui Lita sekali dan mengatakan hal yang sama. Ia masih belum bisa sering menemui Lita dengan alasan pekerjaan yang masih menumpuk. Hari berlalu tapi hubungan yang sudah terlanjur renggang itu tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Janji yang diucapkan Rey hampir semuanya dibatalkan begitu saja dengan alasan yang sama. Namun Lita tetap menunggu dan mencoba mengerti kesibukan kekasihnya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

13. Hal yang telah berakhir

“Kamu bercanda?” Rey menatap ke arah lain, tapi tatapan matanya tampak sayu. “Tidak… .” “Sebenarnya ada apa Rey? Bukannya kamu janji mau membicarakan semua dengan ku? Apa yang salah? Beritahu aku supaya bisa ku perbaiki…,” ucap Lita memohon. Impian tentang pertunangannya yang akan dilakukan pada tahun berikutnya padam begitu saja. “Aku tidak bisa lagi… .” “Tapi kenapa Rey? Aku nggak bisa menerima ini.” Pria di hadapan Lita terdiam sejenak dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Ia menatap Lita selama beberapa waktu. “Kita sudah tidak sejalan… .” Ingatan Lita kembali membawanya pada saat pertama kali ia melihat ekspresi Rey yang seperti itu. Ia ingat saat pria itu menanyakan tentang sesuatu yang tidak dipahami olehnya.  “Beritahu aku bagian mana dariku yang tidak sejalan lagi dengan mu? Kita kan sudah berjanji untuk terbuka dalam komunikasi.” “Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku tidak bisa lagi bersama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

14. Penyambutan Dirut

Waktu berlalu dengan cepat, hari libur telah selesai beberapa hari lalu. Semua kembali ke pekerjaannya masing-masing meski sebagian dari mereka masih enggan melakukan rutinitas yang membosankan. Selama liburan, Rini dan teman-temannya berusaha menghibur Lita. Mereka juga mencoba menanyakan kepada Rey tentang alasannya memutuskan Lita, tapi pria itu tidak pernah menjawab pesan yang dikirimkan Rini maupun yang lainnya. Lita juga pernah mencoba menghubungi Rey lagi dengan mengirim pesan menanyakan kabarnya, tapi pria itu juga tidak membalas pesannya. Lambat laut Lita berusaha merelakan hubungannya yang telah berakhir. Ia tidak ingin terjebak hal lalu dan tidak bisa melakukan apa pun. Perempuan itu berusaha untuk tetap terlihat tegar dan fokus dengan pekerjaannya. Sesekali Lita masih melihat fotonya dengan Rey di ponselnya dan membaca chat lama dengan mantan kekasihnya itu. Namun ia berusaha keras agar tidak membiarkan kesedihan menggerogoti pikirannya. I
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

15. Bocah yang dirindukan Lita

Pandangan mata Lita beralih ke bocah yang digendong pria itu. Ia terdiam di tempatnya dan tidak bergerak sedikit pun. Udara di ruangan tersebut terasa lenyap begitu saja dan membuatnya merasakan tekanan yang menyesakkan. “Mama!” Suara riang bocah itu semakin membuat detak jantung Lita menjadi tidak teratur. Ia berusaha mengendalikan dirinya tapi ia tetap terdiam membeku dengan semua kejadian yang tiba-tiba muncul di pikirannya. “Mama?” Ekspresi bocah itu tampak bingung. Pria itu menurunkan putranya kemudian ia duduk di sofa pada tengah ruangan tersebut. “Pa, kok mama diam saja?” “Hmm mungkin mama sedang terkejut dan menganggap ini mimpi...” Alen menatap Lita dengan ekspresi bingung lalu mendekat. “Mama kenapa diam saja? Mama tidak merindukan ku ya?” Lita tergagap saat bocah itu menyentuh tangannya. Ia ingin menegur bocah itu agar tidak memanggilnya mama, tapi ia takut Alen akan bersedih. “Ah maaf… Aku– ya ku pik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

16. Permainan takdir

Lita bangun terlambat setelah semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan tentang semua hal yang terjadi tiba-tiba. Pikirannya dipenuhi oleh ingatan saat ia pertama kali bertemu Ardan. Meski sudah semalaman memikirkan tentang apa yang harus dilakukannya, Lita tidak menemukan solusi selain mengundurkan diri dan menghilang dari kota itu. ‘Kalau aku menghilang tiba-tiba, apa semua akan lebih baik? Apa bocah itu akan mencari ku?’ gumam Lita dalam hati sambil memandangi jalanan melalui kaca bus trans. Ia sebenarnya enggan berangkat bekerja karena masih tidak siap jika pria itu melakukan hal seperti kemarin. Namun ia tidak bisa izin begitu saja karena hari ini ada rapat dengan para editor. Perempuan itu turun dari bus lalu melangkah dengan perasaan cemas. Ekspresinya semakin buruk begitu ia memasuki tempatnya bekerja. “Selamat pagi Litara.” Lita menoleh ke arah sumber suara. “Pagi Gio.” Pria itu mengernyitkan keningnya. “Pagi begini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

17. Dua pilihan buruk

Semua perkataan Ardan ketika di Semarang itu kembali terngiang di telinganya. Namun ia mencoba bersikap tenang. “Perkataan waktu itu? Maaf sepertinya anda belum mengatakan terkait pekerjaan saya?” ucap Lita mencoba bersikap sewajar mungkin. Pria itu memandang Lita dengan ekspresi dinginnya. “Apa perlu ku ingatkan?” Lita mengepalkan tangannya erat, menahan rasa tidak nyaman yang berkecamuk dalam hati dan pikirannya. “Jadilah istri ku selama beberapa tahun untuk merawat Alen,” ucap Ardan mengulangi kalimatnya beberapa bulan yang lalu. Lita bergidik ngeri saat pria itu mengucapkan kalimat yang sama. Kata ‘istri’ tersebut berhasil membuat perutnya terasa semakin mual. Kejadian yang sudah sempat dilupakannya, muncul kembali dalam ingatannya. Semua yang dianggap sudah berlalu ternyata sejak awal sudah mengikatnya. “Kenapa anda seperti ini kepada saya? Bukankah anda harus berterimakasih karena saya sudah menolong putra anda?” ucap Lit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

18. Pertimbangan

Dua hari sudah berlalu sejak pertemuannya dengan Ardan waktu itu. Namun Lita masih belum menemukan solusi yang tepat untuk dirinya sendiri. Ia tidak mengerti kenapa dari banyaknya perempuan di negara ini, dialah yang harus berurusan dengan pria yang tidak memiliki hati itu. ‘Apanya yang tampan dan melelehkan hati? Seharusnya semua orang menyebutnya pria ******** yang tidak punya hati!’ keluh Lita dalam hati. Setelah percakapannya dengan Ardan, perempuan itu sering terbangun tengah malam karena mimpi buruk. Ia bahkan bisa kehilangan nafsu makan hanya karena mendengar nama pria itu dari rekan kerjanya yang sedang bergosip. “Kamu kenapa akhir-akhir ini terlihat tidak bersemangat?” tanya Nia yang saat itu mengajak Lita makan siang bersama. “Terlalu terlihat ya?” “Iya, wajah mu terlihat pucat terus.” Lita mencoba mencari alasan yang tepat, tapi hanya satu hal yang muncul di pikirannya. “Ehmm, aku sebenarnya sudah putus dengan pacar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

19. Kesepakatan 7 Miliar

Alarm ponsel Lita berbunyi tepat pukul 07.00. Ia meraih ponselnya dengan malas lalu mematikan alarm kemudian melanjutkan tidurnya. Semalaman perempuan itu  sudah berpikir secara matang dan menganalisa semua kemungkinan alasan yang membuat pria itu sampai memaksanya. Ia akan menunjukkan sifat buruknya dan membuat pria itu menyesal lalu membatalkan penawarannyaa. Itu adalah rencana sempurna yang sudah Lita pikirkan dengan baik. Ponselnya bergetar lagi karena telepon dari kakek neneknya yang biasa menghubungi setiap akhir pekan. /Klik…/ “Ya nek?” “Loh cucu nenek belum bangun?” “Ini sudah… .” “Haduh kamu ini jangan bersikap begitu walau sudah diputuskan, kamu harusnya menunjukkan ke nak Rey kalau kamu juga bisa bahagia tanpa dia.” Lita menyembunyikan wajahnya di selimut. Sejak ia memberitahu kakek dan neneknya tentang hubungan yang sudah berakhir, nenek Kinanti sering menasehatinya untuk tidak tenggelam pada ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

20. Terjebak sandiwara

Wajah Lita memucat begitu rencananya berantakan. Tidak hanya keterlambatan dan penampilan mewahnya yang gagal membuat pria itu mundur, tapi permintaan uang dengan nominal fantastis yang disebutkan ternyata tidak menjadi masalah untuk pria itu. “Saya tidak setuju kalau pertahun. Bagaimana kalau anda tidak melakukan seperti yang anda janjikan?” jawab Lita asal. Otaknya sedang berpikir keras untuk menemukan alasan lain. Ardan tersenyum sambil menghela nafas. “Apa kita perlu saksi?” “Tidak… bukan begitu. S-saya hanya ingin merasa yakin.” Pria itu mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya. Beberapa saat kemudian muncul pemberitahuan di ponsel Lita tentang uang masuk sejumlah Rp500 juta yang baru saja diterima. “Aku tidak pernah bermain-main dengan apa yang ku katakan, Lita. Itu uang untuk awal, aku akan mengirim setengahnya lagi besok.” ‘Hahh???’ “Nah karena kamu datang terlambat dan waktu ku terbuang banyak, kita sekarang harus cepat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status